“Richelle! Richelle!” Skyla menepuk pipi Richelle dengan pelan.
Skyla segera mengeluarkan ponselnya, ia menghubungi rumah sakit untuk mengirimkan ambulan segera. Dua pengawalnya terluka dan Richelle tidak sadarkan diri.
Shael hanya mengamati Skyla yang tampak khawatir, harus Shael akui bahwa mental Skyla benar-benar kuat. Untuk seorang wanita, Skyla tidak jatuh pingsan setelah melihat ada begitu banyak darah di sekitarnya.
Ambulan datang, dua pengawal Skyla dan juga Richelle segera dibawa tim medis masuk ke ambulan masing-masing.
“Kau ikut denganku!” Shael tidak membiarkan Skyla naik ke ambulan.
“Tuan, aku harus menemani temanku di rumah sakit.”
“Aku akan membawamu ke sana.”
Skyla tidak memiliki pilihan, ia tahu bahwa ia tidak akan bisa melawan pria di depannya.
Ia naik ke mobil Shael yang membawanya ke rumah sakit.
“Aku baru saja menyelamatkanmu, apakah kau tidak akan mengucapkan terima kasih, Nona Skyla?” Shael memiringkan wajahnya menatap wajah dingin Skyla.
Skyla sangat membenci Shael, pria ini juga sama buruknya dengan pria yang menganggunya tadi, tapi kali ini Shael menyelamatkannya dari dikotori oleh bajingan menjijikan lainnya.
“Terima kasih.”
“Hanya ucapan terima kasih saja?” Shael menaikan sebelah alisnya.
“Lalu apa yang kau inginkan, Tuan?”
“Beri aku ciuman.”
Ciuman lagi! Skyla tidak mengerti kenapa bajingan ini sangat suka meminta ciuman darinya. Ia yakin pria dengan tampang melebihi super model ini bisa mendapatkan ribuan wanita yang bisa menciumnya, tapi kenapa pria ini terus menerus menginginkan ciuman darinya.
Shael tidak ingin menunggu lama, ia segera mencium Skyla dengan rakus dan ganas. Dia benar-benar suka rasa mulut Skyla yang manis, itu seperti permen kapas. Lembut dan manis.
Skyla mendorong dada Shael dengan kuat. Tidak bisakah pria ini berhenti terus menerus menciumnya dengan paksa?
Perjuangan Skyla sia-sia. Shael hanya akan berhenti setelah dia puas.
Shael melepaskan ciumannya, ia mencubit dagu Skyla lalu kemudian mengusap bibir Skyla yang basah. “Aku sangat suka rasa manis mulutmu.”
“Tuan, ada begitu banyak wanita cantik di dunia ini, tidak bisakah kau berhenti menggangguku?”
“Benar, ada begitu banyak wanita cantik yang mencoba melemparkan diri mereka padaku, tapi sayangnya aku tidak tertarik pada mereka. Aku hanya tertarik padamu.” Suara Shael terdengar seperti suara iblis di telinga Skyla.
Skyla tidak merasa bahwa itu adalah anugrah baginya, karena nyatanya itu adalah kutukan. Ia tidak ingin berurusan dengan pria ini lagi, tapi tampaknya pria ini sangat enggan melepaskannya.
“Sudah aku katakana bahwa aku memiliki tunangan.”
“Xander Abraham?”
Skyla terkejut karena pria ini mengetahui tentang Xander. “Tuan, apakah kau mencari tahu semua tentangku?”
Shael tersenyum menyeringai. “Tentu saja, aku harus mencari informasi tentang wanita yang sangat menarik perhatian. Dan ya, pria seperti Xander Abraham, aku rasa dia tidak cocok disebut sebagai tunanganmu karena dia menyukai wanita lain.”
Skyla mulai merasa ngeri, ia semakin bertanya-tanya siapa sebenarnya pria ini. “Tuan Shael, kau sudah terlalu lancang.”
Suara tawa rendah terdengar. Tidak ada yang bisa Shael lakukan tentang hal itu. Nyatanya sejak kecil ia selalu bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan. Mencari informasi, itu adalah sesuatu yang sangat mudah baginya.
Mobil tiba di rumah sakit, Skyla hendak segera keluar dari mobil, tapi Shael menahan tangannya.
“Apa lagi yang kau inginkan, Tuan?” Skyla menatap Shael galak.
“Apakah kau berpikir hanya dengan satu ciuman sudah cukup?”
Skyla tahu bahwa tidak akan mudah menghadapi pria bajingan ini. “Berapa ciuman yang kau inginkan, agar utangku terhadapmu lunas?”
“Jika aku tidak menyelamatkanmu, pria itu saat ini pasti sudah menelanjangimu.”
“Lalu, apakah kau ingin tidur denganku sebagai bayaran karena telah menyelamatkanku? Tuan kau meminta terlalu banyak!” Skyla mengepalkan kedua tangannya marah.
“Aku sangat penasaran tentang rasa tubuhmu, aku yakin itu pasti semanis bibirmu. Namun, satu kali tidur saja juga tidak cukup. Nyatanya aku bukan hanya menyelamatkanmu, tapi juga temanmu dan pengawalmu.”
Kepala Skyla sangat sakit, itu seperti akan meledak. Setiap kali ia mengahdapi Shael, ia hanya merasa frustasi. Kenapa pria ini begitu licik dan picik. Pria ini sungguh tercela. “Apa sebenarnya yang kau inginkan, Bajingan!”
“Aku sudah mengatakannya padamu sebelumnya, aku menginginkan dirimu.” Shael menatap Skyla dengan dalam, ada senyuman kecil di wajah tampannya.
“Lepaskan aku! Biarkan aku pergi!” Skyla sudah lelah berbicara dengan Shael. Ia berjuang keras untuk melepaskan tangannya dari Shael.
“Baiklah.” Shael kemudian melepaskan tangan Skyla saat Skyla menarik dengan keras, itu menyebabkan Skyla terduduk di lantai.
“Sialan!” Skyla mengumpat, rasa sakit menyebar di bokongnya sekarang. Ia mengangkat wajahnya dan menatap Shael yang tanpa rasa bersalah dengan penuh kebencian.
Ada ribuan kutukan dan makian yang tertahan di kerongkongannya, ia memilih untuk pergi daripada meluapkan semuanya.
Melihat Skyla yang pergi dengan marah, Shael tersenyum senang. Kemarahan Skyla benar-benar menghiburnya.
Setelahnya ia memerintahkan sopirnya untuk meninggalkan tempat itu. Ia tidak akan bertindak menggelikan dengan menemani Skyla di sana.
Apa yang terjadi pada teman Skyla dan dua pengawal Skyla bukanlah urusannya, jadi ia tidak peduli sama sekali.
**
“Skyla, apa yang terjadi?” Tyler ayah Skyla menatap putrinya dengan cemas. Ia datang bersama dengan Zara, istrinya.
Skyla kemudian menceritakan apa yang terjadi. Wanita itu tampak tenang di luar, tapi sebenarnya ia juga mengalami guncangan. Bagaimana pun dia hanyalah seorang wanita yang baru berusia dua puluh tahun.
Zara segera memeriksa tubuh putrinya. “Apakah kau terluka?”
Skyla mendapatkan beberapa pukulan dan tendangan tadi.
“Mereka benar-benar bajingan! Bagaimana mungkin mereka menyerang wanita.” Zara melihat ke leher putrinya yang merah.
“Sayang, antar Skyla untuk ditangani oleh dokter. Aku akan mengurus sisanya.” Tyler menatap istrinya dengan lembut.
“Ya, Suamiku.” Zara kemudian beralih pada putrinya. “Ayo, Nak.”
“Ya, Bu.”
Tyler kemudian memutar tubuhnya. “Periksa kamera pengintai di sekitar tempat kejadian. Lihat siapa yang menyerang Skyla dan juga siapa yang menyelamatkan Skyla.”
“Baik, Tuan.” Asisten pribadi Tyler kemudian meninggalkan rumah sakit.
Satu jam kemudian pria itu kembali lagi dengan hasil yang sudah ia dapatkan.
Orang yang menyerang Skyla adalah adik dari seorang gangster kelas menengah yang Tyler sendiri bisa mengurusnya. Sementara itu, orang yang menolong Skyla adalah seseorang yang paling membuat Tyler terkejut.
Tyler harap bahwa putrinya tidak akan bersinggungan dengan pria itu lagi. Di dunia ini, lebih baik menghindari memiliki urusan dengan pria itu.
“Bagaimana keadaan bajingan yang menyerang Skyla?”
“Pria itu mengalami patah tulang pada kedua tangan dan kakinya. Dia mungkin akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa berjalan kembali, atau mungkin tidak akan bisa berjalan lagi.” Kevin, asisten pribadi Tyler menjawab.
Tyler tidak heran jika pria itu memiliki akhir yang mengerikan setelah bertemu dengan Shael Orlaith. Tyler sendiri tidak pernah memiliki urusan dengan Shael, tapi ia mendengar dari beberapa kenalannya bahwa Shael adalah malaikat pencabut nyawa.
Shael sangat kejam dan berdarah dingin. Dia tidak akan pernah melepaskan seseorang dalam keadaan hidup-hidup.
Karena semua orang itu tidak memiliki akhir yang baik, Tyler merasa tidak perlu lagi membalas mereka.
Tyler kemudian pergi ke ruang rawat putrinya. Dua pengawal putrinya telah berhasil diselamatkan. Mereka mengalami luka yang cukup parah, tapi untuknya tidak terlalu mengancam nyawa.
“Ayah, bagaimana keadaan Jade dan Nathan?” tanya Skyla. Ia mengkhawatirkan dua pengawalnya.
“Keduanya sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Mereka semua telah diselamatkan.”
Skyla merasa lega. Ia takut jika pengawalnya terbunuh meski tugas keduanya memang mengorbankan nyawa untuknya. “Apakah orangtua Richelle sudah tiba?”
“Ya, mereka sudah tiba dan menjaga Richelle di ruangannya.”
“Baiklah.” Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan oleh Skyla.
“Putriku, apakah kau mengenal pria yang menyelamatkanmu?” tanya Tyler.
Skyla ingin memberitahu ayahnya sebelumnya, tapi karena ayahnya sudah bertanya ia tidak bisa menyembunyikannya. Skyla kemudian menceritakan tentang pertemuannya dengan pria yang sampai detik ini tidak ia ketahui namanya.
Wajah Tyler terlihat tidak baik. Ia berharap putrinya tidak bersinggungan dengan Shael, tapi ternyata pria itu memiliki ketertarikan terhadap putrinya.
“Suamiku, ada apa?” Zara menyadari bahwa ekspresi suaminya tidak biasa.
“Skyla, ayah rasa sebaiknya kau melanjutkan sekolahmu di luar negeri.” Tyler tidak ingin hal buruk terjadi pada putrinya. “Pria yang kau singgung adalah seseorang yang tidak mampu untuk kita atasi.”
“Apakah Ayah mengenal dia?” Skyla tidak pernah melihat ayahnya takut pada orang lain. Jika ayahnya seperti ini berarti pria itu benar-benar berkuasa.
“Dia adalah pemimpin kelompok Vortexia. Kelompok mafia yang termasuk dalam kategori paling berbahaya di dunia.”
Skyla terdiam, wajar saja pria itu memiliki tempramen yang mengerikan, ternyata pria itu adalah mafia.
tbc
Orangtua Skyla telah mengambil keputusan, mereka sepakat mengirim Skyla sekolah ke luar negeri untuk melindungi Skyla dari Shael.Hari ini adalah jadwal keberangkatan Skyla, dan sekarang ia serta orangtuanya dan juga Richelle telah berada di bandara."Skyla, aku akan sangat merindukanmu." Richelle menaatp Skyla dengan mata basah. Ia telah diberitahu oleh Skyla dua hari lalu tentang keputusan orangtua Skyla, hari itu ia sudah banyak menangis karena nanti ia akan kehilangan sahabatnya.Skyla tertawa geli. "Kau terlalu berlebihan, Richelle. Dalam waktu satu bulan lagi kau akan menyusulku.""Tetap saja, satu bulan juga bukan waktu yang singkat." Richelle terbiasa bersama dengan Skyla, tapi ia tidak bisa pindah terburu-buru karena ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orangtuanya. Juga sebentar lagi neneknya akan berulang tahun, jadi mereka perlu menyiapkan pesta perayaan ulang tahun neneknya.Skyla memeluk Richelle. "Aku akan mengabarimu setelah aku sampai.""Ya, kau harus melakukann
"Nona, silahkan." Ron telah membukakan pintu mobil untuk Skyla.Sore ini Shael tidak ikut menjemput Skyla karena pria itu harus bertemu dengan orangtuanya untuk makan malam bersama."Ayah, Ibu, aku akan sering menghubungi kalian." Skyla menatap orangtuanya yang tidak bisa menyembunyikan kegelisahan dan kesedihan di wajah mereka.Orangtua Skyla masih tidak bisa melepaskan Skyla, tapi karena putri mereka sudah membuat keputusan mereka hanya bisa meyakini bahwa Skyla akan baik-baik saja."Jaga dirimu baik-baik. Jika terjadi sesuatu kau harus memberitahu Ayah dan Ibu." Tyler tahu bahwa dibandingkan dengan Shael, kekuatannya berada di bawah pria itu. Namun, ia bersedia mati jika putrinya terluka oleh Shael."Ya, Ayah."Setelahnya Skyla masuk ke dalam mobil Shael, lalu kemudian pintu tertutup. Skyla melihat ke arah orangtuanya melalui jendela kaca. Ia bisa melihat ibunya menangis.Mobil mulai melaju, Skyla menghela napas berat. Ini semua karena bajingan gila Shael. Ia tidak pernah ingin mem
Setelah dari kediaman orangtuanya, Shael kembali ke kediamannya sendiri. Pria itu hampir saja lupa bahwa ada makhluk manis di kediamannya saat ini."Di mana, Nona Skyla?" tanyanya pada Alberto."Nona Skyla berada di kamarnya, Tuan.""Apakah dia sudah makan malam?""Sudah, Tuan."Shael kemudian melewati Alberto, ia pergi menuju ke kamar Skyla.Saat ia melihat Skyla sudah tidur, ia memutuskan untuk tidak mengganggu Skyla. Ia hanya mengamati Skyla sejenak lalu kemudian keluar dari kamar wanita itu. Ada senyum kecil di wajah dingin Shael. Skyla benar-benar tidak kenal takut, wanita itu bahkan bisa tidur sangat nyenyak di kediamannya.**Keesokan paginya Skyla bangun dari tidurnya, wanita itu tidak tidur begitu nyenyak semalam. Beberapa kali ia terjaga di tengah malam.Skyla segera membersihkan tubuhnya, ia memakai pakaiannya lalu kemudian merias sedikit wajahnya.Suara ketukan terdengar di telinga Skyla."Masuk!"Pintu kemudian terbuka. Seorang pelayan wanita menghampiri Skyla. "Nona, Tua
Setelah dari rumah sakit, Xander kembali ke universitas. Pria itu akan membuat perhitungan dengan Skyla yang telah mendorong Zeanne dari tangga."Xander, sudahlah tidak perlu membesarkan masalah ini. Lagipula aku tidak mengalami luka serius." Zeanne membujuk Xander seolah hatinya begitu bersih dan pemaaf."Tidak bisa, Zeanne. Selama ini aku selalu memaklumi Skyla yang menindasmu, tapi kali ini dia sudah sangat keterlaluan. Kau tidak mengalami luka serius, tapi kau terluka. Untung saja kepalamu tidak terbentur kuat, jika tidak maka aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu.""Xander, Skyla seperti itu karena aku duluan yang memulai. Aku seharusnya tidak meminta dia untuk membatalkan pertunangan denganmu." Zeanne tidak berbohong pada Xander mengenai dirinya yang memulai. Namun, ia tidak mengatakan yang sebenarnya ketika Xander mengira bahwa Skyla telah mendorongnya."Dia tidak seharusnya mendorongmu!" Xander berkata dengan jengkel. "Hanya karena memiliki status yang tinggi, bukan bera
"Antar aku ke S corp." Skyla perlu bicara dengan ayahnya mengenai apa yang terjadi hari ini. Ia tahu ayahnya pasti akan mendukungnya dalam setiap keputusan yang ia ambil, tapi ia perlu menjelaskan situasinya."Untuk apa pergi ke perusahaan ayahmu?""Aku tidak harus melaporkan apa keperluanku padamu, Tuan Shael." Suasana hati Skyla buruk hari ini, jadi ia tidak bisa bersikap manis pada Shael.Shael bisa merasakan suasana hati Skyla yang buruk, tentu saja. Siapa yang senang mendapatkan tamparan? Jika itu dia, dia pasti akan membunuh orang itu."Antar Nona Skyla ke perusahaan ayahnya.""Baik, Tuan." Sopir segera mengarahkan mobil menuju ke perusahan ayah Skyla."Berhenti di apotik terdekat.""Ya, Tuan."Shael sangat tidak senang dengan bekas tamparan di wajah Skyla.Beberapa waktu kemudian mobil berhenti. Shael keluar dari mobilnya secara pribadi. Ia membeli alat kompres dan juga krim untuk Skyla.Skyla sedang dengan pikirannya sendiri, jadi ia tidak tahu apa yang dilakukan oleh Shael. I
Plak! Sebuah tamparan kuat mendarat di wajah Xander. Pria itu baru saja selesai menjelaskan pada ayahnya tentang yang terjadi antara dirinya dan Skyla."Xander, kau benar-benar mengecewakan Ayah! Untuk seorang wanita rendahan kau sampai mempermalukan Skyla di depan umum. Dan beraninya kau membatalkan pertunangan antara kau dan Skyla tanpa berdiskusi dulu dengan orangtuamu!" Edward sangat marah. Sekarang ia mengerti kenapa Tyler bisa mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan dengannya. Apa yang dilakukan oleh Xander sangat keterlaluan."Xander, apa sebenarnya yang kau lihat dari putri pelacur itu?" Janice, ibu Xander menatap putranya tidak habis pikir. "Skyla jauh berada di atas wanita jalang itu.""Bu, jangan menyebut Zeanne seperti itu." Xander tidak suka mendengar ibunya menyebut Zeanne wanita jalang."Jika dia bukan wanita jalang lalu apa? Dia sudah tahu kau memiliki tunangan, tapi masih tetap nekat melanjutkan hubungan denganmu. Dengarkan ibu baik-baik, Xander. Kau bisa menika
"Tuan, perintah Anda untuk mematahkan tangan Tuan Xander sudah dilaksanakan." Ron memberitahu Shael yang saat ini sedang menghapus noda darah di tangannya dengan sapu tangan.Shael menyerahkan sapu tangan yang bernoda darah pada Ron. Ia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Ron tadi, tapi ia tidak menanggapi karena ia merasa itu tidak perlu. "Urus tempat ini.""Baik, Tuan."Setelahnya Shael pergi menuju ke mobil yang ada di halaman rumah terbengkalai itu.Shael mengeluarkan cerutunya, pria itu bersandar di mobil hitamnya. Bawahannya segera menyalakan api, lalu kemudian Shael segera menghisap benda itu dengan wajahnya yang dingin.Ron dan beberapa bawahannya segera menyiramkan bangunan itu dengan bahan bakar, lalu kemudian Ron mundur dan melemparkan pemantik ke tempat yang sudah disiramkan bahan bakar. Seketika api menyebar dan membakar kediaman itu.Shael selesai merokok. Pria itu melihat kobaran api di depannya tanpa ekspresi, detik selanjutnya ia masuk ke dalam mobil.Enam mobil meni
Setelah makan siang selesai, Skyla keluar dari ruang pribadi bersama dengan Shael.Shael meraih tangan Skyla, ia menggenggam tangan wanita itu dengan senyuman kecil di wajahnya. Ia sedang menegaskan pada siapa saja yang melihat mereka bahwa Skyla adalah miliknya.Dunia sangat sempit, beberapa langkah di depan Skyla saat ini ada Zeanne yang sedang bersama dengan sahabatnya."Skyla, kebetulan sekali kita bertemu di sini." Zeanne menghadang Skyla. Setelah menatap Skyla, Zeanne beralih ke Shael. Kemarin ia tidak melihat wajah Shael dengan jelas, dan sekarang ia bisa melihatnya dengan jelas.Zeanne tidak mengerti kenapa Skyla sangat beruntung. Lahir dalam keluarga terpandang, memiliki wajah yang cantik dan cerdas. Selain itu ada begitu banyak pria tampan di dekatnya.Meski Zeanne berhasil mengalahkan Skyla dalam hal Xander, tapi tetap saja ia tidak bisa memenangkan Xander sepenuhnya karena orangtua Xander yang tidak menyukainya.Skyla menatap Zeanne acuh tak acuh, dan Shael menyadari hal i
Selama satu minggu, Skyla dan Shael menghabiskan waktu mereka berdua saja.Saat ini Skyla sedang berdiri di balkon kamar yang langsung menghadap ke laut. Wanita itu menatap jauh ke depan.Udara dingin memeluk tubuh Skyla, tapi itu tidak membuatnya kedinginan melainkan merasa begitu segar.Di kamar, Shael baru saja bangun. Pria itu mendekati Skyla, memeluk Skyla dari belakang. “Selamat pagi, Istriku,” suara Shael terdengar serak. Pria itu memberikan kecupan di pipi Skyla.“Selamat pagi, Suamiku.” Skyla memiringkan wajahnya lalu memberikan ciuman balasan untuk Shael.“Apakah semalam aku menyakitimu?” Shael bertanya lembut.Skyla menggelengkan kepalanya. “Kau tidak menyakitiku sama sekali.”Shael merasa lega, semalam ia kehilangan kendali dan menjadi lebih liar dari malam sebelumnya. “Aku akan membuatkan minuman hangat untuk kita dulu.”“Ya.”Shael melepaskan pelukannya dari tubuh Skyla, ia masuk ke dalam lalu membuat kopi untuk dirinya sendiri dan susu hangat untuk Skyla.“Terima kasih,
Pintu kamar Shael terbuka sesaat suara ketukan terdengar dari sana. Sosok Ron masuk dengan tergesa, wajah pria itu terlihat menyimpan rasa gugup.“Tuan, pihak rumah sakit menghubungi saya dan mengatakan bahwa Nona Skyla mengalami henti jantung.”Shael yang sedang merokok segera mematikan rokoknya. Pria itu bergegas meninggalkan kamarnya. “Pergi ke rumah sakit!”“Baik, Tuan.”Selama dalam perjalanan wajah Shael tampak sangat muram. Skyla tidak boleh meninggalkannya dengan cara seperti ini. Tidak, ini pasti salah! Skyla pasti baik-baik saja. Dia tidak mungkin meninggal. Shael menolak untuk mempercayai bahwa Skyla sudah tiada.Sampai di rumah sakit, Shael segera berlari menuju ke ruang ICU. Pria itu berhenti di depan pintu dan membukanya dengan kasar. Saat pintu terbuka ada ada Tyler dan Zara yang saling berpelukan.Tatapan Shael tertuju pada ranjang, tubuh Skyla yang beberapa hari berbaring di sana ditutupi oleh kain penutup dari atas sampai ke bawah.Shael ingin mendekati Skyla, tapi k
Keesokan harinya Shael masuk ke dalam ruang ICU, ia menggenggam tangan Skyla dengan lembut, tatapannya ke wajah Skyla begitu sendu.“Skyla, aku tahu kau sangat membenciku karena aku menyakitimu. Bangunlah, jika kau benar-benar tidak ingin melihatku lagi maka aku akan menghilang dari pandanganmu, aku berjanji padamu. Jangan gunakan cara seperti ini untuk tidak melihatku lagi.Putra kita membutuhkanmu. Aku dan orangtuamu bisa memberikan kasih sayang dan semua hal yang terbaik untuknya, tapi cinta dan kasih sayang seorang ibu, kami semua tidak akan bisa memberikannya kecuali dirimu.Skyla, aku sangat mencintaimu. Aku benar-benar minta maaf karena menyakitimu. Aku sangat menyesal. Aku tahu aku sangat salah, jadi tolong jangan menghukumku seperti ini.Jika ingin menghukumku, tidak apa-apa, hukum saja aku, tapi jangan hukum anak kita atau orangtuamu yang menyayangimu.”Dada Shael sangat sesak, sungguh ia bersedia menghilang dari hidup Skyla asal Skyla membuka matanya. Ia lebih baik melihat
“Tuan Shael, Nona Skyla terjatuh dari tangga.” Ron melapor pada Shael.“Apa?!” Shael segera meninggalkan ruang kerjanya dan pergi ke villa Skyla. Pria itu berlari tergesa.Saat pria itu sampai di villa Skyla, Skyla telah digendong oleh salah satu penjaga tempat itu. Shael segera mengambil alih tubuh Skyla dan membawanya menuju ke mobil yang dikemudikan oleh Ron.“Skyla, bertahanlah, kita akan segera sampai ke rumah sakit.” Shael menggenggam tangan Skyla dengan erat. Ia menatap wajah Skyla yang pucat dan menahan kesakitan.“Anakku.” Skyla merintih.“Dia pasti akan baik-baik saja. Dia adalah anak yang kuat dan hebat. Dia pasti akan bertahan,” seru Shael meyakinkan Skyla.Skyla merasa perutnya semakin sakit, darah yang mengalir di pahanya terasa semakin deras. Ia takut, ia takut kehilangan calon anak yang sangat ia cintai.“Jika dokter meminta memilih, maka selamatkan anakku.” Skyla merasa bahwa anaknya lebih berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup.“Apa yang kau bicarakan, Skyla?! Kau
Dua hari berlalu, Skyla pikir Shael akan datang mengganggunya lagi, tapi ternyata pria itu tidak datang lagi.Setelah makan malam, Skyla pergi ke ruang kerjanya. Meski ia berada di luar negeri, ia masih ikut membantu ayahnya di perusahaan.Usai bekerja Skyla pergi ke kamarnya, ia tidak boleh bekerja lembur atau duduk terlalu lama karena itu akan membuat pinggangnya sakit.Dengan perutnya yang besar, Skyla kesulitan untuk tidur terlentang. Dokter juga menganjurkan untuk tidur miring agar Skyla bisa bernapas dengan baik.Skyla memejamkan matanya, beberapa saat kemudian ia sudah tertidur.Satu jam berikutnya, Shael masuk ke kamar Skyla. Ia tidak akan pantas menjadi pemimpin kelompok Vortexia jika hanya menyelinap masuk ke sebuah rumah saja tidak bisa.Shael naik ke atas ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan, Skyla. Ia kemudian berbaring di sana menghadap Skyla. Pria itu memandangi wajah tenang Skyla. Ia tidak bisa mendatangi Skyla di siang hari karena tidak ingin membuat emosi
Shael dan Shea sedang berada dia atas ranjang untuk tidur. Sejak beberapa bulan lalu kembali bersama, Shael tidak pernah menyentuh Shea lebih dari sekedar pelukan atau kecupan singkat di puncak kepala.Malam ini Shea mencoba untuk mengambil inisiatif. Ia mencium bibir Shael dengan lembut. Awalnya ia bisa merasakan tubuh Shael membeku, tapi kemudian Shael menerima ciumannnya, tapi itu tidak berlangsung lama.“Shea, maafkan aku.” Shael meminta maaf. Ia tidak bisa melanjutkan ciuman itu. Rasa bibir Shea tidak seperti bibir Skyla yang manis.Saat membiarkan Shea menciumnya, Shael ingin tahu bagaimana reaksi tubuhnya, dan ia merasakan penolakan yang cukup kuat.Shea tersenyum lembut. “Tidak apa-apa, Shael. Kita tidak berhubungan lebih dari enam tahun, kau mungkin merasa asing dengan ciumanku.”“Tidurlah duluan, Shea. Aku akan pergi ke ruang kerja.”“Ya.”Shael segera meninggalkan kamarnya. Di ranjang, Shea tersenyum sedih.“Shael, hati, pikiran dan tubuhmu sudah dimiliki oleh Skyla sepenu
Waktu berlalu lagi, tapi bukannya menjadi kabur, kenangan Shael bersama Skyla menjadi semakin pekat dan menyiksa.Shael akhirnya mencoba untuk menghubungi nomor ponsel Skyla, tapi sayangnya nomornya telah dimasukan ke daftar hitam oleh Skyla.Shael akhirnya hanya bisa membuka galeri foto di ponselnya. Ia melihat potret dirinya dan Skyla di sana.“Shael!” suara Shea terdengar oleh Shael. Pria yang baru saja melihat foto Skyla itu segera menyimpan ponselnya di saku.“Ada apa, Shea?”“Apakah pekerjaanmu belum selesai?”“Sudah selesai. Kau ingin tidur?”“Ya.”“Baiklah, ayo ke kamar.” Shael meninggalkan ruang kerjanya dan pergi bersama Shea menuju ke kamarnya.Pasangan itu berbaring di atas ranjang. Shea mendekat ke arah Shael dan masuk ke dalam dekapan pria itu. Baginya dekapan Shael adalah tempat teraman baginya.“Selamat tidur, Shael.”“Selamat tidur, Shea.”Saat Shael memastikan Shea sudah tertidur, pria itu turun dari ranjang dan pergi ke balkon. Ia menyalakan sebatang rokok lalu kemu
Shea masuk ke dalam ruang kerja Shael di Vortexia. Wanita itu memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh Ariella.Ia mengangkat wajahnya menatap Shael. “Siapa wanita bernama Skyla itu?”Shael tidak akan menutupi tentang Skyla dari Shea, ia tahu cepat atau lambat Shea pasti akan mendengar mengenai Skyla.“Dia adalah wanita yang memiliki wajah yang mirip denganmu, usianya 21 tahun. Kami menjalin hubungan lebih dari satu tahun. Besok adalah hari pernikahan kami, tapi pernikahan itu batal karena kau kembali.”Shea merasa bersalah. “Maafkan aku, seharusnya aku tidak merusak pernikahan kalian.”“Tidak, ini bukan salahmu, Shea. Aku senang kau kembali.”“Wanita bernama Skyla itu pasti sakit hati, Shael. Dia mungkin membenci kau, tapi akan lebih membenci aku.”“Aku menyakitinya, dia pantas membenciku, tapi kau, Skyla tidak akan membencimu karena kau tidak melakukan kesalahan apapun padanya.” Shael mengenal Skyla cukup baik, wanita itu bukan wanita yang tidak masuk akal.Shea pikir wanita bern
Selamat tinggal…Kata-kata itu terus terngiang di kepala Shael. Dadanya terasa sesak karena kata-kata itu. Bahkan, meski ia tidak mencintai Skyla, ditinggalkan oleh wanita itu tetap saja terasa menyakitkan.“Pergi ke bar Alvaro.”“Baik, Tuan.”Sopir segera melaju menuju ke bar milik Alvaro. Sampai di sana, Shael segera turun dan masuk ke dalam ruangan Alvaro yang diisi oleh beberapa rak yang terdapat berbagai jenis minuman di sana.“Kakak Pertama.” Alvaro segera mendekati Shael yang duduk di sofa.“Berikan aku minuman.”Alvaro memberi isyarat pada asisten pribadinya untuk segera menyiapkan minuman untuk Shael. Pria itu kemudian mengirimkan pesan pada Austin dan Reviano agar segera ke bar miliknya.Shael segera mengisi gelasnya dengan minuman lalu kemudian menenggaknya.“Kakak pertama, apa yang terjadi?” Alvaro menatap wajah Shael yang tampak suram.Shael tidak menjawab, pria itu hanya mengisi minumannya lalu meminumnya.Apakah ini karena Skyla atau Shea? Alvaro menebak-nebak. Sejauh i