Setelah dari kediaman orangtuanya, Shael kembali ke kediamannya sendiri. Pria itu hampir saja lupa bahwa ada makhluk manis di kediamannya saat ini."Di mana, Nona Skyla?" tanyanya pada Alberto."Nona Skyla berada di kamarnya, Tuan.""Apakah dia sudah makan malam?""Sudah, Tuan."Shael kemudian melewati Alberto, ia pergi menuju ke kamar Skyla.Saat ia melihat Skyla sudah tidur, ia memutuskan untuk tidak mengganggu Skyla. Ia hanya mengamati Skyla sejenak lalu kemudian keluar dari kamar wanita itu. Ada senyum kecil di wajah dingin Shael. Skyla benar-benar tidak kenal takut, wanita itu bahkan bisa tidur sangat nyenyak di kediamannya.**Keesokan paginya Skyla bangun dari tidurnya, wanita itu tidak tidur begitu nyenyak semalam. Beberapa kali ia terjaga di tengah malam.Skyla segera membersihkan tubuhnya, ia memakai pakaiannya lalu kemudian merias sedikit wajahnya.Suara ketukan terdengar di telinga Skyla."Masuk!"Pintu kemudian terbuka. Seorang pelayan wanita menghampiri Skyla. "Nona, Tua
Setelah dari rumah sakit, Xander kembali ke universitas. Pria itu akan membuat perhitungan dengan Skyla yang telah mendorong Zeanne dari tangga."Xander, sudahlah tidak perlu membesarkan masalah ini. Lagipula aku tidak mengalami luka serius." Zeanne membujuk Xander seolah hatinya begitu bersih dan pemaaf."Tidak bisa, Zeanne. Selama ini aku selalu memaklumi Skyla yang menindasmu, tapi kali ini dia sudah sangat keterlaluan. Kau tidak mengalami luka serius, tapi kau terluka. Untung saja kepalamu tidak terbentur kuat, jika tidak maka aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu.""Xander, Skyla seperti itu karena aku duluan yang memulai. Aku seharusnya tidak meminta dia untuk membatalkan pertunangan denganmu." Zeanne tidak berbohong pada Xander mengenai dirinya yang memulai. Namun, ia tidak mengatakan yang sebenarnya ketika Xander mengira bahwa Skyla telah mendorongnya."Dia tidak seharusnya mendorongmu!" Xander berkata dengan jengkel. "Hanya karena memiliki status yang tinggi, bukan bera
"Antar aku ke S corp." Skyla perlu bicara dengan ayahnya mengenai apa yang terjadi hari ini. Ia tahu ayahnya pasti akan mendukungnya dalam setiap keputusan yang ia ambil, tapi ia perlu menjelaskan situasinya."Untuk apa pergi ke perusahaan ayahmu?""Aku tidak harus melaporkan apa keperluanku padamu, Tuan Shael." Suasana hati Skyla buruk hari ini, jadi ia tidak bisa bersikap manis pada Shael.Shael bisa merasakan suasana hati Skyla yang buruk, tentu saja. Siapa yang senang mendapatkan tamparan? Jika itu dia, dia pasti akan membunuh orang itu."Antar Nona Skyla ke perusahaan ayahnya.""Baik, Tuan." Sopir segera mengarahkan mobil menuju ke perusahan ayah Skyla."Berhenti di apotik terdekat.""Ya, Tuan."Shael sangat tidak senang dengan bekas tamparan di wajah Skyla.Beberapa waktu kemudian mobil berhenti. Shael keluar dari mobilnya secara pribadi. Ia membeli alat kompres dan juga krim untuk Skyla.Skyla sedang dengan pikirannya sendiri, jadi ia tidak tahu apa yang dilakukan oleh Shael. I
Plak! Sebuah tamparan kuat mendarat di wajah Xander. Pria itu baru saja selesai menjelaskan pada ayahnya tentang yang terjadi antara dirinya dan Skyla."Xander, kau benar-benar mengecewakan Ayah! Untuk seorang wanita rendahan kau sampai mempermalukan Skyla di depan umum. Dan beraninya kau membatalkan pertunangan antara kau dan Skyla tanpa berdiskusi dulu dengan orangtuamu!" Edward sangat marah. Sekarang ia mengerti kenapa Tyler bisa mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan dengannya. Apa yang dilakukan oleh Xander sangat keterlaluan."Xander, apa sebenarnya yang kau lihat dari putri pelacur itu?" Janice, ibu Xander menatap putranya tidak habis pikir. "Skyla jauh berada di atas wanita jalang itu.""Bu, jangan menyebut Zeanne seperti itu." Xander tidak suka mendengar ibunya menyebut Zeanne wanita jalang."Jika dia bukan wanita jalang lalu apa? Dia sudah tahu kau memiliki tunangan, tapi masih tetap nekat melanjutkan hubungan denganmu. Dengarkan ibu baik-baik, Xander. Kau bisa menika
"Tuan, perintah Anda untuk mematahkan tangan Tuan Xander sudah dilaksanakan." Ron memberitahu Shael yang saat ini sedang menghapus noda darah di tangannya dengan sapu tangan.Shael menyerahkan sapu tangan yang bernoda darah pada Ron. Ia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Ron tadi, tapi ia tidak menanggapi karena ia merasa itu tidak perlu. "Urus tempat ini.""Baik, Tuan."Setelahnya Shael pergi menuju ke mobil yang ada di halaman rumah terbengkalai itu.Shael mengeluarkan cerutunya, pria itu bersandar di mobil hitamnya. Bawahannya segera menyalakan api, lalu kemudian Shael segera menghisap benda itu dengan wajahnya yang dingin.Ron dan beberapa bawahannya segera menyiramkan bangunan itu dengan bahan bakar, lalu kemudian Ron mundur dan melemparkan pemantik ke tempat yang sudah disiramkan bahan bakar. Seketika api menyebar dan membakar kediaman itu.Shael selesai merokok. Pria itu melihat kobaran api di depannya tanpa ekspresi, detik selanjutnya ia masuk ke dalam mobil.Enam mobil meni
Setelah makan siang selesai, Skyla keluar dari ruang pribadi bersama dengan Shael.Shael meraih tangan Skyla, ia menggenggam tangan wanita itu dengan senyuman kecil di wajahnya. Ia sedang menegaskan pada siapa saja yang melihat mereka bahwa Skyla adalah miliknya.Dunia sangat sempit, beberapa langkah di depan Skyla saat ini ada Zeanne yang sedang bersama dengan sahabatnya."Skyla, kebetulan sekali kita bertemu di sini." Zeanne menghadang Skyla. Setelah menatap Skyla, Zeanne beralih ke Shael. Kemarin ia tidak melihat wajah Shael dengan jelas, dan sekarang ia bisa melihatnya dengan jelas.Zeanne tidak mengerti kenapa Skyla sangat beruntung. Lahir dalam keluarga terpandang, memiliki wajah yang cantik dan cerdas. Selain itu ada begitu banyak pria tampan di dekatnya.Meski Zeanne berhasil mengalahkan Skyla dalam hal Xander, tapi tetap saja ia tidak bisa memenangkan Xander sepenuhnya karena orangtua Xander yang tidak menyukainya.Skyla menatap Zeanne acuh tak acuh, dan Shael menyadari hal i
"Apa yang sedang kau lihat?" Shael mendekati Skyla yang saat ini sedang fokus menatap ponselnya. Wanita itu bahkan tidak sadar Shael telah memasuki kamarnya.Saat Skyla sadar, itu sudah terlambat. Shael telah melihat apa yang ada di layar ponsel Skyla."Aku tidak menyangka jika kau juga suka menonton film porno." Shael menatap Skyla dengan tatapan nakal."Itu tidak seperti yang kau pikirkan." Skyla pernah menonton film porno saat rasa ingin tahunya sedang tinggi, tapi itu bukan berarti ia suka menonton film seperti itu.Video yang sedang ia tonton adalah kiriman dari orang bayarannya, itu adalah video Tessa yang sedang berhubungan seks dengan pamannya sendiri. Ia bahkan baru menonton video itu selama beberapa detik."Tidak ada yang salah jika kau menyukainya, hanya saja aku tidak suka kau melihat tubuh telanjang pria lain. JIka kau suka film porno, mari kita buat film porno sendiri, jadi saat kau ingin kau bisa menontonnya, atau kita bisa menontonnya bersama.""Cabul gila! Aku benar-b
"Bibi, lepaskan aku!" Tessa bersuara putus asa saat Liza, bibinya mencengkram rambutnya tanpa ampun.Saat ini seluruh anggota keluargaTessa ada di sana, termasuk kakek dan neneknya. Dan mereka semua telah melihat video menjijikan Tessa dan juga James, suami Liza."Dari sekian banyak pria bajingan, kenapa kau harus tidur dengan suamiku, Tessa!" Liza meraung murka.Pernikahannya yang sempurna hancur karena video yang dikirimkan ke emailnya. Liza tidak menyangka sama sekali bahwa keponakan yang ia sayangi akan merayu suaminya dan bahkan sampai tidur dengan suaminya.Tidak hanya Liza yang terkejut, tapi juga orangtua Tessa. Ibu Tessa adalah adik Liza, ia tidak bisa berkata-kata saat menonton video putrinya yang dengan ahli bercinta dengan pamannya sendiri.Ibu Tessa begitu terpukul, ia tidak percaya bahwa anak yang ia lahirkan akan menjadi sangat tidak bermoral.Tessa tertegun sejenak, apakah akhirnya ia ketahuan? "Bibi, apa yang Bibi bicarakan?" Ia bersikap seolah tidak mengerti.Liza me
Selama satu minggu, Skyla dan Shael menghabiskan waktu mereka berdua saja.Saat ini Skyla sedang berdiri di balkon kamar yang langsung menghadap ke laut. Wanita itu menatap jauh ke depan.Udara dingin memeluk tubuh Skyla, tapi itu tidak membuatnya kedinginan melainkan merasa begitu segar.Di kamar, Shael baru saja bangun. Pria itu mendekati Skyla, memeluk Skyla dari belakang. “Selamat pagi, Istriku,” suara Shael terdengar serak. Pria itu memberikan kecupan di pipi Skyla.“Selamat pagi, Suamiku.” Skyla memiringkan wajahnya lalu memberikan ciuman balasan untuk Shael.“Apakah semalam aku menyakitimu?” Shael bertanya lembut.Skyla menggelengkan kepalanya. “Kau tidak menyakitiku sama sekali.”Shael merasa lega, semalam ia kehilangan kendali dan menjadi lebih liar dari malam sebelumnya. “Aku akan membuatkan minuman hangat untuk kita dulu.”“Ya.”Shael melepaskan pelukannya dari tubuh Skyla, ia masuk ke dalam lalu membuat kopi untuk dirinya sendiri dan susu hangat untuk Skyla.“Terima kasih,
Pintu kamar Shael terbuka sesaat suara ketukan terdengar dari sana. Sosok Ron masuk dengan tergesa, wajah pria itu terlihat menyimpan rasa gugup.“Tuan, pihak rumah sakit menghubungi saya dan mengatakan bahwa Nona Skyla mengalami henti jantung.”Shael yang sedang merokok segera mematikan rokoknya. Pria itu bergegas meninggalkan kamarnya. “Pergi ke rumah sakit!”“Baik, Tuan.”Selama dalam perjalanan wajah Shael tampak sangat muram. Skyla tidak boleh meninggalkannya dengan cara seperti ini. Tidak, ini pasti salah! Skyla pasti baik-baik saja. Dia tidak mungkin meninggal. Shael menolak untuk mempercayai bahwa Skyla sudah tiada.Sampai di rumah sakit, Shael segera berlari menuju ke ruang ICU. Pria itu berhenti di depan pintu dan membukanya dengan kasar. Saat pintu terbuka ada ada Tyler dan Zara yang saling berpelukan.Tatapan Shael tertuju pada ranjang, tubuh Skyla yang beberapa hari berbaring di sana ditutupi oleh kain penutup dari atas sampai ke bawah.Shael ingin mendekati Skyla, tapi k
Keesokan harinya Shael masuk ke dalam ruang ICU, ia menggenggam tangan Skyla dengan lembut, tatapannya ke wajah Skyla begitu sendu.“Skyla, aku tahu kau sangat membenciku karena aku menyakitimu. Bangunlah, jika kau benar-benar tidak ingin melihatku lagi maka aku akan menghilang dari pandanganmu, aku berjanji padamu. Jangan gunakan cara seperti ini untuk tidak melihatku lagi.Putra kita membutuhkanmu. Aku dan orangtuamu bisa memberikan kasih sayang dan semua hal yang terbaik untuknya, tapi cinta dan kasih sayang seorang ibu, kami semua tidak akan bisa memberikannya kecuali dirimu.Skyla, aku sangat mencintaimu. Aku benar-benar minta maaf karena menyakitimu. Aku sangat menyesal. Aku tahu aku sangat salah, jadi tolong jangan menghukumku seperti ini.Jika ingin menghukumku, tidak apa-apa, hukum saja aku, tapi jangan hukum anak kita atau orangtuamu yang menyayangimu.”Dada Shael sangat sesak, sungguh ia bersedia menghilang dari hidup Skyla asal Skyla membuka matanya. Ia lebih baik melihat
“Tuan Shael, Nona Skyla terjatuh dari tangga.” Ron melapor pada Shael.“Apa?!” Shael segera meninggalkan ruang kerjanya dan pergi ke villa Skyla. Pria itu berlari tergesa.Saat pria itu sampai di villa Skyla, Skyla telah digendong oleh salah satu penjaga tempat itu. Shael segera mengambil alih tubuh Skyla dan membawanya menuju ke mobil yang dikemudikan oleh Ron.“Skyla, bertahanlah, kita akan segera sampai ke rumah sakit.” Shael menggenggam tangan Skyla dengan erat. Ia menatap wajah Skyla yang pucat dan menahan kesakitan.“Anakku.” Skyla merintih.“Dia pasti akan baik-baik saja. Dia adalah anak yang kuat dan hebat. Dia pasti akan bertahan,” seru Shael meyakinkan Skyla.Skyla merasa perutnya semakin sakit, darah yang mengalir di pahanya terasa semakin deras. Ia takut, ia takut kehilangan calon anak yang sangat ia cintai.“Jika dokter meminta memilih, maka selamatkan anakku.” Skyla merasa bahwa anaknya lebih berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup.“Apa yang kau bicarakan, Skyla?! Kau
Dua hari berlalu, Skyla pikir Shael akan datang mengganggunya lagi, tapi ternyata pria itu tidak datang lagi.Setelah makan malam, Skyla pergi ke ruang kerjanya. Meski ia berada di luar negeri, ia masih ikut membantu ayahnya di perusahaan.Usai bekerja Skyla pergi ke kamarnya, ia tidak boleh bekerja lembur atau duduk terlalu lama karena itu akan membuat pinggangnya sakit.Dengan perutnya yang besar, Skyla kesulitan untuk tidur terlentang. Dokter juga menganjurkan untuk tidur miring agar Skyla bisa bernapas dengan baik.Skyla memejamkan matanya, beberapa saat kemudian ia sudah tertidur.Satu jam berikutnya, Shael masuk ke kamar Skyla. Ia tidak akan pantas menjadi pemimpin kelompok Vortexia jika hanya menyelinap masuk ke sebuah rumah saja tidak bisa.Shael naik ke atas ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan, Skyla. Ia kemudian berbaring di sana menghadap Skyla. Pria itu memandangi wajah tenang Skyla. Ia tidak bisa mendatangi Skyla di siang hari karena tidak ingin membuat emosi
Shael dan Shea sedang berada dia atas ranjang untuk tidur. Sejak beberapa bulan lalu kembali bersama, Shael tidak pernah menyentuh Shea lebih dari sekedar pelukan atau kecupan singkat di puncak kepala.Malam ini Shea mencoba untuk mengambil inisiatif. Ia mencium bibir Shael dengan lembut. Awalnya ia bisa merasakan tubuh Shael membeku, tapi kemudian Shael menerima ciumannnya, tapi itu tidak berlangsung lama.“Shea, maafkan aku.” Shael meminta maaf. Ia tidak bisa melanjutkan ciuman itu. Rasa bibir Shea tidak seperti bibir Skyla yang manis.Saat membiarkan Shea menciumnya, Shael ingin tahu bagaimana reaksi tubuhnya, dan ia merasakan penolakan yang cukup kuat.Shea tersenyum lembut. “Tidak apa-apa, Shael. Kita tidak berhubungan lebih dari enam tahun, kau mungkin merasa asing dengan ciumanku.”“Tidurlah duluan, Shea. Aku akan pergi ke ruang kerja.”“Ya.”Shael segera meninggalkan kamarnya. Di ranjang, Shea tersenyum sedih.“Shael, hati, pikiran dan tubuhmu sudah dimiliki oleh Skyla sepenu
Waktu berlalu lagi, tapi bukannya menjadi kabur, kenangan Shael bersama Skyla menjadi semakin pekat dan menyiksa.Shael akhirnya mencoba untuk menghubungi nomor ponsel Skyla, tapi sayangnya nomornya telah dimasukan ke daftar hitam oleh Skyla.Shael akhirnya hanya bisa membuka galeri foto di ponselnya. Ia melihat potret dirinya dan Skyla di sana.“Shael!” suara Shea terdengar oleh Shael. Pria yang baru saja melihat foto Skyla itu segera menyimpan ponselnya di saku.“Ada apa, Shea?”“Apakah pekerjaanmu belum selesai?”“Sudah selesai. Kau ingin tidur?”“Ya.”“Baiklah, ayo ke kamar.” Shael meninggalkan ruang kerjanya dan pergi bersama Shea menuju ke kamarnya.Pasangan itu berbaring di atas ranjang. Shea mendekat ke arah Shael dan masuk ke dalam dekapan pria itu. Baginya dekapan Shael adalah tempat teraman baginya.“Selamat tidur, Shael.”“Selamat tidur, Shea.”Saat Shael memastikan Shea sudah tertidur, pria itu turun dari ranjang dan pergi ke balkon. Ia menyalakan sebatang rokok lalu kemu
Shea masuk ke dalam ruang kerja Shael di Vortexia. Wanita itu memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh Ariella.Ia mengangkat wajahnya menatap Shael. “Siapa wanita bernama Skyla itu?”Shael tidak akan menutupi tentang Skyla dari Shea, ia tahu cepat atau lambat Shea pasti akan mendengar mengenai Skyla.“Dia adalah wanita yang memiliki wajah yang mirip denganmu, usianya 21 tahun. Kami menjalin hubungan lebih dari satu tahun. Besok adalah hari pernikahan kami, tapi pernikahan itu batal karena kau kembali.”Shea merasa bersalah. “Maafkan aku, seharusnya aku tidak merusak pernikahan kalian.”“Tidak, ini bukan salahmu, Shea. Aku senang kau kembali.”“Wanita bernama Skyla itu pasti sakit hati, Shael. Dia mungkin membenci kau, tapi akan lebih membenci aku.”“Aku menyakitinya, dia pantas membenciku, tapi kau, Skyla tidak akan membencimu karena kau tidak melakukan kesalahan apapun padanya.” Shael mengenal Skyla cukup baik, wanita itu bukan wanita yang tidak masuk akal.Shea pikir wanita bern
Selamat tinggal…Kata-kata itu terus terngiang di kepala Shael. Dadanya terasa sesak karena kata-kata itu. Bahkan, meski ia tidak mencintai Skyla, ditinggalkan oleh wanita itu tetap saja terasa menyakitkan.“Pergi ke bar Alvaro.”“Baik, Tuan.”Sopir segera melaju menuju ke bar milik Alvaro. Sampai di sana, Shael segera turun dan masuk ke dalam ruangan Alvaro yang diisi oleh beberapa rak yang terdapat berbagai jenis minuman di sana.“Kakak Pertama.” Alvaro segera mendekati Shael yang duduk di sofa.“Berikan aku minuman.”Alvaro memberi isyarat pada asisten pribadinya untuk segera menyiapkan minuman untuk Shael. Pria itu kemudian mengirimkan pesan pada Austin dan Reviano agar segera ke bar miliknya.Shael segera mengisi gelasnya dengan minuman lalu kemudian menenggaknya.“Kakak pertama, apa yang terjadi?” Alvaro menatap wajah Shael yang tampak suram.Shael tidak menjawab, pria itu hanya mengisi minumannya lalu meminumnya.Apakah ini karena Skyla atau Shea? Alvaro menebak-nebak. Sejauh i