"Ini ...."Stuart menunduk, mengerutkan kening seraya menjawab, "Aku nggak tahu.""Apa?"Aristo menatap Stuart dengan keterkejutan di matanya, kemudian berkata, "Kamu baru saja memberitahuku kalau Biluk dibunuh dan sekarang kamu bilang kalau kamu nggak tahu siapa yang membunuh Biluk. Terjadi masalah sebesar ini, tapi kamu nggak tahu apa-apa. Stuart, kamu sangat mengecewakanku."Dalam serikat kultivator, perintah komandan besar adalah perintah tertinggi. Setelah komandan besar mengeluarkan perintah, semua kultivator harus mematuhi dan bertindak sesuai perintah komandan besar. Terutama ketika seluruh negara sedang menghadapi ancaman besar, mereka tidak dapat melanggar perintah komandan besar.Pada waktu khusus, tidak boleh ada pembangkangan terhadap perintah.Namun, sekarang Stuart secara terbuka membawa semua kultivator kembali dari perbatasan satu jam setelah Komandan Besar Aristo memberi perintah. Hal ini tidak diragukan lagi merupakan pengkhianatan besar.Stuart pun mengetahui keseri
Stuart langsung berlutut di tanah, mengangkat tangannya memberi hormat dan berkata, "Pak Aristo, kalau aku berbohong, lebih baik Pak Aristo membunuhku sekarang juga.""Haha, bangunlah, aku cuma nggak yakin."Aristo membantu Stuart bangkit dari tanah, lalu menatap mata Stuart dan bertanya, "Aku mau tanya, karena Biluk dibunuh, kalau begitu menurutmu siapa orang di Skerman yang bisa membunuhnya?""Ini ...."Stuart merenung sejenak, mengingat semua kultivator di Skerman, kemudian berkata, "Menurut apa yang aku tahu, di seluruh Skerman, satu-satunya kultivator yang bisa bertarung dengan Biluk sendirian dan menang adalah Pak Aristo sendiri."Aristo menyahut, "Pikirkan lagi baik-baik. Dalam dua tahun terakhir, aku sudah mengirimmu untuk menghitung kultivator di Skerman. Aku ingin tahu, apa ada kultivator yang kamu lewatkan dan belum dilaporkan padaku?""Nggak ada, Pak Aristo. Begitu seorang kultivator muncul, bawahanku pasti akan membawa seseorang untuk berkunjung. Kalau ada kultivator yang
Satu Eder nggak ada artinya bagi seluruh Wilayah Teluk Bratt. Terlebih lagi, begitu Pemimpin Suci mengetahui situasi di sini, dia pasti akan mengirim seseorang untuk segera menanganimu. Tapi, aku adalah orang yang sangat berbakat dan kamu memang sangat kuat. Kalau kamu bersedia bergabung denganku, aku bisa membiarkanmu mengambil alih militer Eder.""Mulai sekarang, di Eder, kamu akan menjadi orang dengan status tertinggi selain aku.""Huh, menurutmu aku akan setuju?"Aliden menatap Surya dan menjawab dengan tenang, "Menurutku, kamu nggak punya pilihan.""Kamu salah. Aku punya pilihan lain, yaitu membunuhmu, lalu duduk di tempatmu dan menunggu Pemimpin Suci muncul."Saat berbicara, Surya membalikkan tangan kanannya dan Pedang Naga Iblis muncul di tangannya. Pada saat ini, Geno yang sedang berlutut di tanah, merasakan niat membunuh. Dia menatap Aliden dengan ngeri seraya menyela, "Pak Aliden, bantu aku, selamatkan aku!"Surya mengangkat pedangnya dan menebaskannya. Sementara itu, Geno ja
Hanya pertempuran yang terus-menerus yang dapat membuat manusia merasakan kesakitan yang tiada habisnya. Kelaparan, kedinginan dan kesedihan dapat membangkitkan pikiran jahat di dalam hati manusia. Awalnya, Skerman lolos dari pertempuran karena keberuntungan. Namun, sekarang tujuan Pemimpin Suci telah tercapai dan lebih dari lima juta pengungsi telah berdatangan ke Skerman.Orang-orang ini adalah persembahan yang akan digunakan Pemimpin Suci untuk dikorbankan kepada Dewa Iblis. Pikiran jahat yang mereka hasilkan adalah sumber daya yang sangat penting bagi Pemimpin Suci. Oleh karena itu, Pemimpin Suci tidak siap untuk membiarkan Skerman keluar dari pertempuran. Dia membiarkan Aliden mengendalikan Biluk dan melancarkan serangan terhadap Skerman.Aliden menatap Surya dan berkata dengan gugup, "Pak, aku sudah memberitahumu semua yang aku tahu. Sekarang, bisakah kamu mengampuni nyawaku?""Nggak bisa.""Kenapa?"Aliden menatap Surya dengan keterkejutan di matanya. Detik berikutnya, wajah Sur
Utusan Kegelapan mengepalkan tinjunya dan menggertakkan giginya seraya bergumam, "Surya, tunggu aku. Cepat atau lambat, aku akan memotongmu menjadi beberapa bagian!"Utusan Kegelapan menggertakkan gigi dan berjalan ke dalam serikat kultivator, pergi ke ruang bawah tanah dan duduk di singgasana Aliden. Setengah jam kemudian, sosok manusia datang ke ruang bawah tanah dan melihat Utusan Kegelapan dengan sangat ketakutan. Dia segera berlutut di tanah dan bersujud dengan cepat seraya berkata, "Aku ... aku memberi hormat kepada Pak Utusan Kegelapan.""Seriza, aku mau tanya. Apa kamu datang karena niat Pemimpin Suci?""Benar sekali," ucap Seriza gemetar, menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap Utusan Kegelapan. Kemudian, dia kembali berkata dengan hati-hati, "Yang Mulia, dia meminta ... dia memintaku untuk memeriksa situasi Aliden. Tapi aku nggak menyangka kalau semua ini adalah niat Yang Mulia. Aku pikir pasti ada kesalah pahaman.""Nggak ada salah paham!""Baik, aku mengerti!"Utusan
Holt menatap Utusan Kegelapan. Utusan Kegelapan berkata, "Holt, izinkan aku bertanya padamu. Apa kamu ingin agar Skerman juga ikut bergabung dalam Pertempuran Bratt?""Benar, Pak."Utusan Kegelapan langsung murka. Dia pun berkata, "Kalau begitu, katakan padaku. Apa tujuanmu menciptakan kekacauan perang semacam ini di Wilayah Teluk Bratt? Aku butuh jawaban yang paling jujur darimu."Holt merasa ragu-ragu selama beberapa saat sebelum berkata, "Pak Utusan Kegelapan, orang-orang di Wilayah Teluk Bratt nggak punya keyakinan. Sebagai pengikut Lembah Cahaya, agar memiliki pengaruh di wilayah Bratt, Organisasi Cahaya Dewa harus memulai perang di wilayah ini. Setelah mengalami begitu banyak penderitaan, orang-orang di wilayah ini akan mulai mengembangkan keyakinan. Dengan cara ini, mungkin bisa membuat Lembah Cahaya tetap abadi.""Yang kamu katakan memang benar. Sekarang, harusnya kamu tahu betul mengenai masalah Surya, 'kan?""Ya, Pak.""Sekarang, aku memintamu untuk memancing Surya keluar. Gu
Pasukan Eder sudah mendirikan barak di tengah-tengah padang pasir, di perbatasan antara Eder dan Skerman. Mereka mengarahkah peluru artileri besar ke kota kecil Anganas di perbatasan yang sudah dibom.Setengah jam yang lalu, Pemimpin Kecil Holt datang langsung ke barak militer. Dia memerintahkan pasukan untuk menembaki dan membombardir Anganas, sebuah kota kecil di perbatasan Skerman. Setelah pengeboman selesai, Holt memerintahkan seluruh pasukan untuk waspada.Alasan kenapa Holt melakukan ini, adalah karena dia sudah menerima kabar jika serikat kultivator Skerman sudah merencanakan untuk melancarkan serangan balik. Menurut perhitungan awal, kultivator Skerman seharusnya bersembunyi di Anganas saat ini.Ketika pengeboman dimulai, para kultivator ini tentu bisa memilih untuk melarikan diri. Namun, sekarang setelah pengeboman selesai, mereka pasti akan maju di posisi terdepan untuk melakukan serangan balik. Seorang kultivator yang sudah mencapai tingkat suci, hanya satu orang saja sudah
Akan tetapi, Pak Holt malah meminta para penembak untuk sembunyi. Tampaknya, kali ini pasukan Eder akan mendapat masalah. Komandan itu merasa ragu di dalam hati. Dia melihat kelima sosok tersebut makin mendekat dan melewati area di mana tembakan terakhir ditembakkan. Komandan itu menghela napas tak berdaya di dalam hati.Melihat kelima sosok itu makin dekat, tiba-tiba saja Holt melotot dan berteriak, "Pemanah es, bersiaplah."Sekitar 30 meter di depan Holt, muncullah sepuluh orang pemanah es. Sepuluh pemanah es ini bertubuh gempal. Mereka semua adalah para kultivator, yang memegang busur dan panah raksasa di tangannya. Setelah mendengar perintah Holt, mereka mengibaskan busurnya dan memasang anak panah. Kemudian, mereka langsung mengarahkannya pada lima kultivator yang terbang ke arah mereka.Melihat hal tersebut, komandan itu diam-diam menghela napas dan berkata di dalam hati, "Pak Holt yang kuhormati, zaman apa sekarang ini? Kamu masih ingin menggunakan cara kuno semacam ini untuk me