Beranda / Romansa / Together But Hurt / Mempersiapkan Diri

Share

Mempersiapkan Diri

last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-04 19:41:15

Tawa tertahan yang tadi sempat hadir di wajah Gwen, lenyap seketika, saat dia menyadari bagaimana Eric bertanya, menyentuh, bahkan menempel kulit mereka satu sama lain dengan lembut.

Susah payah dia menelan, seperti terdapat duri di tenggorokannya. Gwen merasa semakin sulit menghindari Eric di saat dia ingin, dan ketika keadaan sudah tidak memungkinkan lagi untuk dirinya terjebak dalam kemesraan yang fatal dan jauh.

Eric sudah tidak sabar menunggu jawaban Gwen. Tapi dia mampu bertahan dan hanya mengusap-ngusap lengan Gwen yang masih memiliki beberapa bekas gigitan nyamuk di kulitnya.

Masih tidak ada jawaban setelah hampir lima menit berlalu. Jadi Eric berhenti mengusap lengan Gwen dan menatapnya, mencari keraguan jelas yang tertangkap di wajah cantiknya.

“Kau tahu, seperti ada beban yang menumpuk di wajahmu Gwen. Butuh cermin untuk membuktikannya?” tanya Eric dengan tatapan menggoda. Jari-jarinya sudah merapikan helai-helai rambut Gwen yang berjatuhan di seki

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Together But Hurt   Bayangan Jupiter

    “Sudah puas berkeliling?” sindir Jupiter pada Inez yang kini duduk menekuk wajah di sampingnya.“Kenapa menungguku?”“Karena aku tidak ingin mendengar makian Ibuku, Inez. Kurasa kau lebih penting untuk Ibu daripada aku, Putra kandungnya.” Jupiter memberi penekanan di setiap kata-katanya, dia geram, meski dia tidak bisa marah karena merasa bersalah telah bicara kasar pada Inez tadi.“Waktu kita masih banyak,” gumam Inez, terasa tiba-tiba, seperti tanpa tujuan. Kedua matanya kosong menatap ke dalam Rumah Sakit yang tidak kunjung sepi dari orang-orang yang datang dan pergi.“Yah, sangat banyak, sampai aku tidak tahu harus bersikap seperti apa padamu,” gerutu Jupiter, mendadak dia menjadi kesal karena Inez membahas tentang waktu yang berkaitan dengan pernikahan mereka yang kini benar-benar disesali olehnya.“Hei, apa maksudmu?” Inez merubah arah tatapannya, kini pandangan menusuk d

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Together But Hurt   Keputusan Inez Yang Ambigu

    Zanna merasa kelelahan hebat setelah pertarungan sengit mereka di sofa, dan itu membuat Alexi berniat untuk membatalkan rencana makan malam yang Zanna inginkan sebelumnya.“Kau sudah sangat lelah, kita pergi lain kali saja.” Alexi mengusap peluh di kening Zanna dengan lembut.“Hhh ... padahal aku menginginkan makan malam romantis pertama untuk kita,” keluh Zanna, merapatkan lagi tubuhnya pada Alexi, memeluknya erat.“Besok malam saja, bagaimana?” tawar Alexi.“Hem, baiklah.” Zanna dengan riang menerima penawaran Alexi.“Kau tidak merasa, tubuhmu sakit berada terus di sini?”Zanna tertawa kecil. “Sedikit.”“Kalau begitu, ayo bersihkan diri dan jika bisa, aku akan menyiapkan makan malam untukmu.”Zanna segera bangkit, tersenyum dan membungkuk untuk mengecup bibir Alexi sekilas. “Jangan. Biar aku saja yang menyiapkan makan malam kita. Lebih b

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-05
  • Together But Hurt   Kecurigaan Dalam Dosis Kecil

    Hanya hewan berkaki empat, kucing. Benar-benar cuma seekor kucing. Binatang itu sedang sibuk mencakar dinding, di mana banyak cicak yang berlarian ke sana kemari guna menyelamatkan diri dari cakarannya.Dengan kecewa, Eric kembali berbalik menuju sofa. Padahal dia berharap, sungguh berharap akan menangkap pelakunya hari ini. Jadi sekarang, Eric kembali berbaring, menatap langit-langit kamar yang terasa dingin dan kaku.Terdengar pintu kamar dibuka. Eric tahu itu Gwen. Mungkin dia memutuskan keluar kamar untuk ke dapur dan minum segelas air.Eric tidak bergerak, berpura-pura menutup matanya rapat-rapat dan menajamkan telinganya.Beruntung dia bertahan dengan posisi itu, karena Gwen ternyata berjalan menghampiri Eric.Entah apa yang membuat Gwen tidak langsung kembali ke kamarnya dan memutuskan untuk duduk di bawah sofa, menatap Eric yang sedang tidur. Tidak ada penampakan bahwa pria tampan putih pucat itu berpura-pura tertidur.Gwen mempercayai kat

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-07
  • Together But Hurt   Menyadari dan Disadari

    Gwen memutuskan untuk tidak menjawab kecurigaan dosis kecil yang dia tuduhkan pada Eric. Gwen egois, dia mengakuinya.Dengan gerak penuh kepura-puraan, Gwen bergegas melangkah, sambil melirik jam tangan kulitnya, mengutarakan alasan buru-buru dan mudah ditebak, “Aku sudah terlambat, Eric. Nanti kita bicara lagi.”“Salam perpisahan dulu,” tunjuk Eric ke bibirnya. Dia paham, Gwen tidak akan pernah bisa menyangkal kecurigaannya dengan mudah.Gwen menggeleng, dan Eric tertawa. “Pipi kalau begitu.”Gwen berhenti, dia merasa seperti menjadi pasangan berbahagia bersama Eric. Kecupan di pipi benar-benar Eric dapatkan. Eric paham Gwen selalu menepati apapun yang dia ucapkan.Curang, Eric meraih tengkuk Gwen, tidak dapat menolak, Eric berhasil membungkam bibir Gwen, mereka menikmati dengan perasaan bingung satu sama lain.Mendamba yang berlebihan, itu yang ada di pikiran Gwen. Terlewat nyaman, itu yang ada di kepala Eric. Jika terus seperti ini, mereka

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-07
  • Together But Hurt   Taman Atap dan Jamuan Minum Teh

    Ketika Inez sudah bersiap dengan lontaran kalimat bak rentetan peluru untuk menyerang balik, saat itulah Jupiter sudah lebih dulu menyerang Inez.Dia merekatkan jari jemarinya di tangan Inez, seolah mereka akan melakukan gerakan di lantai dansa.Jupiter mendorong mundur tubuh Inez yang lebih kecil setengah dari tubuhnya itu, hingga menubruk mesin cuci yang sedang bekerja, merasakan getaran halus dari benda itu, ketika ia sudah merapatkan punggungnya di sana.“Apa maumu?” Inez menatap lekat Jupiter, menantang pria yang ingin dia lepaskan secara perlahan-lahan itu.“Biasanya, kau selalu menggodaku. Jadi tidak masalah jika aku membalasmu sesekali, bukan?” Ada senyum mengembang khas Jupiter yang menawan Inez. Benar-benar menawan dan menahan dirinya dalam satu kali tatap.“Jangan bercanda, Piter. Sebaiknya kau bersiap, sebentar lagi giliran pakaianmu.” Inez memperingatkan, berusaha tenang dan baik-baik saja.Jupiter merapatkan tubuhnya pada Inez,

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-08
  • Together But Hurt   Zeev Yang di Atas Rata-Rata

    Seperti patung bernyawa, Gwen bingung dan tegang dengan sikap Zeev Curtis yang begitu manis.Setelah selesai menyeduh dan menyajikan tehnya, sopir pribadi Zeev undur diri tanpa perlu diperintah.Kedua mata Gwen tidak bisa fokus pada cangkir teh yang disodorkan ke hadapannya. Tatapan Gwen bergerak ke sopir pribadi Zeev yang pergi menjauh, lalu pada desain taman atap, dan pada tanaman-tanaman cantik yang memenuhi sekitar mereka.Zeev menunggu. Masih menunggu Gwen menyambut cangkirnya. Lalu Zeev memutuskan berdeham untuk mengingatkan Gwen yang tidak kunjung menyadari posisinya saat ini.“Oh, ah ... iya Pak. Terima kasih banyak.” Dengan keadaan diri dan raut wajah yang kacau, Gwen menerima secangkir teh chamomile yang terasa menyegarkan, bahkan sebelum Gwen mencobanya.Zeev tersenyum puas. Di dalam hatinya, dia ingin memberikan apapun yang dia punya untuk Gwen. Memperlakukannya yang tidak lagi memiliki siapapun dengan sebaik-baiknya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-08
  • Together But Hurt   Perubahan Pada Beberapa Individu

    Meski Gwen merasa tersinggung, tapi dia berusaha menahannya. Bukan tersinggung dalam artian dia tidak terima semua yang terjadi padanya, menimpa dirinya, diketahui oleh Zeev. Bukan untuk itu.“Tolong jangan berkata buruk tentang sahabat-sahabatku, Pak.” Gwen meremas setelan kerjanya, tepat di atas pangkuannya.Zeev terkesan. Tentu terkesan. Mengingat betapa buruknya kelakuan keempat sahabat-sahabat Gwen, yang seharusnya, tidak perlu dibela oleh Gwen yang selalu menjadi korban keegoisan mereka.Zeev mencerna semua tentang Gwen. Tentang hubungan persahabatan mereka yang terlihat aman, namun berada dalam ketidaknyamanan satu sama lain. Mereka bersama, saling menyakiti dan menerima luka dari satu sama lain.“Baiklah.” Zeev mengangkat tangannya, menyerah untuk saat ini. Tapi dia tetap akan kembali, menarik Gwen dari siapapun itu, entah Eric Fagan atau Jupiter Lais. Jelas, Gwen harus keluar dari hubungan beracun yang mereka ciptakan untuknya.Gwen memperhatik

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Together But Hurt   Siulan di Jalan Gelap

    Gwen tidak melihat Zeev Curtis kembali ke ruangannya, padahal senja mulai terlihat dari balik jendela kaca dengan warna jingga yang menawan.Lola menghampiri Gwen saat semua karyawan sudah keluar dari ruangan. “Gwen ... kau tampak lelah dan pucat. Ada apa? Mau kuantar kau pulang?” tanya Lola khawatir.“Apa tampak begitu? Aku hanya merasakan lelah sampai kakiku sulit digunakan untuk berjalan,” keluh Gwen, berpegangan pada lengan Lola yang terjulur untuknya.“Kau memaksa dirimu tanpa sadar, Gwen. Ya ampun,” decak Lola sembari menggeleng, “sekarang akan kuambil beberapa botol air mineral di pantry. Kau duduklah sebentar.” Lola membimbing Gwen duduk di kursi kerjanya, lalu dia berlari menuju pantry.Setelah menghabiskan dua botol air mineral, Gwen berjalan dengan baik, tapi tetap dirangkul oleh Lola yang terlihat jauh lebih khawatir akan kondisi Gwen.Kedua mata Gwen menangkap sosok Eric di depan Delila R

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-10

Bab terbaru

  • Together But Hurt   Oliver Xavier Fagan

    Malam hari ini terasa panas dan gerah, membuat keringat mengucur deras dari tubuh Lola yang berlari keluar taksi dengan terburu-buru menuju ruang bersalin sebuah Rumah Sakit kecil, yang ada di pinggiran kota.Bibirnya komat-kamit merapalkan permohonan untuk keselamatan sahabatnya. Lola ingat betapa beruntungnya, dia akan bisa ikut menyaksikan persalinan sahabatnya, mengingat tadi saat dihubungi, Lola sedang memasukkan pakaian ke koper karena dia akan ikut penerbangan pulang pagi, esoknya.Ini bukan minggu keempat puluh, tapi sahabat Lola terpaksa akan melakukan persalinan secara prematur malam ini, di usia kandungan kurang dari tiga puluh tujuh minggu.Sebelum masuk, Lola menjumpai terlebih dulu pria yang sudah duduk menunggunya di kursi panjang lorong Rumah Sakit, tidak jauh dari ruang bersalin.“Kapan kau tiba?” Lola masih terengah, menatap heran pada pria yang terlihat pura-pura tenang dibalik wajah gugupnya.Padahal Lola menghubungi pria ini saat di

  • Together But Hurt   Sudah Cukup Bagiku

    Suasana kediaman Zacky Van Dick terlihat sunyi dari luar, namun keadaan di ruang keluarga, tidak begitu.“Sayang, lihat ini!” teriak Alexi dengan histeris, dia dalam posisi berjongkok dan berjaga-jaga untuk menangkap tubuh mungil di depannya yang sedang berdiri bergoyang-goyang, belum sempurna.Zanna muncul dengan apron menutupi bagian depan tubuhnya, dia tersenyum dan bertepuk tangan sambil menyemangati keduanya.“Sayang, kau hebat, teruskan!” Zanna mencium sekilas pipi Alexi, lalu dia kembali ke dapur.Alexi semakin bersemangat ketika bayi Rosalie yang sudah berusia hampir delapan bulan, memanggilnya ribut dengan sebutan ‘Papa’ yang belum jelas, terkadang dia menunjuk-nunjuk ke arah dapur.“Kau ingin Mamamu?” Alexi mencium gemas kedua pipi Putrinya, menggendong bayi Rosalie dan membawanya ke dapur.Alexi mengejutkan Zanna yang sedang mencuci sayuran, sedikit terpekik, Zanna berbalik, dan memeluk keduanya.“Sayang, sepertinya ... Rose mengi

  • Together But Hurt   Tolong Ingat Namaku

    Enam bulan setelah Gwen pergi dan Jupiter yang kembali dari koma.Inez terburu-buru keluar dari butiknya. Dia tergesa karena akan ada janji temu dengan psikiater Emmie dua belas menit lagi. Belakangan, setiap malam dia selalu mimpi buruk, ya, tidak buruk juga, karena bayangan tubuh tinggi tegap itu terus membuat Inez penasaran.Dia hadir dalam mimpi Inez, tanpa menunjukkan wajahnya. Setiap kali terbangun, Inez akan merasakan kesedihan yang begitu mendalam tanpa sebab. Bahkan dia sampai menangis meraung untuk bisa mendapatkan kelegaan di hatinya.Terkadang, beberapa kali, tanpa sadar, Inez berdiri di ujung balkon seolah dia akan melompat jatuh dari lantai empat. Nyaris mati, Inez berpikir untuk menemui psikiater dengan rutin. Tatapannya yang kosong seolah mengingatkannya akan sebuah kehilangan yang teramat menyakitkan, dan berakhir pada kondisi kejiwaannya menjadi tidak stabil.Sibuk dengan pikirannya, Inez seketika sadar

  • Together But Hurt   Harus Terus Hidup

    Langit mendung dengan gerimis tipis mewarnai pagi hari ini. Gwen berusaha bangun lebih cepat, jam empat lewat sebelas menit, hanya untuk lari dari ruangan Eric tanpa ketahuan.Dapur dan seluruh sudut restoran sepi. Gwen mendorong pintu dapur dengan hati-hati. Rupanya di luar, langit benar-benar masih terlihat seperti malam hari.Semua lampu-lampu jalan menyala terang. Begitupun dengan penerangan di setiap rumah dan toko. Gwen menoleh untuk terakhir kalinya, melihat Delila Restaurant dengan senyum tipis yang sekejap.Terburu-buru, dia melangkah. Membuang SIM Card ponselnya ke tong sampah, lalu menghilang di jalanan kecil bagian samping bangunan pertokoan untuk menghilangkan jejaknya dari Eric.Gwen pulang ke rumah, tidak lagi menemukan bangkai tikus di depan pintu. Jadi dia masuk, dan menyiapkan semua pakaian di atas ranjang, lalu satu persatu, menyusunnya ke koper dengan hati-hati dan cepat.Menurut perkiraannya—jika tepat—Eric akan ter

  • Together But Hurt   Masalah Yang Terletak Pada Diri Sendiri

    Meski bingung akan maksud ucapan Gwen, Eric mematung dan mencoba sedikit untuk memahaminya yang sedang dalam kondisi tidak baik.“Itu artinya?”“Kau boleh mendekat,” kata Gwen pelan, menurunkan selimutnya sampai batas mulut, “tapi lepaskan kemejamu. Sisakan kaus dalamnya saja.”Eric tersenyum. Dipikiran Eric, ini sesuatu yang unik dan tergolong biasa dia lakoni bersama Gwen.Eric melepas kemeja hitamnya, menyisakan kaus dalam bewarna senada, lalu mendekat perlahan pada Gwen yang masih dalam posisi berbaring miring ke arahnya.Gwen duduk setelah Eric tiba di tepi sofa, mengendus sekilas tanpa disadari Eric, kemudian tersenyum senang. Aroma parfum dan keringat Eric menyatu, dan dia suka itu.“Bagaimana?” Eric ragu-ragu. Dia berpikir harusnya dia tidak mendengarkan Gwen dan tetap bergabung dengan busa melimpah atau di bawah shower saat ini.“Peluk aku,” gumam Gwen, tidak merenta

  • Together But Hurt   Aroma Rumah Sakit

    Sore hari yang kelabu dengan angin dingin menusuk kulit, menjauhkan tubuh Gwen dari selimut.Gwen tidak menginginkan selimut yang sudah dibawakan oleh Beth. Sebenarnya, pelayan ramah itu tahu, Eric akan kecewa jika dia tidak menjaga Gwen dengan baik, ketika Eric sudah meminta tolong dan percaya padanya.Alasan Gwen meninggalkan selimut itu di bawah kakinya, bukan karena dia sedang ingin diperhatikan lebih dari sekedar memberikan selimut, tapi karena dia tidak menyukai aromanya.Pewangi dan pelembut pakaian yang menebarkan aroma campuran susu dan beras, membuat Gwen membenci selimut itu. Walau tidak menyebabkan rasa mual, tetap saja dia sempat menutup hidung saat menggunakannya, sebelum berakhir di bawah kakinya.“Pakailah selimutmu, Gwen.” Beth muncul dengan nampan berisi semangkuk sup sayur dan segelas air putih hangat, yang diletakkannya terburu-buru karena Beth ingin segera menyelimuti Gwen.“Tidak, jangan Beth. Aku tidak menyukai aroma selimutnya,”

  • Together But Hurt   Kecuali, Gwen

    Eric dan Alexi duduk saling berhadapan di kantin Rumah Sakit, karena kedua Ibu dari sahabat mereka yang memintanya.Misca dan Renata kompak menyuruh Eric juga Alexi untuk keluar makan siang, sebelum mereka melewatkan semua itu dengan perut kosong, karena menunggu kedua sahabat mereka yang belum juga terbangun dari koma.“Belum ada keterangan pasti tentang kecelakaan mereka, selain karena mengalami kecelakaan di jalan bebas hambatan, hujan cukup deras hampir tengah malam, dan Piter tidak memasang dashcam di mobilnya,” kata Eric, mencoba memberitahu Alexi yang terlihat penasaran, meski tidak lagi bertanya apapun setelah Eric memberi jawaban singkat tanpa kepastian di ruangan Jupiter dan Inez tadi.“Semalam memang hujan turun sangat deras, aku tidak bisa membayangkan pada apa yang menimpa mereka berdua. Benar-benar mengejutkan.”“Kau benar. Saat ini, kita tidak tahu apapun. Jadi sangat sulit menduganya.” Eric hanya m

  • Together But Hurt   Bethania Si Baik Hati

    Gwen terbangun karena aroma telur orak-arik, avacado toast, dan susu putih hangat. Bukan menyesap harumnya yang memenuhi ruangan, Gwen justru merasa mual.Dia nyaris tersandung, saat buru-buru ke kamar mandi karena memang tidak tahan dengan aroma menu yang diletakkan oleh Beth sekitar tujuh menit sebelum Gwen terbangun, atas perintah Eric.Dan menu sarapan itu juga Eric yang memintanya. Dia memilihkan menu sarapan pagi yang tepat, tapi sepertinya tidak untuk kondisi Gwen saat ini.Gwen menduga sesuatu yang tidak biasa terjadi dengan tubuhnya. Menahan rasa khawatir yang menguap hingga memunculkan hawa dingin di tengkuk, Gwen meraba perutnya yang rata.Mengusap perlahan dengan gerakan memutar. Adakah kehidupan baru di dalam sana? Mendadak, wajah pucat Eric yang selalu tersenyum lembut padanya, mulai berputar ulang, kilasan demi kilasan, bak sebuah film dengan adegan yang diperlambat.Ini gawat!Percintaan terakhir mereka bahkan terjadi beberap

  • Together But Hurt   Terhapus Hujan

    Tatapan tak percaya memenuhi raut wajah Inez. Dia bahkan meratapi tingkahnya malam ini dalam hati. Memalukan!Dan terlambat untuk mengembalikan keadaan seperti semula. Seperti saat dia yang selalu berhasil memancing dengan cara elegan, layaknya rubah betina mengelabui mangsa.“Kau selalu terbiasa berprasangka buruk padaku, Piter.”“Yah, wajar. Setiap kali kau bertindak di luar kebiasaanmu, sesuatu yang buruk pasti terjadi,” sindir Jupiter, mengangkat bahu, dan sebelah alisnya.“Sepadan dengan apa yang aku dapatkan setelahnya. Jadi tak masalah,” sahut Inez, tak pernah ingin kalah dalam berdebat.Jupiter berdecak kesal, “Kau gila!” Kemudian menggeleng takjub, lalu memutar kemudi dan bergerak menjauhi pusat kota yang bercuaca dingin malam ini.Karena tidak ingin mendengarkan keluhan Jupiter tentang perubahan sikapnya, Inez memilih untuk tidur. Berpura-pura tidur jika dia tidak bisa melakukannya.Andai mungkin, dia juga ingin kembali bersikap no

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status