"Brum!"Saat ini, terdengar suara mesin mobil yang keras dari belakang. Surya melihat tujuh atau delapan mobil mendekat melalui kaca spion. Selain itu, mobil-mobil tersebut ternyata adalah mobil balap. Jika orang biasa melihat pemandangan ini, mereka pasti akan ketakutan. Namun, Surya hanya tersenyum simpul sambil bergumam, "Sepertinya mereka sudah nggak menyembunyikannya lagi. Kalau begitu, mari kita lihat siapa yang lebih unggul."Surya terus menambah kecepatan, membuat mobil van melaju dengan cepat. Tim mobil balap yang mengikuti di belakangnya tampak tidak berniat menyerang secara langsung. Mereka terus mengikuti Surya keluar dari Mansat, lalu mengejar di tengah padang pasir yang luas.Di tengah padang pasir yang sepi tanpa penghuni, hanya dalam waktu kurang dari lima menit, delapan mobil balap itu serentak mempercepat lajunya, mengejar dengan cepat.Mobil balap jelas berbeda dari mobil biasa, kecepatannya tak bisa dibandingkan. Di padang pasir yang luas ini, mustahil bagi Surya un
"Apa yang mau kamu lakukan?"Jevin tidak sempat bertanya lebih lanjut ketika Vic sudah mengemudikan mobilnya ke depan. Kedua mobil itu kini melaju hampir bersamaan. Jevin hanya bisa menabrakkan mobilnya ke mobil Vic, menggunakan alat pelindung di bagian depan mobil untuk mendorong mobil Vic ke depan.Pada saat ini, Jevin melihat Vic keluar dari mobil, menyelipkan pistol ke pinggangnya, lalu berdiri di atas kap mobil. Vic mundur beberapa langkah, kemudian tiba-tiba melompat ke depan.Melihat hal ini, Jevin mengerti apa yang ingin dilakukan Vic. Dia langsung mendorong mobil Vic maju ke depan. Dalam sekejap, Vic melompat, berhasil meraih pegangan pintu bagasi mobil van, lalu membuka pintu bagasi untuk masuk ke dalam.Vic tidak merasakan apa-apa saat dia melompat dan menabrak van. Sekarang, dia hanya merasakan hidungnya sakit. Saat merabanya, ada darah segar yang mengalir dari hidungnya."Bajingan sialan, ini semua karena kamu. Hari ini, nggak peduli apa pun yang terjadi, kamu harus mati!"
Surya mengangkat bahu tak berdaya sembari berujar, "Aku bilang Vic mati karena tindakannya sendiri. Sekarang kamu harusnya percaya, 'kan?"Setelah kembali ke dalam mobil, Surya mengemudikan mobilnya melintasi perbatasan antara Motte dan Cocendia, lalu kembali ke kota kecil di perbatasan, Diseya.Di dalam hotel, Surya memasuki ruang penyimpanan, lalu melihat waktunya. Karena terlibat dalam pergulatan dengan Jevin dan yang lain di tengah jalan, sekarang dua setengah jam sudah berlalu sejak kembalinya ke hotel. Hanya tersisa setengah jam terakhir.Masih ada waktu. Surya mulai meletakkan satu per satu barang yang diperoleh dari pelelangan ke altar Dewa Naga. Dengan api berwarna pucat yang membakar, poin rahmat naga mulai bertambah. Pada akhirnya, angkanya mencapai empat ribu rahmat naga."Empat ribu rahmat naga?"Surya menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Kalau begitu, berarti kurang seribu rahmat naga lagi. Apakah aku benar-benar nggak bisa mendapatkan Napas Naga Biru?"Saat memikirk
Surya menduga bahwa kedua lingkaran sihir ini adalah ujian yang ditinggalkan oleh Senior Zony untuknya. Yang paling penting sekarang adalah membedakan fungsi dan tujuan kedua lingkaran sihir ini, untuk melihat mana yang digunakan untuk meningkatkan posisi air bawah tanah di Bansi, lalu mana yang digunakan untuk menyembunyikan pecahan kaldron naga.Karena tingkat kekuatan kedua lingkaran sihir yang dirasakan oleh Surya hampir sama, sulit untuk membedakan keduanya. Jadi, Surya mengulurkan tangan kanannya, mencoba menyentuh lingkaran sihir untuk menyelidiki situasi kedua lingkaran sihir tersebut. Namun, saat Surya menyentuh sinar biru muda dari lingkaran sihir, tiba-tiba lingkaran sihir tampak bergetar. Sebuah kekuatan besar langsung mengirim Surya hingga terempas."Bruk!"Surya terjatuh dengan keras ke tanah."Pak Surya!"Elsie segera berlari menghampirinya, tapi Surya mengulurkan tangan untuk menghentikannya sambil berkata, "Jangan mendekat. Ini berbahaya!Awalnya, Surya mengira Elsie a
Surya mengatur napasnya, lalu berkata, "Di sini ada sebuah lingkaran sihir besar yang hanya bisa dilihat oleh kultivator. Kalian semua nggak akan bisa melihatnya. Lingkaran sihir ini hanya akan menimbulkan ancaman bagi kultivator."Elsie juga pernah mendengar cerita tentang para kultivator, tapi sebelumnya dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan kultivator sejati. Jadi, Elsie tidak tahu seperti apa dunia para kultivator itu. Kali ini, ketika Surya muncul, Elsie baru mengetahui bahwa ternyata di Bansi ada lingkaran sihir yang besar."Tapi bukankah lingkaran sihir akan membatasi, juga memengaruhi setiap orang?" Elsie melanjutkan, "Aku sudah membaca banyak cerita tentang kultivator. Menurut pemahamanku, begitu lingkaran sihir berhasil dibuat, itu akan membentuk batasan di suatu wilayah. Nggak peduli mereka kultivator atau pun orang biasa, semuanya akan terkena dampaknya.""Nggak."Surya menggelengkan kepalanya sembari membalas, "Ini bukan lingkaran sihir biasa. Biarkan a
Setelah mendengar itu, sudut bibir Finn menunjukkan senyuman, lalu dia berkata, "Orang bernama Harl ini sepertinya masih punya kesopanan. Segera hubungi dia untukku, katakan padanya untuk segera menyingkirkan Surya dengan cara apa pun. Kemudian, bawa mobil van itu kembali untukku.""Oh ya, sekarang Surya sudah tiba di Cocendia. Kamu bisa menanyakan pada Harl apakah dia bisa menangani masalah ini.""Baik."Kepala pelayan bernama Blake berjalan ke sudut ruangan, mengambil telepon kabel, lalu menelepon sebuah nomor. Setelah beberapa percakapan singkat, Blake meletakkan gagang telepon, lalu berkata pada Finn, "Pak Finn, Harl mengatakan kalau itu bukan masalah. Dia memiliki mata-mata di Cocendia. Surya sekarang berada di Diseya. Tampaknya dia sedang menyelidiki sejarah kuno Diseya.""Sejarah kuno?""Huh, apa yang sebenarnya ingin dia lakukan?"Finn berjalan menghampiri Blake dengan penuh amarah, mengambil gagang telepon, lalu berkata, "Harl, aku ingin kamu membunuh Surya dalam tiga hari. Ka
Jika begitu, apa kekuatan pengarah ini?Setelah berputar mengelilingi di sekitar lingkaran sihir sebanyak dua kali, langkah Surya tiba-tiba terhenti. Dia langsung membuka Mata Kebenaran. Karena terlalu bersemangat dan gugup sebelumnya, Surya bahkan melupakan bahwa dia bisa membuka Mata Kebenaran untuk mengamati kondisi di bawah lingkaran sihir.Di bawah Mata Kebenaran, Surya melihat ke kedalaman bumi. Di dalam sungai bawah tanah, sejumlah air tanah mengalir dalam bentuk lingkaran sihir, lalu pada akhirnya sejumlah kecil aliran air terus disuntikkan ke dalam lingkaran sihir. Kali ini, Surya bisa melihat dengan jelas bahwa aliran kecil air ini dimasukkan ke dalam lingkaran sihir berwarna biru muda.Meskipun lingkaran sihir biru muda dan lingkaran sihir emas seperti pohon besar yang memiliki akar yang menyusup ke dalam sungai bawah tanah, tapi arah aliran air tidak bisa ditutupi. Ini membuktikan bahwa lingkaran sihir biru muda adalah lingkaran sihir yang mengendalikan posisi air bawah tan
"Enam ratus miliar!"Marya menunjukkan ekspresi terkejut seraya berkata, "Oh, kalau ada 600 miliar, kenapa kita nggak membunuh Surya saja, lalu pergi membawa koleksinya, kemudian membawa koleksinya kembali ke Finn?"Begitu mendengar itu, Harl, Jasper dan yang lainnya saling menatap sambil tersenyum. Kemudian, Harl berkata, "Marya, kamu harus tahu kalau ada banyak hal di dunia ini yang punya aturan. Kalau kita langsung membunuh Surya dan mengambil koleksinya, pada akhirnya kita akan dimintai pertanggungjawaban.""Tapi kalau kita mengikuti perintah Finn, membunuh Surya dan memberikan koleksinya kepada Finn, maka Finn yang akan menangani masalah ini dan kita nggak akan menimbulkan masalah."Kali ini, pria bertubuh besar bernama Harold menyahut sambil tersenyum jelek, "Ya, banyak hal yang saling menguntungkan, Marya, ini sama seperti pria dan wanita. Hanya ketika mereka bersatu barulah mereka bisa saling mencintai. Kalau mereka berpisah, maka nggak ada apa-apa.""Menyebalkan."Marya mengul