Pada saat ini, Hamdan sengaja terbatuk-batuk. Dia menatap Babbit dan berkata, "Pak Babbitt, tolong jangan ragu untuk menerima Topeng Hitam ini. Aku sudah berusaha keras dan hampir mati di kediaman penguasa kota. Sekarang, aku membawa kembali Topeng Hitam. Kuharap kamu akan menyukainya."Babbitt merasa sangat senang di dalam hati. Namun, dia sengaja tetap menunjukkan wajah yang dingin dan bertanya sambil mengerutkan kening, "Apa kamu terluka?""Ya, aku tertangkap basah oleh Edmund. Dia melukaiku barusan. Uhuk, uhuk.""Hamdan, berhenti bicara dan cepatlah bangun."Babbitt membantu Hamdan berdiri dari lantai. Kemudian, dia mengambil Topeng Hitam dari tangan Hamdan dan menunduk untuk memeriksanya. Babbitt merasakan aura energi yang kuat, yang memancar dari Topeng Hitam tersebut. Dia pun merasa gembira dan berkata, "Ini memang Topeng Hitam milik Pak Edmund. Kabarnya, Topeng Hitam ini mengandung 8.000 tahun latihan kultivasi Pak Edmund di dalamnya.""Siapa pun yang mendapatkan Topeng Hitam i
Akan tetapi, setelah Hamdan menunggu selama beberapa saat, Mantra Pemakan Jiwa pada Topeng Hitam tersebut tidak muncul. Sebaliknya, ada energi kuat yang terus-menerus mengalir ke dalam tubuh Hamdan. Hamdan pun secara otomatis melepaskan aura energinya dan berkata, "Pak, kelihatannya Edmund nggak memasang Mantra Pemakan Jiwa pada Topeng Hitam ini.""Hmm, kamu melakukan pekerjaan dengan baik. Sekarang, lepaskan topengnya dan berikan padaku.""Baik, Pak."Hamdan melepas topeng itu dan menyerahkannya pada Babbitt. Diam-diam dia menghela napas lega di dalam hati. Pada saat yang bersamaan, Hamdan juga merasa sangat aneh. Bukankah Edmund mengatakan jika dia sudah memasang Mantra Pemakan Jiwa pada Topeng Hitam itu? Akan tetapi, kenapa tidak terjadi reaksi apa pun saat Hamdan mengenakan topeng itu?Babbitt mengambil Topeng Hitam tersebut. Setelah merasa ragu-ragu selama beberapa saat, dia melihat ke arah Hamdan dan berkata, "Hamdan, nggak ada lagi yang bisa kamu lakukan di sini untuk saat ini.
"Ya.""Baiklah, Hamdan. Mengingat kebaikanmu dalam melakukan sesuatu untukku, aku bisa memberitahumu kalau aku sudah memasang mantra jiwa yang paling kuat pada Topeng Hitam ini. Sekarang, Topeng Hitam itu berisi hasil kultivasi selama puluhan ribu tahun. Kalau kamu bukan seorang kultivator mantra, kamu hanya akan ditelannya dan nggak mungkin bisa mendapatkan hasil kultivasi darinya."Sambil berkata seperti itu, Edmund mengeluarkan saputangan dan menyeka Topeng Hitam di tangannya. Kemudian, dia melanjutkan kata-katanya, "Manusia selalu serakah. Kebanyakan manusia nggak tahu kalau mereka mati karena keserakahan mereka. Lantaran keserakahan mereka itulah, kita berada di tempat kita saat ini.""Aku sudah meniru dan mempelajari Babbitt selama ribuan tahun. Sekarang, aku sudah mendapatkan identitas dan statusnya. Hamdan, ingatlah baik-baik. Aku nggak akan membunuh mereka yang berjasa. Mulai sekarang, kamu harus bekerja dengan baik di bawah perintahku. Kalau nggak, aku pasti akan membunuhmu."
"Surya, aku ingin mengingatkanmu akan suatu hal.""Apa?" Surya tertegun. Dia tidak tahu harus berkata apa. Tiba-tiba saja Surya merasa terpukul.Oberon menepuk bahu Surya dan berkata, "Jangan lupa, tempat ini adalah kota utama pembunuhan. Di Kota Utama Barker, pertarungan nggak akan pernah bisa dihindari. Waktu itu, kamu secara nggak sengaja sudah menyelamatkan Senior Hamdan dan kebetulan dia juga mengalami luka yang begitu parah. Oleh karena itu, dia harus menggantungkan diri kepadamu. Tapi, sekarang, dia sudah mendapatkan identitas dan status yang dia inginkan.""Sekarang, Senior Hamdan bisa benar-benar berbuat seenaknya di Kota Utama Barker dengan mengandalkan statusnya sendiri. Nggak akan ada seorang pun yang berani melawannya. Oleh karena itu, Kota Utama Barker di matanya dan Kota Utama Barker di mata kita, sebenarnya merupakan dua dunia yang berbeda.""Surya, terimalah kenyataan ini.""Ketika pertama kali datang ke Kota Utama Barker ini, kupikir aku ini adalah orang yang sangat k
Anggur mata air jiwa diracik dengan menggunakan mata air jiwa. Sementara itu, mata air jiwa ini merupakan mata air khusus yang mengandung energi aneh. Hanya ada satu mata air jiwa di seluruh Babbitt ini, yang letaknya tepat di dalam Danau Kura-kura Hitam. Mata air tersebut diserahkan kepada pemilik kedai minuman saat ini, yaitu Lorenzo, pada 5.000 tahun yang lalu, yang khusus digunakan untuk meracik anggur mata air jiwa.Anggur mata air jiwa ini berharga satu koin emas per botolnya. Selain itu, hanya empat kepala keluarga besar yang berhak membelinya. Yang lainnya, jangan pernah berpikir untuk bisa mendapatkannya. Meski demikian, karena rasa manis dari anggur mata air jiwa ini, ditambah rasa anggurnya sendiri yang murni, maka dibutuhkan 1.000 botol per tahun agar cukup.Ketika Lorenzo mendengar jika kepala Keluarga Rowan, yaitu Babbitt ingin meminum anggur mata air jiwa, dia pun langsung menganggukkan kepalanya berulang kali dan berkata, "Ada, ada. Masih ada.""Masih ada berapa botol?"
Mendengar hal tersebut, Hamdan pun tertegun untuk sesaat. Kemudian, dia membungkukkan badannya sedikit dan berkata, "Ya. Aku juga sudah mendengar tentang masalah itu."Babbitt mengerutkan kening dan berkata, "Kalau begitu, menurutmu, siapa yang sudah dia selamatkan? Memberikan 300 koin emas begitu saja. Mengeluarkan uang yang begitu besar semacam ini, orang itu pasti bukanlah kultivator biasa di Kota Utama Barker ini."Hamdan merasa ragu-ragu untuk sesaat. Kemudian, dengan diiringi suara "gedebuk", Hamdan berlutut di depan Babbitt dan berkata sambil menahan isak tangis, "Pak, sebenarnya nama pria itu adalah Surya. Orang yang diselamatkannya adalah diriku. Aku memberikan 300 koin emas itu kepadanya. Kupikir, uang itu bisa memperbaiki hidupnya. Dengan koin emas itu, dia bahkan bisa meninggalkan Kota Utama Barker. Tapi, aku nggak menyangka kalau dia akan menjadi rusak seperti itu.""Pak, aku punya permintaan yang lancang. Kuharap kamu mau mengabulkannya." Setelah berkata seperti itu, Hamd
"Ya, benar. Kami memang anggota Keluarga Rowan. Surya, sudah lama nggak bertemu denganmu." Pada titik ini, Darren menerobos kerumunan orang-orang dan menghampiri Surya. Melihat Surya, Darren pun tersenyum tipis dan berkata, "Aku nggak menyangka kamu masih hidup dan bahkan masih punya kesempatan untuk menginap di suite mewah ini."Meskipun Darren memasuki sel setiap harinya untuk memilih budak, banyak dari para budak itu yang sudah dilupakannya. Namun, Surya memberikan kesan yang mendalam pada Darren. Itu sebabnya, Darren masih mengingat Surya sampai sekarang.Setelah kejadian menyelamatkan nyawa seseorang dan menerima hadiah sebesar 300 koin emas, Darren langsung menyelidiki masalah tersebut. Dia tidak pernah menyangka jika pria yang beruntung itu ternyata adalah Surya. Namun, bagaimanapun, Surya dan Hamdan berhasil lolos dari bencana tersebut juga karena kemampuan yang dimiliki oleh mereka.Surya berkata dengan dingin, "Ternyata kamu, Pak Darren.""Maaf Pak Darren, bolehkah aku bertan
"Hmph, orang ini masih muda dan terburu nafsu. Dia pikir, dia punya kekuatan kultivasi, sehingga nggak merasa takut. Jangan khawatirkan dia. Biarkan saja dia pergi. Orang-orang seperti itu, cepat atau lambat, pasti akan membayar harga dari kesombongannya itu.""Menyuruhku mengantar kultivator rendahan ke lingkaran teleportasi, hmph, benar-benar hal yang konyol. Baguslah, hal itu nggak terjadi. Ayo kita kembali."Darren membawa semua orang pergi. Di tengah-tengah salju yang tebal, Oberon melihat Surya berjalan meninggalkan kota utama tanpa menoleh ke belakang. Diam-diam Oberon menghela napas di dalam hati. Surya sudah melepaskan begitu saja kesempatan yang begitu bagus seperti ini. Jika Oberon berada di posisi Surya, dia pasti sudah sejak awal meninggalkan Kota Utama Barker ini.Saat ini, Oberon hanyalah budak kelas tiga di Keluarga Rowan. Budak kelas tiga tidak memiliki hak untuk bebas. Oleh karena itu, meskipun sekarang Oberon memiliki ratusan koin emas, dia tetap tidak bisa pergi ke
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di