Surya berbaur di antara orang-orang ini, mendengarkan mereka berbicara tentang berbagai hal dan mendapatkan beberapa informasi berguna dari mereka.Sepuluh hari kemudian, saat melaut, mendengarkan suara deburan ombak, seorang pedagang melaut tiba-tiba mengangkat kepalanya, mengerutkan kening ke langit sambil berkata, "Sudah hampir dua puluh hari sejak ilusi muncul. Bukannya setiap kali ilusi muncul, akan muncul kembali selama beberapa hari?""Selalu ada situasi yang nggak menentu dalam segala hal. Mungkin kelembapan di udara selama ini berkurang, jadi ilusi gagal terbentuk.""Yang disebut ilusi sebenarnya adalah gambaran yang dibentuk oleh pembiasan cahaya dan sinar matahari. Nggak ada yang istimewa darinya. Itu cuma sesuatu yang membuat penasaran dan menyenangkan bagi manusia biasa.""Sebenarnya, aku lebih khawatir tentang pertempuran di Teluk Bratt daripada ilusi.""Wilayah Teluk Bratt sudah dilanda pertempuran selama bertahun-tahun. Penduduk dari negara-negara kecil di sekitar Skerm
Seluruh Skerman berada dalam suasana yang sangat tertekan dan tegang. Pertama karena perekonomian dan kedua karena jumlah pengungsi masih terus meningkat. Selain itu, ada banyak pengungsi yang melakukan beberapa hal yang bertentangan dengan hukum nasional Skerman dan terlibat dalam kegiatan ilegal.Namun, Surya tidak merasakan hal seperti itu atau lebih tepatnya, tidak ada suasana tegang di Wendis. Surya tidak tahu kenapa bisa seperti ini, sampai dia menemukan bahwa Wendis adalah pusat di garis pantai Skerman.Artinya Wendis merupakan lokasi terjauh dari seluruh negara kecil di Wilayah Teluk Bratt. Oleh karena itu, dapat dimaklumi jika tidak ada fluktuasi ekonomi dan masalah keamanan yang besar di sini.Namun, situasi ini seharusnya tidak berlangsung lama. Surya awalnya ingin mengambil tindakan langsung. Namun, jika dipikir-pikir, Wendis hanyalah sebuah kota kecil di Skerman. Bisa dibilang Wendys tidak berarti apa-apa bagi Skerman.Jumlah pengungsi lokal di Skerman sudah melebihi batas
"Ya, sepertinya kali ini Eder akan mengingkari janjinya, tapi kita pasti akan membuat Eder membayar sepuluh kali lipat harga atas perbuatan mereka!"..."Diam!"Aristo berteriak, semua orang langsung terdiam. Aristo melanjutkan, "Masalah ini sangat genting. Aku cuma punya satu permintaan. Ingat, dalam tiga hari, aku ingin melihat komandan besar Eder, Biluk, mati!"Dunia kultivator memiliki peran pembimbing dalam dunia manusia. Sebagai pemimpin Eder, Biluk secara alami mengendalikan seluruh situasi Eder. Kali ini, Eder secara terbuka melancarkan serangan terhadap Skerman, yang pasti juga merupakan niat Biluk.Oleh karena itu, mengirimkan orang secara langsung untuk membunuh Biluk dapat berdampak besar dan membuat jera militer serta warga sipil Eder. Pada saat itu, militer dan warga sipil Eder pasti akan kehilangan semangat juang dan tidak berani melancarkan serangan terhadap Skerman lagi.Nyatanya, dalam dua tahun terakhir, Aristo sudah mempertimbangkan kemungkinan diserang oleh negara
"Ini ...."Stuart menunduk, mengerutkan kening seraya menjawab, "Aku nggak tahu.""Apa?"Aristo menatap Stuart dengan keterkejutan di matanya, kemudian berkata, "Kamu baru saja memberitahuku kalau Biluk dibunuh dan sekarang kamu bilang kalau kamu nggak tahu siapa yang membunuh Biluk. Terjadi masalah sebesar ini, tapi kamu nggak tahu apa-apa. Stuart, kamu sangat mengecewakanku."Dalam serikat kultivator, perintah komandan besar adalah perintah tertinggi. Setelah komandan besar mengeluarkan perintah, semua kultivator harus mematuhi dan bertindak sesuai perintah komandan besar. Terutama ketika seluruh negara sedang menghadapi ancaman besar, mereka tidak dapat melanggar perintah komandan besar.Pada waktu khusus, tidak boleh ada pembangkangan terhadap perintah.Namun, sekarang Stuart secara terbuka membawa semua kultivator kembali dari perbatasan satu jam setelah Komandan Besar Aristo memberi perintah. Hal ini tidak diragukan lagi merupakan pengkhianatan besar.Stuart pun mengetahui keseri
Stuart langsung berlutut di tanah, mengangkat tangannya memberi hormat dan berkata, "Pak Aristo, kalau aku berbohong, lebih baik Pak Aristo membunuhku sekarang juga.""Haha, bangunlah, aku cuma nggak yakin."Aristo membantu Stuart bangkit dari tanah, lalu menatap mata Stuart dan bertanya, "Aku mau tanya, karena Biluk dibunuh, kalau begitu menurutmu siapa orang di Skerman yang bisa membunuhnya?""Ini ...."Stuart merenung sejenak, mengingat semua kultivator di Skerman, kemudian berkata, "Menurut apa yang aku tahu, di seluruh Skerman, satu-satunya kultivator yang bisa bertarung dengan Biluk sendirian dan menang adalah Pak Aristo sendiri."Aristo menyahut, "Pikirkan lagi baik-baik. Dalam dua tahun terakhir, aku sudah mengirimmu untuk menghitung kultivator di Skerman. Aku ingin tahu, apa ada kultivator yang kamu lewatkan dan belum dilaporkan padaku?""Nggak ada, Pak Aristo. Begitu seorang kultivator muncul, bawahanku pasti akan membawa seseorang untuk berkunjung. Kalau ada kultivator yang
Satu Eder nggak ada artinya bagi seluruh Wilayah Teluk Bratt. Terlebih lagi, begitu Pemimpin Suci mengetahui situasi di sini, dia pasti akan mengirim seseorang untuk segera menanganimu. Tapi, aku adalah orang yang sangat berbakat dan kamu memang sangat kuat. Kalau kamu bersedia bergabung denganku, aku bisa membiarkanmu mengambil alih militer Eder.""Mulai sekarang, di Eder, kamu akan menjadi orang dengan status tertinggi selain aku.""Huh, menurutmu aku akan setuju?"Aliden menatap Surya dan menjawab dengan tenang, "Menurutku, kamu nggak punya pilihan.""Kamu salah. Aku punya pilihan lain, yaitu membunuhmu, lalu duduk di tempatmu dan menunggu Pemimpin Suci muncul."Saat berbicara, Surya membalikkan tangan kanannya dan Pedang Naga Iblis muncul di tangannya. Pada saat ini, Geno yang sedang berlutut di tanah, merasakan niat membunuh. Dia menatap Aliden dengan ngeri seraya menyela, "Pak Aliden, bantu aku, selamatkan aku!"Surya mengangkat pedangnya dan menebaskannya. Sementara itu, Geno ja
Hanya pertempuran yang terus-menerus yang dapat membuat manusia merasakan kesakitan yang tiada habisnya. Kelaparan, kedinginan dan kesedihan dapat membangkitkan pikiran jahat di dalam hati manusia. Awalnya, Skerman lolos dari pertempuran karena keberuntungan. Namun, sekarang tujuan Pemimpin Suci telah tercapai dan lebih dari lima juta pengungsi telah berdatangan ke Skerman.Orang-orang ini adalah persembahan yang akan digunakan Pemimpin Suci untuk dikorbankan kepada Dewa Iblis. Pikiran jahat yang mereka hasilkan adalah sumber daya yang sangat penting bagi Pemimpin Suci. Oleh karena itu, Pemimpin Suci tidak siap untuk membiarkan Skerman keluar dari pertempuran. Dia membiarkan Aliden mengendalikan Biluk dan melancarkan serangan terhadap Skerman.Aliden menatap Surya dan berkata dengan gugup, "Pak, aku sudah memberitahumu semua yang aku tahu. Sekarang, bisakah kamu mengampuni nyawaku?""Nggak bisa.""Kenapa?"Aliden menatap Surya dengan keterkejutan di matanya. Detik berikutnya, wajah Sur
Utusan Kegelapan mengepalkan tinjunya dan menggertakkan giginya seraya bergumam, "Surya, tunggu aku. Cepat atau lambat, aku akan memotongmu menjadi beberapa bagian!"Utusan Kegelapan menggertakkan gigi dan berjalan ke dalam serikat kultivator, pergi ke ruang bawah tanah dan duduk di singgasana Aliden. Setengah jam kemudian, sosok manusia datang ke ruang bawah tanah dan melihat Utusan Kegelapan dengan sangat ketakutan. Dia segera berlutut di tanah dan bersujud dengan cepat seraya berkata, "Aku ... aku memberi hormat kepada Pak Utusan Kegelapan.""Seriza, aku mau tanya. Apa kamu datang karena niat Pemimpin Suci?""Benar sekali," ucap Seriza gemetar, menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap Utusan Kegelapan. Kemudian, dia kembali berkata dengan hati-hati, "Yang Mulia, dia meminta ... dia memintaku untuk memeriksa situasi Aliden. Tapi aku nggak menyangka kalau semua ini adalah niat Yang Mulia. Aku pikir pasti ada kesalah pahaman.""Nggak ada salah paham!""Baik, aku mengerti!"Utusan
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di