Surya menatap Yumiko, lalu berkata setelah beberapa saat, "Katakan, aku hanya akan memberimu satu kesempatan.""Aku akan menginvestasikan 10 miliar dakar untuk berinvestasi dengan Konsorsium Pelita. Aku nggak memerlukan saham atau posisi apa pun. Aku hanya ingin berbagi bonus. Bagaimana dengan ini?"Surya mengerutkan kening."Itu berarti sekitar 120 sampai 140 triliun aeron. Ini sudah merupakan jumlah uang yang sangat besar."Sebagai grup investasi, semakin banyak dana, tentu akan semakin baik.Tidak ada saham, tidak ada posisi, hanya pembagian bonus.Hal ini memang permintaan yang sangat bagus, siapa pun grup yang mengajukannya, pasti akan diterima.Tawaran ini sangat menguntungkan dan tidak merugikan sama sekali.Namun, Surya hanya tersenyum dan bertanya, "Kenapa? Apa di Nion nggak bisa menghasilkan uang? Kenapa harus datang ke Aerovia?""Aerovia adalah pasar besar dengan populasi 1,4 miliar orang. Ada perusahaan yang nggak terhitung jumlahnya yang sedang berkembang pesat. Hanya di s
"Surya." Yumiko berkata dengan serius, "Sepuluh miliar dakar ini hanya untuk menunjukkan ketulusan. Kalau kamu dapat membantuku menyelesaikan krisis keluarga ini, aku bisa membiarkan Konsorsium Pelita memasuki Nion dan menjamin keamanan cabang Konsorsium Pelita di Nion."Mendengar itu, Surya tersenyum puas.Sama seperti sulitnya investasi asing masuk ke Negara Aerovia, investasi dari Negara Aerovia juga sulit untuk masuk ke negara lain dan pada dasarnya tidak diperbolehkan.Namun, jika ada Yumiko yang mengoperasikannya, tentu tidak akan menjadi masalah besar.Bagaimanapun, Yumiko berasal dari salah satu keluarga teratas di Nion, jadi kekuatan dan pengaruhnya juga cukup.Namun, syaratnya adalah Yumiko bisa menstabilkan keluarganya dari kehancuran.Namun, jika Surya turun tangan, seharusnya juga tidak akan menjadi masalah besar. Surya kebetulan juga ingin mengenal bela diri Nion, mungkin saja dia bisa mendapatkan sesuatu.Selain itu, Surya juga sangat tertarik untuk menghasilkan uang dar
Surya tertegun, lalu menyahut, "Apa katamu?""Aku bilang lepaskan tangan kotormu. Memang dia boleh disentuh olehmu?" ujar pria berjas itu tanpa ragu.Surya juga sangat marah. Dia berbaik hati membantu wanita itu, tetapi kenapa dia justru dianggap seperti melecehkan wanita itu?"Hei, apa kamu nggak lihat dia jatuh dan aku cuma membantunya berdiri?""Nggak perlu, nggak ada yang boleh menyentuh wanitaku, mengerti?" balas pria berjas itu. Dia menatap tajam ke arah wanita itu sebelum duduk di kursinya.Wanita itu patuh, buru-buru mengangguk kepada Surya untuk berterima kasih, lalu duduk dengan patuh di samping pria berjas tanpa melihat ke samping.Pada saat ini, pria berotot lainnya dengan pakaian olahraga menatap Surya dengan dingin sebelum duduk di belakang pria berjas.Surya juga terdiam. Dia memandang Naka sebelum berkata, "Orang ini sama sepertimu, apa ada masalah dengan otaknya?""Apa katamu?" sahut pria berjas itu sambil menatap Surya dengan ekspresi dingin.Surya menjawab dengan din
Setelah mendengar ini, Thalia menjawab dengan dingin, "Apakah kamu mempertanyakan kemampuan kami?""Bukan seperti itu. Ini adalah masalah supernatural. Nggak ada gunanya meskipun ada banyak orang," sahut Surya tulus.Thalia mengangkat alisnya, lalu berkata, "Sejujurnya, aku sangat skeptis dengan Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural. Apakah memang ada masalah supernatural di dunia ini?""Bukankah sekarang ada di depanmu? Terlebih lagi, kamu juga seorang kultivator Alam Energi Sejati. Kamu pasti mengerti sedikit tentang hal supernatural, 'kan?" tanya Surya.Thalia tertegun, lalu menatap Surya dari atas ke bawah.Setelah sekian lama, Thalia menjawab perlahan, "Baiklah, biar aku yang menjadi pemandu kalian. Aku ingin melihat kemampuan Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural."Selesai berbicara, Thalia segera memerintahkan anak buahnya untuk mengisi bagasi mobilnya dengan air mineral, perbekalan militer dan beberapa barel bensin."Ayo pergi," ajak Th
Surya mengerutkan kening sambil berkata, "Bisakah kita sampai di tujuan sebelum gelap? Jangan membuang waktu semua orang, oke?"Surya tahu ada yang tidak beres dengan sekelompok orang ini. Dia bahkan menemukan sesuatu seperti peluncur roket di mobil seberang.Surya memang tidak takut, tetapi melindungi Thalia bukanlah hal yang mudah.Jadi, Surya tidak ingin menimbulkan konflik dengan orang-orang itu sekarang.Mendengar ini, Thalia menatap pria itu dan berkata perlahan, "Di depan sudah nggak cocok untuk off-road. Kalian harus putar balik.""Baiklah, Bu," jawab pria itu dengan sungguh-sungguh.Saat ini, Thalia berbalik dan masuk ke dalam mobil. Surya juga masuk ke dalam mobil dan terus melaju ke depan."Mereka dari Geng Sirah," ucap Thalia sambil mengemudi.Surya tertegun, lalu menyahut, "Sepertinya kamu tahu apa yang dilakukan Geng Sirah?""Mereka melakukan perampokan makam, perampokan senjata dan lain-lainnya. Mereka adalah tipikal geng kriminal yang kejam," jelas Thalia.Surya terseny
"Badai gurun yang besar akan mengubah medan dan membuat kita kehilangan arah. Kalau sampai begitu, operasi kita kali ini mungkin harus dihentikan," ujar Thalia.Surya menghela napas. Jika dia tahu lebih awal, lebih baik dia datang sendiri.Namun, sekarang Surya tidak mungkin menyuruh Thalia dan Naka kembali, jadi mereka hanya bisa menunggu.Mereka bertiga berada di dalam mobil, terdiam mendengarkan desiran angin di luar dan suara kerikil yang menghantam mobil.Bagi orang biasa, keadaan ini berakibat fatal dan sewaktu-waktu bisa menimbulkan bencana.Hal ini juga ancaman tertentu terhadap Thalia dan Naka.Namun, bagi Surya, ini bukan masalah.Tingkat suci bisa melayang di udara dalam waktu yang singkat. Surya dapat mengidentifikasi arah dan menemukan jalan kembali kapan saja.Badai gurun bertiup sepanjang malam dan tidak berhenti sampai keesokan paginya.Thalia hendak membuka pintu mobil dengan lelah, tapi menyadari bahwa pintunya tidak dapat dibuka.Setelah mendorong dengan kuat, ternya
Saat pria kuat itu melihat sosok Surya, terdapat sorot ketakutan di matanya.Pria itu menatap Surya dan berkata dengan dingin, "Jangan ikut campur dalam urusan orang lain atau kamu akan mati."Setelah berkata demikian, pria itu melambaikan tangannya. Mereka bertiga pun naik UTV, kemudian melaju di atas pasir kuning."Pistolku!" seru Thalia dengan cemas.Surya mengerutkan kening sambil berkata, "Jangan khawatir, kita akan bertemu dengan mereka lagi.""Apa maksudmu?" tanya Thalia.Surya menghela napas, lalu menjawab, "Bukankah sudah jelas? Mereka datang ke sini untuk mencari reruntuhan. Secara langsung kita akan bertemu dengan mereka saat kita ke sana."Thalia tiba-tiba menjadi murung.Thalia berbalik ke mobil, lalu mengambil telepon satelit. Setelah beberapa saat, dia meletakkan teleponnya dan melihat ke langit.Meski badai gurun telah reda, langit di atas gurun masih diselimuti awan kuning tebal sehingga sinar matahari sulit menembusnya."Telepon satelit nggak bisa terhubung," keluh Th
Surya tahu bahwa pekerjaan ini tidak akan bisa dilakukan kecuali orang-orang itu sudah ditangani.Tempat ini cukup bagus juga, sepi dan terpencil. Mari kita lihat trik apa yang akan mereka mainkan.Kemudian, mereka bertiga berjalan menuju tenda.Tak lama kemudian, mereka tiba di dekat tenda, melihat pria kuat itu sudah menatap mereka dengan dingin.Sementara itu, pria itu sedang bermain-main dengan sebuah perangkat kecil yang mirip dengan radar, sama sekali tidak menghiraukan mereka.Seorang wanita berdiri di samping pria itu, menatap Surya dan yang lainnya sekilas, lalu menundukkan kepala untuk membantu pria itu."Apa yang kalian lakukan? Di mana senjataku?" tanya Thalia dengan suara yang rendah.Pria itu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Gandar, bunuh mereka."Ekspresi Thalia langsung berubah.Pria kuat bernama Gandar melangkah mendekat ke arah Thalia.Saat berjalan, Gandar melepaskan tekanan kekuatan yang menakutkan, membuat angin kencang yang membubung memenuhi langit, lalu pasir
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di