Share

Apakah seperti ini rasanya?

"Kamu tidak mendengarkan ucapan Eyang Dareen?" Murti terus menatap Dareen dengan tatapan sinis, menunggu jawaban dari cucu laki-laki kesayangannya.

"Apa Eyang? Selama ini Dareen selalu mendengarkan semua ucapan Eyang. Tidak ada satu pun ucapan Eyang yang Dareen abaikan. Tapi kalau yang satu ini. Maaf Eyang, Dareen tidak bisa melakukannya," ujar Dareen yang masih memandang rendah Zoya, "jika Dareen meminta maaf kepada bocah miskin ini. Itu sama artinya dengan Dareen menjatuhkan harga diri Dareen sendiri," ucapan Dareen menghunus hati Murti. Bagaimana mungkin, cucunya sendiri bisa berpikiran sempit seperti itu. Murti benar-benar tidak mengerti dan tidak habis pikir dengan jalan pikiran Dareen.

"Dareen?" 

"Sudahlah Eyang. Percuma saja Eyang memaksa Dareen, karena sampai kapan pun, Dareen tidak akan pernah meminta maaf kepada bocah babu ini!" tunjuk Dareen pada Zoya, yang kini tengah tertunduk lesu, dengan bendungan air

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status