Share

Triplet Rahasia: 145

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-04-28 22:10:10
“Ayo kita pemanasan!” ajak Tamara ketika mereka tiba di jalanan setapak yang mengitari taman terdekat.

“Ayo! Biar aku yang memimpin, ya!” sahut Tilly dan mulai maju hendak memberikan paduan gerak pemanasan.

Di kamar sebelah Tamara, Trevor tidak bisa tidur nyenyak setelah satu malam di hotel bintang lima, lalu pindah ke unit tepat di sebelah Tamara yang belum dibersihkan.

Dia terpaksa tidur di atas tempat tidur bekas penyewa sebelumnya. Trevor hanya mengganti seprai dan melapisinya dengan bed cover tebal.

Tapi tetap saja, Trevor tidak bisa merasa nyaman seperti di rumah, atau di hotel.

Masalah baru pun muncul lagi ketika dia tanpa sengaja terbangun dan mulai bersin-bersin.

“Sial!” Pria itu menyambar ponsel dan memencet nomor Lorenzo.

“Ya?” sahut Lorenzo dengan suara setengah sadar. Dia masih tidur dan sudah diganggu sepagi ini. Sungguh mengesalkan.

“Aku menyuruhmu memesan cleaning service profesional. Tapi kenapa masih banyak debu tak terlihat di ruangan ini?!” deru Trevor kesal.

“Apa?
Chani yoh

Hari ini dua dulu ya. maksih gem, review, komen, serta doanya. authoer terharu. semoga pembacaku yang budiman jga sehat selalu dan semakin berlimpah rezekinya... ^^

| 8
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 146

    “Oke, sekarang kita sudah siap untuk berjogging,” kata Tilly setelah mereka selesai pemanasan dan gadis kecil itu langsung melaju cepat. “Aku duluan! Dadaaaah!”Tilly sudah mendahului yang lainnya. Tentu saja Thea tidak mau kalah. Dia sangat bersemangat mengejar Tilly.“Aku juga mau memimpin di depan!” seru Thea berusaha mendahului.Tinggallah Travish dan Tamara. Wanita itu menoleh pada Travish dan tersenyum lembut.“Ayo!” kata Tamara sambil mengelus kepala Travish dengan lembut sementara wajahnya pun menampilkan senyum keibuan yang tak kalah lembut dan penuh kasih.Trevor yang baru pertama kalinya melihat senyum Tamara seperti itu sampai takjub dan mematung.Pria itu seperti tak lagi memijak di bumi, melainkan melayang-layang di luar angkasa hingga nyaris mendarat di mars.Bagaimana Trevor tidak kesal. Tamara sering tersenyum pada orang lain, tapi belum pernah tersenyum padanya sama sekali. Trevor juga tak pernah sekalipun melihat senyum Tamara yang seperti ini diberikan wanita itu p

    Last Updated : 2025-04-29
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 147

    Trevor merasa pendengarannya telah salah menangkap suara.Tapi menatap ke wajah Travish yang begitu tenang tapi menghanyutkan, Trevor pun sadar, Travish serius.Berani sekali putranya itu menantangnya dengan gaya dan cara yang meremehkan seperti ini? Travish sepertinya perlu diberi pelajaran kecil.Sementara Trevor berpikir, Travish sudah berkata lagi, “Paman tidak berani? Paman hanya berani mengganggu para perempuan sepertinya!”Sontak saja jiwa lelaki Trevor tersinggung.Jika tadinya dia berpikir bagaimana dia bisa belari cepat dengan sepatu seperti ini, lalu pakaian yang tidak elastis dibuat untuk berolahraga, kini Trevor tak memikirkannya lagi selain langsung menjawab dengan raungan suaranya menyatu, “Siapa bilang aku tak berani?! Deal! Kita berlomba siapa cepat dia menang.Tapi ... yang kalah harus mengundang makan malam dan mentraktir yang menang. Deal?”Travish tak bergeming, tapi beberapa detik kemudian, bocah itu menjawab mantap. “DEAL!” ***“Kalian harus lari dua putar

    Last Updated : 2025-04-29
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 148

    ‘Kenapa dia tak kelihatan lagi? Apa dia terjatuh?’ Trevor jadi merasa khawatir. Pria itu pun hendak berhenti dan berlari ke arah Travish kembali untuk melihat apa yang terjadi pada putranya itu.Namun, setelah dia pikir-pikir, Travish itu bocah yang tangguh, tidak mungkin Travish terjatuh lalu tak bisa berdiri lagi.Tapi tak lama kemudian ... terdengar sorakan suara Tilly dan Thea ...“Yeeeaaaay! Kau menang, Trav! Kau berhasil! Horeeee!!!” seruan itu membuat Trevor mengernyit heran.Travish sudah sampai? Bagaimana bisa?Trevor tak habis pikir, tapi saat dia mencapai titik finish, Travish memang sudah di sana!Kedua tangannya melipat di depan dada, lalu tatapannya datar terarah padanya. Sungguh Trevor merasa Travish mewakili keangkuhan yang sesungguhnya saat menatapnya seperti ini!“Yeay! Travish menang! Travish menang!” seru Tilly dan Thea lagi dengan sorak sorakan girang. Yang makin lama terdengar seperti ejekan. “Paman jahat kalah! Paman jahat kalah!”Hati Trevor menjadi panas mende

    Last Updated : 2025-04-30
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 149

    Tamara dan tiga triplets kembali ke unit mereka lebih dulu dari Trevor. Untuk saat ini, dia masih belum menyadari sama sekali keanehan di apartemen itu.“Oh, Travish! Kau belum janjian dengan paman jahat kapan mau makan malam?” seru Tilly tiba-tiba ketika mereka sudah berada di dalam unit dan Tamara menutup pintu mereka.“Jangan sampai kau melepaskan paman jahat dari hukuman mentraktir kita makan malam! Keenakan dia, Travish!”“Ah, biarkan saja! Aku juga malas makan malam bersamanya,” ujar Travish yang langsung disahut dengan seru kekecewaan Tilly dan Thea.“Yaaaah, kok begitu?”Travish mengernyit. “Memangnya kalian mau makan malam dengan paman jahat?”“Hm ... Mau mau saja, sih! Pasti paman bisa bawa kita ke restoran yang bagus. Setidaknya, kita bisa jalan-jalan seru!Ayo dong, Travish, balik ke taman sana bilang sama paman jahat, nanti malam harus ingat hukumannya. Kita tunggu paman jam 7 di sini!”Tamara cukup terkejut mendengar antusias Tilly dan Thea. Dua gadis itu sepertinya cuku

    Last Updated : 2025-04-30
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 150

    “Oh, suruh paman masuk saja, Tilly! Mommy lagi bersiap-siap,” sahut Tamara lagi.Tilly menjawab senang, “Oke, Mommy!”Gadis kecil itu melebarkan daun pintu dan mempersilakan Trevor masuk. Ruangan itu masih penuh mawar merah yang diberikannya pada Tamara.Aromannya masih semerbak sedangkan susunan lima puluh keranjang mawar merah itu masih terlihat seperti saat dia meninggalkannya.Itu berarti, tidak disentuh sama sekali. Entah dia harus senang karena tidak dibuang atau kecewa karena mawar-mawarnya tidak disentuh sama sekali.Tapi dia tidak membahasnya sama sekali. Trevor mendaratkan bokongnya di sofa panjang yang ada di sana.Baju-baju triplets yang sebelumhya sempat dipajang di sofa itu, kini sudah tak ada lagi.Itu berarti Tamara menerima baju anak-anak pemberiannya. Memikirkan itu, hati Trevor menjadi senang kembali.“Tilly, cepat ganti bajumu! Thea, kalau kau sudah ganti baju, cepat temani paman di depan.Dan kau Travish, cepat bereskan lego-legomu itu, setelah itu, beritahu Bibi

    Last Updated : 2025-04-30
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 151

    Trevor mengamati si pria lemah letih lesu di hadapannya, yang baru saja melangkah memasuki ruang tamu Tamara.Pria itu mengenakan kaos berkerah berwarna krem. KREM!Warna yang berada di antara warna oranye dan coklat itu merupakan warna yang paling anti dipakai Trevor.Seperti cat tembok saja!Lalu ketika dia merayapkan pandangannya ke bawah, si pria lemah letih lesu ternyata mengenakan celana panjang berbahan kain yang lembut. Lalu sepatu pantofel.‘Hah! Paduan model dan warna yang sangat tidak cocok!’ rutuk Trevor dalam hatinya.Dia mendengus perlahan sembari mengalihkan pandangan ke arah lain dan malah melihat sepasang mata Tamara yang berbinar-binar menyambut kedatangan si lemah letih lesu.Dan ketika Tamara menyambut si lemah letih lesu dengan kata-katanya, Trevor merasa dia nyaris muntah darah. “Oh, Logan, kau sudah tiba. Kami juga sudah siap untuk makan malam bersamamu. Kita hanya perlu menunggu Bibi Beatrice saja. Sabar sebentar, ya! Silakan duduk dulu, Logan.”Hah! Si lemah

    Last Updated : 2025-05-01
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 152

    Trevor merasa inilah saatnya. Saat ini Tamara harus menjelaskan pada Logan tentang kehadirannya. Dia tidak akan mengalah dan membiarkan Tamara pergi makan malam bersama pria lemah letih lesu ini.Selain karena dia harus menepati janji pada Travish, juga karena dia yang datang lebih dulu dari si lemah letih lesu ini.Dipandanginya Tamara menantang Tamara memberikan jawaban yang memuaskannya.Tapi Tamara malah berkata, “Signor Trevor hendak pergi makan malam bersama Travish.”Sontak sebelah alis Trevor terangkat. Meskipun Tamara mengatakan yang sebenarnya, tapi hati Trevor tidak bisa menerimanya.“Oh begitu. Jadi, kita makan malam tanpa Travish?” tanya Logan lagi.Tamara mengangguk.Dan itu membuat Trevor meradang.Apa-apaan mereka berdua ini?Lalu Logan berkata lagi, “Oh, baiklah kalau begitu. Kita pergi sekarang?”Tamara mengangguk lagi dengan senyuman lembut pada Logan.Trevor rasanya ingin mencabik-cabik wajah Logan karena menerima semua senyuman Tamara.Sedangkan dirinya, belum sek

    Last Updated : 2025-05-01
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 153

    Berbekal kecepatan dari Koenigsegg Jesko Absolut-nya, Trevor bisa tiba di restoran tempat Logan dan Tamara bersama dalam waktu lima menit saja.Ketika tiba, Trevor melihat Travish terlihat tenang dan menikmati perjalanan mereka yang mengebut layaknya sedang berbalapan.“Kau tidak takut?” tanya Trevor sambil melepas seatbeltnya lalu dia melepaskan seatbelt Travish.“Takut untuk?”“Karena kita mengebut tadi.”“Tidak!” sahut Travish singkat.Trevor merasa terkesan. Sangat mengejutkan bahwa bocah itu tetap tenang dan bahkan menikmati kengebutan mobilnya!Itu semua membuat Trevor semakin merasa senang dalam hatinya, juga bangga.Travish benar adalah putranya. Darah dagingnya.“Restoran yang mereka datangi yang mana, Paman?” tanya Travish tiba-tiba ketika dia melongokkan kepala dari jendela mobil dan melihat jejeran restoran yang ada di sepanjang jalan.“Kita turun dulu,” kata Trevor, dengan mencondongkan tubuh untuk membukakan pintu mobil di sebelah Travish, kemudian barulah Trevor turun d

    Last Updated : 2025-05-01

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 153

    Berbekal kecepatan dari Koenigsegg Jesko Absolut-nya, Trevor bisa tiba di restoran tempat Logan dan Tamara bersama dalam waktu lima menit saja.Ketika tiba, Trevor melihat Travish terlihat tenang dan menikmati perjalanan mereka yang mengebut layaknya sedang berbalapan.“Kau tidak takut?” tanya Trevor sambil melepas seatbeltnya lalu dia melepaskan seatbelt Travish.“Takut untuk?”“Karena kita mengebut tadi.”“Tidak!” sahut Travish singkat.Trevor merasa terkesan. Sangat mengejutkan bahwa bocah itu tetap tenang dan bahkan menikmati kengebutan mobilnya!Itu semua membuat Trevor semakin merasa senang dalam hatinya, juga bangga.Travish benar adalah putranya. Darah dagingnya.“Restoran yang mereka datangi yang mana, Paman?” tanya Travish tiba-tiba ketika dia melongokkan kepala dari jendela mobil dan melihat jejeran restoran yang ada di sepanjang jalan.“Kita turun dulu,” kata Trevor, dengan mencondongkan tubuh untuk membukakan pintu mobil di sebelah Travish, kemudian barulah Trevor turun d

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 152

    Trevor merasa inilah saatnya. Saat ini Tamara harus menjelaskan pada Logan tentang kehadirannya. Dia tidak akan mengalah dan membiarkan Tamara pergi makan malam bersama pria lemah letih lesu ini.Selain karena dia harus menepati janji pada Travish, juga karena dia yang datang lebih dulu dari si lemah letih lesu ini.Dipandanginya Tamara menantang Tamara memberikan jawaban yang memuaskannya.Tapi Tamara malah berkata, “Signor Trevor hendak pergi makan malam bersama Travish.”Sontak sebelah alis Trevor terangkat. Meskipun Tamara mengatakan yang sebenarnya, tapi hati Trevor tidak bisa menerimanya.“Oh begitu. Jadi, kita makan malam tanpa Travish?” tanya Logan lagi.Tamara mengangguk.Dan itu membuat Trevor meradang.Apa-apaan mereka berdua ini?Lalu Logan berkata lagi, “Oh, baiklah kalau begitu. Kita pergi sekarang?”Tamara mengangguk lagi dengan senyuman lembut pada Logan.Trevor rasanya ingin mencabik-cabik wajah Logan karena menerima semua senyuman Tamara.Sedangkan dirinya, belum sek

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 151

    Trevor mengamati si pria lemah letih lesu di hadapannya, yang baru saja melangkah memasuki ruang tamu Tamara.Pria itu mengenakan kaos berkerah berwarna krem. KREM!Warna yang berada di antara warna oranye dan coklat itu merupakan warna yang paling anti dipakai Trevor.Seperti cat tembok saja!Lalu ketika dia merayapkan pandangannya ke bawah, si pria lemah letih lesu ternyata mengenakan celana panjang berbahan kain yang lembut. Lalu sepatu pantofel.‘Hah! Paduan model dan warna yang sangat tidak cocok!’ rutuk Trevor dalam hatinya.Dia mendengus perlahan sembari mengalihkan pandangan ke arah lain dan malah melihat sepasang mata Tamara yang berbinar-binar menyambut kedatangan si lemah letih lesu.Dan ketika Tamara menyambut si lemah letih lesu dengan kata-katanya, Trevor merasa dia nyaris muntah darah. “Oh, Logan, kau sudah tiba. Kami juga sudah siap untuk makan malam bersamamu. Kita hanya perlu menunggu Bibi Beatrice saja. Sabar sebentar, ya! Silakan duduk dulu, Logan.”Hah! Si lemah

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 150

    “Oh, suruh paman masuk saja, Tilly! Mommy lagi bersiap-siap,” sahut Tamara lagi.Tilly menjawab senang, “Oke, Mommy!”Gadis kecil itu melebarkan daun pintu dan mempersilakan Trevor masuk. Ruangan itu masih penuh mawar merah yang diberikannya pada Tamara.Aromannya masih semerbak sedangkan susunan lima puluh keranjang mawar merah itu masih terlihat seperti saat dia meninggalkannya.Itu berarti, tidak disentuh sama sekali. Entah dia harus senang karena tidak dibuang atau kecewa karena mawar-mawarnya tidak disentuh sama sekali.Tapi dia tidak membahasnya sama sekali. Trevor mendaratkan bokongnya di sofa panjang yang ada di sana.Baju-baju triplets yang sebelumhya sempat dipajang di sofa itu, kini sudah tak ada lagi.Itu berarti Tamara menerima baju anak-anak pemberiannya. Memikirkan itu, hati Trevor menjadi senang kembali.“Tilly, cepat ganti bajumu! Thea, kalau kau sudah ganti baju, cepat temani paman di depan.Dan kau Travish, cepat bereskan lego-legomu itu, setelah itu, beritahu Bibi

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 149

    Tamara dan tiga triplets kembali ke unit mereka lebih dulu dari Trevor. Untuk saat ini, dia masih belum menyadari sama sekali keanehan di apartemen itu.“Oh, Travish! Kau belum janjian dengan paman jahat kapan mau makan malam?” seru Tilly tiba-tiba ketika mereka sudah berada di dalam unit dan Tamara menutup pintu mereka.“Jangan sampai kau melepaskan paman jahat dari hukuman mentraktir kita makan malam! Keenakan dia, Travish!”“Ah, biarkan saja! Aku juga malas makan malam bersamanya,” ujar Travish yang langsung disahut dengan seru kekecewaan Tilly dan Thea.“Yaaaah, kok begitu?”Travish mengernyit. “Memangnya kalian mau makan malam dengan paman jahat?”“Hm ... Mau mau saja, sih! Pasti paman bisa bawa kita ke restoran yang bagus. Setidaknya, kita bisa jalan-jalan seru!Ayo dong, Travish, balik ke taman sana bilang sama paman jahat, nanti malam harus ingat hukumannya. Kita tunggu paman jam 7 di sini!”Tamara cukup terkejut mendengar antusias Tilly dan Thea. Dua gadis itu sepertinya cuku

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 148

    ‘Kenapa dia tak kelihatan lagi? Apa dia terjatuh?’ Trevor jadi merasa khawatir. Pria itu pun hendak berhenti dan berlari ke arah Travish kembali untuk melihat apa yang terjadi pada putranya itu.Namun, setelah dia pikir-pikir, Travish itu bocah yang tangguh, tidak mungkin Travish terjatuh lalu tak bisa berdiri lagi.Tapi tak lama kemudian ... terdengar sorakan suara Tilly dan Thea ...“Yeeeaaaay! Kau menang, Trav! Kau berhasil! Horeeee!!!” seruan itu membuat Trevor mengernyit heran.Travish sudah sampai? Bagaimana bisa?Trevor tak habis pikir, tapi saat dia mencapai titik finish, Travish memang sudah di sana!Kedua tangannya melipat di depan dada, lalu tatapannya datar terarah padanya. Sungguh Trevor merasa Travish mewakili keangkuhan yang sesungguhnya saat menatapnya seperti ini!“Yeay! Travish menang! Travish menang!” seru Tilly dan Thea lagi dengan sorak sorakan girang. Yang makin lama terdengar seperti ejekan. “Paman jahat kalah! Paman jahat kalah!”Hati Trevor menjadi panas mende

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 147

    Trevor merasa pendengarannya telah salah menangkap suara.Tapi menatap ke wajah Travish yang begitu tenang tapi menghanyutkan, Trevor pun sadar, Travish serius.Berani sekali putranya itu menantangnya dengan gaya dan cara yang meremehkan seperti ini? Travish sepertinya perlu diberi pelajaran kecil.Sementara Trevor berpikir, Travish sudah berkata lagi, “Paman tidak berani? Paman hanya berani mengganggu para perempuan sepertinya!”Sontak saja jiwa lelaki Trevor tersinggung.Jika tadinya dia berpikir bagaimana dia bisa belari cepat dengan sepatu seperti ini, lalu pakaian yang tidak elastis dibuat untuk berolahraga, kini Trevor tak memikirkannya lagi selain langsung menjawab dengan raungan suaranya menyatu, “Siapa bilang aku tak berani?! Deal! Kita berlomba siapa cepat dia menang.Tapi ... yang kalah harus mengundang makan malam dan mentraktir yang menang. Deal?”Travish tak bergeming, tapi beberapa detik kemudian, bocah itu menjawab mantap. “DEAL!” ***“Kalian harus lari dua putar

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 146

    “Oke, sekarang kita sudah siap untuk berjogging,” kata Tilly setelah mereka selesai pemanasan dan gadis kecil itu langsung melaju cepat. “Aku duluan! Dadaaaah!”Tilly sudah mendahului yang lainnya. Tentu saja Thea tidak mau kalah. Dia sangat bersemangat mengejar Tilly.“Aku juga mau memimpin di depan!” seru Thea berusaha mendahului.Tinggallah Travish dan Tamara. Wanita itu menoleh pada Travish dan tersenyum lembut.“Ayo!” kata Tamara sambil mengelus kepala Travish dengan lembut sementara wajahnya pun menampilkan senyum keibuan yang tak kalah lembut dan penuh kasih.Trevor yang baru pertama kalinya melihat senyum Tamara seperti itu sampai takjub dan mematung.Pria itu seperti tak lagi memijak di bumi, melainkan melayang-layang di luar angkasa hingga nyaris mendarat di mars.Bagaimana Trevor tidak kesal. Tamara sering tersenyum pada orang lain, tapi belum pernah tersenyum padanya sama sekali. Trevor juga tak pernah sekalipun melihat senyum Tamara yang seperti ini diberikan wanita itu p

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 145

    “Ayo kita pemanasan!” ajak Tamara ketika mereka tiba di jalanan setapak yang mengitari taman terdekat.“Ayo! Biar aku yang memimpin, ya!” sahut Tilly dan mulai maju hendak memberikan paduan gerak pemanasan.Di kamar sebelah Tamara, Trevor tidak bisa tidur nyenyak setelah satu malam di hotel bintang lima, lalu pindah ke unit tepat di sebelah Tamara yang belum dibersihkan.Dia terpaksa tidur di atas tempat tidur bekas penyewa sebelumnya. Trevor hanya mengganti seprai dan melapisinya dengan bed cover tebal.Tapi tetap saja, Trevor tidak bisa merasa nyaman seperti di rumah, atau di hotel.Masalah baru pun muncul lagi ketika dia tanpa sengaja terbangun dan mulai bersin-bersin.“Sial!” Pria itu menyambar ponsel dan memencet nomor Lorenzo.“Ya?” sahut Lorenzo dengan suara setengah sadar. Dia masih tidur dan sudah diganggu sepagi ini. Sungguh mengesalkan.“Aku menyuruhmu memesan cleaning service profesional. Tapi kenapa masih banyak debu tak terlihat di ruangan ini?!” deru Trevor kesal.“Apa?

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status