Harvey berguling kesakitan beberapa kali di tanah. Dia melotot menatap Surya, lalu kembali mengutuk, "Dasar bajingan, tunggu saja kamu!" Setelah mengatakan itu, Harvey bangkit, lalu berlari pergi."Sepertinya ayahmu masih belum menerima negosiasinya."Surya menatap Ellen yang saat itu terlihat sangat terkejut. Ellen tidak percaya Surya bisa dengan mudah mengalahkan ayahnya. Harus diketahui bahwa ayahnya, Harvey, adalah mimpi buruk Ellen sejak kecil. Namun, sekarang Surya berhasil mengalahkannya.Semua ini terjadi di depan matanya, membuat Ellen seperti berada dalam mimpi. Ellen tertegun untuk sesaat, tidak tahu harus berkata apa."Kamu bisa istirahat sebentar, aku akan memasak."Surya langsung masuk ke dapur dengan membawa bahan makanan yang dibelinya, lalu mulai memasak. Pada saat itu, Ellen yang sudah tersadar kembali memegangi wajahnya, masih tampak tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Kemudian, dia kembali ke kamar, duduk di depan meja rias sambil menatap pantulan dirinya
Ellen berseru, "Surya, awas!"Surya langsung menangkap tongkat besi yang dilayangkan Harvey. Seketika itu juga, dengan kuat Surya menarik tongkat besi itu hingga berada di tangannya. Kemudian, menghantamkan tongkat besi itu. Sebuah embusan angin kencang melanda, membuat Harvey seolah-olah terperangkap di dalam ruangan es, membuatnya terlalu takut untuk mengatakan apa-apa. Tongkat besi itu melayang di atas kepala Harvey. Kemudian, dia berkata dengan gemetaran, "Apa ... apa yang mau kamu lakukan?"Setelah menarik kembali tongkat besi, Surya menyeret Harvey ke dalam ruangan, lalu berujar, "Pak Harvey, aku pikir kita harus bicara baik-baik tentang keluarga dan hidupmu. Aku rasa, setidaknya kamu seharusnya memberikan penjelasan pada Ellen dan ibunya."Pada saat itu, Harvey mulai tersadar dari keterkejutannya. Kemarahannya langsung memuncak, lalu dia berkata penuh amarah, "Kamu pikir kamu siapa? Urusan keluargaku bukan urusanmu!"Surya langsung menendang Harvey hingga jatuh ke tanah. Harvey
Tak lama kemudian, seorang pemandu cantik yang baru mulai bekerja datang, lalu berkata, "Pak Surya, Bu Judy bilang kalau nggak ada ruang untuk negosiasi mengenai kaldron perunggu ini. Dia harap kamu jangan memasukkan surat saran apa pun lagi ke dalam kotak saran di masa mendatang.""Selalu ada kemungkinan. Aku memahami perasaan Bu Judy, tapi aku percaya kalau keteguhanku bisa memengaruhi hati Bu Judy. Pada akhirnya, Bu Judy akan menjual kaldron perunggu itu padaku."Wajah pemandu cantik tersebut berubah merah. Dia awalnya ingin membujuk Surya, tapi dia tidak pernah menyangka bahwa Surya begitu percaya padanya. Pemandu itu hanya bisa menundukkan kepala sambil berkata, "Kalau Pak Surya berpikir begitu, silakan lakukan saja."Setelah keluar dari museum, Surya menerima telepon dari Elsa."Pak, berdasarkan informasi terbaru, wakil ketua Organisasi Jaguar Hitam, Vitro, pergi dengan tiga anggota lainnya ke Migra. Kemungkinan, pada tengah hari ini, delapan anggota Organisasi Jaguar Hitam akan
Semua orang lainnya menundukkan kepala setelah mendengar kata-kata Wilon. Wilon tiba-tiba bertanya, "Vitro, kalau Surya benar-benar orang yang ditunggu oleh Tuan, apakah kamu takut?""Nggak takut.""Kenapa kamu nggak takut?""Huh!"Vitro mendengus, lalu melanjutkan, "Tanpa Tuan, aku pasti sudah lama mati. Berkat Tuan, kita bisa terus menikmati hidup. Selama beberapa puluh tahun ini, kita sudah menghasilkan cukup banyak uang. Kita ada di sini untuk membalas kebaikan Tuan. Jadi meski harus mati, itu bukan masalah.""Kalau begitu, apa kamu nggak takut pada Surya?""Kenapa harus takut padanya? Kalau dia adalah orang yang ditunggu oleh Tuan, kita pasti akan mati ditangannya. Kalau dia bukan orang yang ditunggu oleh Tuan, dia pasti akan mati ditangan kita. Selama kita melakukan yang terbaik, tak peduli akhirnya akan berhasil atau tidak, biarkan nasib yang memutuskan. Kita bisa menghadapinya tanpa penyesalan.""Ya, kamu benar. Ayo masuk ke mobil."Semua orang naik mobil bersama-sama. Vitro be
Surya dan Wilon bisa dianggap sebagai teman lama. Selain itu, Organisasi Jaguar Hitam yang legendaris selalu memerangi kejahatan dan mempromosikan kebaikan. Mereka hanya membunuh kultivator jahat. Oleh karena itu, Surya tidak ingin membunuh mereka.Saat Surya berbalik kembali masuk ke kamar, ponselnya berdering. Ternyata ini adalah panggilan dari Ellen.Di telepon, Ellen berkata sambil terisak, "Surya, kamu ada di mana?""Ellen, ada apa?"Surya mengajukan beberapa pertanyaan sebelum akhirnya mengetahui bahwa Ellen dan Leva sudah diusir dari rumah mereka. Surya pun segera pergi ke rumah Ellen. Di jalan depan rumah Ellen, Surya melihat Wilon."Wilon? Kenapa? Apa kamu masih belum menyerah?"Wilon tersenyum simpul, lalu berkata, "Surya, kamu memang sangat kuat, tapi wanitamu ini sangat lemah. Kalau kamu ingin menyelamatkan mereka, datanglah ke alamat ini besok malam untuk menemuiku."Setelah mengatakan itu, Wilon melemparkan sebuah kartu ke arah Surya. Kemudian, dia berbalik, mengambil dua
Kedelapan orang itu masuk ke dalam keadaan tak terlihat, lalu menghilang tanpa jejak. Di atas atap, hanya Surya yang menghadapi seekor jaguar hitam raksasa. Dalam sekejap, jaguar hitam itu melompat ke arah Surya.Kecepatan jaguar hitam itu sangat cepat. Satu cakarnya mengarah ke arah Surya. Surya membalikkan tangan kanannya, lalu sebilah Pedang Petir muncul. Surya menebas dengan Pedang Petir ke arah kaki depan kiri jaguar hitam. Namun, karena perbedaan ukuran tubuh mereka, Pedang Petir Surya langsung ditekan oleh kaki depan kiri jaguar hitam. Kemudian, kaki depan kiri jaguar hitam mengeluarkan cakar tajam yang melengkung, menusuk ke arah perut Surya.Surya mengeluarkan sebuah Tombak Guntur di tangan kirinya, menusuk ke arah perut jaguar hitam. "Bum!" Tombak Guntur mengenai perut jaguar hitam, lalu meledak, membuat jaguar hitam mengeluarkan raungan kesakitan. Pada saat yang sama, kekuatan di kaki depan kiri jaguar hitam juga sedikit berkurang.Memanfaatkan momen ini, Surya mengangkat pe
"Groar!"Naga besar itu mengeluarkan auman marah, lalu mulai melayang di udara. Tiba-tiba, cakar naga menyambar, langsung menangkap kepala jaguar hitam. Naga itu memutar dengan kuat, membuat kepala jaguar hitam langsung terputus. Sambil menggoyangkan tubuhnya, tiba-tiba ekor naga menghantam jaguar hitam, mengubah tubuh jaguar hitam menjadi serpihan dalam sekejap.Dalam sekejap, gelombang energi spiritual yang kuat meletus. Jaguar hitam adalah hasil dari formasi. Sekarang, dengan terbunuhnya jaguar hitam itu, energi spiritual menjadi kacau. Formasi menjadi bumerang bagi penggunanya, membuat delapan orang itu segera keluar dari keadaan tak terlihat.Surya menatap kedelapan orang itu dengan merendahkan, lalu berkata dengan nada dingin, "Sekarang giliran kalian."Pada saat itu, ada kilau sinar emas yang muncul dari keempat kaldron naga secara bersamaan, jatuh ke tanah, lalu berkumpul menjadi sesosok manusia. Seorang pria tua berambut putih berdiri di depan delapan orang Organisasi Jaguar H
"Terima kasih, Senior Zony!"Surya memberi hormat dengan membungkuk. Ketika dia melihat lagi, cahaya emas sudah menghilang. Kesadaran spiritual yang ditinggalkan oleh Zony di kaldron sembilan naga menghilang."Uh!""Puff!"Delapan Jaguar Hitam mendapat serangan balik dari energi spiritual. Mereka berteriak, mengeluarkan seteguk darah, lalu semuanya roboh ke tanah. Mata Surya menyapu delapan orang itu. Kemudian, dia menghampiri Wilon, mengulurkan tangannya, lalu berujar, "Ayo, bangkitlah.""Hehe."Wilon memandang Surya sambil tersenyum dengan tenang. Dia berkata, "Aku tahu kamu akan berhasil. Karena selain dirimu, nggak ada seorang pun di dunia ini yang bisa mendapatkan kesempatan seperti itu."Surya membantu Wilon bangkit dari tanah, mengerutkan kening, lalu bertanya, "Jadi kamu tahu aku akan lulus ujian, ya?""Ya, aku sudah menebak kalau kamu akan lulus ujian. Tapi aku nggak menyangka Tuan sudah meninggalkan kesadaran spiritualnya di kaldron sembilan naga.""Bagaimana kamu tahu kalau
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di