Rosa berhenti dan menatap Surya.Surya melemparkan dua Pil Pemulihan Energi kepada Rosa dan berkata, "Tolong berikan kepada Ahmad dan Rino agar mereka bisa meminumnya."Rosa menangkap pil itu dan melihatnya sebelum menghela napas. "Sungguh nggak terbayangkan berapa banyak rahasia yang kamu miliki."Setelah mengatakan itu, Rosa berbalik dan pergi tanpa menunggu Surya mengatakan apa pun.Saat ini Surya menatap pria itu dengan senyuman di wajahnya.Pria itu jelas masih agak cemas. Entah apakah dia sedang berbicara atau memikirkan sesuatu.Surya berkata perlahan, "Jangan cemas, bicaralah pelan-pelan.""Oh." Pria itu menarik napas dalam-dalam dan kemudian berkata perlahan, "Namaku Dika. Ayahku sakit parah dan berada dalam bahaya. Aku ingin memohon padamu untuk menyelamatkan nyawa ayahku."Surya mengerutkan kening dan berkata, "Bagaimana kamu menemukanku? Kenapa kamu merasa aku bisa menyelamatkan ayahmu?""Ada rumor di dunia kalau Aksha dari Kota Juwana memiliki kekuatan luar biasa dan suka
Ayah dan anak saling melawan satu sama lain dan saudara menjadi musuh. Hal ini biasa terjadi dalam keluarga besar dan Surya sama sekali tidak terkejut.Akan tetapi, bagaimana situasi ayah Dika saat ini dan apakah dia dapat diselamatkan adalah sebuah pertanyaan.Adapun saudara yang saling bertarung untuk menguasai grup, itu hanya masalah mudah.Akan tetapi, Surya harus melihat situasi pastinya sendiri sebelum bisa memutuskan.Setelah merenung sejenak, Surya berkata perlahan, "Karena aku sudah menerima barangmu, tentu saja aku akan membantu menyelesaikan masalahmu. Beri aku tiga hari dan aku akan pergi bersamamu nanti. Bagaimana?"Dika jelas agak cemas. Akan tetapi, karena Surya sudah mengatakan ini, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.Dika hanya bisa mengangguk dalam diam.Butuh banyak usaha baginya untuk mencari tahu tentang Surya.Pemimpin Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Andaru, bos di belakang Pelita dan pendekar tingkat suci. Setiap identitasnya sangat menakjubkan.Dengar-dengar S
Susunan melingkar dengan radius beberapa meter tiba-tiba menyala di tanah.Banyak rune muncul di lingkaran sihir, membentuk garis bersilangan dan pola aneh dan api putih pucat menyala di tengahnya.Begitu api ini muncul, ia mengeluarkan aura yang menakutkan.Ular naga api itu menatap api dan seketika merasakan jiwanya terbakar.Karena terkejut, ular naga api langsung menoleh dan menyembunyikan dirinya di belakang Altar Dewa Naga tanpa pernah berani menunjukkan kepalanya lagi dengan seluruh tubuhnya gemetar.Pada saat ini jiwa Sarah merasakan aura menakutkan dan mengeluarkan teriakan ketakutan dan keputusasaan.Surya melambaikan tangannya dan jiwa Sarah tanpa sadar melayang ke dalam formasi.Begitu jiwanya bersentuhan dengan api pucat, Sarah langsung berteriak kesakitan.Kumpulan cahaya jiwa merah tua berguling dan meratap dalam nyala api, seolah seseorang telah dilemparkan ke dalam panci minyak mendidih dan meronta serta menangis dengan putus asa.Kali ini Surya mencibir dan berkata, "
Saat Surya melihatnya, dia langsung tersenyum dan berkata, "Bekas lukamu sudah pulih, keluarlah."Linda menghela napas lega, kemudian mendekati Surya dan menatap wajahnya.Saat ini semua bekas luka di wajah Linda telah hilang dan kulitnya menjadi lebih halus dan putih dari sebelumnya. Dia terlihat beberapa tahun lebih muda.Sekarang Linda terlihat persis seperti seorang gadis berusia awal 20-an yang penuh keremajaan dan vitalitas.Surya hanya bisa menghela napas. "Barang-barang naga tua itu benar-benar nggak terduga."Sekarang Linda telah mendapatkan sifatnya yang dulu dan berbalik sambil berkata, "Aku nggak percaya aku benar-benar sudah pulih, juga terlihat lebih muda."Saat berbicara, Linda tiba-tiba mendekatkan dan mencium wajah Surya.Surya tersenyum.Saat ini, Rosa terbatuk dua kali dan berkata, "Surya, barang itu masih ada nggak?"Surya menatap Rosa dan berkata sambil tersenyum, "Sudah nggak ada, tapi kelak akan ada kesempatan untuk mendapatkannya. Aku akan membantumu mendapatkan
Sebagai seorang sopir, sangatlah tidak sopan dan tidak pantas untuk menyela saat bos sedang berbicara dengan tamu.Bahkan mengandung makna provokatif."Apa kamu mempertanyakan kemampuanku?" Surya berkata dengan dingin.Dika berkata dengan cemas, "Arga, jangan bicara omong kosong.""Bos, aku cuma ingin mengingatkan Tuan Surya kalau ada beberapa hal yang nggak bisa diselesaikan dengan paksa," kata Arga.Surya tersenyum jenaka dan berkata, "Benarkah? Mungkin kamu yang nggak cukup kuat."Ekspresi Arga berubah dan dia melirik ke kaca spion, tetapi tidak berkata apa-apa lagi.Saat ini Dika berkata, "Tuan Surya, Arga sudah mengikuti ayahku sejak masih muda dan punya hubungan yang baik dengan ayahku. Mungkin dia terlalu khawatir. Mohon jangan tersinggung.""Aku bisa mengerti perasaannya, tapi ingat, kamu nggak berhak menanyaiku saat aku melakukan sesuatu," kata Surya dengan datar.Arga tidak berbicara, tetapi terlihat jelas dia masih agak ragu.Dika mengerutkan kening dan berkata, "Tuan, apa p
Surya menggelengkan kepalanya dan Arga menatap Surya dengan tatapan berkilat.Dika tiba-tiba terlihat kecewa. Kalau Aksha yang legendaris tidak bisa berbuat apa-apa, apakah sudah tidak ada cara lain lagi?Atau mungkinkah Aksha ini hanya punya reputasi palsu?Memikirkan hal ini, Dika merasa agak sedih atas pusaka keluarganya.Itu adalah harta yang kakek hargai sepanjang hidupnya.Akan tetapi, saat ini kekuatan pikiran Surya perlahan memasuki lautan kesadaran ayah Dika.Dibandingkan dengan lautan kesadarannya yang luas, lautan kesadaran ayah Dika hanyalah sebuah danau kecil.Kesadaran Surya langsung mencapai api jiwanya.Bola api jiwa ini hanya seukuran kacang kedelai yang tidak stabil dan sepertinya akan padam kapan saja.Terlebih lagi, bola api jiwa ini diselimuti oleh puluhan rune abu-abu yang saling berhubungan. Rune tersebut mengeluarkan kabut abu-abu yang terus mengikis bola api jiwa ini.Surya mengamati rune ini dengan hati-hati. Setelah sekian lama, kesadarannya perlahan-lahan di
Saat ini Surya tersenyum dan berkata, "Itu belum perlu. Meskipun aku nggak bisa menghilangkan kutukan itu, aku bisa mengendalikannya agar nggak berkembang dan menyelamatkan nyawa ayahmu.""Lalu, bagaimana selanjutnya?" Dika bertanya dengan bingung.Surya berkata perlahan, "Pelan-pelan saja, lakukan semuanya satu per satu dan selesaikan masalah ini selangkah demi selangkah, pasti akan ada akhir dari masalah ini. Jangan terlalu khawatir."Dika mengangguk pelan setelah mendengarnya.Arga juga tetap diam."Menurut kesimpulanmu, kemungkinan besar kedua kakakmu memerintahkan orang untuk melakukan ini. Jadi sekarang kita harus mencari orang ini," kata Surya.Dika bertanya, "Bagaimana kita menemukannya?""Dia pasti bersama kedua kakakmu. Kalau kamu menyebarkan berita ayahmu telah bangun dan undang kedua kakakmu ke rumah ayahmu untuk berbicara, aku yakin orang-orang ini akan langsung muncul." Surya berkata Perlahan.Dika mengerutkan kening dan berkata setelah beberapa saat, "Tapi ayahku belum
"Bu, tolong berhenti menangis. Aku punya alasan sendiri." Dika melangkah maju untuk membujuknya.Siapa sangka Tyas mengayunkan tangannya dan mendorong Dika menjauh. Dia menangis dan menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Aku nggak pernah menyangka kamu begitu licik. Saat kedua kakakmu datang, aku pasti akan membiarkan mereka mengusirmu keluar. Dasar anak durhaka.""Aku .... Bu, ini benar-benar nggak seperti yang kamu pikirkan."Dika juga tidak bisa berkata-kata. Kalau ingin menemukan orang yang menaruh mantra, dia harus menyembunyikannya dari ibunya.Dika tahu begitu ibunya mengetahui apa yang dia pikirkan, dia tidak akan percaya padanya.Mana mungkin kedua putra kesayangannya menjadi pembunuh ayahnya?Ibunya pasti akan memberi tahu kedua kakaknya tentang hal ini.Kalau begitu, mungkin kedua kakaknya itu akan melakukan persiapan.Mungkin rencana mereka juga hancur.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, kedua kakak itu memang sangat mencurigakan dan Dika benar-benar tidak tahu b