Pada saat ini, Surya terlempar lagi. Raja Iblis Kegelapan juga mengeluarkan suara gemuruh yang menggelegar.Surya yang melayang di udara, melemparkan tulang dada kristal yang ternoda itu langsung ke tanah.Namun, di atas trisula perunggu, nyala api melonjak, kemudian sebuah tulisan lengkap muncul di tengah nyala api tersebut.Sebuah kekuatan besar mulai menyebar."Mati saja sana!"Surya berubah menjadi meteor dan menyerbu Raja Iblis Kegelapan sekali lagi.Trisula perunggu itu seperti artefak luar angkasa, menyeret api dengan kekuatan yang tak tertandingi, lalu bergegas menuju kabut hitam bersama Surya.Suara keras menggema di tempat itu, kemudian Raja Iblis Kegelapan mengeluarkan raungan yang sangat keras.Gelombang kejut yang dahsyat menyebar di udara.Makhluk buas yang tidak terburu-buru untuk menghindar langsung dihancurkan oleh gelombang kejut yang dahsyat ini, kemudian meledak menjadi potongan daging dan darah yang tersebar di tanah.Kabut hitam tersebar dan menghilang, trisula pe
Dennis berdiri, membungkuk ke arah Surya dan berkata, "Sikap muliamu benar-benar jarang kutemui selama hidupku. Aku sangat mengaguminya."Sementara Adan dan kedua saudaranya sudah tidak sabar dengan trisula perunggu itu. Mereka sudah sangat ingin mencobanya.Setelah melirik mereka bertiga secara sekilas, Dennis menatap Surya dan melanjutkan ucapannya, "Tapi leluhur sudah mengatakan kalau kamu yang akan mewarisi semua yang dia miliki. Jadi, sekarang benda ini sudah jadi milikmu. Keluarga Camden sama sekali nggak merasa keberatan.""Dennis, apa maksudmu?" sela Adan dengan enggan.Kedua saudara laki-lakinya juga menatap Dennis dengan tidak puas.Benda ini adalah harta paling berharga dari Keluarga Camden, Surya sudah mengatakan bahwa dia bersedia mengembalikannya kepada Keluarga Camden. Ada apa dengan Dennis ini?Namun, Dennis mendengus dingin sambil berkata, "Kita semua dibutakan oleh keserakahan. Biar aku tanya, di antara kita berempat, siapa yang layak mendapatkan trisula ini? Walaupun
Surya memegang trisula perunggu di tangannya. Kekuatan pikiran pun terus mengalir masuk.Setelah beberapa saat, informasi yang tidak terhitung jumlahnya mulai membanjiri kesadaran Surya.Saat itu adalah era yang luar biasa.Terdapat banyak kultivator yang terbang di langit sambil menggunakan berbagai senjata dan artefak ajaib mereka.Sementara di darat, masih ada kultivator yang menunggangi berbagai binatang aneh.Di kota besar, ada berbagai macam kultivator yang bisa dilihat di mana-mana.Saat itu adalah era para kultivator, hampir setiap orang memiliki cukup banyak kekuatan spiritual dan juga menggunakan berbagai alat bantu kultivasi.Selanjutnya ada gambaran leluhur Keluarga Camden.Beliau menjaga sebuah kota, tetapi ketika umurnya semakin dekat, dia mengusir semua orang di kota itu, memurnikan sebuah dunia kecil dan meninggalkan jejak jiwanya di dalamnya.Pengalaman kultivasinya yang sudah selama ribuan tahun mengalir ke dalam kesadaran Surya.Pengalaman-pengalaman ini bukan sekada
Siang hari.Dennis, Adan dan kedua orang lainnya, sedang duduk di ruang tamu sambil menunggu dengan tenang.Perwakilan utama anggota Keluarga Camden tiba satu per satu, lalu duduk di ruang tamu.Sekitar pukul sebelas, lebih dari dua puluh orang datang. Semuanya memegang posisi penting di Grup Camden.Semua orang melirik ke arah Dennis dan yang lainnya yang sedang mengerutkan kening.Mereka juga sudah mendengar bahwa Alam Rahasia keluarga terbuka tadi malam. Kepala keluarga dan juga tiga ketua sudah memasuki Alam Rahasia.Meskipun mereka keluar dengan selamat, ada lebih dari puluhan anggota senior Keluarga Camden yang meninggal. Oleh karena itu, keluarga mengalami kerugian yang sangat besar.Sementara itu, tidak ada yang tahu apakah Dennis dan yang lainnya sudah memperoleh warisan tersebut atau tidak.Jadi, semua orang bingung. Mereka sedang menunggu Dennis dan yang lainnya menjelaskanMelihat semua orang yang sudah tiba, Dennis berdiri sambil menatap semua orang dan menjelaskan perlaha
"Mulai sekarang, kita nggak perlu membayar pada Tiga Pahlawan Livera lagi. Keluarga Camden cukup memiliki satu orang, yaitu Pak Surya," kata Adan.Semua orang mengerutkan kening. Kepala keluarga dan juga para tetua semuanya berkata demikian. Apakah orang ini benar-benar sekuat itu? Bahkan dia lebih kuat dari Tiga Pahlawan Livera?Namun, saat ini, terdengar suara tawa terbahak-bahak dari luar pintu."Baiklah, Keluarga Camden sudah tumbuh kuat sekarang. Bahkan kalian nggak ingin memberi bayaran tahunan kepada Tiga Pahlawan Livera lagi. Siapa yang memberi kalian keberanian ini?"Semua orang di Keluarga Camden terkejut, lalu melihat ke luar.Ada tiga pria paruh baya dengan wajah dingin yang melangkah masuk.Mereka bertiga berjalan dengan sombong seraya menatap lurus ke arah Keluarga Camden, sampai mereka mendatangi Dennis, Adan dan juga lainnya, lalu berdiri tegap di hadapan orang-orang, memancarkan rasa penindasan yang kuat.Sosok yang datang tidak lain adalah Tiga Pahlawan Livera yang me
"Aku akan memberi kalian satu kesempatan terakhir, kalian mau menyerahkan barangnya atau nggak?" teriak Lino dengan keras.Dihadapkan pada ancaman hidup dan mati, Dennis tetap tidak gentar, melainkan menjawab dengan lantang, "Jangan mimpi kalian bisa mendapatkan barang-barang Keluarga Camden!""Dasar keras kepala!" ujar Polin sambil hendak menebas Dennis menggunakan pisau panjang di tangannya.Ekspresi semua orang di Keluarga Camden berubah drastis.Namun, saat ini, terdengar sebuah suara yang menyela dengan tenang, "Datang ke rumah orang lain, masih begitu mendominasi. Kalian itu benar-benar sombong."Diikuti dengan suara itu, Surya perlahan berjalan keluar dari belakang seraya menatap mereka bertiga.Polin perlahan meletakkan pedang spiritual di tangannya, menatap Surya dan bertanya, "Siapa kamu?"Saat ini, Dennis membungkuk memberi hormat. Surya pun duduk di kursi Dennis sambil menjawab dengan tenang, "Namaku Surya Pratama. Sekarang aku adalah pengabdi Keluarga Camden. Kalau ada mas
Dennis hanya bisa menghela napas.Surya mungkin adalah orang paling bisa dipercaya yang pernah dia temui.Dari insiden Alam Rahasia hingga insiden Tiga Pahlawan Livera saat ini, Surya selalu menunjukkan karakter berkualitas tinggi dan etika mulianya.Di zaman sekarang, orang-orang seperti Surya sangatlah langka.Dengan adanya Surya sebagai penolong Keluarga Camden, Keluarga Camden benar-benar tenang.Saat ini, Adan berteriak, "Semua anggota Keluarga Camden, berikan penghormatan kalian kepada Pak Surya!"Dennis, Adan, Mateo dan Amir berdiri berdampingan di hadapan Surya.Semua anggota Keluarga Camden baru saja tersadar, lalu mulai berdiri satu per satu dan berbaris di belakang keempat orang sebelumnya dengan ketakutan dan ekspresi bahagia di wajah mereka.Dengan pendukung yang begitu kuat, yang jauh lebih hebat dibandingkan Tiga Pahlawan Livera, mereka juga bersedia mengeluarkan lebih banyak uang."Kami anggota Keluarga Camden, Dennis Camden ....""Adan Camden.""Mateo Camden.""Amir Ca
"Ditukar?" tanya Hilson. Dia tertegun sejenak sebelum menjawab dengan sedih, "Pak, aku nggak punya apa-apa sekarang. Aku nggak bisa memberikan apa pun."Surya menghela napas, lalu menyahut dengan lembut, "Maaf, aku nggak bisa membantumu. Silakan kembali."Setelah berkata demikian, Surya berjalan menuju kediamannya.Hilson masih menangis di luar, tetapi Surya tidak menanggapinya.Ada begitu banyak orang yang menderita di dunia, Surya tidak bisa menolong mereka semua.Begitu lubang ini terbuka, di kemudian hari setiap kali ada orang yang mendatanginya karena ada masalah, apa yang harus Surya lakukan?Dia harus membantu mereka atau tidak?Jika membantu mereka semua, Surya tidak perlu berkultivasi selama hidupnya dan hanya akan bersiap untuk berlarian ke sana-kemari, menjadi seorang pahlawan penolong.Putra juga menghela napas dan kembali melakukan pekerjaannya.Hilson masih berlutut di sana, tetapi Surya tidak mengusirnya, jadi Putra juga tidak melakukan apa pun.Surya kembali ke kamar, m
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di