Hanya itu yang bisa Surya lakukan.Sore harinya, Surya kembali ke markas pusat di Barnes dengan Lilian.Di ruang konferensi, Ketua Agung Karl, pemimpin Pasukan Penjaga Bara, Wanita Suci Bianca, Surya, Lilian dan yang lainnya sedang duduk berhadapan.Semua orang menatap Lilian dari waktu ke waktu.Surya pertama kali menjelaskan kejadian di Kota Milia, tetapi dia menyembunyikan banyak informasi penting.Mengenai kekacauan, sebaiknya jangan membiarkan banyak orang yang mengetahuinya, karena tidak ada manfaat lain selain menimbulkan kepanikan.Setelah mendengar hal ini, Karl sangat terkejut.Fakta bahwa Organisasi iblis Paloma dapat mengubah seluruh masyarakat kota sudah cukup menakutkan.Pada akhirnya, Surya memperkenalkan Lilian, lalu meminta Karl dan yang lainnya mengatur posisi untuknya.Setelah berdiskusi singkat, akhirnya diputuskan untuk membiarkan Lilian menjadi Guru Suci dan bersiap untuk mulai mempelajari Teknik Sihir Dewa.Ketika mendengar itu, Surya tertegun dan bertanya, "Tekn
Negara Gambia dan Negara Teria adalah negara bertetangga. Organisasi Cahaya Dewa berkumpul di perbatasan Negara Gambia dengan tujuan yang jelas.Ketika mereka mendengar berita itu, Karl dan yang lainnya sangat terkejut.Sepuluh Kesatria Dewa? Asal tahu saja bahwa setiap Kesatria Dewa adalah kultivator tingkat suci. Mereka memiliki Teknik Sihir Dewa dan dukungan senjata.Bahkan para Prajurit Suci juga kultivator yang setengah langkah dari tingkat suci.Sepuluh Kesatria Dewa dan seribu Prajurit Suci, kekuatan semacam ini cukup untuk menggulingkan negara mana pun di dunia ini. Kekuatan Organisasi Cahaya Dewa benar-benar menakutkan.Terlebih lagi, ada Tiga Serangkai Penyelidik, mereka semua adalah kultivator tingkat suci super. Kekuatan ini tidak dapat diabaikan oleh siapa pun.Melihat ekspresi serius semua orang, Surya bertanya perlahan, "Pak Terrence, bagaimana kamu bisa mengetahui detail spesifik seperti itu?""Yang Mulia Pemimpin Suci, Tiga Serangkai Penyelidik sudah mengeluarkan perny
Terrence jelas merasa lega, tetapi kekhawatiran di wajahnya masih tetap ada.Meski demikian, bagaimana Organisasi Dewa Naga Api bisa memenangkan perang? Menghadapi kekuatan yang begitu besar, pertarungan tidak bisa diselesaikan hanya dengan kekuatan satu orang.Terdapat perbedaan besar dalam kekuatan Organisasi Dewa Naga Api dan Organisasi Cahaya Dewa.Satu-satunya keuntungan adalah kekuatan militer pribadi Surya, tetapi kekuatan militer ini masih tampak sangat lemah di depan tiga tingkat suci super, sepuluh tingkat suci standar dan seribu setengah langkah dari tingkat suci."Yang Mulia, aku pikir lebih baik memobilisasi para pengikut sesegera mungkin dan lakukan perang suci yang relatif. Sekarang kita punya banyak pengikut dan sepenuhnya mampu memobilisasi 200.000 pengikut yang muda. Hanya dengan cara ini kita bisa punya harapan untuk menang," jelas Karl.Surya melirik Karl dan tidak berkata apa-apa.Surya tahu apa yang dimaksud Karl. Karl ingin menggunakan angka untuk menyamakan juml
Melihat tatapan terkejut semua orang, Surya tersenyum sambil berkata, "Diputuskan begini saja. Aku akan memimpin Pasukan Penjaga ke perbatasan. Pasukan Penjaga cuma perlu mengamati dan mencatat, nggak perlu ikut bertarung.""Yang Mulia, menurutku itu sama sekali nggak pantas. Mari kita diskusikan lagi," tandas Karl. Dia buru-buru membujuk Surya. Surya melakukan itu sama saja dengan bunuh diri.Bianca juga menimpali, "Yang Mulia, aku pikir pendapat Pak Karl cukup masuk akal.""Yang Mulia, dengan segala hormat, apa kamu mampu bertarung melawan seribu kultivator setengah langkah dari tingkat suci, sepuluh tingkat suci standar dan juga tiga tingkat suci super tanpa mengalami kekalahan?"Sebagai pemimpin Pasukan Penjaga, Bara langsung berdiri, menghadap Surya secara langsung dan mengajukan pertanyaan yang tidak berani ditanyakan oleh siapa pun.Surya tersenyum tipis, lalu menanggapinya, "Kekuatan pribadiku nggak cukup untuk melawan begitu banyak kultivator kuat pada saat yang sama dan menga
Lilian menjadi sangat marah. Dia mengayunkan tinju kecilnya sambil menyahut dengan kesal, "Kamu yang barbar. Seluruh keluargamu adalah orang barbar. Apa pun yang terjadi, Yang Mulia nggak akan memperhatikanmu.""Memangnya dia akan memperhatikanmu?" balas Mailin tanpa menunjukkan tanda-tanda kelemahan.Kedua wanita itu saling menatap sengit seperti ayam yang akan diadu, seolah-olah pertarungan antar wanita akan terjadi di saat berikutnya.Saat ini, Surya keluar sambil mengerutkan kening dan bertanya, "Apa yang kalian lakukan?""Bukan apa-apa, aku cuma mengobrol sebentar dengan Lilian," sahut Mailin dengan nada lemah sambil menundukkan kepalanya.Melihat penampilan Mailin, Lilian merasa sangat marah hingga hatinya terasa gatal, tetapi dia hanya berkata, "Yang Mulia, aku di sini untuk mengantarkan buah untukmu."Lilian mengeluarkan sebuah apel, lalu menyerahkannya kepada Surya.Surya kehabisan kata-kata. Dia hanya bisa mengambil apel itu, lalu berkata, "Baiklah, cepat pergi dan istirahat
Sekitar pukul tiga sore lebih.Surya memimpin Pasukan Penjaga ke Kota Lasso.Tempat ini adalah kota perbatasan barat Negara Teria.Di depan kota terdapat sebuah hutan, di depan hutan terdapat sungai kecil dan di seberang sungai kecil terdapat padang rumput yang tidak berujung.Sungai kecil ini menjadi perbatasan antara Negara Teria dan Negara Gambia.Surya naik ke Gedung Lonceng Kota Lasso, lalu menatap ke seberang hutan, sungai kecil dan melihat pada padang rumput.Bara dan Harsa yang merupakan gubernur Kota Lasso sedang berdiri di belakang Surya.Bara tampak serius, tetapi Harsa berkeringat deras.Ketika Harsa mengetahui berita tersebut, dia kesulitan untuk tidur dan makan.Siapa yang tidak tahu bahwa Organisasi Cahaya Dewa adalah keberadaan yang besar dan menakutkan?Sementara perang organisasi ini akan terjadi di kota di bawah kekuasaannya. Setelah Organisasi Dewa Naga Api dikalahkan, tidak bisa terbayangkan penderitaan seperti apa yang akan diderita kota ini. Harsa juga pasti akan
Begitu Surya menginjak padang rumput, angin datang berembus dan berbau segar.Sejauh Surya memandang, terdapat pasukan Organisasi Cahaya Dewa yang bergerak menuju sisi sungai.Surya tidak ragu-ragu untuk melangkah maju sampai dia menghilang dari pandangan Bara dan yang lainnya, kemudian tiba di tengah padang rumput.Di padang rumput yang luas, pasukan Organisasi Cahaya Dewa berbaris rapi. Baju besi mereka bersinar dengan cahaya yang memesona, memancarkan aura membunuh yang luar biasa.Rerumputan hijau di tanah seakan meringkuk dan bergetar di bawah momentum yang kuat ini.Di atas formasi perang pasukan Organisasi Cahaya Dewa, momentum tak kasat mata menyebabkan angin menderu-deru dan mengeluarkan suara yang menggetarkan jiwa.Momentum itu merupakan kekuatan yang sangat dahsyat, kekuatan yang dapat menghancurkan segalanya. Siapa pun yang ada di depan mereka pasti akan merasa hormat pada mereka.Surya berdiri di tempat sendirian, tampak sangat kecil, seperti perahu kesepian yang menghada
Ethan bahkan mencibir dan mencabut Pedang Salib dari pinggangnya.Dalam sekejap, matahari seolah-olah muncul, membuat mata orang yang terkena sinarnya terasa pedih.Surya menyipitkan matanya sambil melihat Pedang Salib itu.Cahaya keemasan pada pedang itu begitu terang sampai membuat orang lain tidak dapat melihat bilahnya dengan jelas, tetapi kekuatan besar yang terpancar darinya membuat seluruh padang rumput bergemuruh."Artefak lagi. Fondasi Organisasi Cahaya Dewa benar-benar membuat iri," gumam Surya seraya menghela napas.Ethan mendengus dingin, lalu menyahut, "Kamu kenal banyak hal juga. Ini adalah artefak Pedang Pengadilan yang berisi kekuatan besar Dewa Cahaya. Nggak akan ada yang bisa selamat dari Pedang Pengadilan.""Benarkah? Kalau begitu, cepat mulai," kata Surya sambil tersenyum.Pandangan Ethan menjadi gelap, lalu dia berseru, "Sombong sekali! Terimalah pengadilan dari Dewa!"Saat berbicara, Ethan mengangkat Pedang Pengadilan. Cahaya keemasan di Pedang Pengadilan bersinar
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di