Di halaman.Wanita tua itu bersikap tenang ketika melihat Surya lagi, seolah-olah tidak terkejut melihat Surya menerobos masuk ke rumahnya.Wanita tua itu bertanya, "Kalian bahkan merasa terancam olehku dan ingin membunuhku juga?"Surya tahu wanita tua itu mengira dia adalah penjahat yang diutus oleh musuh untuk membunuhnya.Surya menggeleng seraya membantah, "Bu, sepertinya Ibu salah paham ....""Aku telah bunuh banyak orang, tapi mereka semua pantas mati!""Kali ini, aku diminta untuk menyelidiki kasus obat Sentosa. Itulah sebabnya aku datang tak diundang.""Aku baru saja merekam bukti kejahatan Fayad di mana dia menahan dan mengawasi keluarga kalian secara ilegal. Jadi, aku datang untuk memperingatkan Ibu!""Kalau Ibu mau balas dendam untuk mendiang keluargamu, pergilah bersamaku. Kalau nggak, aku khawatir Ibu akan ditimpa kemalangan setelah Fayad menghubungi atasannya.""Kalau Ibu benar-benar ditimpa kemalangan, dendam keluargamu nggak akan terbalaskan!""Penjahat-penjahat keji itu
Di jalan raya yang letaknya beberapa kilometer dari Desa Tojoyo, Raka dan Aiman telah menunggu di dalam mobil selama dua jam.Ketika mereka sedang mengantuk, pintu mobil tiba-tiba diketuk. Begitu menoleh ke luar, mereka melihat Surya berdiri di samping mobil sambil menggendong seorang wanita tua yang berpakaian lusuh."Kak Surya, aku hampir ketiduran kalau kamu masih belum datang!""Ini ... Bibi Tania yang kamu bilang di telepon?"Begitu melihat Surya, Raka dan Aiman segera ke luar mobil untuk membantu wanita tua cacat itu masuk ke dalam mobil."Ya!""Kita pulang ke Pulau Aora dulu dan susun rencananya nanti. Memberantas dalang di balik industri farmasi Kota Juwana nggak akan semudah yang kita kira.""Baik!""Kita bahas setelah pulang nanti."Setelah berpesan pada Raka dan Aiman, Surya mengemudikan mobil menuju perkotaan.Di sisi lain.Setelah Surya pergi, Fayad segera melaporkan perbuatan Surya kepada atasannya.Fayad tahu Surya mungkin tidak akan membunuhnya, tetapi atasan pasti akan
Aset Keluarga Julmin saat ini hanya puluhan triliun. Dengan bayaran setinggi itu, artinya ada orang yang ingin memanfaatkan kasus obat Sentosa untuk menyerang Keluarga Julmin, bahkan mungkin akan menimbulkan ancaman substansial!"Baik!""Aku akan menghubungi mereka sekarang juga!"Wendra menyahut, lalu mengambil koin emas berkepala hantu di meja dan naik mobil Bentley menuju kawasan kota tua Kota Juwana.Mobil melewati separuh perkotaan Juwana dan akhirnya tiba di depan bangunan tua bernuansa antik. Wendra ke luar mobil untuk menghampiri pintu yang tertutup rapat, lalu memasukkan koin emas ke dalam mulut patung hantu perunggu di pintu.Sesaat kemudian, pintu berangsur-angsur terbuka. Seorang pria bertopeng hantu melangkah ke luar dan bertanya, "Tamu yang terhormat, minta barang atau orang?"Wendra menjawab, "Tentu saja minta orang. Tolong pimpin jalan!""Mari ikut aku!"Pria bertopeng hantu menuntun Wendra ke dalam.Wendra mengikuti pria bertopeng hantu melintasi koridor yang berliku-l
"Grup Farmasi Julmin berkembang dengan terlalu cepat dalam beberapa tahun terakhir, sepertinya sudah timbul masalah dalam perputaran modal. Setengah bulan lalu, semua badan investasi di Kota Juwana sudah menerima ajakan pendanaan mereka!""Grup Farmasi Julmin adalah perusahaan terdepan. Tanpa adanya hambatan, rencana pendanaan mereka pasti akan berjalan dengan lancar.""Tentu saja, itu juga menjadi titik kelemahan terbesar dari Grup Farmasi Julmin. Kalau rencana pendanaan kali ini gagal, Grup Farmasi Julmin pasti akan memikul utang dan bangkrut dengan sendirinya!"Sembari menyusun siasat, Linda memperlihatkan surat ajakan pendanaan dari Grup Farmasi Julmin pada Surya.Surya langsung meneruskan, "Kalau begitu, aku akan mengabari keluarga lain supaya jangan memberikan dana dan memutuskan jalan mundur Grup Farmasi Julmin.""Setelah itu, aku akan mencari orang untuk mengekspos kasus obat Sentosa di rapat pendanaan mereka. Begitu kasus obat Sentosa diketahui oleh khalayak, Grup Farmasi Julm
Tentu saja, Surya bekerja di rumah sakit dengan nama Ruslan Iskandar. Mereka tidak tahu apa nama aslinya.Melihat foto dan rekaman CCTV itu, Ari teringat pada Surya yang bekerja di rumah sakit dengan nama Ruslan."Namanya Ruslan Iskandar!""Dia dokter magang yang baru masuk ke divisi kardiologi dua hari lalu. Baru datang, dia ditangkap oleh Pemda Johon karena salah paham, lalu mendapat perhatian dari Pak Albert. Dia memberiku kesan yang mendalam."Ari mengingat kembali apa yang terjadi sejak Surya datang ke rumah sakit dan menceritakan semuanya.Mendengar Surya bekerja di rumah sakit, Wendra mengucapkan terima kasih pada Ari, lalu berjaga di pintu masuk rumah sakit bersama anak buahnya agar tidak ketahuan oleh Surya.Ketika Surya keluar dari rumah sakit dan sampai di tempat yang sepi, jagoan yang dibayar dengan harga mahal oleh Keluarga Julmin akan menginterogasi keberadaan Tania pada Surya dan membunuh Surya.Pada jam 5 sore, Surya pulang kerja tepat waktu.Baru saja ke luar rumah sak
Wendra dan seorang kultivator tingkat suci duduk di dalam mobil Mercedes-Benz. Mereka terkejut melihat Surya menghabisi dua kultivator Alam Spiritual itu dengan mudah dan berani masuk ke mobil."Besar sekali nyalimu ....""Jangan-jangan kamu juga sudah sampai tingkat suci?"Kultivator tingkat suci yang duduk di kursi belakang bertanya pada Surya yang duduk di depan.Surya bersikap tenang, sedangkan Wendra tampak kaget dan terkejut."Itu nggak penting, yang penting aku tahu kamu adalah kultivator tingkat suci!""Kamu punya dua pilihan sekarang. Coba bunuh aku atau pergi dan menghindari masalah.""Aku nggak punya dendam dengan Skynet dan nggak ingin berurusan dengan kalian. Tapi kalau kamu bersikeras mau membunuhku, aku nggak takut untuk bermusuhan dengan Skynet!"Kultivator pria tingkat suci itu terdiam saat mendengar Surya menyebutkan latar belakang dirinya. Setelah diam sejenak, dia bersoja pada Surya dan berkata, "Kalau begitu, Skynet akan membatalkan transaksi hari ini.""Tapi, aku
"Tapi, untuk apa kamu mendatangiku?""Menegakkan keadilan untuk mereka dan membunuhku atau ingin mengetahui sesuatu dariku?"Iwan bertanya dengan tenang sambil menatap Surya yang duduk santai di sofa seberang."Janganlah memperoleh kekayaan dengan cara kotor ....""Aku nggak kekurangan uang, apalagi uang kotor milikmu yang diperoleh dari penderitaan orang lain. Hari ini, aku bukan datang untuk menegakkan keadilan!""Aku hanya tiba-tiba ingin menemuimu dan memberitahumu satu hal. Kalau aku ingin ikut campur dalam suatu hal, nggak ada yang bisa menghentikanku ....""Kalau kamu merasa omonganku nggak cukup meyakinkan, coba saja. Aku jamin kamu nggak akan kecewa!"Mendengar ucapan Surya yang mendominasi, kemarahan menghiasi wajah Iwan yang tenang.Dialah yang biasanya bersikap sombong di depan orang lain. Beraninya bocah ini bersikap lancang di depannya?Sambil menahan amarah dalam hati, Iwan menoleh pada Wendra dan memberi perintah, "Tolong kabari Paman Irvan, ada tamu yang harus dia samb
"Karena masalah apa kamu datang ke rumah Keluarga Julmin hari ini?"Begitu memasuki ruang kerja Iwan dan melihat sosok punggung Surya, tatapan mata Irvan yang bosan langsung berbinar.Ketika Irvan memasuki ruangan, Surya langsung merasakan energi kuat yang terselubung pada tubuh Irvan.Oleh karena itu, Surya menoleh pada Irvan ketika Irvan melangkah ke dalam."Keluarga Julmin menjual obat palsu dan membahayakan warga!""Bahkan mengutus pembunuh untuk membunuh orang yang tahu ....""Kalau kamu punya kekuatan absolut untuk melawan Keluarga Julmin, kenapa harus sembunyi dan nggak berani ke rumah Keluarga Julmin untuk menemui musuh?"Dari sekian banyak ucapan Surya, Irvan hanya menaruh fokus pada penjualan obat palsu Keluarga Julmin.Seketika ....Irvan menoleh pada Iwan dengan tatapan penuh niat membunuh, seperti hendak mencabik-cabik Iwan pada detik berikutnya.Irvan hanya melirik Iwan sekilas, lalu menoleh pada Surya dan berkata, "Energimu kuat, tapi terselubung. Aku bahkan nggak bisa m
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di