Semua orang menatap gadis itu sambil tersenyum.Gadis ini berkulit putih, cantik awet muda dan benar-benar menawan.Sudah menjadi hal yang naluriah bagi wanita cantik untuk menyukai pahlawan dan itu juga merupakan kebahagiaan yang luar biasa indah di dunia.Akan tetapi, Surya diam-diam menghela napas saat melihat wanita cantik ini.Wanita cantik ini adalah Widya.Menurut Surya, Widya adalah wanita yang licik.Melihat dirinya sudah menjadi seorang master, Widya langsung muncul untuk memulai percakapan dan ingin mendekatkan diri. Tujuannya sangat jelas.Akan tetapi, Surya tidak lagi memiliki kesan yang baik padanya dan hanya berkata dengan dingin, "Ini adalah pertemuan semua orang dari semua lapisan masyarakat. Lebih baik kalian pergi secepat mungkin."Setelah mengatakan itu, dia melirik ke arah Reina tidak jauh dari sana dan berjalan ke Gedung Antik sambil dikelilingi oleh Brian dan yang lainnya.Widya tiba-tiba tersipu malu.Awalnya dia mengira tidak ada pria yang bisa menolak rayuanny
"Aku juga berpikir akan menyuruh Rino dan Ahmad menjadi pemuja Asosiasi Seni Bela Diri. Kalau ada masalah yang nggak bisa diselesaikan, minta saja bantuan mereka. Kalau mereka nggak bisa menyelesaikannya, aku yang akan maju saja. Bagaimana menurut kalian?"Kedua orang ini adalah pendekar di tingkat suci, kekuatan mereka dapat menghancurkan semua orang.Pertarungan keduanya barusan disaksikan oleh semua orang.Meskipun Rino dikalahkan oleh Ahmad, tapi kekuatan Rino bukanlah sesuatu yang berani mereka anggap remeh, tentu saja mereka harus tetap menghormatinya.Meski Ahmad bukan dari Provinsi Andaru, tapi Ahmad sudah menyerah pada Surya, kekuatannya bahkan lebih tinggi dari Rino. Jadi semuanya tidak keberatan mereka berdua menjadi pemuja.Setelah itu, semua orang berdiri dan bersulang untuk mereka berdua.Rino tentu saja tidak akan keberatan dengan pendapat Surya dan menerimanya dengan senang hati.Ahmad bahkan lebih tersanjung. Begitu menyerah, dia langsung menjadi pemuja. Ini menunjukka
Nada suara Pak Hendra yang kesal terdengar dari telepon."Surya, kamu pindah dari Perumahan Lily tanpa bilang, bahkan nggak kirim pesan padaku. Apa kamu sudah lupa denganku?""Mana berani aku melakukan ini? Hanya saja akhir-akhir ini aku terlalu sibuk. Aku baru saja berpikir untuk mengunjungimu dua hari lagi."Surya masih sangat menghormati pahlawan negara ini, karena dia telah menumpahkan darah dan mempertaruhkan nyawanya demi Aerovia.Entah dia menjabat atau tidak, kontribusinya saja sudah cukup untuk terpatri di hati generasi mendatang."Haha, jangan membodohiku. Datanglah malam ini. Aku ingin minum denganmu.""Oke, malam ini kebetulan aku nggak ada urusan, sebentar lagi aku akan ke sana.""Baguslah kalau begitu." Setelah selesai berbicara, Hendra menutup telepon dan Surya menghela napas panjang.Semua orang memandang Surya dengan tatapan kosong, bertanya-tanya siapa sebenarnya yang menginginkan rasa hormat seperti itu dari Surya.Surya berkata, "Itu Pak Hendra."Semua orang tiba-ti
Linda segera memberikan Surya ciuman manis, lalu berdiri dan berkata, "Kamu harus istirahat lebih awal agar lebih tenang.""Ah, Pak Hendra memintaku untuk ke rumahnya, aku nggak tahu apa yang terjadi." Surya mengerti bahwa Pak Hendra meneleponnya bukan hanya untuk minum bersamanya.Linda mengangguk dan berkata, "Masalah Pak Hendra nggak bisa dianggap sembarangan. Kamu siap-siap pergi dulu saja, aku nggak akan ganggu."Setelah mengatakan itu, Linda pergi dengan tenang, punggungnya yang anggun membuat Surya hanya bisa mengangguk.Namun, ketika Linda kembali ke kamarnya, wajahnya terlihat sedih lagi.Linda tidak puas dengan aturan kaku keluarganya, jadi setelah lulus, dia memisahkan diri dari keluarga dan pergi ke Kota Juwana. Namun, jelas bahwa keluarganya tidak berniat membiarkan dia pergi seperti ini.Kali ini untuk ulang tahun kakeknya, dia pasti akan kembali untuk merayakan ulang tahunnya, tapi dia tahu sejak kecil bahwa kakeknya sebenarnya ingin menggunakan hari ulang tahun ini untu
Surya tercengang. "Siapa Yanto itu?""Orang yang bertanggung jawab atas Kota Pelni, pemimpin tertinggi. Saat itu dia bawahan dari ayahku," kata Dalin sambil tersenyum.Surya tiba-tiba ingat lalu tersenyum pahit dan berkata, "Pak Hendra, Kota Pelni adalah kota madya yang berada langsung di bawah yurisdiksi negara, penanggung jawabnya juga seorang jenderal. Bukankah kurang pantas kalau aku bilang seperti ini?""Apa yang nggak pantas?" Hendra berkata dengan lantang, "Bahkan Welly, penanggung jawab Provinsi Jaluna, hanyalah prajurit pribadiku saat itu. Yanto hanyalah bawahanku, mana berani dia marah padaku?""Pak Hendra memang luar biasa. Aku akan mengingatnya. Kalau aku bertemu dengannya, aku pasti akan menyampaikan kata-katamu." Surya menjulurkan lidahnya. Memang pantas menjadi bapak pendiri negara. Semua bawahannya adalah pejabat besar, terlihat bahwa Hendra punya kekuatan yang sangat menakutkan di Aerovia.Namun, saat ini Dalin menuangkan segelas anggur pada Surya dan berkata sambil te
Kota Pelni.Kota Pelni memang milik Provinsi Jaluna, tapi dikelola langsung oleh Kota Senara, merupakan kawasan ekonomi khusus pertama di Aerovia dan tempat berkumpulnya orang-orang kaya. Perekonomiannya tidak kalah dengan Kota Yogu dan Kota Senara.Di pesawat, Linda memberi tahu Surya tentang keluarganya secara detail.Keluarga Kaluna hanya dapat dianggap sebagai keluarga kelas tiga di Kota Senara. Keluarga mereka terlibat dalam perdagangan impor dan ekspor dan memiliki kekayaan beberapa triliun.Namun, di tempat seperti Kota Pelni, beberapa triliun bukanlah apa-apa, ada banyak orang yang punya kekayaan ratusan triliun.Terutama tiga keluarga besar seperti Keluarga Wirawan, Keluarga Nugroho dan Keluarga Tanjung, semuanya punya kekayaan bersih ratusan triliun. Mereka semua tiga raksasa yang layak di Kota Pelni.Namun, Keluarga Kaluna juga sangat terkenal karena mereka memiliki wanita cantik seperti Linda.Saat Linda beranjak dewasa, Linda langsung menjadi wanita tercantik di Kota Pelni
"Pak Surya, kamu begitu percaya diri?"Dalam pandangan Martin, Surya jelas muda dan menjanjikan. Bos Pelita bukanlah lelucon.Namun, seorang pengusaha sebenarnya tidak ada apa-apanya dalam menghadapi kekuasaan, apalagi bisnisnya jauh di luar negeri dan cabang terdekatnya juga ada di Provinsi Andaru. Di Kota Pelni, pada dasarnya dia tidak punya pengaruh.Bagi Keluarga Kaluna, menikah dengan Keluarga Alaba jauh lebih baik daripada menikah dengan bos Pelita.Bagaimanapun, Keluarga Kaluna berada di Kota Pelni. Jika pernikahan ini terjadi, kebangkitan Keluarga Kaluna hanya tinggal menunggu waktu saja.Hanya masalah waktu sebelum menjadi keluarga pertama di Kota Pelni. Bukankah ini lebih baik daripada menikah dengan Surya?Namun, Surya hanya tersenyum tipis dan berkata, "Kita lihat saja, nggak ada yang bisa menghentikan keinginanku, nggak akan ada yang bisa merebut Linda.""Oke, aku mengagumi keberanianmu, tapi lebih baik berhati-hati," kata Martin.Surya berkata, "Terima kasih atas kebaikan
Surya tersenyum untuk menunjukkan kesopanan, tapi Alba mengerutkan kening dan berkata, "Pak Surya, 'kan? Tahukah kamu bahwa Nona Linda ini tunangan Tuan Muda Hanson?""Aku benar-benar nggak tahu," kata Surya dengan tenang.Alba mengerutkan kening dan berkata, "Sekarang kamu tahu, jadi pergi dari sini sekarang juga. Kalau nggak, kamu akan mati dengan menyedihkan."Saat dia berbicara, dua pria berbaju hitam diam-diam muncul di sampingnya, menatap Surya dengan mata penuh semangat.Surya melirik mereka berdua, matanya tertuju pada Alba dan berkata perlahan, "Siapa pun yang berani berbicara denganku seperti ini pada dasarnya akan celaka. Aku sarankan agar kamu berpikir dengan hati-hati sebelum berbicara.""Tuan Alba, dia adalah pacarku, bukankah kamu keterlaluan?" ucap Linda dengan marah.Alba hanya tersenyum dan berkata, "Maaf, Nona Linda, aku nggak bermaksud kurang ajar padamu, tapi kamu harus tahu bahwa kakekmu sudah mengatur pernikahan antar kamu dan Tuan Muda Hanson, tapi sekarang kamu