Omar sangat khawatir, tapi dia tetap mengumpulkan tim penjaga, lalu bersiap untuk pergi.Dengan begitu, konvoi lebih dari puluhan kendaraan melaju keluar dari Kota Doset, menuju wilayah suku Moro.Wilayah suku Moro terletak di daerah pegunungan, sekitar 300 kilometer jauhnya dari Kota Jinsa.Di bukit tertinggi pegunungan, terdapat sebuah kuil tempat dimakamkannya nenek moyang suku Moro, sekaligus tempat Rex berlatih.Di sekitar kuil gunung, terdapat rumah batu yang tak terhitung jumlahnya, yang tersebar hingga beberapa kilometer jauhnya.Ada ratusan benteng yang tingginya lebih dari 30 meter, dengan pasukan bersenjata yang berjaga di atasnya.Tempat itu benar-benar tampak seperti pangkalan militer kecil. Bangunan di sana didesain dengan mempertimbangkan pertempuran jarak dekat. Ditambah dengan medan pegunungan, orang-orang sulit untuk membawa masuk peralatan-peralatan besar. Oleh karena itu, tempat itu mudah untuk dijaga, tapi sulit untuk diserang.Surya meminta konvoi berhenti sangat
Gravitasi meningkat secara tiba-tiba, membuat Surya makin terhuyung.Sedangkan Rex yang mempunyai dua palu raksasa, selain mampu mengendalikan gravitasi, kekuatannya sendiri juga tidak bisa dianggap remeh.Surya berjuang keras untuk beberapa saat, hampir terpukul beberapa kali.Surya yang sangat marah langsung mengaktifkan medan tak tertandingi miliknya.Banyak mantra yang muncul di kulit Surya. Saat ini, Surya memusatkan seluruh kekuatannya pada Pedang Petir.Bahkan di bawah kekuatan yang besar ini, Surya masih bersusah payah untuk bisa berdiri."Jurus pertama Iblis Tak Tertandingi, Ledakan Naga Petir!"Surya berteriak keras, lalu naga petir sepanjang beberapa meter meraung sambil menerjang ke arah Rex.Rex menghantam dengan palunya, membuat naga petir yang meraung berubah menjadi gelombang energi spiritual, lalu meledak di langit menjadi angin kencang."Jurus kedua Iblis Tak Tertandingi, Hukuman Petir!"Awan petir muncul di langit di atas Rex, guntur dan kilat turun, menimbulkan suar
Surya tak kuasa mengagumi Rex. Rex memang orang di tingkat suci super, benar-benar sangat hebat.Namun, tepat ketika Rex meraung dan mengaktifkan medan beban, lalu menerjang ke arah Surya untuk mencoba menghancurkan Surya ....Di belakangnya tiba-tiba muncul sebuah tombak cahaya.Tombak cahaya itu berkedip-kedip dengan tidak pasti, seolah-olah itu bukanlah benda nyata, melainkan benda virtual yang bisa hilang kapan saja.Namun, aura yang sangat berbahaya menerpa hati Rex.Rex berhenti berlari, tubuhnya seketika menjadi kaku, lalu bulu kuduknya meremang.Rex mencoba sebaik mungkin untuk memutar lehernya. Akhirnya, dia melihat Tombak Gelombang di belakangnya."Nggak mungkin." Rex mengeluarkan raungan dari dalam jiwanya.Namun, pada saat ini, Tombak Gelombang sudah melintas menembus tubuhnya.Tubuh besar Rex hancur setelah mendapat serangan Tombak Gelombang.Rex ibarat cermin yang pecah, terus hancur sebelum akhirnya menjadi titik-titik cahaya yang menghilang ke dalam ketiadaan.Surya ter
Surya tenggelam dalam pemikirannya.Entah berlalu berapa lama, Surya akhirnya dibangunkan oleh suara langkah kaki.Surya berbalik, lalu melihat Karl masuk dengan wajah kusam.Rambutnya hangus, pakaiannya compang-camping, Karl tampak seperti pengemis.Surya melemparkan buku harian itu ke dalam ruang penyimpanan, lalu bertanya, "Ada apa denganmu?""Terkena dua tembakan roket," jawab Karl dengan canggung.Surya terkekeh.Karl berkata, "Semua angkatan bersenjata suku Moro sudah dihancurkan. Mereka melarikan diri ke segala arah, nggak bisa dikejar.""Nggak masalah. Dengan kematian Rex dan penangkapan Harry, mereka nggak akan menjadi ancaman lagi," kata Surya dengan tenang.Meski Karl sudah menduga hasil ini, dia tetap merasa sangat kagum.Surya ternyata mampu menang melawan kultivator tingkat suci super, benar-benar sangat hebat."Omong-omong, apa kamu tahu tempat yang bernama Lembah Kematian?" tanya Surya.Karl mengerutkan kening, lalu menggelengkan kepalanya setelah beberapa saat.Surya m
"Sepertinya Pak Osborne tahu?" tanya Surya sambil menatap Osborne.Osborne membungkuk, lalu berkata perlahan, "Itu adalah tempat paling berbahaya di negeri ini. Kenapa kamu tertarik, Pak?""Berbahaya? Bagaimana bisa berbahaya?""Tempat itu selalu diselimuti awan, juga dipenuhi oleh binatang buas. Banyak sekali orang yang pergi untuk menjelajah ke sana sepanjang tahun, tapi mereka selalu berakhir dengan kematian tragis.""Kalau sangat berbahaya, kenapa masih ada orang yang mau menjelajahi tempat itu?""Karena di sana ada berbagai jenis permata berkualitas tinggi, juga bulu dari beberapa binatang buas. Semuanya merupakan produk dengan harga tinggi."Surya berpikir sejenak sebelum bertanya, "Tempat itu ada di mana?"Osborne melirik Logan. Namun, Logan hanya tersenyum simpul."Di Gunung Velcan, jaraknya sekitar 800 kilometer dari Kota Jinsa," jawab Osborne.Surya mengangguk, lalu berujar, "Terima kasih.""Sepertinya kamu juga menyukai petualangan?" tanya Logan masih dengan senyumnya.Surya
Kedutaan besar Aerovia, juga pemilik bisnis dari Aerovia akan diundang untuk menghadiri jamuan di Gedung Kantor Kepresidenan untuk memberi penghargaan pada Aksha atas kontribusinya.Masyarakat Aerovia tentu sangat gembira. Aksha ini benar-benar membuat Aerovia bangga.Tidak seorang pun pernah mendengar bahwa ada orang asing yang diberikan gelar kepala suku dan juga wilayah kekuasaan. Hal ini sungguh merupakan suatu kehormatan.Selain itu, kedutaan besar Aerovia juga menyampaikan ucapan selamat yang hangat. Mereka berjanji akan hadir tepat waktu, juga membahas serangkaian kerja sama dengan presiden....Di kantor Olivia.Pada saat ini, Olivia menunjukkan senyum lebar di wajahnya. Dia hampir tidak bisa menutup mulutnya.Olivia baru saja menerima pemberitahuan bahwa Grup Hadira Internasional akan dibebaskan dari pajak selama tiga tahun. Hal ini sungguh merupakan berita yang luar biasa.Selain itu, seseorang dari Gedung Kantor Kepresidenan juga mengatakan bahwa kelak tambang Grup Hadira In
"Kenapa?" tanya Surya.Olivia menghela napas sambil mengerutkan kening, lalu berkata, "Sejujurnya, ini adalah investasi besar berkelanjutan sebesar 160 triliun. Aku nggak melihat kemampuan apa pun dalam dirimu yang bisa membantu pengembangan Grup Hadira Internasional. Meski Konsorsium Pelita nggak mau memikirkan tentang Grup Hadira Internasional, mereka nggak mungkin nggak memikirkan diri mereka sendiri, 'kan?""Sepertinya ada banyak kesalahpahaman di antara kita," kata Surya sambil tersenyum.Saat ini, Olivia berkata dengan serius, "Aku rasa nggak ada kesalahpahaman. Coba beri tahu aku, apa yang sudah kamu lakukan sejak kamu datang ke sini?""Aku sudah melakukan banyak hal, tapi kamu saja yang nggak mengetahuinya," balas Surya.Olivia tersenyum dingin, lalu berkata, "Benarkah? Kalau begitu, beri tahu aku. Biarkan aku mendengarnya.""Mungkin aku adalah Aksha Pratama," kata Surya sambil tersenyum.Olivia mengerutkan kening, lalu berujar dengan nada dingin, "Lelucon ini sama sekali ngg
Apakah ini mimpi?Surya tertegun lama sebelum menyadari bahwa semua ini hanyalah mimpi.Namun, kenapa dia bermimpi sesuatu yang aneh seperti itu?Raksasa berbaju besi emas, juga naga api dengan panjang sepuluh ribu kaki.Penguasa Naga Api?Surya berkeringat dingin lagi.Mungkinkah Penguasa Naga Api itu benar-benar ada?Surya tenggelam dalam pemikirannya.Dengan tingkat kemampuannya, Surya tidak akan pernah mengalami mimpi aneh seperti itu tanpa alasan.Namun, Surya sama sekali tidak mengerti maksud dari mimpi ini.Setelah beberapa saat, Surya melihat arlojinya."Sialan."Surya melontarkan sumpah serapah, lalu segera bangun. Dia segera mandi sebelum bergegas pergi ke Gedung Kantor Kepresidenan.Saat ini, di Gedung Kantor Kepresidenan, Logan dengan beberapa pejabat kelas atas sedang menyambut duta besar Aerovia, Rendy Aldino. Mereka sedang memegang sampanye sambil mengobrol penuh tawa.Puluhan pengusaha Aerovia yang berkumpul dalam kelompok kecil juga sedang membicarakan aksi Aksha.Pern