Pinto sama sekali tidak tidur semalaman, terdapat dua kantong mata hitam yang sangat tebal di bawah matanya dan terlihat linglung sepanjang jalan.Mereka langsung bergegas menuju makam leluhur di atas ketinggian setelah sampai di Desa Ponse.Ini adalah sebuah kuburan besar tempat seluruh nenek moyang Keluarga Ponse dikuburkan.Mereka bertiga datang ke depan makam ayah Pinto, lalu melihat makam tersebut telah rusak dan peti mati yang mengeluarkan bau busuk terlihat.Pinto menjerit dengan keras saat melihat ini dan segera melangkah mundur jauh-jauh.Surya berkata sambil mengerutkan keningnya, "Dia tetap merupakan ayahmu meskipun sudah berubah menjadi hantu, kenapa kamu takut?""Bahkan jika dia adalah ayahku, tapi dia adalah hantu, bagaimana mungkin aku nggak takut?" Pinto berkata sambil tergagap, sama sekali tidak ingin mendekat.Surya menggelengkan kepalanya, melambaikan tangannya ke udara kosong dan segera membuka penutup peti mati.Terlihat sebuah mayat kering di dalam dengan pakaian
"Sekretaris desa?" Surya berkata, "Aku sedang membantu Pinto. Aku juga belum menyentuh makam di sini. Kenapa aku harus membayar ganti rugi?"Wajah Yoni langsung berubah masam. Pria itu pun berkata, "Makamnya sudah seperti ini, kalian masih bilang kalian sama sekali nggak menyentuhnya. Apa kalian sama sekali nggak menganggap keberadaanku? Boy, suruh para warga desa ke tempat ini supaya mereka bisa menjadi saksi."Seorang pemuda yang ada di samping menyahut dan segera melakukan panggilan telepon di samping. Lalu tatapan Yoni terus mengamati Pinto.Saat itu, Pinto mengibaskan tangannya ke arah Surya. Surya langsung mengerutkan dahinya dan mendekati mereka. Pinto lantas membisikkan sesuatu di telinga Surya, "Orang ini dulu adalah penguasa jahat di desa. Sekarang, dia sudah menjadi sekretaris desa. Dia hanya ingin menipu uang. Aku nggak bisa menyinggungnya."Surya mengangguk dan berkata, "Sepertinya selama beberapa tahun ini kamu berhasil mengumpulkan banyak uang, ya!""Aku memang berhasil
"Lihatlah! Mereka sudah mengakuinya! Masih berani mengancam kita. Semuanya, apa yang akan kita lakukan?" Yoni melihat Surya dengan tatapan sinis.Waktu itu, semua orang tiba-tiba berteriak dan menggerakan tongkat mereka dengan sangat angkuh.Pinto terkejut sekali dan wajahnya sudah berubah pucat. Pria itu pun berkata, "Kamu jangan cari masalah dengan mereka lagi! Aku nggak berani menyinggung mereka.""Aku berani menyinggung mereka. Apa yang kamu takutkan?" tanya Surya.Pinto menunduk dan tidak berani bicara lagi. Surya boleh membereskannya dengan cara yang dia inginkan. Kesimpulannya, Pinto tidak berani menyinggung mereka dan tidak bersedia membayarkan uang tersebut.Pada saat itu, Yoni berteriak berang, "Sudah berani mengusik fengsui desa kami, masih berani bersikap angkuh. Saudara-saudaraku semuanya, hajar mereka!"Semua orang sudah akan bergerak dan Surya pun berteriak, "Mayat di sini bisa hidup kembali. Kunasihati agar kalian jangan mencari masalah dan segera menguburnya biar kami
Pria berjubah itu komat-kamit dan tangannya dikibaskan. Di dalam ruangan itu tiba-tiba muncul cahaya terang benderang.Semua orang berseru dan mereka langsung bersujud serta berdoa. Mereka bahkan meneriakinya dewa yang turun dari langit.Pria tersebut merasa sangat bangga dan berkata, "Aku sudah memberkati kalian. Uang dupa kalian akan aku ambil untuk memperbaiki kuil. Bisa dibilang kalian sudah berjasa.""Master Guru harus menyimpannya. Kami rela memberikannya.""Master Guru sangat agung. Kami merasa sangat gembira bisa memberikan dana untuk kuil tempat Master berada.""Jasa Master Guru benar-benar tak terkira. Master Guru telah menyelamatkan makhluk-makhluk yang menderita."Pria dan wanita yang memercayainya terus memuji serta mengaguminya.Pria itu tertawa terbahak-bahak dan mengibaskan tangannya. Semua uang itu pun sudah disimpan di lengan bajunya.Pada saat itu, pintu rumah itu ditendang. Naka dan Surya pun berjalan masuk dengan santai."Siapa kalian? Di mana tata krama kalian?""
Siang bolong bertempur dengan orang seperti itu di hadapan sekelompok orang tua rasanya tidak terlalu pantas.Surya juga sudah meninggalkan Tanda Jiwanya di tubuh pria tadi. Surya memutuskan akan membereskannya setelah malam tiba.Ketika mereka baru turun ke bawah, ada beberapa mobil yang melesat dan berhenti di samping mobil mereka. Yoni membawa para anak buahnya turun dari mobil dengan galak. Kedua belah pihak akhirnya bertemu."Bagus sekali bocah! Aku ingin lihat kamu bisa lari ke mana." Yoni mengibaskan tangannya, lalu para bawahannya segera mengepung Surya dan teman-temannya.Pinto ketakutan sekali dan bersembunyi di belakang Surya. Dia bahkan tidak berani memperlihatkan wajahnya.Wajah Surya terlihat sangat masam ketika berbicara dengan nada sinis, "Sial! Aku nggak ingin membuat perhitungan dengan kalian. Kalian sudah nggak sabar rupanya.""Bocah, tempat ini adalah wilayahku. Berani sekali kamu sok hebat." Yoni lantas berteriak dengan keras.Pada saat itu, sekelompok pengikut mas
Surya terkekeh dan tangan kanannya dikepalkan membentuk tinju. Pria itu akhirnya menggunakan sedikit energi spiritual dan menyerang mayat kaku tersebut.Serangannya menimbulkan ledakan yang sangat keras.Mayat kaku yang sangat menakutkan tersebut hancur berkeping-keping dan menjadi debu. Surya masih menggerakan tangannya untuk menangkap si master.Energi spiritual yang ada di tubuh si master berhasil dipadamkan oleh tenaga Surya yang dahsyat dalam waktu yang sangat singkat. Setelah itu, Surya menggerakkan tangannya di udara dan menariknya turun."Sial! Aku harus turun tangan, ya?" ucap Surya dengan sinis.Pada saat itu, si master sudah panik dan segera berkata, "Senior, ampuni aku! Aku hanya menipu sedikit uang. Aku sama sekali nggak melakukan hal yang berada di luar batas moral.""Kamu nggak melakukan hal yang berada di luar batas moral? Kalau begitu bagaimana dengan mayat ayah Pinto?" bentak Surya.Pria itu sudah ditangkap oleh Surya dan sama sekali tidak bisa bergerak. Energi spirit
Siapa yang menyangka pada saat itu pula, sekelompok orang itu langsung berlutut dan bersujud ke arah Surya. Mulut mereka juga komat-kamit mengatakan bahwa Surya adalah dewa sungguhan yang memiliki kemampuan untuk mengalahkan siluman. Mereka semua pun bersujud padanya.Melihat mereka, Surya hanya bisa menghela napas. Dia langsung mendekati Yoni. "Sekarang aku sudah punya waktu. Ayo kita bincang-bincang!""Kakak, bukan! Maksudku Master Guru, ampunilah aku! Aku sudah buta dan nggak sadar bahwa kamu adalah master guru. Aku pantas mati! Aku pantas mati!"Wajah Yoni terlihat sangat ketakutan. Ketika dia mengatakannya, dia juga menampar mulutnya sendiri. Setelah dilakukan berulang kali, wajahnya sudah bengkak.Beberapa orang yang lain sudah kaget setengah mati. Mereka tidak pernah melihat mayat hidup.Lalu hal yang lebih mengerikan lagi adalah, tinju pria ini bisa menghancurkan mayat-mayat hidup itu sampai lebur.Mayat hidup terakhir tadi benar-benar menakutkan sekali. Aura yang terpancar dar
Surya dan Naka mengantarkan Pinto ke Pusat Pasukan Layanan Khusus dan menyerahkannya kepada Yenny. Setelah menyampaikan beberapa pesan, mereka pun kembali ke Pulau Aora.Naka pergi untuk menuliskan laporan. Sementara itu, Surya langsung kembali ke rumahnya dan tidur. Selama beberapa waktu ini, dia sudah memecahkan begitu banyak kasus. Pria ini benar-benar lelah.Dua hari kemudian.Di pinggir timur Kota Juwana, muncul seorang tamu tidak diundang di Restoran Avior.Restoran Avior dibuka oleh seorang ahli bela diri Kota Juwana. Luas area restoran tersebut mencapai belasan hektar. Tempat itu mengusung gaya tradisional untuk desain interiornya. Restoran ini termasuk lumayan terkenal dan juga merupakan rekreasi waktu senggang.Bos dari Avior bernama Jordan Prawibawa. Dia adalah pendekar tahap awal Alam Energi Sejati.Dia sadar bahwa bakatnya biasa-biasa saja. Jadi, kemampuannya hanya mencapai tahap awal Alam Energi Sejati dan tidak bisa bertambah lagi. Dia menggunakan uang yang dikumpulkanny