"Tolong, biarkan aku pergi. Apa pun yang kamu inginkan, aku bisa memberikannya padamu.""Mari kita buat kesepakatan."...Cahaya dingin melintas di mata Surya, lalu dia menjawab dengan marah, "Colin, ucapkan selamat tinggal pada dunia ini!"Setelah berkata demikian, Surya tiba-tiba mengerahkan kekuatan di tangannya dan telapak tangan besar di udara hampa itu segera mengepal. Dalam sekejap, tubuh Colin meledak dan berubah menjadi bubuk yang tak terhitung jumlahnya, lalu tersebar tertiup angin.Saat ini, suara derap langkah kaki terdengar di kejauhan. Hamdan meraih tangan Surya sambil berseru, "Orang-orang mereka sudah datang. Ayo cepat pergi!"Surya dan Hamdan sedang berjalan melewati pegunungan dan hutan. Langkah derap langkah kaki pasukan yang sedang mengejar terdengar di belakang mereka. Ada juga orang yang terbang di langit dan terus berteriak untuk menghentikan keduanya. Karena pegunungan dan hutan ini tertutup, orang-orang ini tidak dapat mengejar Surya dan Hamdan, tetapi jarak me
Menurut pemahaman Juan, Ular Pohon Api pada dasarnya mudah tersinggung. Jika seseorang masuk ke dalam lubang ular, Ular Pohon Api pasti akan segera mendeteksi keberadaan orang tersebut, kemudian akan terjadi pertarungan besar.Untuk membunuh Ular Pohon Api dewasa, setidaknya diperlukan tiga penjaga kecil dan dua puluh prajurit. Juan percaya bahwa dengan kekuatan Surya dan Hamdan, mustahil bagi mereka berdua untuk bisa mengalahkan Ular Pohon Api. Jadi, keduanya pasti akan tewas.Sekarang, tunggu saja hasilnya di sini. Meskipun Darren sempat berjanji akan melihat mayat Hamdan dengan matanya sendiri, saat ini Juan merasa hal itu tidak perlu lagi.Selama Ular Pohon Api telah dipastikan sudah bangun dari tidurnya, Juan dapat membawa semua anak buahnya kembali setelah keributan ini selesai. Bagaimanapun, ini tugas Darren dan bukan tugas Juan. Juan hanya menuruti perintah Darren karena statusnya lebih rendah dari Darren.Saat memikirkan Darren, Juan tiba-tiba teringat masa lalu. Saat itu, Jua
...Semua orang ketakutan. Lagi pula, di ruang tengah, tidak hanya manusia yang bisa berkultivasi, tetapi juga semua jenis makhluk aneh bisa melakukannya. Seperti yang pernah dikatakan Naga Air Alcott kepada Surya, ada ribuan ras di seluruh alam semesta dan kultivasi bukanlah keterampilan khusus dari manusia. Masih ada banyak ras telah memulai jalur kultivasi karena beberapa peluang khusus."Ular naga?"Mata Juan terbelalak. Dia hanyalah seorang penjaga kecil. Jika Colin ada di sini, mereka berdua mungkin bisa membunuh ular pohon api bersama-sama. Jika ular pohon api itu berubah menjadi ular naga, Juan dan pasukannya tidak akan mampu untuk membunuhnya.Jika terus berada di sini dan ular naga itu akan terbang keluar dari lubang pohon karena marah, lalu semua orang di sini akan mati. Bagaimanapun, sekarang ular naga itu sudah bangun, Surya dan Hamdan kemungkinan juga sudah mati. Jadi, tidak ada gunanya tinggal di sini lebih lama lagi.Kota Utama Barker adalah kota pembunuhan. Adegan keja
Surya tidak berdaya dan tidak tahu harus menjawab apa, karena Surya tidak mengenal Hamdan dengan baik dan ruang tengah jauh lebih berbahaya dari yang dia bayangkan. Jika dia menyetujui Hamdan, hal itu mungkin akan menimbulkan beberapa bencana.Meskipun Hamdan telah membantunya sebelumnya, Surya sudah pernah menyelamatkan nyawa Hamdan. Secara logika, mereka berdua tidak berhutang apa pun satu sama lain. Sekarang Hamdan sedang diburu oleh Keluarga Rowan, jika Surya menyetujui Hamdan, dia juga akan menjadi incaran Keluarga Rowan.Saat dia memikirkannya, Hamdan sudah berdiri dari tempat tidur, lalu dia berlutut di depan Surya sambil menjatuhkan diri dengan suara keras dan berkata dengan penuh hormat, "Yang Mulia Anak Cahaya, aku mohon, izinkan aku mengikutimu sampai mati.""Senior Hamdan, tolong cepat bangun."Surya hendak membantu Hamdan, saat itu Hamdan tiba-tiba menyela dengan tegas, "Jangan, kalau Yang Mulia Anak Cahaya menolak menyetujui ini, aku akan terus berlutut sampai mati di sin
Hamdan menatap Surya dengan serius, lalu menjawab, "Tuan, aku akhirnya menemukan alasan mendasar kenapa delapan keluarga besar bisa hidup di Kota Utama Barker selama puluhan ribu tahun. Faktanya, itu karena Danau Naga Biru, Hutan Harimau Putih, Pegunungan Burung Merah, Danau Kura-Kura Hitam, terdapat empat aura energi khusus yang tersembunyi di empat area terlarang ini.""Alasan kenapa aura energi di Kota Utama Barker menjadi langka sebenarnya karena empat energi di empat tempat ini dikendalikan oleh orang-orang dari delapan keluarga besar. Mereka sudah menguasai keempat energi ini sebagai milik mereka dan telah berkultivasi selama puluhan ribu tahun. Ini terlalu menakutkan."Saat memikirkan hal itu, Hamdan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Baginya, hal semacam ini tampaknya merupakan hal yang mustahil. Namun, sekarang hal ini benar-benar muncul di depan matanya.Surya mengerutkan kening dan menyahut, "Jadi, delapan keluarga besar ini menguasai empat sumber energi di Kota Utama Barke
Oleh karena itu, meskipun rencana Hamdan terorganisir dengan baik, akan terlalu terburu-buru jika dia melakukannya sekarang. Selain itu, tubuh Hamdan belum pulih sepenuhnya, jadi Surya tidak punya pilihan selain menenangkan Hamdan, membiarkannya beristirahat dengan tenang dan mengatakan bahwa masalah tentang pergi dari Kota Utama Barker, bisa ditunda dulu untuk sementara waktu.Dalam satu bukan berikutnya, Surya sering pergi berburu hingga larut malam, membuat makanan enak dan kembali ke gua untuk makan dan minum bersama Hamdan sebentar, sebelum melanjutkan kultivasinya.Waktu berlalu dan satu bulan berlalu dalam sekejap mata, luka Hamdan akhirnya juga pulih sepenuhnya. Karena cuaca terlalu dingin, Surya mengumpulkan kayu bakar kering dan menyalakan api di dalam gua. Malam ini, angin bertiup ke dalam gua, sehingga Surya tidak takut apinya padam.Hamdan turun dari ranjang batu, meregangkan ototnya, berjalan ke api unggun, kemudian berjongkok dan berkata, "Tuan, apa pendapatmu tentang ta
"Omong-omong, semalam aku menemukan gua yang lebih terpencil di balik pegunungan yang tertutup salju. Untuk berlindung, menurutku kita harus pergi ke sana besok.""Boleh."Malam berikutnya, bintang-bintang bersinar terang di langit malam. Surya dan Hamdan memanfaatkan cahaya bulan untuk mendaki beberapa gunung yang tertutup salju dan memasuki yang gua baru.Pada tahun berikutnya, paling lama tiga bulan hingga dan paling pendek satu bulan, Surya mengajak Hamdan berpindah satu kali. Akhirnya, setahun kemudian, mereka tiba di kaki gunung bersalju yang jaraknya ribuan mil dari Kota Utama Barker.Terdapat sebuah danau besar di bawah pegunungan yang tertutup salju dan ada banyak ikan di danau tersebut. Surya dan Hamdan berkultivasi di sini. Saat mereka lapar, mereka menangkap beberapa ikan di danau dan memanggangnya saat mereka lapar. Setiap kali Hamdan melihat Surya menaburkan bumbu di atas ikan, dia selalu menunjukkan ekspresi terkejut.Setelah memakan ikan bakar yang diolah dengan bumbu,
"Bukan, maksudku aura energi di dalam air. Aura energi di dalam air sepertinya meningkat beberapa kali lipat. Apa lagi, makin dekat ke dasar air, aura energinya akan makin kuat. Ini sepertinya merupakan sumber energi khusus.""Apa?"Surya tiba-tiba terpana. Aura energi adalah aura yang sangat penting bagi seorang kultivator. Sementara itu, aura energi di Kota Utama Barker terlalu lemah. Pada akhirnya menyebabkan Surya dan Hamdan tidak mengalami peningkatan kekuatan kultivasi yang signifikan selama satu tahun ini.Beberapa hari yang lalu, Surya juga berkata jika dia berkultivasi dengan kecepatan ini, dia tidak akan mampu menandingi kultivator kuat dari delapan keluarga besar dalam sepuluh ribu tahun.Sepertinya, selalu ada jalan dan kali ini kesempatan akhirnya datang. Tanpa ada waktu untuk berkata apa-apa, Surya langsung terjun ke dalam air dan menyelam dengan cepat. Kedalaman danau melebihi yang dibayangkan oleh Surya. Surya mengira danau itu hanya sedalam belasan meter, tetapi dia ti
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di