“Berani sekali mengabaikan saya!” protes Christopher menatap istrinya tajam.
“Apa mau anda?” tantang Agatha.
“Mari kita membuat seluruh kantor terkejut,” jawab Christopher tak kalah menantang.
“Dengan cara?” tanya Agatha penasaran.
“Sebentar lagi, akan saya kumpulkan semua karyawan di aula untuk mengumumkan pernikahan kita.” Jawab Christopher sangat membuat Agatha terkejut.
“Anda sudah tidak waras, Tuan! Saya menolaknya!” tolak Agatha.
“Saya tidak peduli pendapatmu.” Jawab Christopher keluar dari ruangan istrinya lalu memerintahkan assistennya agar semua karyawan berkumpul di aula.
Tidak berselang lama, semua karyawan sudah berkumpul dengan perasaan tidak menentu, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja mereka di kumpulkan di aula tanpa informasi yang jelas. Bahkan, assisten Christopher saja tidak mengetahui alasann
“Jika bulan depan kita mengadakan resepsi, apa nantinya tidak menjadi gunjingan jika dua bulan kemudian bercerai?” tanya Agatha membuat suaminya mendadak kesal.“Siapa yang akan bercerai? Tidak ada perceraian!” bantah Christopher.“Perjanjian pernikahan kita?” tanya Agatha memastikan.“Biar itu menjadi urusan saya, satu yang perlu kamu tahu, tidak akan ada percerain yang terjadi, kecuali maut yang memisahkan, mengerti, Agatha Cecillia?” jawab Christopher semakin membuat istrinya terpojok, tidak bisa berkutik, akhirnya Agatha hanya pasrah saja dengan hal yang sebentar lagi terjadi.“Bagaimana bisa dia yang membuat perjanjian, malah kini menolak dengan keras untuk selesai?” batin Agatha merasa heran, namun perasaan itu tidak sebanding dengan berdebar jantungnya ketika sang suami semakin mendekatkan dirinya.“Aku menginginkanmu seutuhnya,” bisik Christopher di telinga Agatha yang
Setelah kepergian pengacara keluarga suaminya, kini Agatha menatap Christopher dengan sangat tajam juga dalam. “Apa maksud dari semua ini, Tuan? Saya butuh penjelasan!”“Semua sudah jelas, saya ingin pernikahan kita resmi, bukan lagi sebuah sandiwara.” Jawab Christopher dengan mudahnya.“Mengapa tiba-tiba?” tanya Agatha memastikan.“Bukan tiba-tiba, semua sudah ada di dalam pikiran saya sejak bulan lalu, namun baru terelesiasikan sekarang. Apa kamu tidak menyukainya?” tanya balik Christopher.“Apa yang membuat anda ingin pernikahan ini menjadi resmi?” tanya Agatha memastikan.“Karena…..” jawab Christopher terpotong.“Karena sudah mengambil mahkotaku? Lalu anda merasa kasihan, jadinya terpaksa pernikahan ini resmi, begitu, Tuan?” tebak Agatha dengan senyum tipis.“Kamu salah paham!” tegur Christopher kesal.“Bukankah tadi
“Halo, Kak, Ibu sudah meninggal.” Ucap Agatha melalui sambungan telepon.“APA!!! Bukankah sebelum aku pergi, keadaan Ibu baik-baik saja? Ini gak mungkin!” pekik Axel Gordon Cameron sangat terkejut.“I-ibu meninggal ketika selesai menyaksikan akad nikahku.” Ucap Agatha dengan suara isak tangis yang sangat jelas.“Kamu menikah? Dengan siapa? Mengapa tiba-tiba? Sebenarnya ini ada apa!” tanya Axel dengan beruntun. Belum selesai rasa keterkejutannya dengan kabar Julianna meninggal, kini harus menerima sebuah kabar baru, jika adiknya tiba-tiba menikah tanpa memberitahu padanya.“Dengan bos di kantor tempatku bekerja, Kak.” Jawab Agatha.“Jangan dulu makamkan Ibu, tunggu aku pulang! Dan masalah pernikahanmu, aku mau mendengarnya secara langsung denganmu serta suamimu!” perintah Axel lalu panggilan terputus begitu saja.Agatha memiiliki kakak laki-laki yang kini be
Suasana langsung canggung karena ini pertama kalinya Axel bertemu dengan Christopher, begitu pun sebaliknya.“Maaf jika pertemuan ini dengan kondisi yang sedang tidak baik-baik saja, sebagai rasa hormat saya kepada kakak dari Agatha, saya resmi memperkenalkan diri, nama saya Christopher Royce Preston dan saya adalah suami dari adik anda,” ucap Christopher mengawali obrolan.“Keluarga Royce Preston?” tanya Axel kaget, sepasang suami istri sama-sama mengangguk bersamaan dengan tatapan bingung.“Ada apa, Kak?” tanya Agatha memastikan.“Apakah sebelum meninggal, ibu mengetahui ini?” tanya Axel memastikan.“Ibu tau kalau suamiku adalah bos dari perusahaan tempatku bekerja. Memangnya ada apa?” tanya Agatha penasaran.“Ayahmu Hanrey Royce Preston?” tanya Axel kepada adik iparnya.“Benar, itu nama ayah saya, ada apa? Apakah kalian saling mengenal?” tanya balik
Agatha dan Christopher kini sudah tiba di kamar dengan membawa pemikiran masing-masing yang terasa penat sekali. Keduanya tidak saling mengobrol, padahal di satu sisi, Agatha ingin supaya suaminya memberikan jalan keluar agar kakaknya tidak berbuat nekat. Tapi, jika dia mengatakan rencana kakaknya, sama saja bunuh diri.Baik Axel juga Christopher nantinya akan saling menyerang, itu hal yang tidak di inginkannya.“Aku harus bagaimana? Di satu sisi Axel satu-satunya keluarga yang aku miliki, di satu sisi Christopher suamiku, meskipun belum lama kenal dan memiliki rasa lebih, setidaknya, aku tidak mau suaminya menjadi korban balas dendam.” Gumam Agatha memijat keningnya.“Tadi kakakmu bicara apa? Mengapa sampai menjauh?” tanya Christopher memecah kesunyian.“Dia masih belum bisa menerima kehadiranmu, seperti dimana keluargamu yang menolak kehadiranku, terlebih, alasan Axel sangat kuat, ayahmu sudah membuat hidup kami dulunya san
Setelah mendengar dari dua sumber yang berbeda, tidak juga membuatnya merasa yakin untuk menentukan siapa yang benar dan salah. Akhirnya, Christopher memilih menemui kepala sekuriti di perusahaan ayahnya sebagai pelengkap informasi.Kebetulan, Pak Ahmad-kepala sekuriti sedang bersantai sembari bermain ponsel. “Pak,” panggil Christopher membuat Pak Ahmad sangat terkejut, dia tau betul, seseorang yang memanggilnya merupakan anak dari pemilik perusahaan.“Tuan muda? Hal apa yang membuat anda sampai menemui saya secara langsung?” tanya Pak Ahmad langsung berdiri tegap dengan perasaan berdebar kencang.“Saya mau bertanya sesuatu, apakah ada waktu?” tanya Christopher.“Siap, ada, Tuan. Silahkan duduk, maaf jika hanya kursi sederhana.” Jawab Pak Ahmad mengambil dua kursi plastic untuk mereka duduki.“Tidak masalah, saya saat ini sangat membutuhkan informasi anda, tapi, tolong, jawab denga
“Ada seseorang yang memberitahu, namun, sayangnya orang itu salah paham terhadap ayah saya hingga menimbulkan rasa dendam yang sangat besar. Saya tidak mau percaya kepada satu pihak saja, maka dari itu, saya mencari sumber informasi lain, termasuk kepada anda juga kepala sekuriti.” Jawab Christopher dengan perasaan tidak menentu.“Yang saya tau seperti itu, Julianna terus menemui ayah anda supaya mau memberikan suntikan dana bahkan pernah juga, dia melakukan hal nekat.” Ucap Sandy membuat rasa penasaran Christopher timbul.“Hal nekat apa?” tanya Christopher penasaran.“Julianna tega menjebak ayah anda di sebuah kamar hotel, namun, untungnya belum sampai melakukan hal yang terlarang. Tujuannya, supaya nanti ayah anda mau bertanggung jawab penuh terhadap Julianna serta anak-anaknya agar tidak hidup susah. Meskipun tidak bisa dipungkiri, Julianna adalah cinta pertama ayah anda, namun, wanita itu lebih memilih rekan bi
“Salah paham? Informasi yang didapat suamimu apakah bisa dipertanggung jawabkan? Bisa saja dia menuyuruh orang lain untuk menutupi aib orang tuanya. Ingat, Agatha! Suamimu orang sangat berada, sangat mudah baginya untuk menutupi celah dengan membayar orang! Jangan lengah! Semua bukti ada di depan mata, perusahaan diambil oleh mertuamu, orang tua kita bercerai sampai ayah meninggal, itu semua karena siapa? Ingat itu!” bantah Axel tidak mau menerima kenyataan.“Pulanglah dulu, malam ini pengajian terakhir untuk Ibu. Jangan membuat semuanya semakin runyam, Kak. Aku lelah harus menerima semuanya secara tiba-tiba,” keluh Agatha.“Jangan sebut aku saudaramu jika sampai detik ini masih menjadi istri yang dimana orang tuanya pernah membuat kita sengsara! Pilihamu ada dua, ceraikan suamimu atau hancurkan hidup beserta keluarganya!” tantang Axel dengan sungguh-sungguh yang membuat Agatha tidak tau harus memilih mana. Keduanya merupakan pilihan
“Hari ini, aku mengubur semua rasa yang ada di hati dengan harapan esok hari digantikan dengan kebahagiaan serta keberuntungan yang selalu mengiringi langkahku serta Kak Axel. Rasa sakit hati dan sedihku ini, akan aku tinggalkan di kota ini untuk menjadi saksi, jika esok aku kembali, rasa itu masih ada namun aku hanya ingin mengingatnya sejenak setelah itu melupakan. Semoga saja, Christopher menemukan pengganti yang lebih baik dariku dan setara di mata keluarganya, terutama kedua orang tuanya.” Batin Agatha dengan berlinang air mata, tangisan tanpa suara sangatlah menyakitkan.Axel sangat merasakan kesedihan yang tengah dirasakan oleh adiknya, namun, semua ini sudah menjadi sebuah kesepakatan yang harus segera dilakukan. Keselamatan Agatha adalah yang utama baginya, mengingat kedua orang tuanya sudah meninggal, jadi, hanya dia satu-satunya keluarga yang dimiliki. Keselamatan serta kebahagiaan Agatha kini merupakan tanggung jawabnya.
“Katakanlah, aku akan mendengarkan sampai selesai.” Ucap Christopher berusaha siap.“Aku ingin meminta bagian saham perusahaan yang seharusnya menjadi milik kami, kalau bisa sekarang. Kami akan pergi dari sini dan memulai hidup baru di luar kota atau bisa saja luar negeri.” Ucap Agatha berusaha tenang agar suaranya tidak bergetar.“Mengapa semudah itu kamu katakan? Kita sudah menikah resmi, bukan lagi pernikahan kontrak.” Protes Christopher syok.“Maka dari itu, aku berani bilang karena posisinya menjadi istri sahmu. Jadi, tidak hanya saham perusahaan saja tapi aku meminta harta gono gini juga. Hidup harus realistis, jika tidak menguntungkan buat apa bertahan? Aku sudah hampir kehilangan nyawa, tidak mau terjadi kedua kalinya, kecuali memang ajal yang menjemput.” Ucap Agatha begitu menyakiti hati suaminya.“Aku sudah mencintaimu, Agatha. Mengapa tega mengatakan itu?” protes Christopher.&l
“Pah, jujur saja, melihat posisi seperti ini membuat hatiku sedih. Namun aku tidak bisa berbuat banyak, karena Papah memang bersalah dan membahayakan. Maka dari itu, maaf jika kesaksianku tadi memberatkan Papah." Jawab Agatha.“Aku tidak peduli! Tidak lama lagi aku pasti akan bebas! Dan kamu, orang pertama yang akan langsung saya incar!” ancam Hanrey.“Mengapa masih terus membenciku, Pah?” tanya Agatha heran.“Selama kamu masih menjadi istri dari anakku, selama itu juga aku membencimu! Mau tau bagaimana supaya aku bisa memaafkanmu?” tanya balik Hanrey dan Agatha menganggukkan kepala.“Pergi dari kehidupan anak saya selamanya, nanti akan saya berikan sejumlah uang untuk kalian bertahan hidup dan saham perusahaan yang sudah saya sisihkan untuk kalian berdua, nantinya akan saya berikan. Jadi, setiap bulan kalian masih akan tetap memiliki penghasilan. Bagaimana? Ini sebuah perjanjian yang menguntungkan melebihi
Setelah mendapatkan telepon dari kantor polisi, Christopher segera ke sana untuk memastikan sekaligus mencari tau, apa penyebab ayahnya di tangkap. Melajukan mobil dengan kecepatan sedang, membuatnya banyak di maki pengendara yang lainnya namun tidak ada waktu baginya untuk meladeni dan hanya membalas dengan suara klakson yang sangat nyaring.Tiba di kantor polisi, Christopher segera menemui ayahnya yang kebetulan selesai dimintai keterangan. “Pah, sebenarnya ada apa?”“Kamu datang sendirian?” Tanya Hanrey memastikan. Pertanyaan yang justru membuat Christopher merasa heran, mengapa justru ayahnya malah menanyakan hal tidak penting seperti ini.“Iya, soalnya mamah entah kemana, di telepon tidak tersambung.” Jawab Christopher.“Istriku juga kakaknya, kemana?” Tanya Hanrey memastikan yang kali ini semakin membuat anaknya penuh akan tanda Tanya.“Tumben sekali Papah menanyakan istri se
“Mengapa kamu membelanya? Kamu terima diperlakukan seperti ini?” Tanya Axel heran.“Mau bagaimana pun juga dia adalah mertuaku, ayah dari suamiku, jika membunuhnya begini, yang ada suami serta mamah mertua akan semakin membenciku.” Jawab Agatha masih memikirkan orang lain yang membuat Axel geram.“Lalu, kamu mau jika kita saja yang meninggal?” Tanya Axel geram, Agatha menggeleng kepala dengan cepat.“Aku ingin semuanya hidup.” Pinta Agatha.“Aku akan membebaskan kalian tapi ada syaratnya.” Ucap Hanrey membuat Agatha penasaran, namun tidak bagi Axel.“Jangan berkata seolah memberi angina segar jika kenyataannya bohong! Hidupmu penuh akan tipu daya!” protes Axel.Belum juga Hanrey menjawab pertanyaan, sudah ada suara dari belakangnya. “Angkat tangan!”Hanrey berbalik arah untuk memastikan, siapa yang sudah mengancamnya. “Sial!”
“APA? KURANG AJAR SEKALI! KITA HARUS BERGERAK CEPAT! AYO!” perintah Hanrey sangat marah dan semua anak buahnya kini tengah sibuk entah apa itu. Agatha tidak bisa melihatnya dengan jelas lantaran pintunya setengah tertutup.“Mereka sepertinya tengah mempersiapkan sesuatu yang penting, nyatanya sampai lalai menutup pintu. Syukur deh, aku bisa keluar sekarang secara diam-diam.” Batin Agatha memanfaatkan waktu sebaik mungkin.Ini bsia menjadi kesempatannya untuk keluar dan menemui kakaknya.Agatha berjalan mengendap-endap sembari matanya terus mengawasi sekeliling agar tidak ada yang memergokinya, tidak hanya itu, jantungnya berdegup sangat kencang karena takut ketahuan.Setiap ruangan tidak luput dari pencariannya namun tidak ada tanda keberadaan kakaknya, Axel. “Apakah ayah mertua membohongiku? Kakak memang sudah di bawa namun tidak di sini?” tebaknya namun feelingnya mengatakan jika Axel berada di sini.Matanya la
Setelah berhasil mengabari orang terdekatnya, saat itu juga dirinya sengaja menonaktifkan ponsel supaya awet jika sewaktu-waktu di butuhkan. Tidak lupa menyimpannya dengan sangat aman di belakang celana jeansnya.Tidak mau berdiam diri, dirinya terus mencari celah untuk keluar dan mencari dimana keberadaan adiknya. Pintu yang dikunci dari luar, jendela yang di trails, ventilasi udara sangat jauh jaraknya dan kemungkinan untuk bisa lolos dari sana sangat kecil, membuatnya hampir menyerah, namun semangatnya kembali membara takala mengingat adiknya yang sama-sama di culik orang yang sama.Untuk mencongkel trails di jendela kamar rasanya sangat susah karena tidak ada perlatan yang tersedia, bahkan, dirinya juga tidak membawa alat apapun selain ponsel juga dompet.Akhirnya, ia mencoba menumpuk beberapa kursi supaya sampai di ventilasi, namun sayang sekali susah. Tingginya ventilasi tidak mampu di gapai dengan postur tingginya.“Sepertinya mereka memang s
Dengan cepat Agatha menggelengkan kepala berulang kali, “Bukan, masalah itu justru saya baru mengetahuinya. Suami saya sendiri yang mengatakan, saya juga kaget ketika mendengarnya.”“Mustahil!! Jika memang baru mengetahui, seharusnya kamu segera meminta anak saya untuk menemui orang tuanya dan meminta maaf. Tapi kenyataannya apa? Kamu justru membuat saya dan Christopher berjarak!” pekik Hanrey menatap menantunya penuh kebencian.“Bagaimana saya bisa menegur jika tiba-tiba anak buah anda menculik saya,” ucap Agatha membela diri.“Alasan saja! Kamu memang sengaja membuat hubungan kami renggang dan mengajak anak saya untuk berlibur ke Bali, cerdik sekali.” Pekik Hanrey.“Anda salah paham,” ucap Agatha berlinang air mata. Dirinya yang tidak tau apa-apa malah justru harus menerima ganjarannya.“Apa yang sudah saya pikirkan, tidak pernah meleset dan salah! Sekarang, waktunya untukmu merasa
Sedangkan di lain sisi, obat bius yang berada di tubuhnya kini telah habis, sehingga ketika tersadar, posisinya sudah berubah di sebuah pesawat namun penumpangnya hanya dirinya dan tiga pria berbadan kekar tadi yang sempat menanyakannya.“Kalian siapa? Mau apa?” Tanya Agatha dengan penuh ketakutan.“Mau membawamu ke suatu tempat yang tidak kalah indahnya dengan hotel tempatmu menginap, wanita cantik.” Jawab Edo tersenyum smirk, apalagi tatapannya sangat membuat Agatha takut.“Bebaskan aku, tolong! Aku tidak pernah berbuat jahat terhadap siapapun.” Rengek Agatha dimana kedua tangannya di borgol.“Nanti akan ada waktunya,” jawab Edo lalu mengirimkan pesan kepada seseorang, ingin sekali Agatha melihatnya namun ketahuan, hal itu membuat orang suruhan Hanrey menjadi marah dan langsung memukul tengkuk Agatha sangat keras dan tidak berselang lama, pingsan. “Tinggal diam saja apa susahnya, pakai ingin tau sega