Surya berpikir cepat, lalu berteriak sambil menghunuskan pedangnya.Renzi hanya mengeluarkan satu tinjunya.Dengan kekuatan mutlak, Renzi hanya perlu melayangkan serangan sederhana.Setelah beberapa kali ledakan, Surya terempas mundur beberapa meter. Api di pedang rapier melonjak lagi. Dia maju menuju Renzi, lalu menusuk ke arah dahi Renzi dengan pedangnya.Pedang ini adalah perpaduan dari seluruh kekuatan, energi spiritual, kemauan dan juga semangat Surya.Saat pedang itu dihunuskan, waktu di sekitar seakan berhenti.Renzi jelas menyadari kekuatan pedang ini.Renzi berteriak keras, membuat semua rune di tubuhnya bersinar, membentuk tulisan yang utuh.Seketika, semua orang merasa dilapisi oleh ketakutan yang besar seolah-olah ada monster purbakala yang muncul.Pada saat ini, Renzi akhirnya meningkatkan kekuatannya hingga maksimal.Ruang sekitar mulai muncul retakan halus karena tidak dapat menahan kekuatan yang mengerikan ini.Sementara itu, Renzi perlahan-lahan melayangkan tinju ke ar
Karena di belakang Renzi, muncul sebuah tombak dengan cahaya yang berkelap-kelip.Perasaan bahaya yang luar biasa menyelimuti Renzi.Renzi langsung meraung. Tulisan di tubuhnya pun meledak menjadi cahaya yang menyilaukan. Seluruh kekuatannya membentuk penghalang persegi di luar tubuhnya.Namun, saat ini kepala naga yang muncul di belakang Surya berhenti dan tiba-tiba membuka matanya.Tombak Gelombang melintas, menembus penghalang kekuatan Renzi dan menembus tubuhnya.Ekspresi tidak percaya muncul di wajah Renzi, dia menatap Surya dengan tatapan kosong.Surya hanya menatap Renzi dengan senyuman tipis di wajahnya.Penghalang kekuatan Renzi mulai runtuh.Tulisan di tubuhnya meredup.Tekanan kekuatan yang menakutkan mulai menghilang.Dari tempat di mana Renzi tertusuk Tombak Gelombang, tubuhnya mulai bersinar terang dan menghilang seketika."Kenapa? Bagaimana kamu bisa begitu kuat?" tanya Renzi melontarkan keraguannya sendiri.Namun, Surya hanya tersenyum tipis.Surya sebenarnya ingin memb
Namun, itu masih tidak bisa menahan kekuatan Tombak Gelombang.Dalam hal serangan individu, Tombak Gelombang di tahap super memiliki kekuatan membunuh yang sangat menakutkan.Namun, harganya juga sangat besar.Energi spiritual Surya terkuras habis.Hal itu terjadi karena Surya sengaja mempertahankan energi spiritual yang cukup untuk memastikan bahwa dia dapat mengaktifkan Tombak Gelombang.Sekarang energi spiritualnya sudah kering, bahkan kekuatannya kurang dari setengahnya.Setelah melihat sejenak, Surya melemparkan tulang dada kristal itu ke dalam ruang penyimpanan. Surya akan mempelajari benda itu setelah dia kembali.Pada saat ini, Hasan dan yang lainnya, serta semua orang dari klan Basam, berdiri dengan gemetar sambil menatap Surya dengan ketakutan.Renzi sangat kuat hingga hampir membuat mereka ketakutan setengah mati.Namun, Surya malah mampu membunuh Renzi. Kekuatan bela dirinya sungguh tidak bisa dibayangkan.Surya melirik mereka, sebelum perlahan mendekati Basam.Saat ini, Ba
Surya menatap gadis itu, lalu menatap Hasan sambil bertanya, "Siapa dia?""Namanya Calista Melvinto, dia adalah teknisi di balai kami dan juga putriku," jawab Hasan terus terang.Surya tersenyum tipis, kemudian berkata, "Tempramennya sangat mirip denganmu, tapi aku sudah bilang kalau benda ini sudah menjadi milik Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural.""Pak, ini adalah peninggalan budaya Provinsi Hijamu. Kalian nggak berhak memilikinya," tandas Calista.Surya sudah tidak sabar dan melirik Calista.Calista merinding, tetapi dia masih memiliki keberanian untuk menatap Surya dan tampak tidak mau kalah.Surya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Gadis ini benar-benar berani mengambil barang yang dirinya suka.Saat itu, suara deru mobil terdengar. Ada puluhan kendaraan Pasukan Layanan Khusus melaju kemari dengan cepat dan berhenti di pintu masuk ngarai.Ratusan agen Layanan Khusus turun dari mobil, lalu segera memasuki lokasi kejadian dan mengambil kendali seluruh tempat
Tanaman itu adalah semacam jamur spora hijau.Tanaman itu terlihat normal, tetapi ketika Surya menggunakan kekuatan pikirannya untuk mendeteksi pecahan Pedang Petir-nya, dia secara tak terduga menemukan bahwa spora hijau ini sebenarnya mengandung vitalitas yang kuat dan energi yang aneh.Surya mengambil spora hijau itu dengan penasaran, lalu memeriksanya dengan cermat menggunakan kekuatan pikirannya.Setelah beberapa saat, Surya tampak kaget.Vitalitas yang terkandung dalam spora hijau itu sangat mirip dengan manusia, sementara energi di dalamnya juga sangat istimewa dan misterius seolah-olah memiliki jenis kehidupan yang istimewa.Saat ini, Naka menghampiri Surya dan bertanya, "Pak, apakah kamu menemukan sesuatu?""Benda ini sangat aneh, mengandung vitalitas dan energi," jawab Surya.Naka segera mengambilnya, melihatnya sebentar, lalu berkata, "Aku akan segera mengirimkannya ke Kota Senara dan mengutus tim peneliti ilmiah Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural untu
Ketika Surya dan Naka tiba di Kota Cimaun, hari sudah malam. Mereka juga merasa lapar.Jadi, mereka menemukan restoran yang kelihatannya cukup bagus dan pergi ke sana.Mereka memesan beberapa hidangan di lobi dan berencana untuk langsung kembali ke Kota Juwana setelah selesai makan.Sepuluh menit kemudian, makanan disajikan. Mereka pun mulai makan dengan lahap.Kemudian, ada seorang pria dan seorang wanita yang masuk.Pria itu berusia tiga puluhan dengan pakaian mewah di sekujur tubuhnya, sementara wanita muda itu tampak cantik dan menawan.Keduanya berjalan melewati Surya dan Naka. Namun, ketika pria itu lewat, dia menendang koper Naka.Koper Naka berisi senjata-senjata menakutkan seperti meriam super dan penembak jitu. Selain itu, ada juga benda-benda misterius seperti spora hijau, jadi Naka selalu membawanya dan tidak berani meninggalkannya di dalam mobil.Melihat kopernya yang ditendang, Naka melirik pria itu, mengambil kopernya, kemudian meletakkannya di tempat lain.Namun, saat i
Setelah sekitar dua puluh menit, mereka berdua sudah cukup kenyang dan bersiap untuk pergi.Pada saat ini ....Empat pria tiba-tiba bergegas masuk ke restoran. Begitu mereka masuk, mereka melihat sekeliling, kemudian menemukan Surya dan Naka.Salah satu dari mereka langsung berteriak, "Berengsek, aku mau lihat kalian bisa pergi atau nggak. Semuanya kemari!"Tepat setelah pria itu berteriak, ada lebih dari 20 orang kuat yang bergegas masuk. Mereka semua mengepung Surya dan Naka seraya memegang tongkat di tangan masing-masing.Surya mendongak, lalu menyadari bahwa empat orang yang masuk adalah Tison Marvoi, putra dari penanggung jawab Kota Cimaun, Calvin Chan, Hoston Cahyo dan Mulin Sheradi, yang disebut sebagai Empat Tuan Muda Cimaun.Setelah bawahan mereka mengepung Surya dan Naka, mereka berempat berjalan menuju Javi dan pacarnya sambil tersenyum.Saat ini, semua orang di restoran melihat bahwa situasinya sedang tidak baik. Mereka pun segera melarikan diri. Hanya tersisa orang di bebe
Saat mendengar ini, Gordon terkejut, kemudian menjawab dengan tergesa-gesa, "Pak Surya, jangan terburu-buru mengambil tindakan. Aku akan menjemputnya dan segera menanganinya. Beri tahu aku lokasimu, aku akan segera datang dan memberikan penjelasan yang memuaskan padamu.""Baiklah, tapi aku nggak bisa menjamin nggak akan ada konflik atau konsekuensi apa pun," jawab Surya. Setelah memberikan alamatnya, Surya menutup panggilan telepon, lalu melirik Tison dan yang lainnya.Saat ini, Mulin angkat bicara, "Hei bocah, nggak akan ada yang bisa menyelamatkanmu, mengerti?""Benarkah? Kalau begitu kalian lakukan saja. Sebenarnya aku nggak membutuhkan siapa pun untuk menyelamatkanku," jawab Surya sambil tersenyum.Kata-kata Surya membuat Mulin merasa sedikit gugup.Di antara mereka berempat, Mulin termasuk yang paling bijaksana.Dalam keadaan seperti ini, Surya masih bisa menghadapi mereka dengan tenang. Dia tampaknya tidak sederhana.Namun, kali ini, Tison menyela dengan sengit, "Kalian tunggu ap
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di