Share

Chapter 56

Penulis: Rose Dreamers
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-04 02:05:10

Hari ini Rania tengah sibuk membahas proyek baru dengan klien penting. Ia pun dengan telaten mencatat satu persatu permintaan yang klien berikan kepadanya. Serta membahas gambaran rancangan yang diinginkan oleh klien agar Rania dapat membayangkan dan merealisasikan.

Setelah berbincang selama kurang lebih 2 jam membahas mengenai proyek akhirnya kalian tersebut memutuskan untuk pulang. Pembahasan mereka sudah rampung dan tinggal Rania yang melanjutkannya.

"Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk datang dan saya akan berusaha melakukan yang terbaik agar ibu tidak merasa kecewa dengan hasil yang akan didapatkan nantinya." Rania tersenyum kepada klien yang berdiri di hadapannya sambil memeluk laptop serta buku kecil yang selalu dibawanya kemana-mana.

Klien tersebut mengangguk lalu tersenyum ke arah Rania karena dirinya juga berterima kasih kepada wanita itu.

"Saya percayakan semuanya padamu. Jika ada yang perlu di diskusikan Bu Rania bisa telepon ke nomor saya langsung. Kalau begitu say
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 57

    Dinar tersenyum penuh kemenangan setelah kemarin dia sudah mendengarkan isi rapat antara Rania dengan tim yang lain. Wanita itu pun berencana mencuri ide milik Rania. Untuk mendapatkan ide milik Rania, Dinar harus bergerak cepat agar tidak kecolongan.Ia harus segera mengklaim hasil karya Rania secepat mungkin sebelum wanita itu mendaftarkan karyanya di perusahaan yang membuat Dinar bisa dituju sebagai plagiat walaupun itulah kenyataannya.Oleh karena itu Dinar pagi-pagi sudah berada di kantor dan mengadakan rapat antar tim yang membahas karya yang ia curi dari Rania agar mereka mengakui karya tersebut atas nama Dinar bukan Rania."Bu Dinar, ruang rapat sudah disediakan sebentar lagi tim yang lain akan datang sebelum itu lebih baik bu Dinar menunggu di sini terlebih dahulu." Salah satu pegawai perusahaan menuntun Dinar menuju ruang rapat dan menyuruhnya untuk menempuh sebentar karena tim lain masih dalam perjalanan. Ia tidak menangkal ataupun marah sedikit pun karena dirinya juga dat

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 58

    Kendrick duduk berhadapan langsung dengan Rania yang tampak frustrasi Setelah ininya dicuri oleh Dinar. Usaha Rania mencari ide dengan susah payah bahkan harus keluar dari kantor tidak membuahkan hasil memuaskan malahan Rania harus memutar otak kembali mencari ide baru agar dirinya tetap bisa mengerjakan proyek ini. Melihat kondisi Rania yang jauh dari kata baik membuat Kendrick merasa iba dan memikirkan sesuatu untuk membantu wanita yang tengah dilanda kegelisahan. "Berani sekali Dinar mencuri idemu," ucap Kendrick. Rania membuang nafas kasar. "Aku juga tidak habis pikir dengan Dinar yang tanpa berpikir dua kali dan tidak memikirkan konsekuensinya terhadap dirinya sendiri untuk mencuri ideku. Padahal dia mampu untuk mencari idenya sendiri dan pasti akan jauh lebih bagus daripada punya. Kalau begini aku sudah tidak berselera lagi untuk mengerjakannya tetapi aku tidak bisa mengabaikan begitu saja proyek ini." Rania berada di posisi apapun yang dilakukannya adalah salah karena ulah

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 59

    Farhan membaca ulang proposal yang diajukan oleh klien. Di sampingnya, terdapat sang sekretaris tengah mengetik begitu cepat. "Vira, ini sudah anda send ke bagian manajemen perusahaan mereka? Apa ada diskusi lebih lanjut tentang fee?" Vira menghentikan gerakan tangannya, dia menoleh ke arah Farhan. "Iya, Pak. Ada beberapa bagian uang sudah saya revisi atas masukan pihak manajemen, ini, draf final." Farhan mengangguk singkat seraya menyerahkan proposal tersebut kepada Vira. "Bisa tolong cek bagian feedback fee bagi investor? Setahu saya, mereka mendapatkan bagian 30% sesuai minat pasar. Sedangkan ini, kenapa beralih menjadi 40% ya, Vir?" Vira meneguk ludahnya kasar mendapati tatapan Farhan yang berubah menjadi super serius. Dia menggeser laptop ke sebelah lalu mengambil tumpukan kertas tersebut. "Baik, Pak." "Saya ingin semua jelas, tidak masalah jika pihak kedua menginginkan kenaikkan jumlah fee. Namun, harus ada alasan yang tepat. Karena, bagian kita juga tak seluruhnya didapati

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 60

    Berbicara menghadap audience dan tanpa percaya diri, menjadikannya sebagai pusat perhatian di antara beberapa orang pria yang sedang memegang lembaran-lembaran kertas yang berkaitan dengan isi pembicaraan.Ruangan yang sudah dipesan khusus menjadi sebuah tempat untuk meeting dengan investor. Farhan orang yang menyelenggarakan tingginya bersama investor untuk menjelaskan privilage perusahaannya dan juga proyek-proyek yang akan dijalankan ke depannya. Selama 3 jam penuh meeting ini diselenggarakan hingga pada akhirnya selesai membuat Farhan bernapas lega karena sudah menyelesaikan meeting hari ini serta mendapat respon positif dari para investor. "Terima kasih atas kerjasamanya." Farhan menyalami satu persatu investor yang akan meninggalkan ruangan. Setelah para investor keluar Farhan pun langsung membersihkan beberapa kertas yang berserakan di atas meja dengan senyum yang mengembang. "Syukurlah semuanya berjalan lancar," gumamnya saat menenteng tas dan ingin keluar dari ruangan. F

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 61

    Setelah bertemu dengan Rania dan melihat betapa marahnya wanita itu kepadanya atas karena perbuatan Dinar yang sudah mencuri ide Rania. Farhan tidak habis pikir dengan Dinar yang bisa berpikir untuk mencuri ide yang sudah Rania cari dengan susah payah. "Kamu sudah keterlaluan," gumam Dinar berjalan masuk ke dalam kantor dengan ekspresi marah membuat karyawan seisi kantor menatapnya dengan tatapan bingung. "Selamat siang, pak," sapa salah satu karyawan tetapi diacuhkan oleh Farhan. Pria itu terus berjalan tanpa menghilangkan tatapan sekitar. Ia mencari keberadaan Dinar berharap wanita itu masih berada di kantor. Iya pun bertanya pada karyawan yang selalu berjaga di lobby bertanya akan keberadaan Dina berharap dia mengetahuinya. "Apakah kamu melihat Bu Dinar? Dia masih berada di kantor?" tanya Farhan tanpa berbasa-basi karena dirinya pun tidak berniat mengobrol dengan karyawannya. Karyawan tersebut sempat terdiam untuk berpikir sesaat hingga dirinya menggelengkan kepala menjawab pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 62

    Kendrick membantu Rania dalam menyelesaikan masalahnya terkait Dinar yang telah mencuri ide milik Rania. Untuk melepas penat, Rania memutuskan mengajak Noah berjalan-jalan yang ditemani oleh Kendrick. Sebenarnya Kendrick lah yang memberi saran agar mereka jalan bersama di sore hariNoah tampak bahagia bermain dengan Kendrick di salah satu taman. Bayi kecil yang masih mulai belajar berjalan tersebut terus tertawa kendrik mengajaknya bermain ayunan. Tangannya terus melambai-lambai bahagia dengan mata yang menyipit."Ran, ayo kemari. Noah senang banget main ayunan," ajak Kendrick melambaikan tangan mengajak Rania untuk mendekat ke arah mereka dan duduk di ayunan yang bersebelahan dengan Kendrick.Rania tersenyum dan langsung saja ia menghampiri Kendrick dan juga Noah yang sedang bermain ayunan. "Gimana? Udah enakan?" tanya Kendrick pada Rania yang sudah duduk di ayunan bersebelahan dengan Kendrick."Jauh lebih baik dari sebelumnya apalagi melihat Noah tertawa saat bermain denganmu." Ran

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 63

    Semenjak kejadian kemaren Farhan dan Dinar masih belum berbicara ataupun ada niat untuk saling berbaikan satu sama lain. Farhan yang tidak suka dengan cara Dinar merebut ide milik Rania sementara Dinar yang merasa Farhan cenderung membela Rania dibanding dirinya yang notabenenya istri sah dari Farhan. Pagi ini Farhan sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Farhan sedikit kesusahan mencari beberapa barang yang sejak tadi tidak ditemukan. Ia ingin bertanya kepada Dinar ataupun meminta tolong kepadanya tetapi urung saat melihat wajah wanita itu baru bangun tidur dan menatap enggan ke arahnya. Dinar nyelonong pergi begitu saja melalui Farhan menuju dapur untuk meminum air putih tanpa menyapa ataupun tersenyum ke arah suaminya tersebut. "Di mana dasi, dari tadi dicariin tidak ada." Ya, barang yang dicari Farhan adalah dasi. Sebenarnya dasi milik Farhan ada banyak tetapi sebagian dasinya berada di laundry dan masih belum diambil dari tempat laundry. Sementara sisanya Farhan tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 64

    Rania tak hentinya tersenyum melihat kendrik yang menyempatkan diri untuk membantunya mencari ide baru untuk proyeknya, yang di mana idenya sebelumnya sudah dicuri oleh Dinar. Tidak hanya menemani Rania, kendrik juga sesekali memberi saran sebisanya walaupun ini bukanlah bidangnya. "Ken, apakah di rumah sakit nggak ada kerjaan? Aku merasa tidak enak kalau kamu terus-menerus berada di sini." Rania menatap ke arah Kendrick yang sibuk membantu Rania mencari ide baru. Mendapatkan pertanyaan seperti itu membuat kendrick menatap ke arah Rania hingga mereka saling tatap-tatapan untuk sesaat lalu Rania mengalihkan pandangannya ke sembarang arah."Aku ada praktek nanti siang dan masih ada waktu menuju siang, bukan? Lagian saling membantu adalah pekerjaan yang mulia," Keke Kendrick yang membuat Rania membuang nafas berat karena merasa membebani pria tersebut dengan masalahnya."Makasih kamu udah selalu ada di sampingku dan selalu memberi support."Kendrick menggeleng lalu mengelus lembut ramb

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11

Bab terbaru

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 92

    Setiap sudut dari ruangan di dekor dengan sedemikian rupa hingga menimbulkan kesan tersendiri di saat mata menatap. Untaian bunga serta ornamen yang menyatu memperindah ruangan yang besar nan megah ini. Beberapa orang berpakaian rapi dan bagus mondar-mandir ataupun bercengkerama di kursi yang telah di sediakan. Tidak ada aura kesedihan ataupun aura buruk lainnya. Semuanya bergembira, tertawa, serta bersenda gurau. Mereka ikut bahagia atas acara bahagia yang sedang berlangsung. Muti yang menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab atas pernikahan besar ini terlihat kewalahan melayani tamu serta beberapa masalah kecil yang timbul."Bu, ada masalah." Seorang pria bertubuh tinggi memakai pakaian berwarna putih yang dipadukan dengan rompi hitam datang menghampiri Muti dengan wajah yang berkeringat dan napas ngos-ngosan. Muti mengerutkan kening dan menatap ke arahnya. "Ada masalah apa?" tanya Muti. Pria tersebut terlihat kesusahan untuk mengatur nafasnya. Muti membiarkannya untuk me

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 91

    Farhan sudah mendekam di balik jeruji besi setelah apa yang sudah dilakukannya. Setelah kehebohan mengenai Farhan yang masuk ke dalam jeruji besi, kini Rania mendapatkan ketenangan yang sudah lama tidak didapatkannya.Rasa takut akan kehilangan Noah setelah ancaman yang diberikan Farhan padanya sudah lenyap. Pengadilan telah memutuskan bahwa Rania memilki hak sepenuhnya atas Noah. Kendrick tidak pernah membiarkan Rania sendirian melewati hari-harinya yang rumit. Dirinya selalu berada di sebelah Rania hingga saat ini. Rania dan Kendrick mendatangi tempat di mana Dinar ditahan. Ada sesuatu yang ingin dijelaskan Rania pada Dinar."Kamu yakin bicara berdua saja dengan Dinar?" tanya Kendrick memegang bahu Rania sambil menatap matanya cemas.Rania tersenyum hangat sambil mengelus lengan Kendrick. "Tidak perlu khawatir, aku sudah siap dengan segala kemungkinan yang ada. Dinar harus tahu kebenarannya jika tidak ia akan terus menyalahkan orang yang salah."Kendrick menganggukan kepala sambil

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 90

    Rania membaca setiap kata yang tertulis di berkas yang dia cari selama ini. Data manipulasi yang dilakukan Farhan hingga bernilai milyaran rupiah masuk ke dalam rekeningnya pribadi yang terletak di Swiss. Selama beberapa waktu ini, mereka menguras habis dana perusahaan juga membuat project gaib guna mengambil keuntungan dari itu. “Wah, aku enggak menyangka, pria bajingan ini bisa melakukan hal mengejikan seperti ini,” gumam Rania emosi. Lantas, dia beralih kepada layar komputer yang menampilkan tabel-tabel pendapatan dan pengeluaran setahun terakhir yang sangat berbeda. Angka pengeluaran 40% lebih besar daripada jumlah keuntungan yang masuk. Walaupun begitu, perusahaan masih stabil berkat dukungan dari investor juga pemegang saham yang memberikan dukungan penuh terhadap Farhan dan Dinar. Hingga tak ada angin yang bisa menggoyangkan tempat mereka. Tok ... tok ... tok! Rania menormalkan ekspresi wajahnya lalu menutup berkas-berkas tersebut. “Masuk,” teriaknya kemudian. Sang sekreta

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 89

    Kendrick bertukar posisi dengan Rania dan Muti lalu menyuruh mereka untuk kembali pulang. Kendrick mempunyai kesempatan untuk menyusul Rania dan juga Muti saat Farhan berhenti di rest area. Saat ini mobil Kendrick masih berada di belakang mobil Farhan. Dirinya tidak melewatkan kesempatan sedikit pun untuk mengejar mobil Farhan yang melaju cukup kencang. "Ken, hati-hati. Kamu belum ada istirahat tapi langsung ke luar kota."Ya, sepanjang jalan Rania tidak mematikan panggilan teleponnya sekedar memastikan Kendrick sampai dengan selamat. Dirinya juga tidak berhenti berbicara mengajak Kendrick mengobrol."Kamu tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja dan masih punya kekuatan untuk menyetir ke luar kota.""Tetap aja kamu harus hati-hati kalau capek istirahat sebentar. Kamu masih di tol atau udah keluar tol?" Kendrik melihat ke kanan dan kirinya yang dipenuhi oleh hutan. Bila dirinya mengatakan saat ini Kendrick melewati jalanan yang cukup sepi dan dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 88

    Muti masih menemani Rania hingga wanita itu mulai berdamai dengan apa yang terjadi. Dirinya pun ikut membantu menjaga Noah dengan mengajaknya bermain atau sesekali menyuapinya walaupun Rania kerap kali menolak tawaran Muti yang ingin menjaga Noah karena tidak mau merepotkan wanita tersebut.Noah saat ini sudah tidur dan inilah saatnya Rania duduk santai bersama Muti di teras rumah sambil memandangi pepohonan kecil yang berada di taman depan rumah Rania. "Ran, Dinar sudah tertangkap apakah kamu akan mencari bukti untuk Farhan juga?" tanya Muti mengawali pembicaraan setelah beberapa saat lalu mereka hanya saling diam. Rania menoleh sekilas ke arah mutih lalu fokus kembali ke depan sambil tersenyum getir. "Dinar dan Farhan adalah sepaket, mereka selalu melakukan sesuatu bersama tidak mungkin hanya Dinar yang akan mendapatkan hukuman sementara Farhan berada di luar sana bebas berkeliaran. Bukankah jika aku biarkan ini terjadi akan termasuk ketidakadilan?"Muti mengangguk-anggukkan kepal

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 87

    Kabar mengenai Dinar yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sudah tersebar ke mana-mana, termasuk di perusahaan semua karyawan sudah mengetahuinya dan sedang membicarakan mengenai Dinar. Farhan yang merasa dirinya tidak aman, memutuskan untuk tidak tampil di depan publik karena ia tahu akan mendapatkan ribuan pertanyaan dan juga tuduhan yang mengarah kepadanya. Sebenarnya Farhan juga terkejut setelah mengetahui bahwa ternyata selama ini tidak hanya memanfaatkannya saja. Ia tidak tahu bahwa yang dilakukan oleh dinas selama ini memiliki motif tersendiri bukan hanya ingin mengejar harta. Farhan yang tidak tahu apa-apa hanya mengikuti apa yang rencanakan oleh Dinar sehingga dirinya mempunyai kemungkinan untuk terseret bersama wanita itu. "Selama ini ternyata Dinar memiliki dendam tersendiri kepada papa Rania dan aku tidak tahu sama sekali. Aku seperti boneka yang sedang dimainkan oleh Dinar untuk melancarkan rencana yang sudah disusunnya." Farhan mengerang kesal sambil menendang barang

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 86

    Rania terduduk sambil menatap ke arah Dinar yang berhadapan dengannya. Tatapan Dinar seakan ingin mencengkeram Rania dan melahapnya. Mereka berdua sama-sama saling bertatapan tajam. Dinar yang tidak suka melihat Rania karena telah lebih unggul darinya, merenggut kewarasan ibunya walaupun ia menduga papa Rania yang melakukannya di mana tidak ada sangkut pautnya dengan Rania, serta membuat Farhan terus memikirkannya."Sampai kapan kamu menatapku seakan ingin memakanku hidup-hidup. Bukankah di sini akulah yang harus marah kepadamu yang berusaha membunuhku serta kejahatanmu terbukti telah merencanakan kecelakaan papaku?" tanya Rania dengan alis terangkat sebelah. Wanita itu berusaha untuk senang dan tidak tetap provokasi ke dalam keadaan. Tanpa diduga Dinar secara tiba-tiba tertawa lalu matanya menatap Rania horor. "Apakah kamu tidak bosan bersikap seolah kamulah yang paling menderita di sini?" tanya Dinar dengan senyum miringnya. "Aku tidak merasa melakukannya untuk apa bosan? Bukankah

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 85

    Kendrick berjalan terburu-buru setelah mengetahui apa yang terjadi pada Rania. Saat ini ia berada di kantor polisi setelah mengetahui perbuatan Dinar yang berusaha mencelakakan Rania. Dari kejauhan Kendrick melihat Rania yang duduk bersebelahan dengan Farhan. Farhan terlihat berupaya menghibur Rania yang sejak tadi terdiam sambil menatap lurus ke depan. "Ran, kamu minum dulu." Farhan memberikan sebotol air mineral yang dibelinya tadi. Rania tidak menjawab dan hanya diam karena masih syok akan kejadian yang baru saja menimpanya. Tidak terbayang olehnya bila Rania tidak berlari menjauh dari Dinar. Bayang-bayang dirinya masuk ke dalam rumah sakit bahkan harus meninggalkan dunia ini membuatnya langsung menggigil takut. Bukan kematian yang ditakutkannya, melainkan Noah yang akan kehilangan dirinya. Noah masih membutuhkannya."Aku tidak akan membiarkan Dinar bebas begitu saja setelah—""Orang yang membunuh orang lain demi kekayaan berbicara seakan-akan ingin melindungi orang lain." Kehad

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 84

    Farhan tanggal sibuk menatap ke layar laptopnya untuk memeriksa beberapa pekerjaan yang sudah diselesaikannya sebagai tahap finishing sebelum melakukan rapat besok. Selain matanya yang sibuk menatap layar laptop telinganya pun terus mendengar sekretaris yang membacakan agenda besok pagi."Apakah meeting untuk besok pagi sudah dipersiapkan, saya tidak mau ada kekurangan dan membuat klien marah." Farhan tanpa menatap menunjuk ke arah sekretaris yang sambil menggoyangkan jari telunjuknya tersebut. "Sudah saya persiapkan semuanya."Farhan mengangguk. "Bagus. Kamu boleh pergi," titah Farhan.Sebelum sekretaris aku keluar dari ruangannya Farhan mampu menghentikannya. "Sebentar ada ingin saya tanyakan," panggil Farhan kepada sekretarisnya yang sudah berada di ambang pintu.Langsung saja sekretaris tersebut berjalan ke arah Farhan dan berdiri di hadapannya. "Apa yang ingin bapak tanyakan kepada saya?" Farhan membasahi bimbingan air liur berpikir dua kali untuk bertanya hingga pada akhirnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status