"Memancing?"Surya menengok untuk melihat dan melihat seorang pria paruh baya tampan sedang duduk di tepi danau sambil memancing. Surya belum pernah melihat pria ini sebelumnya. Dia melihat lebih dekat dan bertanya dengan ragu, "Maaf, apa barusan kamu bicara denganku?"Pria paruh baya itu mengangkat bahu tak berdaya, melihat sekeliling seraya menjawab, "Kamu dan aku sepertinya satu-satunya orang yang ada di sini. Kenapa, kamu di sini untuk memancing juga?""Memancing? Nggak."Surya menggelengkan kepalanya. Meskipun Surya tahu bahwa pria paruh baya di depannya sangat berbahaya, saat melihat pemandangan yang familier di sini, semangat juang di hati Surya tidak dapat tersulut."Aku di sini bukan untuk memancing. Kamu salah orang.""Kalau kamu nggak memancing, lalu apa yang kamu lakukan di sini?""Aku ... bukankah ini Menara Pagoda?" tanya Surya. Dia tertegun lalu bertanya lagi, "Kamu, siapa kamu? Kenapa kamu muncul di sini?"Pria paruh baya itu tersenyum tipis, mengambil pancing dan menye
Di bawah matahari terbenam, ikan mas perak bergoyang dan memercikkan tetesan air emas. Surya menengok ke arah pria paruh baya itu seraya berkata, "Senior, aku sudah menangkap ikan ketiga."Pria paruh baya itu menatap Surya dan tidak berkata apa-apa.Melihat hal tersebut, Surya buru-buru melepas ikan mas perak tersebut dan memasukkannya ke dalam ember di sebelahnya. Termasuk dengan dua ikan yang ditangkap di pagi hari, kini ada tiga ikan di dalam ember.Surya mendatangi pria paruh baya itu sambil membawa ember, lalu dia meletakkan ember itu seraya berkata, "Senior, lihat. Ini tiga ikan yang kamu inginkan."Pria paruh baya itu menatap ketiga ikan yang berenang di dalam ember. Kali ini, ikan di dalam ember mengayunkan tubuhnya dan memercikkan air. Pria paruh baya itu menggerakkan bibirnya dan menyahut, "Sepertinya ini adalah takdir dari Surga. Surga yang memberimu kesempatan ini."Mendengar hal tersebut Surya merasakan luapan kegembiraan di dalam hatinya. Surya tahu betul bahwa selama seh
Mendengar ini, mata Surya berbinar dan dia menyahut dengan penuh semangat, "Kalau begitu, Senior, kamu bukan seorang kultivator dari ruang bawah. Apa kamu kultivator dari ruang tengah?""Kamu nggak perlu memanggilku Senior. Sebenarnya, kamu harus memanggilku Master.""Master?""Ya, aku sebenarnya adalah gurumu.""Kamu?" Surya menatap pria paruh baya itu dengan heran, lalu berkata sambil tersenyum masam, "Senior, kita nggak saling kenal. Kita baru pertama kali bertemu hari ini. Bagaimana kamu bisa menjadi guruku?""Kamu jelas nggak bisa begitu. Kalau aku makan sepanci sup ikan segarmu, maka kamu jadi guruku, begitu?""Kenapa nggak bisa?" sahut pria paruh baya itu menatap Surya dengan tegas. Kemudian, dia berkata, "Apa sepanci sup ikan segar ini rasanya nggak enak?""Tapi, ini ...."Surya merasa sangat malu. Lagi pula, tidak ada hal seperti itu di dunia ini. Dia hanya makan sepanci sup ikan segar dan langsung menjadi murid pria paruh baya itu. Surya adalah seorang kultivator, bukan koki.
Saat Alcos berbicara, dia menendang batu di depannya. Surya melihat bahwa penampilannya yang marah tampak sangat menggemaskan. Surya ingin tertawa tetapi tidak berani. Dia hanya bisa menahannya dan bertanya, "Senior Alcos, apa kamu baik-baik saja?""Memalukan."Alcos membelakangi Surya, meletakkan tangannya di pinggul, terdiam beberapa saat dan berkata, "Sebenarnya, aku juga gurumu. Alcott dan aku sebenarnya adalah orang yang sama. Dia mengajarimu teknik dan aku juga akan mengajarkan teknik padamu. Aku ingin membuktikan kepada dunia kalau aku, Alcos, nggak kalah dari Alcott."Belakangan, Alcos memberi tahu Surya tentang hubungannya dengan Alcott. Ternyata Klan Naga adalah penjaga dimensi khusus yang ikut serta dalam penciptaan alam semesta. Karena ada dua dimensi berbeda di alam semesta, terang dan gelap. Oleh karena itu, Alcos dan Alcott sudah terlahir sebagai satu orang sejak awal.Alcott adalah sosok di Dunia Cahaya, sedangkan Alcos adalah sosok di Dunia Kegelapan. Mereka pernah ber
Surya menatap Alcos tanpa berkata-kata. Meskipun Surya tidak tahu apakah Alcos cukup kuat untuk menjadi seorang guru, tetapi menilai dari cara dia berinteraksi dengan kakaknya Alcott, sepertinya Alcos ini agak licik."Apa yang sedang kamu pikirkan?""Apa? Bukan apa-apa.""Baiklah."Alcos mengangkat tangannya untuk memegang bahu Surya, kemudian dia berkata, "Karena kamu sudah memujaku sebagai gurumu, mulai sekarang aku akan mengajarimu.""Seseorang dari Dunia Cahaya nggak mungkin menggunakan energi Dunia Kegelapan. Energi gelap hanya bisa digunakan kecuali menemukan celah dimensi atau ketika energi Dunia Kegelapan dan Dunia Cahaya saling bertemu, maka energi gelap dapat digunakan.""Kalau kamu ingin mengendalikan energi gelap, kamu harus memahami dulu arti sebenarnya dari kegelapan. Surya, jawab aku, apa yang ada di dalam kegelapan?"Surya menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Nggak ada apa pun di dalam kegelapan.""Ya, ini cuma salah satu misteri kegelapan. Ingat, ada juga perasaan di
Surya menatap Alcos dengan ekspresi bingung di wajahnya. Dia melihat pikiran Alcos yang bergerak. Dalam sekejap, seekor naga hitam muncul di langit di belakangnya."Roar!"Naga hitam itu melayang di udara, lalu bergegas menuju Surya. Ia meraung kurang dari satu meter dari Surya, lalu berubah menjadi aura hitam dan menghilang seketika.Alcos menatap Surya sambil tersenyum dan berkata, "Melihat ekspresi khawatirmu, apa menurutmu aku akan mengajarimu teknik? Huh, kamu benar-benar bodoh. Ingat, teknik itu bisa dipahami sendiri. Selama kamu bisa mengendalikan energi gelap, secara otomatis kamu akan bisa menguasai banyak teknik di masa depan.""Jadi, mengendalikan energi gelap adalah intinya. Aku cuma akan memberikan yang terbaik kepada muridku. Sedangkan teknik-teknik yang tunduk pada berbagai kendala, itu seperti belenggu bagiku. Aku nggak bersedia mengajari itu, mengerti?""Aku mengerti. Terima kasih, Master."Perkataan Alcos langsung membuat Surya tersadar. Memang benar bahwa teknik memi
Adam menggertakkan gigi, mengepalkan tangannya dan berkata dengan ekspresi penuh kebencian, "Dasar berengsek, kamu yang membawaku ke sini. Sebenarnya aku nggak perlu mati. Kamu membuat ibuku merasa sedih karenaku. Itu semua salahmu. Hanya dengan membunuhmu, aku bisa memadamkan kebencian di hatiku.""Aku ingin kamu mati!"Sambil berteriak marah, Adam berubah menjadi bayangan dan langsung berlari menuju Surya. Surya melangkah maju, mengangkat pedangnya dan bergegas ke depan. Tiba-tiba, dia mengayunkan pedangnya dan menebaskannya ke arah Adam.Energi pedang melintas. Saat energi pedang mengenai Adam, tubuhnya tiba-tiba menjadi tidak terlihat. Anehnya, energi pedang menyelimuti seluruh tubuh Adam tanpa menyebabkan kerusakan apa pun dan justru membombardir bangunan di dekatnya."Brugh!"Bangunan itu runtuh dalam sekejap. Penghuni yang berada di atas gedung itu menjerit. Setelah bangunan itu menjadi puing-puing, jeritan itu berhenti seketika.Adam melihat kembali pada reruntuhan yang diselim
Adam mendongak dan melihat Surya melayang di udara. Awan gelap besar muncul di atas kepala Surya. Pada saat ini, tubuh naga terus berkedip di awan gelap, mengeluarkan suara menderu dan raungan."Duar!""Duar!"Terdengar suara petir yang teredam di awan gelap. Adam menggertakkan gigi dan berkata dengan nyalang, "Kenapa, kenapa kamu bisa menjadi begitu kuat? Auramu, kekuatanmu ... nggak, semuanya nggak boleh seperti ini. Yang harus mati itu kamu, Surya!"Sorot mata Adam tiba-tiba menjadi sangat tegas, lalu dia berseru dengan marah, "Surya, aku harus membunuhmu! Kamu sudah menghancurkan semua milikku. Kenapa kamu bisa menjadi lebih kuat, sementara aku cuma bisa tinggal di dimensi yang membosankan ini selamanya?""Ahhh!"Adam mengangkat kepalanya dan berteriak. Badai energi besar mengelilingi Adam dan tanah di sekelilingnya meledak. Aliran air hitam yang mengalir dari bawah bumi, akhirnya menyatu dengan Adam.Selanjutnya, tubuh Adam terus menyerap air hitam dan saluran air di tanah mengeri
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di