Setelah menghindari lebih dari selusin energi pedang secara berurutan, Edmund secara bertahap mulai mendekati Surya. Saat memanfaatkan celah, dia menginjak sebuah batu besar dan batu besar itu retak dalam sekejap. Edmund menggunakan kekuatannya untuk berubah menjadi bayangan hitam dan tiba di hadapan Surya dengan cepat."Mati saja kamu, Surya!"Edmund menikam Surya dengan pedangnya. Namun, saat ini karena serangan Edmund terlalu cepat, Surya bahkan tidak sempat mengayunkan pedangnya, lalu pedang panjang di tangan Edmund menusuk dada Surya. Saat melihat ini, sorot mata Edmund menunjukkan ekspresi kegembiraan.Pada awalnya, Edmund mengira pedangnya cukup untuk menembus dada Surya. Namun, dia tidak menyangka bahwa pada saat pedang panjang itu menusuk Surya, Baju Besi Cahaya yang awalnya tidak terlihat di dada Surya menampakkan bentuk aslinya. Kemudian, seberkas cahaya hitam mulai mengalir di atas cahaya putih."Anak Cahaya!"Saat melihat Baju Besi Cahaya itu, Edmund tiba-tiba terpana. Kal
"Roar!"Seekor naga putih tiba-tiba muncul dan menjatuhkan Edmund ke udara. Kemudian, naga putih itu tiba-tiba muncul dan menyerang Edmund beberapa kali dengan cakar dan ekornya. Akhirnya, aura energi Edmund hancur, lalu dia menyeka darah dari sudut mulutnya. Edmund menatap Surya di udara sambil berkata dengan heran, "Aku nggak percaya kamu bisa mematahkan Mantra Bonekaku.""Sepertinya kamu memang seorang kultivator Klan Naga, hahaha!"Saat dia berbicara, Edmund mengangkat kepalanya seraya tertawa. Surya segera bertanya, "Kenapa kamu tertawa?"Edmund menenangkan diri sejenak, lalu menjawab, "Kamu tanya kenapa aku tertawa. Aku menertawakan diriku sendiri. Haha, aku iri karena kamu adalah seorang kultivator Klan Naga. Bukankah itu berarti aku iri pada diriku sendiri?""Apa?"Mendengar hal tersebut, Surya menunjukkan ekspresi tidak percaya. Melihat keterkejutan Surya, Edmund tertawa bangga seraya berkata, "Ya, kamu nggak salah dengar, aku juga seorang kultivator Klan Naga.""Hahaha, Surya
Tekanan pada tubuhnya sangat berkurang. Awalnya, Surya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengerahkan kekuatan pikiran ke dalam segel dan menerobos segel ketiga, sehingga dirinya bisa melepaskan 50% energi gelap di tubuhnya.Jika bisa melakukan ini, Surya berpikir bahwa dia akan memiliki kesempatan untuk melawan Edmund. Namun, pada saat ini, Edmund yang sudah tidak bisa menahan diri, tiba-tiba memukul dada kiri Surya dengan hantaman energi yang kuat. Segel ketiga, keempat dan kelima di dalam tubuh Surya langsung terlepas. Pada saat yang sama, Surya terbang mundur dan terjatuh dengan keras ke tanah.Energi gelap paling murni di dunia menerobos segel dan mengalir ke tubuh Surya seperti air pasang, yang memberi nutrisi besar pada tubuh Surya dalam waktu singkat.Pada saat ini, ketika melihat Surya jatuh ke tanah, Edmund bergegas kembali dan menggunakan Teknik Naga Hitam, lalu cakar naga hitam menyerang Surya lagi. Saat melihat ini, Surya menggunakan kekuatannya untuk bangkit dari tan
"Ahhh!""Uhuk!"Dalam kesedihan yang luar biasa, Edmund memuntahkan seteguk darah lagi dan jatuh ke tanah. Pada saat ini, Surya yang sudah bertahan, akhirnya tak kuasa menahan diri untuk tidak memuntahkan seteguk darah lagi dan jatuh ke tanah.Angin malam bertiup, Pegunungan Burung Merah kembali tenang. Sementara Surya dan Edmund, yang satu terbaring di atas tanah untuk beristirahat, sedangkan yang lain tergeletak di atas tanah. Keduanya sudah kehabisan seluruh kekuatan mereka.Dalam pertarungan ini, tidak ada pemenang di antara keduanya."Sepertinya aku sudah salah mengira. Seharusnya aku nggak menanyakan masa lalumu. Sekarang, aku sudah menghabiskan seluruh energiku dengan inkarnasi ini dan aku jelas bukan tandinganmu."Saat mendengar ini, Surya tiba-tiba teringat sesuatu, menengok ke arah Edmund seraya menyahut, "Omong-omong, kamu juga punya inkarnasi. Kalau kamu membiarkan inkarnasimu datang sekarang, kamu mungkin bisa membunuhku.""Hehe, hahaha!"Edmund tiba-tiba tertawa, lalu ber
Surya berpikir sejenak, kemudian berkata, "Aku bisa menyetujuimu, tapi kita harus berbicara dengan jelas."Edmund berbalik, menatap Surya, lalu bertanya, "Apa maksudmu?"Surya menyahut, "Pertama, kita membentuk aliansi karena kita sama-sama kultivator Klan Naga. Kedua, aku bisa membantumu, tapi aku harap kamu ingat kalau kamu berhutang budi padaku. Kalau Senior Hamdan dan aku menghadapi kesulitan suatu hari nanti, aku harap kamu bisa membantu kami.""Hm, syaratnya sepertinya cukup bagus. Baiklah, kalau begitu, aku berjanji padamu, kalau aku, Edmund, akan berhutang budi padamu."Setelah berkata demikian, Edmund dan Surya saling menatap, lalu dia berbalik dan pergi. Hamdan berjalan keluar dari kegelapan, melihat ke arah kepergian Edmund seraya berkata, "Pak, aku nggak menyangka kamu sangat kuat sampai kamu bisa seimbang dengan Pak Edmund."Baru saja, selama pertarungan, Surya telah mendeteksi aura Hamdan dan mengetahui bahwa Hamdan sedang bersembunyi di kegelapan. Demikian pula, Surya ju
"Heh."Halver mencibir dan berkata, "Sepertinya Pak Hamdan, nggak tahu kisah di dalam pertarungan sengit di Gurun Keston. Faktanya, bukan ratusan kultivator yang mempersulit para kultivator Klan Naga dengan sengaja.""Sejauh yang aku tahu, ini cuma alasan yang dikarang oleh para kultivator Klan Naga. Pak Hamdan bisa memikirkannya dengan hati-hati. Mereka sudah membunuh ratusan kultivator dan pasti akan menimbulkan banyak masalah. Demi mengabaikan masalah ini, mereka sengaja mengatakan bahwa para kultivator itulah yang mempersulit mereka.""Tentu saja, aku cuma dengar tentang masalah ini dan belum pernah melihatnya dengan mata kepala sendiri, jadi aku nggak tahu apa yang terjadi saat itu. Tapi, Pak Hamdan, yang jelas para kultivator Klan Naga punya niat buruk, jadi harus waspada pada mereka.""Pak Halver, aku rasa kamu nggak perlu mengatakannya lagi. Nggak ada kultivator Klan Naga di Keluarga Christo. Ini juga bukan tempat yang bisa kalian periksa sesuka hati. Jadi, silakan pergi.""Hah
Dengan jumlah kultivator Klan Naga yang menurun tajam dan demi menangkap kultivator Klan Naga yang lebih dalam, pemimpin Organisasi Pembunuh Naga, seorang pria yang bernama Abram, meningkatkan jumlah hadiah untuk membunuh mereka.Abram dilindungi oleh kultivator ruang atas, yang dapat menggunakan item dari ruang tengah untuk dikorbankan dan akhirnya bisa ditukarkan dengan tetesan energi dari ruang atas. Termasuk dengan dua kultivator Klan Naga yang terbunuh sebelumnya, kali ini menjadi pertemuan ketiga Halver untuk membunuh kultivator Klan Naga.Jika orang ini dapat dibunuh, maka Halver akan memenuhi syarat untuk bertarung dengan penantang. Ada sebuah arena penantang di dalam Organisasi Pembunuh Naga dan hanya mereka yang berdiri di atas panggung penantang yang bisa menjadi penantang dan berhak untuk meminta hadiah dari Abram.Peraturan Organisasi Pembunuh Naga sangat ketat, tetapi karena imbalannya yang besar, banyak orang yang masih mengikuti ujian Organisasi Pembunuh Naga setiap tah
Namun, hal itu disembunyikan dari para kultivator di luar. Sedangkan bagi Organisasi Pembunuh Naga, di sembilan kota utama hampir tidak memiliki rahasia.Saat berjalan di jalan pegunungan, Hamdan berkata, "Pak Halver, agak jauh di depan adalah tempat yang kaya akan Giok Burung Merah. Kemarin lusa, di sana baru ada letusan magma. Giok Burung Merah pasti terbentuk dalam dua hari terakhir. Aku akan mengantar Pak Halver ke sana, kemudian silakan memilihnya sendiri."Pada saat ini, Halver yang sedang berjalan tiba-tiba berhenti. Pada saat yang sama, lima anggota Organisasi Pembunuh Naga di belakangnya juga ikut berhenti. Halver menengok untuk melihat pada sebuah danau besar yang tidak jauh.Pada saat ini, ada seorang pria yang sedang berendam di air danau. Pria tersebut memejamkan mata dan energi di sekitarnya terus menerus diserap ke dalam tubuhnya. Pada saat yang sama, pria itu juga memancarkan aura naga yang samar.Pria ini tidak lain adalah Surya!Halver berbalik dan berjalan menuju dan
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di