Share

Jangan Menangis

Kurang dari sepuluh menit setelah pesan tersebut terkirim, Samudra dan Ardhan muncul di ambang pintu bar.

Chrystal tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap. Ruangan bar bermandikan cahaya yang remang-remang, dan sorot downlight di sekelilingnya menyoroti fitur wajah Samudra, memberikan aura estetika yang dingin dan tak tergoyahkan.

Seolah mereka memiliki koneksi yang sudah tertanam sejak lama.

Meskipun Samudra belum pernah menginjakkan kakinya di bar ini sebelumnya, namun seketika dia menemukan Chrystal. Mata lelaki itu dalam dan tenang, menyimpan daya tarik yang hanya dimilikinya.

Chrystal merasakan detak jantungnya berdebar tak terkendali, dan tiba-tiba dia merasa ingin melempar dirinya ke dalam pelukan Samudra.

Hanya beberapa langkah lagi, Samudra dan Ardhan mendekat dengan langkah mantap.

Mata Ardhan terfokus pada Alfian, kekhawatirannya begitu terasa tanpa harus diungkapkan. "Berapa banyak dia minum?"

"Kurang dari satu setengah botol Wine Sparrow," jawab Chrystal dengan jujur,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status