"Hehe." Pria tua itu tersenyum dan menjawab, "Nak, kalau kamu bertanya padaku, kamu bertanya pada orang yang tepat dan aku akan memberitahumu. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya aku datang ke Kota Utama Barker. Ini adalah ketiga kalinya aku datang ke sini. Sebelumnya, aku sudah datang dua kali, tapi setelah aku pergi, aku merasa masih kurang pantas, jadi aku kembali.""Kali ini, aku ingin tinggal di Kota Utama Barker untuk berkultivasi dan meningkatkan kekuatanku, kemudian aku akan pergi dari sini."Surya menjawab dengan ragu, "Tapi, konsentrasi energi di sini nggak tinggi. Berkultivasi di sini nggak bisa meningkatkan kekuatan kultivasimu dengan cepat. Apa ada alasan lain kenapa Senior memilih untuk tinggal di sini?"Pria tua itu memutar matanya, lalu menyahut "Nggak ada. Nak, jangan tanya lagi.""Baiklah. Maaf mengganggumu, Senior."Surya tahu bahwa mencampuri privasi orang lain adalah hal yang salah, jadi dia berhenti berbicara. Melihat Surya tidak bertanya, pria tua itu menjadi b
Tarikan gravitasi yang kuat dari Kota Utama Barker membuat kepala Surya pusing. Surya menyentuh dahinya dan bertanya dengan suara pelan, "Senior, apa delapan keluarga yang baru saja mereka sebutkan adalah keluarga yang sama yang memilih budak kali ini?"Pria tua itu mengangguk dan menjawab, "Ya, itu benar. Kali ini, apa pun yang terjadi, aku akan bergabung dengan Keluarga Rowan. Selama aku bisa menjadi anggota Keluarga Rowan, kekuatanku pasti akan meningkat dengan cepat. Saat waktunya tiba, aku pasti akan punya tempat sendiri di Kota Utama Barker."Surya merasa konyol di dalam hatinya. Aura energi Kota Utama Barker ratusan kali lebih lemah daripada aura energi delapan kota besar lainnya. Walaupun dapat meningkatkan kekuatan dengan berkultivasi di sini, khawatirnya kecepatan peningkatannya akan sangat lambat. Di sini, jauh lebih lambat dibandingkan berkultivasi di kota-kota besar lainnya.Bagi kultivator yang benar-benar ambisius, tidak ada seorang pun yang bersedia tinggal di Kota Utam
"Harga teleportasi ke Kota Utama Victor yang akan kamu tuju adalah seratus koin emas."Saat mendengar ini, Surya menghela napas lega seraya berkata, "Ternyata cuma seratus koin emas. Aku pikir itu akan sulit. Sepertinya nggak lama lagi aku bisa pergi dari sini dan pergi Kota Utama Victor.""Hahaha!"Setelah mendengarkan perkataan Surya, pria tua itu mengangkat kepalanya dan tertawa, kemudian menyahut, "Nak, kamu terlalu sombong. Sepertinya kamu nggak tahu betapa sulitnya mendapatkan koin emas di Kota Utama Barker. Lupakan saja, kalau aku memberitahumu, itu akan membuatmu kehilangan kepercayaan diri. Lebih baik membiarkanmu tetap percaya diri saja."Surya bertanya, "Senior, terima kasih sudah memberitahuku semua ini. Aku ingin bertanya, siapa nama Senior. Aku pasti akan membalas Senior suatu hari nanti."Pria tua itu ragu-ragu sejenak, mengelus janggutnya, lalu menjawab, "Nggak perlu membalas. Aku nggak suka berurusan dengan kultivator lemah. Melihat kamu punya hati yang polos, jadi aku
Surya mendengar suara memohon yang datang dari segala arah. Karena pria tua itu berkata bahwa delapan keluarga besar hanya akan memilih seribu budak setiap hari, sedangkan kemarin ada 30.000 orang yang datang ke Kota Utama Barker.Kesempatan ini terlalu kecil, ditambah lagi Surya juga tidak mau berlutut untuk memohon bantuan. Dia hanya menutup matanya dan terus menyilangkan kaki untuk mengatur napasnya. Apakah dia akan terlihat, semua tergantung pada kehendak Surga. Bertarung dan mati lebih baik daripada berlutut di tanah dan meminta makanan.Meskipun Tetua Tanpa Malam pernah memperingatkan Surya bahwa setelah mencapai ruang tengah, dia harus melepaskan identitasnya dan mulai dari budak yang paling sederhana. Lagi pula, hanya dengan menjadi budak, Surya bisa memiliki kesempatan untuk bertahan hidup.Meskipun pada awalnya Surya berjanji kepada Tetua Tanpa Malam, sekarang ketika dia datang ke Kota Utama Barker dan melihat para kultivator berlutut di tanah seperti binatang dan memohon ban
Hamdan menjawab, "Seorang kultivator dari ruang bawah, aku cuma kenal biasa dengannya. Tapi, kalau Pak Darren bersedia memberinya kesempatan, aku harap Pak Darren bisa menerimanya ke dalam Keluarga Rowan dan menjadi anggota Keluarga Rowan.""Benarkah? Pak Hamdan, aku ingat dulu kamu sepertinya nggak pernah mengatakan hal-hal baik kepada orang lain. Hari ini, demi seorang anak laki-laki biasa, kamu bahkan ingin menyeretnya masuk ke dalam Keluarga Rowan."Saat mendengar ini, Hamdan berlutut dengan satu kaki, mengangkat tangannya seraya berkata, "Pak Darren, aku melakukan kesalahan. Tolong beri dia kesempatan, Pak Darren.""Baiklah, kalau begitu aku akan memberinya kesempatan."Darren menatap Surya dan menyadari bahwa saat ini Surya masih mengatur napasnya dengan mata tertutup. Dia mengerutkan kening dan berkata, "Hei, Nak, aku memanggilmu. Kita sudah lama mengobrol di sini. Kamu seharusnya sudah mendengarnya, 'kan? Karena kamu mendengarnya, kenapa kamu nggak datang dan memohon?""Lupakan
Surya berbaur di antara kerumunan dan mengikuti mereka lebih dekat ke kota utama. Saat hendak memasuki kota utama, penjaga yang menjaga gerbang kota tiba-tiba menyatukan tombaknya dan berteriak, "Berhenti! Hari ini ada 10.000 orang yang sudah masuk ke kota utama dan sudah cukup. Kultivator tanpa lencana kota utama nggak diperbolehkan masuk ke dalam kota utama lagi."Saat ini, Surya mengetahui bahwa Kota Utama Barker memiliki peraturannya sendiri. Siapa pun yang tidak memiliki lencana kota utama dianggap sebagai pengemis. Hanya 10.000 orang seperti itu yang dapat diterima setiap hari.Tujuannya adalah untuk mencegah pertarungan di Kota Utama Barker. Bagaimanapun, serigala liar yang terpojok akan melompat dan menggigit orang. Ada puluhan ribu kultivator yang datang ke Kota Utama Barker setiap hari.Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah kultivator, Kota Utama Barker merancang peraturan khusus. Bagi kultivator yang tidak memiliki lencana kota utama, 10.000 orang di antaranya dapat memas
Tidak ada seorang pun yang ingin mati, tetapi pakaian mereka terbatas. Artinya jika ingin tetap hidup harus mengambil pakaian orang lain, jika tidak maka harus mati di sini.Salju yang tebal turun tanpa henti, semua orang terdiam kurang dari setengah menit sebelum pertarungan kembali dimulai. Diiringi dengan teriakan dan serangan dan dalam waktu kurang dari satu menit, ribuan orang terlibat dalam pertarungan.Kerumunan mulai berjatuhan satu per satu. Ada banyak orang yang dibunuh oleh kultivator di belakang mereka ketika mereka sedang membungkuk untuk melepas pakaian orang yang sudah mati. Surya tertegun. Tiba-tiba, seseorang melancarkan serangan kepadanya. Surya langsung mengelak, kemudian mengambil napas selama satu menit, menyerap aura energi ruang tengah ke dalam tubuhnya.Detik berikutnya, Pedang Naga Iblis muncul di tangannya dan Surya menebas dengan pedang tersebut, langsung membelah lawannya menjadi dua."Apa?""Orang ini bisa menyerap aura energi ruang tengah dan bisa beradapt
Sudah lebih dari satu jam sejak mereka meninggalkan gerbang timur kota utama. Saat berjalan di tengah angin dan salju, tubuh Surya mulai sedikit gemetar. Jika dia tidak dapat menemukan serigala salju dan membunuhnya untuk memuaskan rasa laparnya, Surya pasti akan mati kedinginan di sini.Meskipun Surya sangat kuat dalam ruang bumi, ini adalah ruang tengah dan aura energi di sini sangat berbeda dengan yang ada di bumi. Surya perlu beradaptasi dengan gravitasi seratus kali lipat dan aura energi khusus Kota Utama Barker. Dengan cara ini, baru dia bisa mulai berkultivasi.Faktanya, bisa dibilang Surya belum mulai berkultivasi. Dia baru saja beradaptasi dengan gravitasi seratus kali lipat dan aura energi khusus di Kota Utama Barker.Dalam pertarungan di depan gerbang Kota Utama Barker, Surya mengisap aura energi di ruang tengah. Sekarang, konsekuensi dari ketidaknyamanan ini perlahan-lahan mulai muncul. Surya merasakan sakit luka sobekan yang menggores otot dada kirinya. Karena ini adalah p
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di