Meskipun Surya tidak tahu mengapa tanda kepala naga bisa menyerap dan menyimpan kekuatan cahaya serta kekuatan penghancur milik Sang Suci, sekarang Surya memang bisa menggunakan kekuatan cahaya dan kekuatan penghancur di tubuhnya sesuka hati.Saat Artley melihat aura hitam berkumpul di tangan kanan Surya, matanya melebar. Dia berseru, "Aksha, kamu, bagaimana mungkin kamu .... Kamu bukan Aksha!""Bajingan sialan! Apa menurutmu kamu bisa membuatku takut? Aku akan membunuhmu!"Artley langsung menyerang Surya dengan segenap kekuatannya, memanfaatkan kesempatan ketika Surya belum sepenuhnya mengumpulkan tenaganya. Di saat yang sama, Surya juga mengepalkan tinjunya dengan kuat untuk menyerang Artley dengan satu pukulan.Saat kedua tinju mereka bertabrakan, lengan kanan Artley terperangkap oleh kekuatan penghancur yang besar, lalu meledak dengan cepat hingga terpecah menjadi beberapa bagian yang tersebar di tanah."Kamu sudah kehilangan kesempatanmu."Surya sekali lagi melayangkan tinjunya, s
Pada saat ini, Surya yang menyamar sebagai Aksha, sedang berdiri di sana tanpa ada niat untuk menghindar."Sialan. Kalau begitu, mati saja!"Jaquez menarik lehernya dan langsung mengendarai mobil ke arah Surya. Sebagai seorang pembunuh, Jaquez sudah membunuh orang yang tak terhitung jumlahnya. Sekarang, Jaquez tidak peduli untuk membunuh satu orang lagi. Bagaimanapun, tempat ini dikelilingi oleh hutan belantara dan tidak akan ada yang mengetahuinya walaupun dia membunuh seseorang."Brak!"Jaquez menginjak pedal gas dan melaju ke arah Surya. Melihat pria itu hendak memukulnya, Surya melompat ke atap mobil, lalu dia mengepalkan tangan kanannya dan meninju atap mobil hingga terbuka, kemudian meraih leher Jaquez."Berengsek!"Jaquez tiba-tiba mengerem. Pada saat yang sama, dia juga mendorong pintu hingga terbuka dan keluar dari mobil. Begitu mendarat, Jaquez mengeluarkan aura spiritual yang kuat muncul dari tubuhnya. Dia melihat sekeliling seraya berkata, "Kamu monster itu, 'kan? Cepat kel
Surya tidak mau menunggu lebih lama lagi. Aura spiritual di tubuhnya meledak, lalu dia membalikkan tangan kanannya dan memegang Pedang Petir di tangannya. Surya berjalan menuju Jaquez selangkah demi selangkah sambil berkata, "Jaquez, hari terakhirmu sudah tiba.""Hahaha!"Tiba-tiba, Jaquez mengangkat kepalanya sambil tertawa, kemudian berkata, "Aku tahu kalian semua memperlakukanku seperti anjing dan mengira kalian bisa semena-mena padaku. Apa kalian pikir aku nggak bersiap? Aku sudah menyimpan reaktan merah yang paling berharga untuk diriku sendiri sejak lama ....""Hari ini, akhirnya akan berguna."Jaquez mengeluarkan reaktan merah dan menyuntikkannya ke lengannya. Dia menatap Surya dengan mata merah sambil berkata, "Aksha, tunggu sebentar. Aku akan membunuhmu dulu, lalu kembali dan membunuh Dimon. Aku akan menggantikannya! ....""Aku adalah pembunuh super tingkat S!"Surya berdiri disana, tidak terburu-buru mengambil tindakan pada Jaquez. Sebaliknya, Surya juga ingin melihat seperti
Saat sedang berpikir dan waktu Mata Kebenaran telah habis, Jaquez menghilang dari pandangan Surya. Akan tetapi, Surya dapat merasakan bahwa Jaquez sedang berlari ke arahnya dengan kecepatan yang sangat cepat."Perlindungan Dewa Naga!"Surya membentuk segel dengan tangannya dan memanggil Perlindungan Dewa Naga dengan cepat. Pada saat cahaya warna-warni dari Perlindungan Dewa Naga menyelimuti tubuh Surya, Jaquez menyerang dengan pukulan yang keras."Bugh!"Terdengar suara yang keras dan pukulan Jaquez diblokir oleh Perlindungan Dewa Naga."Sialan kamu, aku akan membunuhmu!""Bugh!""Bugh!"Diiringi oleh suara keras yang terdengar terus-menerus, Jaquez yang berada dalam kondisi tak terlihat, terus menyerang Perlindungan Dewa Naga dengan seluruh tubuhnya yang tampak menggila.Awalnya Surya masih merasa sedikit khawatir, tetapi setelah menunggu lebih dari sepuluh detik dan ternyata semuanya baik-baik saja, Surya akhirnya melepaskan kekhawatirannya. Pada saat ini, Surya mulai memikirkan sesu
Pada saat ini, Surya hampir menggerakkan kekuatannya secara ekstrim. Serangan balik yang datang dari lengan kanannya membuat Surya tahu bahwa dia tidak dapat bertahan terlalu lama. Oleh karena itu, ketika Surya melihat jejak kaki di lautan pasir, dia berbalik arah."Cahaya Dewa Naga!"Tiba-tiba, mata Surya berbinar. Dia langsung meninju perut Jaquez."Roar!"Naga emas itu mengeluarkan raungan, kemudian terbang keluar dari lengan Surya. Pada saat yang sama, kekuatan penghancur hitam dan kekuatan cahaya putih membombardir perut Jaquez secara bersamaan. Energi spiritual petir meledak dan mengembun langsung menjadi bentuk seperti manusia di udara.Tidak lama kemudian, cahaya putih keluar dari sosok manusia yang dipadatkan oleh guntur dan kilat. Dalam sekejap, Jaquez yang awalnya tidak terlihat, menjadi terlihat. Dia mengangkat kepalanya dan menjerit kesakitan, "Argh!""Inti Kristal Apiku!""Uhuk!"Jaquez memuntahkan seteguk darah, lalu dengan mata merah, dia menatap Surya sambil menggertak
Pada saat ini, Surya mengeluarkan dua Pil Penyembuh Petir, mengangkat kepalanya dan menelannya. Tidak lama kemudian, dia mulai bergerak lagi.Karena posisi Jaquez baru saja ditentukan, kali ini Surya tidak lagi bergerak maju, melainkan terus mundur. Setelah mundur beberapa meter, Surya merasakan gelombang energi spiritual lagi.Dalam sekejap, Surya melompat mundur dengan langkah besar, lalu membentuk segel dengan tangannya, merapalkan mantra dan berteriak, "Penjara Guntur Empat Arah!"Empat bola petir besar muncul dari udara tipis dan melayang di udara. Setiap bola petir mengirimkan beberapa rantai petir dan terus-menerus menguji ruang di depan Surya."Srash!""Ah!"Rantai petir itu sepertinya menabrak sesuatu. Di udara, sesosok manusia yang terbuat dari petir muncul dan orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Jaquez!Melihat pemandangan ini, mata Surya memancarkan cahaya dingin, lalu dia melompat dan mendekat dengan cepat, kemudian Surya tiba-tiba membombardir perut Jaquez dengan
"Belum tentu demikian!"Pada saat ini, sebuah suara datang, Jaquez sontak mendongak. Seorang pria berjubah hitam, dengan seluruh tubuhnya tersembunyi di balik jubah hitam, berjalan keluar dari belakang Surya.Jaquez merasakan gelombang energi spiritual pada pria berjubah hitam, bahkan juga aura kekuatan penghancur."Siapa kamu? Jangan-jangan kamu ....""Ya, Pak Jaquez, ini memang aku."Desmon langsung melepas pakaian dan topinya, menatap Jaquez dan berkata dengan sedikit lengkungan di sudut mulutnya, "Meskipun ini tampak agak nggak adil, Grup Greenergy nggak memberiku keadilan. Pak Jaquez, aku sudah bilang, cepat atau lambat posisimu itu akan menjadi milikku ....""Karena aku ingin mengambil posisi Pak Jaquez, tentu saja aku harus mengalahkanmu Pak Jaquez. Kalau nggak, kenapa aku harus mengambil posisimu?""Kamu!"Mata Jaquez semerah darah, dia menatap Desmon dan berkata, "Kamu seharusnya sudah mati sejak lama. Aku nggak menyangka kamu masih hidup. Kenapa sekarang, kamu akan mengkhiana
"Huh, huh!"Setelah melakukan semua ini, Desmon tersentak dan kembali tersadar. Dia berjalan mendekat, mengambil pedang katana dan memasukkannya kembali ke sarungnya. Kemudian, dia berjalan ke sisi Surya, membopong Surya dan meninggalkan tempat itu.Keesokan paginya, Surya bangun dan melihat Desmon dan Tina sedang berdiri di depan tempat tidur. Surya mengerutkan kening dan segera bertanya, "Kalian? Apa ini? Kenapa aku ada di sini?"Desmon menjawab, "Aku membawamu pulang, misimu sudah selesai.""Misi?"Pada saat ini, Surya tiba-tiba teringat akan misinya bersama Shakira. Saat mengingat apa yang terjadi tadi malam, detik berikutnya, Surya secara langsung duduk dari tempat tidur.Adegan ini mengejutkan Desmon dan Tina, bahkan Surya juga sangat terkejut. Akan tetapi, Surya segera memikirkannya dan memahaminya dalam sekejap. Karena kekuatan penghancur memiliki kemampuan untuk menghancurkan segalanya. Kekuatan cahaya seharusnya juga memiliki kekuatan untuk memulihkan segala pertumbuhan.Tera