Mendengar kata-kata itu, Agnes merasa sangat sedih.“Kevin, Kevin, ini Ibu.” Agnes mengetuk pintu dengan lembut, tidak ingin menakuti Kevin.Di dalam kamar, ketika Kevin mendengar suara Agnes, dia sedikit terkejut, dan mengira kalau dia sedang berhalusinasi.“Kevin, Kevin, ini Ibu, bisakah kamu membuka pintunya?”ujar Agnes.Melihat Agnes yang juga gagal membuat pintunya terbuka, Gideon mencibir dengan nada menghina.Gideon merasa, dia terlalu berekspektasi tinggi pada wanita itu.Selama tujuh tahun ini tidak pernah bertemu, bagaimana mungkin Gideon masih ada perasaan.Namun, sebelum senyuman di sudut bibirnya benar-benar hilang, pintu kamar tiba-tiba terbuka.Kevin berdiri di depan pintu, menatap Agnes dengan pandangan kosong.Baru sehari sejak tidak bertemu, tetapi terlihat jelas bahwa Kevin terlihat lebih kurus. Hati Agnes sangat sakit. Dia mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Kevin, mencoba menahan emosinya, tetapi suaranya sedikit bergetar."Kevin, kenapa kamu mengunci diri
Agnes?Senyum Rinta membeku saat dia melihat ke arah Agnes yang berdiri di depan meja makan.Agnes juga kaget.Dia tidak menyangka akan melihat Rinta di Vila Ocean.Dia sudah mengetahui bahwa Rinta menyukai Gideon sejak masih di sekolah menengah.Dia dan Rola adalah teman baik dan Rola dengan Rinta juga teman baik.Dia dan Rinta hanyalah sebatas kenal dan mungkin karena mereka jatuh cinta dengan orang yang sama pada saat yang sama, mereka selalu tidak cocok.Rola bahkan dengan bercanda berkata di awal dengan kata-kata, “Kalian berdua menyukai kakakku, coba saja kejar dia. Siapa pun yang berhasil, dia akan menjadi kakak iparku."Setelah lulus SMA, Rinta pergi lanjut studi ke luar negeri.Pada saat itu, Agnes bersyukur tidak ada lagi yang akan memperebutkan Gideon.Sekarang kalau dipikir-pikir, sungguh ironis.“Agnes?” Rinta dengan senyum terpaksa berkata, “Kapan kamu kembali?”Dia melangkah maju dan memegang tangan Agnes dengan penuh kasih, seolah-olah mereka adalah teman dekat yang sud
Gideon berkata dengan dingin, "Tidak, kondisi Kevin memang belum stabil."Jika Agnes kembali, kondisi Kevin akan membaik.Kali ini Kevin mengunci diri di kamar, itu juga karena tindakan kasarnya pada Agnes.Mendengar Gideon yang membela Agnes, Rinta kesal dan tangannya diam-diam mengepal lagi.Rinta tidak akan pernah membiarkan rencana yang telah dijalankannya selama ini hancur karena kemunculan Agnes. ... Kembali ke apartemen, Agnes mengunci diri di kamar. Dia takut emosinya akan mempengaruhi Leo dan Bintang.Namun, tindakannya sudah membuat Leo dan Bintang menyadari sesuatu yang aneh.“Bintang, menurutmu, ada apa dengan Ibu? Mungkinkah dia sudah tahu tentang tunangan orang jahat itu?”Bintang mengerutkan kening dan melihat ke pintu kamar Agnes.Agnes, yang mengunci diri di dalam kamar, memegang keras dadanya."Agnes, bukankah kamu bilang kamu ingin melepaskannya? Apa yang kamu lakukan? Sudah tujuh tahun, kamu seharusnya sudah bisa menduga kalau dia sudah memiliki kehidupan baru, bu
Agnes bergegas ke Vila Ocean, sementara Gideon sedang berdiri di ruang tamu dengan rasa tak berdaya."Bagaimana keadaan Kevin?"Gideon melihat ke arah Agnes yang terengah-engah, dia bahkan tidak menyalahkan Agnes dengan sepatah kata pun, lalu berkata dengan dingin, “Dia ada di dalam kamar. Dia baru saja mengalami mimpi buruk. Suasana hatinya sangat tidak stabil dan dia tidak membiarkan siapa pun masuk." Gideon menelepon Hebee, tetapi Hebee terlalu jauh dari Vila Ocean dan suasana hati Kevin tampak sangat tidak stabil, jadi dia tidak punya pilihan selain menelepon Agnes.Sebenarnya, Gideon tidak tahu kenapa dia menelepon Agnes.Agnes melangkah ke atas dan membuka pintu, dia melihat Kevin meringkuk di sudut, seluruh tubuhnya gemetar."Kevin!"Begitu Agnes melangkah maju, Kevin melambaikan tangannya dan berteriak, “Jangan mendekat, jangan ... jangan pukul aku."Melihat Kevin seperti ini, Agnes merasa hatinya seperti ditusuk pisau.“Kevin, ini Ibu.” Agnes segera menghiburnya."Kevin, jang
"Kevin mimpi buruk lagi? Bukankah dia sudah lama tidak mengalami mimpi buruk? Mengapa dia tiba-tiba mengalami mimpi buruk lagi? Apakah dia melihat seseorang atau melakukan sesuatu hari ini?" tanya Hebee.Gideon menggelengkan kepalanya. “Dia tidak keluar hari ini dan dia tidak melihat orang lain, kecuali Agnes dan Rinta."“Karena Agnes?” Hebee bertanya dengan ragu.Gideon berpikir sejenak dan menggelengkan kepalanya setelah beberapa saat. Ini bukan pertama kalinya Agnes dan Kevin bertemu. Beberapa kali sebelumnya, Kevin juga tidak seperti ini, malahan keadaannya membaik.Hanya Rinta.Hebee tidak mengatakannya dengan lantang, tetapi dia tahu status Rinta di Keluarga Gandrio.“Oke, kamu bisa kembali dulu, untuk sementara, Kevin baik-baik saja,”ujar Gideon."Oke!" Hebee berdiri dan pergi.Dia sudah memikirkan tentang mimpi buruk Kevin, tetapi merasa tidak ada polanya. Saat Kevin berada di rumah utama, dia akan mengalami mimpi buruk hampir setiap malam. Kemudian, ketika pindah ke Vila Ocean
Setelah tidur nyenyak semalaman, Kevin telah kembali normal, seolah-olah tidak terjadi apa-apa tadi malam.Agnes menyuruhnya untuk memakan sarapannya dan dia bergegas kembali ke apartemen. Ada dua orang lagi di apartemen yang menunggu Agnes untuk diberi makan olehnya. Agnes tidak pulang tadi malam, jadi hatinya merasa tidak tenang.Bagaimanapun, Leo dan Bintang tidak pernah jauh darinya sejak kecil.Begitu dia memasuki apartemennya, Leo menyapanya, memeluknya, dan bergumam kesal, “Ibu, kenapa Ibu tidak pulang semalam?""Kevin bermimpi buruk tadi malam dan membutuhkan Ibu. Maafkan Ibu." Agnes mengelus kepala Leo.Leo sangat tidak puas. “Pasti di sana ada yang bisa menjaganya. Mengapa harus Ibu yang pergi ke sana?""Kevin juga membutuhkan perhatian Ibu." Agnes menjelaskan dengan lembut.Sebenarnya, Agnes tahu bahwa Leo kesal bukan karena Kevin ataupun karena dia lebih mengutamakan Kevin. Leo hanya tidak suka dengan Gideon.Bukan hal yang baik jika hubungan antara ayah dan anak berada dal
Yeni telah meminta maaf dengan tulus dan Agnes tidak bisa berkata apa-apa lagi. Semua yang akan terjadi pasti bakal terjadi dan harus dihadapi.Dalam waktu kurang dari satu jam, Andara tiba di Perusahaan Grup Rosel. Ketika dia melihat Agnes, dia terlihat seperti ayah yang kehilangan anaknya selama bertahun-tahun.“Agnes!” Andara jalan dan memegang erat tangan Agnes dengan gemetar dan tidak bisa berbicara.Agnes menarik tangannya dengan tidak nyaman, tersenyum canggung yang sopan, dan berseru dengan sedikit canggung, “Paman Andara.""Agnes, kamu akhirnya kembali. Kamu tidak tahu seberapa besar kekhawatiran ibumu dan aku padamu selama delapan tahun terakhir."Agnes tidak menjawab, dia tidak tahu harus menjawab apa.Agnes tidak percaya ketika Andara mengatakan kalau dirinya telah merindukan Agnes selama delapan tahun.Ketika Agnes menelepon sebelumnya, orang yang disebut ibunya itu tidak pernah mau mengangkat teleponnya. Kemudian, Agnes berhenti menelepon dan mereka juga tidak pernah mene
Yeni dengan cepat menjelaskan kepada Bella. “Ibu, kamu mungkin tidak tahu bahwa kakak sekarang adalah seorang direktur desain di suatu perusahaan dan saat ini bekerja sama dengan Grup Bintang Utara Internasional. Kesalahapahaman antara kakak dan Gideon harusnya sudah berakhir, jika tidak, bagaimana bisa Pak Gideon membiarkan kakak menjadi desainer utama di perusahaannya dan mendesain yang bertema cinta?”“Benarkah?” Raut wajah Bella membaik dan dendam di matanya juga menghilang."Oke, mari hentikan obrolan ini. Aku sudah meminta Mbak Pilly menyiapkan makanan. Kita akan makan enak bersama," kata Andara untuk meredakan suasana.Bella tidak berkata apa-apa lagi, menyetujui kembalinya Agnes.Begitulah Bella, asalkan sesuatu tidak mengancam keuntungan Keluarga Liberty, sikap dia bisa berubah drastis.Saat makan malam, baik Agnes maupun Bella tidak ada yang berbicara. Andara dan Yeni mencoba mencairkan suasana.Agnes merasa sangat tidak nyaman untuk makan. Dia tidak tahu, apakah karena setel