Effendi menatap Surya sambil berkata, "Lisensinya akan dikirimkan kepadamu besok siang, Pak Surya.""Senang sekali bisa bekerja sama dengan Bapak," sahut Surya sambil mengulurkan tangan kanannya dan menjabat tangan Effendi. Keduanya saling menatap dan tersenyum....Siang hari berikutnya.Surya berada di kamar hotel sambil melihat dokumen di tangannya dengan senyuman di wajahnya.Organisasi Dewa Naga Api.Setelah melihatnya sejenak, Surya melemparkan lisensinya ke dalam ruang penyimpanan, lalu pergi ke Grup Hadira Internasional, tepatnya ke kantor Olivia."Bu Olivia," ucap Surya seraya mengetuk pintu sebelum masuk.Olivia sedang mengurusi dokumen. Ketika dia melihat orang yang datang adalah Surya, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Ada masalah apa?""Begini. Aku berencana keluar untuk jalan-jalan. Mungkin perlu sedikit waktu," jawab Surya.Olivia tertegun sejenak, lalu tersenyum dan menyahut, "Baiklah, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau."Semakin jauh pria ini darinya, akan s
Harry mulai mondar-mandir di ruang tamu sambil mengerutkan keningnya.Siapa pun yang berani menghalangi jalannya menuju kekayaan sama saja dengan mencari kematian....Di Kota Doset.Surya sampai di penginapan tempat dia menginap sebelumnya.Hanya saja, sekarang masih siang hari. Tidak ada penambang di lobi penginapan yang meminum alkohol untuk melepaskan kepenatan dari kerja keras seharian.Melihat kedatangan Surya, pelayan di meja depan menyambutnya dengan hangat, lalu tampak terkejut."Halo." Surya tersenyum.Pelayan itu tertegun lama sebelum bergumam, "Pak, apa kamu mau menginap?""Aku mau bicara dengan bosmu. Apa aku bisa menemuinya?" Surya mengeluarkan setumpuk uang, lalu menaruhnya di konter.Mata pelayan itu berbinar. Dia segera mengambil uang itu, lalu memasukkannya ke dalam sakunya."Pak, aku akan segera mencari bosku. Kamu benar-benar sangat baik. Namaku Lilith. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa mencariku kapan saja," kata Lilith sambil tersenyum.Surya tersenyum sambil me
Tubuh Surya memancarkan kekuatan tak terlihat, lalu menyapu tubuh Lilith.Lilith akhirnya pulih. Dia menatap lelaki tua itu dengan tatapan ngeri, tidak mengerti apa yang sedang terjadi."Bolehkah aku tinggal di sini?" tanya lelaki tua itu perlahan dengan suara serak.Surya berkata dengan tenang, "Maaf, ini bukan penginapan lagi.""Oh, lalu tempat apa?""Markas Organisasi Dewa Naga Api.""Benarkah? Apakah Penguasa Naga Api benar-benar ada?""Aku akan berpidato di alun-alun nanti. Kalau berminat, kamu juga bisa datang," kata Surya.Setelah mendengar ini, lelaki tua itu mengangguk dalam diam, lalu berbalik pergi.Pada saat ini, Lilith baru bertanya dengan gemetar, "Pak, apa yang terjadi tadi?""Dia hanya pembuat onar, kamu nggak perlu meladeninya," jawab Surya sambil tersenyum.Lilith mengangguk meski masih agak bingung.Surya melihat jam, berdiri, lalu berkata, "Suruh semua orang di penginapan untuk pergi ke alun-alun kota."Setelah mengatakan itu, Surya pun keluar.Setelah meninggalkan
Surya melihat mayoritas orang sudah berkumpul. Dia pun mulai berkata, "Penduduk yang terhormat, aku adalah utusan Penguasa Naga Api yang agung. Aku akan mendirikan markas Organisasi Dewa Naga Api di sini. Selama kalian bergabung dengan organisasi ini, kalian akan bebas dari kemiskinan dan bencana. Penguasa Naga Api akan melindungi kalian dan keluarga kalian."Surya juga sudah melakukan penelitian tentang hal ini.Organisasi Cahaya Dewa memainkan trik ini dengan sangat baik.Mereka menggiring orang dengan membicarakan tentang kehidupan selanjutnya, juga tentang pergi ke surga. Mereka memberi orang harapan, membuat orang percaya dengan sepenuh hati.Namun, jelas bahwa semua orang ini tidak terlalu percaya dengan kata-kata Surya. Mata mereka menunjukkan ketakutan dan kewaspadaan.Surya memahami bahwa tentu ini saja tidak akan cukup.Pada saat ini, tekanan energi spiritual yang kuat muncul dari tubuh Surya, menutupi seluruh area.Sebuah bola cahaya besar menyala di langit, lalu seberkas ca
Bola api dan pedang es bertabrakan, menciptakan ledakan di udara. Aliran energi spiritual yang bergejolak menimbulkan angin kencang.Pedang es menghancurkan bola api. Sementara itu, Karl meraung sambil menerjang ke arah ular naga api.Ular naga api itu tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Ia membuka mulutnya, melontarkan bola api, lalu bertarung dengan Karl.Karl memegang pedang es, bergerak cepat di udara untuk menghindari bola api dari ular naga api. Kemudian, dia menebas ke arah ular naga api dengan pedangnya.Ular naga api itu terbang di udara. Selain melontarkan bola api dari mulutnya, ekornya yang besar juga merupakan senjata yang ampuh. Ia bisa melawan Karl dengan keras.Pedang es menebas ular naga api, menyebabkan bunga es bermekaran. Ular naga api mengaum. Ia melawan dengan bola api yang tak ada habisnya.Satu orang dan satu naga, satu dengan atribut api dan satu lagi dengan atribut es. Secara alami, mereka bisa saling mengimbangi satu sama lain, sehingga pertarungan tampa
Karl menembus melalui hujan api dengan medan es miliknya.Semua orang yang melihat tampak terkejut, tidak bisa berkata-kata. Mereka menatap ke langit seperti orang bodoh.Tampaknya tunggangan Penguasa Naga Api bukanlah tandingan orang ini.Orang-orang mulai bertanya-tanya. Bagaimana mungkin tunggangan Penguasa Naga Api yang agung tidak bisa melawan seorang manusia? Hal ini tidak mungkin.Pada saat ini, kepala naga muncul di belakang Surya. Mulut Surya terbuka dan tertutup, dia diam-diam mengucapkan sesuatu.Setelah beberapa saat, Surya mengarahkan jarinya ke langit, lalu berteriak, "Kekuatan Naga!"Cahaya keemasan jatuh dari langit, lalu menyinari ular naga api.Dalam sekejap, sosok ular naga api tiba-tiba bertambah besar.Panjang tubuhnya mencapai sekitar empat puluh hingga lima puluh meter, dengan sepasang sayap emas yang tumbuh di punggungnya. Ada empat cakar tajam yang tumbuh di perutnya. Seluruh tubuhnya bagai tersulut api yang membara, mantra yang tak terhitung jumlahnya juga ber
Surya memandang Karl dengan tatapan dingin.Ular naga api itu meraung sebelum bergegas turun.Karl tiba-tiba menarik seluruh kekuatannya, lalu bertanya, "Pak, bisakah kita bicara?"Surya melambaikan tangannya. Ular naga api langsung meraung keras, lalu naik ke langit. Ia menari berputar-putar dengan penuh semangat di udara, merasakan kegembiraan besar yang dibawa oleh kekuatan tersebut."Kalau kamu memiliki kata-kata terakhir, ucapkan saja," kata Surya dengan tenang.Karl terdiam lama, lalu bertanya, "Apakah Penguasa Naga Api benar-benar ada?""Aku yakin itu ada," kata Surya.Meskipun Penguasa Naga Api tidak ada, Surya berencana untuk menciptakannya.Selama kamu cukup kuat, bukankah kamu sendiri adalah dewa?Karl berkata perlahan, "Aku bersedia bergabung dengan Organisasi Dewa Naga Api, menjadi pengikut yang setia.""Oh?" Surya sangat terkejut. Dia bertanya, "Apa yang membuatmu mengambil keputusan seperti itu? Kamu masih bisa mencoba bertarung. Bagaimana kalau kamu menang?"Karl tersen
"Semuanya, markas Organisasi Dewa Naga Api akan segera didirikan. Besok kalian semua bisa mendaftar untuk bergabung dengan organisasi. Semua anggota yang bergabung bisa mengajukan bantuan keuangan kalau keluarganya membutuhkan. Lokasinya di Penginapan Guluwan. Besok, tempat itu akan menjadi markas Organisasi Dewa Naga Api, Penguasa Naga Api yang agung akan memberkati kalian di sana."Segera setelah Surya selesai berbicara, seorang pria berdiri, lalu berkata dengan lantang, "Wahai Utusan Dewa, aku ingin bergabung dengan organisasi."Surya menoleh dengan senyuman di wajahnya.Orang tersebut adalah Culler, pria yang saat itu memilih kebaikan.Surya melambaikan tangannya. Culler pun menghampiri Surya dengan ekspresi bersemangat di wajahnya.Surya menyentuh kepala Culler sambil berkata, "Datanglah ke markas besok. Kamu dan keluargamu akan diberkati oleh dewa.""Baik, Utusan Dewa." Culler menundukkan kepalanya dengan rendah hati.Pada saat ini, Surya melambaikan tangannya, memanggil kembali