Surya melayangkan tinju spiritualnya ke dada Gustav."Bugh!"Dada Gustav hancur sepenuhnya, kemudian kabut darah keluar dari bagian belakang jantungnya.Gustav menatap dadanya dengan tidak percaya, sebelum terjatuh perlahan dengan terkejut dan tidak percaya.Beberapa kepala departemen tidak percaya dengan apa yang dilihat mereka. Mereka hanya menatap Gustav terjatuh begitu saja.Ratusan karyawan lain bahkan tercengang dan menatap Surya dengan tatapan kosong.Apakah Surya benar-benar berani membunuh Gustav tanpa bukti apa pun?Gustav adalah salah satu senior dari Grup Liora dan orang penting di bawah pimpinan Stav.Stav juga tertegun sejenak, jelas sangat terkejut dengan tindakan Surya.Namun, Stav segera kembali menjadi tenang, mengangkat alis tipisnya, lalu berkata dengan nada dingin, "Surya, kamu nggak punya bukti. Beraninya kamu membunuhnya di depanku?""Nona, Surya juga menyepelekanmu. Dia harus dihukum berat.""Benar, Nona. Kalau kita nggak menghukum Surya dengan berat, bagaimana
Para karyawan itu menghela napas panjang.Surya sudah membunuh seorang asisten.Surya bahkan juga membunuh seorang kepala departemen di hadapan Stav.Terlepas dari benar atau salah, Surya tidak menerima hukuman sama sekali.Tampaknya kepala departemen baru ini memiliki latar belakang yang tidak sederhana.Untuk sesaat, semua orang merasa kagum pada Surya.Hanya setengah jam setelah kejadian itu.Setelah Deka menjawab panggilan telepon, dia sangat ketakutan hingga berkeringat deras.Deka tertegun sangat lama, kemudian berkata dengan keras, "Seseorang, tolong bawa Carmen masuk."Seseorang di luar pintu menyetujuinya, lalu tidak lama kemudian Carmen masuk.Deka mempersilakan Carmen untuk duduk dan secara pribadi membuatkan secangkir teh untuk gadis itu dengan senyuman di wajahnya.Carmen menatap Deka dengan cemas.Deka tersenyum, kemudian berkata, "Nona Carmen, mulai sekarang, kamu akan menjadi pengawas bidang telekomunikasi. Mulai sekarang, yang perlu kamu lakukan cuma memantau pekerjaan
Tekanan spiritual yang kuat tiba-tiba menyeruak dari kedua pengawal tersebut. Mereka berdua adalah kultivator Alam Spiritual. Mereka siap mengambil tindakan terhadap Surya kapan saja.Surya mengernyit samar, tetapi tidak mengambil tindakan.Stav mengangkat alisnya, lalu berkata dengan tenang, "Pak Smith, sepertinya kamu sudah salah paham.""Salah paham?" ulang Smith. Kemudian, pria itu berkata sambil mencibir, "Aku sudah pernah bertemu dengannya, dia dari Negara Aerovia."Stav tersenyum, lalu melanjutkan, "Setengah dari orang-orang di sini adalah orang Negara Aerovia. Ini bukan masalah besar.""Tapi mantan pengawalmu adalah Brodi, dia orang Baruma dan bukan orang Negara Aerovia," tandas Smith.Stav menjelaskan perlahan, "Aku mengganti pengawalku. Memangnya kenapa?""Tangkap dia untukku," ucap Smith yang langsung memberi perintah tanpa memedulikan perkataan Stav.Kekuatan spiritual kedua pengawal itu langsung melonjak, ruangan itu sontak dipenuhi dengan angin spiritual yang kencang.Sal
Jadi, kesepakatan ini senilai 100 miliar.Smith dan Stav melakukan tawar-menawar. Akhirnya, keduanya sepakat mematok harga 900 juta per orang.Bagi mereka berdua, nyawa manusia benar-benar dianggap seperti komoditas.Mereka tidak merasa bersalah atas perdagangan manusia dan bahkan sangat bangga akan hal itu.Surya hanya bisa menghela napas dalam hati.Tidak sulit membayangkan nasib para gadis ini.Mereka akan diperdagangkan ke luar negeri dan bekerja di industri yang memalukan itu sampai mereka tua atau jatuh sakit. Kemudian, setelah mereka tidak mampu bekerja lagi, mereka akan benar-benar hilang dari dunia ini.Surya bahkan tidak sanggup membayangkan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi saat semua itu terjadi.Setelah menyepakati harga, mereka berdua juga menyepakati waktu dan lokasi penyerahan.Kemudian, Stav berdiri dan berjabat tangan dengan Smith. Setelah itu, Stav membawa Surya meninggalkan hotel dan kembali ke Grup Liora.Setelah kembali ke Grup Liora, Stav menyuruh Surya perg
"Apa yang terjadi?" tanya Surya sambil mengerutkan kening.Stav memainkan pulpen di tangannya sambil berkata dengan nada dingin, "Sepertinya ada orang yang ingin merusak rencanaku.""Nggak mungkin. Siapa yang berani merusak rencanamu di Kota Marawa ini?" Surya terlihat agak tidak percaya.Stav mencibir dan berkata, "Di Baruma utara, ada empat angkatan bersenjata. Masing-masing dari mereka memiliki wilayah dan bisnisnya sendiri. Tapi, perselisihan nggak pernah berhenti. Hal semacam ini sudah sering terjadi sebelumnya."Saat ini, ratusan pria bersenjata yang tidak dikenal itu telah menyerbu lantai lima. Mereka melumpuhkan belasan petugas penjaga keamanan di sepanjang jalan dan terus merangsek maju.Salah seorang pria seakan tengah jalan-jalan santai di taman. Dia meliuk-liuk melewati tembakan para petugas penjaga keamanan dan melumpuhkan mereka satu per satu dengan mudahnya.Sementara itu, di bawah perlindungan pria itu, anak buahnya hampir tidak mengalami luka sedikit pun.Surya tidak m
Namun, pada saat ini, Surya sudah berlari secepat kilat dan menghantamkan tinjunya pada pria tersebut.Pukulan tersebut ternyata disertai dengan guntur yang menggelegar dan kekuatannya begitu dahsyat.Pria itu bergerak ke samping dengan secepat kilat untuk menghindari pukulan tersebut. Akan tetapi, dalam sekejap mata, Surya sudah berdiri di depan Stav.Pada saat yang bersamaan.Lawan Surya yang sebelumnya sudah menerobos masuk ke dalam barisan para penjaga keamanan Grup Liora. Setelah melakukan pembantaian, dia juga masuk ke ruangan Stav dan berdiri bersama rekannya. Mereka menatap tajam pada Surya.Di luar sana, anak buah mereka mulai mengisi senjata mereka dengan peluru dan menembaki para petugas penjaga keamanan yang belum menemui ajal.Stav terlihat muram. Dia duduk di kursi di ruangannya tanpa bergerak sedikit pun.Surya berdiri di depan Stav sambil kembali membentuk sebilah pedang panjang di tangannya.Kedua pria tersebut, masing-masing dari mereka juga memadatkan dua pedang leng
Surya tidak menghiraukan kultivator itu. Dia hanya terus berjalan menghampiri Stav, lalu berkata, "Bahaya sudah diatasi. Kalau Nona ada pertanyaan, Nona bisa bertanya padanya sekarang."Stav mengangguk puas. Dia memindahkan kakinya dari tombol yang ada di bawah meja. Setelah itu, dia berjalan menghampiri kultivator Alam Spiritual yang sedang sekarat tersebut."Masih nggak mau bicara?" tanya Stav sambil tersenyum.Kultivator di Alam Spiritual itu perlahan memejamkan matanya, kemudian percikan darah menyembur keluar dari dadanya.Orang itu benar-benar menggunakan kekuatan terakhirnya untuk bunuh diri.Stav tertegun sejenak. Lalu, dia mengangkat bahunya sambil berkata, "Orang ini masih punya sedikit harga diri."Pada saat yang bersamaan ....Datang sebuah iring-iringan kendaraan yang besar. Seluruh petugas penjaga keamanan yang ditempatkan di dekat Grup Liora bergegas mendekat. Mereka bersenjata lengkap dan menyerbu ke dalam gedung, lalu berlari menuju lantai paling atas.Stav menepuk bah
Smith bersama belasan pria bersenjata tengah menunggu di haluan kapal.Surya melirik sekilas, lalu menyuruh Monza untuk bicara dengan Smith.Monza berbicara kepada Smith sebentar. Setelah itu, dia menggiring para gadis itu untuk menaiki kapal.Kalau mereka tidak patuh sedikit saja, mereka akan langsung dipukuli dengan kejam.Jeritan dan ratapan terus saja terdengar.Surya menyaksikan semua itu tanpa ekspresi.Setelah semua orang naik, Smith mulai menggerakkan kapalnya, meninggalkan pantai dan berlayar menuju kejauhan.Saat ini, Monza menghampiri Surya dan memberi hormat, "Transaksi sudah selesai, Pak.""Baiklah, ayo kita pergi." Surya berbalik, lalu berjalan kembali ke arah jalan yang mereka lalui sebelumnya.Monza mengikuti Surya sambil terus menyanjung Surya tanpa henti.Surya tersenyum tanpa mengatakan apa pun.Setelah kembali ke Grup Liora, Surya dan Monza melaporkan apa yang terjadi kepada Stav.Stav melihat uang yang masuk ke rekeningnya, lalu tersenyum dan berkata, "Kerja bagus.
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di