Share

Berita Mengejutkan

Penulis: Celebes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-18 23:26:24

Aku melihat senyuman kebanggaan di wajahnya. Ana masih melotot menatapku. Sementara, Ema menghentikan gerakannya. Wajahnya terlihat sangat emosi. Ibu segera berjalan cepat mengambil remote dan mematikan televisi.

"Maya, ini harus dihentikan. Ibu tidak kuat lagi." Kali ini ibu membentakku dengan sangat keras. Tidak peduli ada kembar di sana. "Kalau kau tidak bisa menghentikannya, aku yang akan melakukan. Tidak peduli kau setuju atau tidak. Ibu akan menuju ke sana dan memberitahukan kepada suamimu yang sangat berengsek itu."

"Ibu, jangan!"

Aku segera mendekat dan menarik lengannya. Aku harus mencegah dia untuk melakukan hal itu. Saat kami akan berbicara, mobil orang tua Melisa tiba-tiba masuk ke halaman. Mereka pasti akan menagih janji yang sudah aku beritahukan kepada mereka.

"Maya, mereka datang dan tidak akan pernah menerima hal itu. Melihat lelaki yang sudah membunuh anak mereka sekarang bahagia, bahkan banyak sekali awak media yang meliput mereka. Maya, ini tidak bisa dibiarkan."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tiga Ranjang Suamiku   Berita Buruk

    Ema memberikan ponselnya dan memperlihatkan berita terbaru kecelakaan mobil di jalan tol menuju bandara. Hatiku rasanya bergetar. Itu adalah plat mobil Maria. Aku segera keluar dari rumah melewati Ibu dan kedua anakku yang segera keluar kamar setelah mendengar berita itu. Mereka diam saja tidak menegurku sama sekali."Ema, kita akan menuju ke rumah sakit. Aku yakin itu mobil yang dipakai suamiku dan Maria.""Ya, makanya aku segera ke sini," balas Ema kemudian mengendarai cukup kencang.Sepanjang perjalanan hatiku masih saja resah. Aku tidak akan pernah mengira hal ini terjadi. Awalnya aku memilih untuk bersikap cuek dan keras kepada suamiku saat kita bertemu. Akan membuat dia sangat menderita ketika berada di sebelahku. Membuat dia bertekuk lutut, karena aku yakin hanya aku adalah wanita yang dia cintai. Ternyata sekarang alam memihak diriku dengan cara yang lain. Meminta aku lebih menerima dengan keadaan yang sudah ditakdirkan seperti ini. Aku hanya tidak ingin kematian menjemputmu u

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Tiga Ranjang Suamiku   Rahasia Maria

    Maria berdiri kaku menatap ranjang. Dia bernapas sangat kasar. Di sebelahnya, Ibu Mariyati dan ayahnya. Sementara, mertuaku menangis sambil memeluk Febri yang hanya terdiam kaku."Maya ... apakah ini memang doamu setiap hari?" tanya Ema sambil menepuk pundakku dengan pelan."Aku memang sangat membenci suamiku. Tapi bukan berarti aku mendoakan dia seperti ini. Dan aku benar-benar tidak ingin melihat dia seperti ini. Aku adalah istrinya. Sudah sepantasnya aku harus menjadi istri yang sangat taat. Walaupun aku benar-benar ingin menghancurkan dia, tapi aku ingin membuat dia hancur dalam keadaan sehat dan utuh," balasku dengan sedikit meneteskan air mata."Entah hatimu terbuat dari apa. Tapi, yang jelas, tidak akan pernah ada wanita seperti dirimu. Yang bisa kuat dan masih bertahan dengan lelaki seperti itu. Tapi sekarang aku mendukungmu. Lebih baik kau masuk dan memperlihatkan dirimu."Ema menarik lenganku. Aku pun mengungkit dia masuk ke dalam kamar. Semua orang sangat terkejut ketika me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Tiga Ranjang Suamiku   Bermuka Dua

    Maria tiba-tiba menangis. Aku segera menariknya di kursi taman dan mendudukkan dia. Ibu Mariyati datang. Dia terlihat sangat tidak menyukaiku. Menampis tanganku saat memeluk Maria."Dia sudah sangat hancur. Dan dia tidak sengaja melakukannya. Itu bukan tindakan pidana. Dan kau tidak perlu menuntut apa pun. Aku hanya ingin menghancurkan lelaki berengsek itu. Tapi bukan anakku."Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Tindakan pidana apa yang dimaksudkan oleh mereka?"Aku masih tidak mengerti apa yang Ibu maksudkan. Lebih baik sekarang tenang. Dan katakan secara detail yang benar-benar terjadi."Ibu Mariyati akhirnya menarik napas panjang untuk mengatasi dirinya. Maria pun memeluk sang ibu. Dia masih saja menangis dengan terisak-isak. Berkali-kali dia mengatakan jika dirinya tidak bersalah. Dia tidak ingin masuk ke dalam penjara."Maria sangat marah kepada suaminya. Karena selalu memberi dirimu. Suaminya berjalan cepat menuju ke jalan raya dan akan meninggalkan Mari

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Tiga Ranjang Suamiku   Pertanyaan Tak Terduga

    Tanpa berpikir lagi, aku masuk ke dalam. Ingin sekali menemui suamiku di dalam. Dengan hati bergetar, aku mendorong pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Mertuaku menangis sambil memegang telapak tangan Mas Farus. Aku perlahan mendekatinya. "Ibu, biarkan aku menjaga suamiku."Mertuaku perlahan melepaskan telapak tangannya. Dia mengusap air mata yang membekas di wajahnya dengan kelima jemarinya. Lalu menarik napas panjang untuk mengatasi hatinya. "Ibu akan beristirahat. Kau memang perlu berbicara dengan dia. Dari tadi dia memanggil namamu." Ibu menepuk pundakku dengan pelan. Lalu meninggalkan aku dengan pandangan sayu. Aku kini menatap kedua kaki suamiku. Memberanikan diri untuk sedikit membukanya."Oh Tuhan. Kaki itu sudah tidak ada. Dia sekarang hanya memiliki satu kaki saja. Dia tidak bisa menjalani kehidupannya dengan sempurna," batinku dengan berdebar. Bergegas aku menutup kembali selimut itu ketika suamiku membuka kedua matanya. Aku segera mendekatinya, lalu menatapnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Tiga Ranjang Suamiku   Perasaan yang tak menentu

    Aku hanya tersenyum setelah mendengar suamiku berkata seperti itu. Tidak menjawab dengan perkataan apa pun. Wajahnya sangat tegang saat menatapku. Febri yang semula terpaku, kini menarik napas panjang setelah melihat aku tidak menjawab apa pun."Baiklah, aku akan meninggalkan kalian berdua. Nanti, jika kondisimu membaik, boleh pulang.""Kau pikir aku bisa berjalan? Apa kau bisa menjamin aku keluar dengan membaik? Apa kau buta? Sudah jelas-jelas aku tidak bisa berjalan lagi. Bagaimana bisa aku memiliki kondisi yang baik dan kau berkata sangat enteng seperti itu!" Mas Farus tiba-tiba membentak dengan sangat kencang. Aku dan Febri saling menolehkan pandangan. Dia berusaha untuk terduduk melawan tubuhnya yang lemah."Oh, aku tahu. Kau sangat senang bukan melihat kakakmu seperti ini. Kau bisa dengan mudah menyingkirkan aku dan mengambil istriku. Adik tidak tahu untung. Masih banyak wanita di sana yang bisa kau nikahi. Kenapa kau malah mengincar istriku?" lanjutnya sambil berteriak sangat k

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Tiga Ranjang Suamiku   Watak Yang Sebenarnya

    Aku melewati Maria begitu saja dan masuk ke dalam kamar. Suamiku terlihat sangat kesal. Sorotan kedua matanya juga sangat tajam. Tanpa aku duga, dia mengambil gelas yang berada di atas nakas tepat sebelah kanannya, lalu melemparkan isinya ke arah kedua kakinya, hingga air yang berada di dalam gelas itu membasahi kedua kakinya."Kalian puas!" teriaknya sangat kencang. "Kalian pasti senang melihatku seperti ini. Kalian bisa dengan bebas di luar sana bersama dengan lelaki lain, sementara aku yang selalu berada di samping kalian, akan kalian tinggalkan begitu saja.""Di sampingku?" Maria mendekati suamiku kemudian berkacak pinggang di hadapannya. Aku membiarkan dia melakukan hal itu karena aku ingin suamiku melihat istri ketiganya wanita yang sangat tidak cocok untuknya dan pasti akan membuatnya sengsara. Dengan seperti itu dia akan lebih menderita dan merasa terpuruk melihat kenyataan yang terjadi. Mungkin sekarang aku yang bersikap sangat kejam seperti ini. Tapi memang ini adalah takdir

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Tiga Ranjang Suamiku   Mengingat Masa Lalu

    Kami berdua menikmati roti dengan tertawa. Sambil berbicara masa lalu yang sangat indah ketika kami masih kuliah dahulu dan tentunya bersama Melisa. Aku mengingat saat pertama kali bertemu dengan sosok lelaki yang benar-benar membuatku terpana.Ketika itu, aku baru saja memasuki Universitas impianku. Sebuah universitas yang memiliki gedung sangat tinggi dan aku masuk karena beasiswa. Nilaiku benar-benar sempurna saat menjalani ujian ketika masih duduk di bangku SMA.Saat berjalan aku selalu saja menatap ke atas, tidak mengalihkan pandanganku sama sekali kepada gedung yang sangat tinggi itu yang akan menjadi tempatku belajar selama 4 tahun. Hingga aku menabrak seseorang, dan menjatuhkan ponselnya."Maafkan aku. Sumpah, aku tidak sengaja," ucapku dengan gugup saat memunguti ponselnya yang menjadi beberapa bagian itu. Aku benar-benar merasa bersalah namun aku tidak bisa mengganti ponsel itu karena aku hanya anak seorang janda dan tidak bisa mengganti ponsel yang sangat mahal."Kalau jala

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Tiga Ranjang Suamiku   Ancaman Untuk Maria

    Aku masih terdiam saat mendengar ucapan ibuku. Mungkin apa yang dikatakan dirinya itu benar. Kembar tidak seharusnya melihat pertunjukan menarik sekali lagi antara kedua orang tuanya dengan pihak ketiga. Namun, aku juga tidak bisa jauh dari mereka. Tapi ... sepertinya ini adalah keputusan yang tepat. Mereka harus tinggal bersama ibuku dan terbebas dari ini semua. Harus konsentrasi untuk perlombaan yang sudah dijanjikan mereka untuk sekolah."Kau jangan diam saja, dan cepat beri keputusan. Mereka membutuhkan suasana yang tenang. Dan ini adalah keputusan yang harus disetujui. Mau tidak mau Ibu harus membawa mereka pergi dari sini. Ibu tidak ingin mereka menderita sekali lagi, melihat keadaan rumah tanggamu yang sangat buruk itu."Ibu menatap tajam kearah ku dan menunggu apa yang menjadi keputusanku. Hingga Ema mendekati aku."Apa yang dikatakan ibumu itu benar. Mereka tidak boleh berada di sini dan itu keputusan yang harus disetujui. Hei, jika tidak, aku yang akan membawa mereka.""Baik

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22

Bab terbaru

  • Tiga Ranjang Suamiku   Akhir Bahagia

    Dengan sangat lantang Febri mengucapkan janji pernikahan itu di depan semua orang. Aku semakin meneteskan air mata ketika penghulu itu mengesahkan pernikahan kami. Sekarang aku sudah resmi menjadi istrinya. "Maya, kau sangat cantik sekali. Maksudku ... istriku," ucapnya dengan pelan sebelum dia mengecup keningku dan memasang cincin itu dijemari manisku.Semua orang bertepuk tangan melihat kebahagiaan kami. Mas Farus dan Maria menatap kami dengan berpelukan. Akhirnya kami memiliki pasangan masing-masing. Mungkin, perceraian itu bukan akhir yang buruk. Tapi, awal dari kehidupan kita untuk memperoleh pasangan yang bisa membahagiakan keluarga yang akan dibangun nantinya.Pesta terjadi dengan sangat meriah. Aku dan Febri selalu saja saling memandang dan berpelukan di depan semua orang tanpa canggung. Ibuku dan ibu mertuaku, serta kembar dan sahabatku Ema yang sekarang sudah bertunangan dengan pasangannya, tak pernah mengalahkan pandangannya sama sekali dariku. Begitu juga dengan orang tu

  • Tiga Ranjang Suamiku   Pernikahan

    Indonesia, Negara yang sangat indah. Kami berempat akhirnya menginjakkan kaki di negara ini. Menuruni pesawat dengan sangat gembira. Tidak ada rasa canggung, dan perasaan dendam.Yang lebih mengejutkan kami semua keluarga sudah menjemput di bandara dan mengetahui kami pasti akan pulang. Keluarga lengkap yang akhirnya dipenuhi tawa."Ibu, Ayah, aku mau menunjukkan sesuatu. Aku akan memperoleh penghargaan dari Pak Walikota. Karena aku sudah memenangkan pertandingan bergengsi dan akan mewakili Indonesia saat berlomba di Singapura nanti." Ema menyodorkan sebuah dokumen. Aku sangat terkejut saat membacanya. Itu adalah sertifikat penghargaan sebagai juara lomba olimpiade sains terbaik di Indonesia. Dan dia bersama Ana akan mewakili Indonesia untuk bertarung melawan negara Asia."Kalian memang benar-benar sangat luar biasa. Ibu dan Ayah sangat bangga kepada kalian. Dan ... ini adalah hadiah terbaik yang Ibu terima." Aku memeluk kembar dengan sangat erat. Febri mendekati mereka kemudian ikut

  • Tiga Ranjang Suamiku   Kembali Bersama

    Aku sangat gugup ketika mengetahui orang tua Melisa menghubungiku. Bahkan aku sangat bergemetar saat akan menerima panggilan itu. Febri menggenggam erat telapak tanganku dan menganggukkan kepala. Dia memberikan semangat agar aku bisa menerima panggilan itu tanpa ada rasa gugup. Perlahan aku menekan tombol hijau yang berarti aku akan berbicara dengannya."Halo, bagaimana kabar kalian? Apa ada hal penting yang harus aku ketahui?" tanyaku dengan pelan. Aku menekan tombol speaker agar Febri juga mendengar apa pun yang akan kami bicarakan.(Aku menghubungimu karena aku ingin membicarakan hal yang sangat penting. Maria, ya ... ini ada hubungannya dengan Maria.)Aku spontan menatap Febri dengan sangat cemas. Aku sebenarnya tidak ingin mengurusi masalah apa pun yang ada hubungannya dengan Maria."Tuan. Apa yang harus aku lakukan? Apakah terjadi sesuatu kepada Maria? Aku sebenarnya tidak mau mengurusi sesuatu yang berhubungan dengannya lagi. Aku tidak mau ada masalah yang membuat aku akan bert

  • Tiga Ranjang Suamiku   Cinta Sejati

    Dia terpaku saat mendengar ucapan ku barusan. Dia ... menekan dadanya. Kemudian berdiri dan berjalan mondar-mandir memutari kamar itu. Aku tidak mengerti apa yang sudah dia lakukan. Aku mengulurkan tangan ke arahnya dan dia segera mendekatiku kembali lalu mencengkeram tanganku itu dengan sangat kuat."Sakit ...," rintihku pelan dan membuat dia segera melepaskannya."Maafkan aku. Aku ... aku benar-benar tidak percaya mendengar ucapan kamu barusan. Aku ... sudah menunggumu selama 1 tahun ini." Dia berkata dengan sangat gugup seperti itu. Dia kembali berjalan mondar-mandir memutari kamar ini kemudian memegang kepalanya dan masih saja terlihat sangat panik."Kamu ini kenapa? Sangat lucu sekali. Apa aku melakukan kesalahan sampai kau seperti itu?" tanyaku dengan tatapan yang sangat serius. Sekali lagi dia mendekatiku dan menarik kursi lalu duduk tepat di sebelah ranjangku."Maafkan aku. Ah, aku tidak percaya. Masih saja tidak percaya mendengar ucapanmu barusan. Apakah kau mau mengulanginya

  • Tiga Ranjang Suamiku   Sangat Bahagia

    Aku merasakan melayang. Aku hanya melihat kabut putih di hadapanku. Namun, ada sosok yang tersenyum ke arahku dan melambaikan tangan. Aku segera mendekati sosok itu. Tidak Aku percaya dia adalah ayahku yang sudah meninggal karena sakit."Ayah ..."Aku memeluknya dengan sangat erat dan menangis. Aku selama ini selalu merindukan sosoknya. Tapi dia meninggalkanku sejak aku kecil. Aku bersama dengan ibuku saja."Kau ... sangat luar biasa. Ayah akan selalu berada di sebelahmu. Kau harus hidup dengan kebahagiaan. Ibumu sangat menyayangimu, dan Ayah juga seperti itu."Dia memandangku dengan sangat tampan. Mengenakan jas putih seperti seorang pengantin. Aku saja menangis dan terus memeluknya. Aku sangat merindukan dirinya."Ayah, aku ingin bersamamu. Aku tidak sanggup hidup sendiri. Ayah, jangan tinggalkan aku.""Kau masih memiliki banyak waktu di dunia. Bangunlah dan sadarlah. Ayah akan selalu berada di sebelahmu.""Ayah!"Aku semakin berteriak ketika dia tiba-tiba menghilang bersama dengan

  • Tiga Ranjang Suamiku   Ingin Bertemu

    Aku semakin tidak mengerti. Ada apa ini? Semua keluargaku berlari menghampiriku. Anehnya, Ema membawa satu koper dan itu adalah milikku."Ibu, untung saja kami menemukanmu. Ah, napasku sangat sesak sekali terus berlari menyusulmu. Untung tadi kami melihat mobilmu dan meminta seseorang untuk membawanya ke sini. Kenapa Ibu naik go-jek?" tanya Ema dengan napas sesak dan berusaha mengaturnya."Aduh Maya, kau ini larinya kaya vampir. Kencang banget. Aku bawa kopermu yang sangat berat ini. Aduh, tanganku rasanya mau patah." Ema memberikan koper itu kepadaku. Aku masih saja tidak mengerti dengan semua ini."Kenapa kalian? Dan ... untuk apa koper ini?" tanyaku sambil melotot ke semua orang yang malah tersenyum menatapku."Mas, ada apa ini? Kau tidak apa-apa? Kau sangat berkeringat." Aku masih kebingungan menatap semua orang yang masih saja tidak menjawab perkataanku. "Ayolah, ada apa ini?" lanjutku sambil bersedekap dan menatap mereka dengan sangat serius."Maya, kami semua ingin kau pergi me

  • Tiga Ranjang Suamiku   Gagal Mengejar

    Aku segera melepaskan pelukanku. Tak percaya dia seperti anak kecil yang marah begitu saja dan tidak mendengar penjelasanku. "Dia semakin cemburu. Biarkan saja dan jangan mengejarnya. Mungkin dia mengira kita masih menjalin hubungan. Apakah kau mencintainya?"Dia kembali menanyakan hal itu. Sementara ibunya juga menatapku sangat tajam dan menunggu aku menjawab semua pertanyaan itu."Mungkin saat ini aku sebaiknya tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Aku akan berkonsentrasi dengan karirku. Jadi ... tidak perlu mengurusi suatu hal yang tidak harusnya kau pikirkan.""Dia adikku dan aku ingin kau bersamanya. Selama ini aku sudah berbuat curang. Membuat dia menyembunyikan kebenaran dan menyembunyikan perasaan yang seharusnya dia ungkapkan. Kali ini aku akan membantunya untuk mendekatimu. Tapi, aku harus memastikan apakah kau mencintainya atau tidak. Karena qku tidak ingin dia sakit hati.""Aku akan mencintai dia jika dia mau menerima aku apa adanya dan mempercayai aku. Karena ... Aku

  • Tiga Ranjang Suamiku   Menjadi Teman

    Aku tak percaya dia datang. Febri memeriksanya dengan sangat serius. Aku perlahan masuk ke dalam. Mas Farus tersenyum dengan wajahnya yang sangat pucat. Beberapa suster membantu Febri untuk memeriksa kakaknya. Aku sangat lega melihat pandangan yang berada di hadapanku sekarang."Nyonya, Anda sebaiknya keluar dulu. Dokter masih memeriksa. Mereka membutuhkan konsentrasi." Salah satu suster mendekatiku dan menarikku untuk keluar kamar. Aku mengganggukan kepala dan segera keluar kamar."Ibu senang kau datang. Ibu tidak percaya kau ternyata pulang lebih cepat. Bagaimana keadaanmu Maya?" Ibu Febri tiba-tiba datang dari belakang. Aku segera menolehkan pandangan dan memasang senyuman. Kemudian aku memeluknya dan menariknya untuk duduk di kursi tepat di depan kamar."Saya baik-baik saja. Apakah Ibu baik-baik saja?" tanyaku masih saja dengan tersenyum. Dia menganggukkan kepala dan sedikit merapikan rambutku yang berantakan. Dia masih saja menyayangiku walaupun aku tidak menjadi menantunya lagi.

  • Tiga Ranjang Suamiku   Kembali Ke Indonesia

    Ema semakin berteriak saat mengetahui aku menerima panggilan itu. Febri masih terdiam dan tidak berbicara apa-apa."Apa? Baiklah aku akan ke sana," ucapku kemudian menutup ponsel. "Aku harus pergi," lanjutku singkat. Aku segera meninggalkan mereka. "Maya, kalau kau keluar dari ruangan ini. Berarti kau bukan jodohku," ucap Febri membuatku menghentikan langkah. Aku segera menolehkan kepala ke arah dia."Kalau kau mencintai seseorang. Berarti kau harus percaya kepadanya. Bukan menghakimi seperti ini."Aku menatap tajam dan aku meninggalkannya. Ema mengikuti aku dengan kesal. Dia menarik lenganku sebelum aku masuk ke dalam mobil. Aku pun menolehkan pandangan ke arahnya."Seharusnya kau tidak bisa seperti ini. Farus akan selalu membuatmu sengsara. Apa kau tidak ingat 3 ranjang suamiku? Apa kau lupa dengan semua perbuatannya?"Aku menampis tangannya yang mencengkram lenganku. Kemudian aku menatap tajam."Aku selalu ingat. Dan aku tidak akan pernah bisa melupakan itu semua. Tapi, aku harus

DMCA.com Protection Status