"Ah... Hari ini, hari yang sangat melelahkan" kata Min ji sambil merentangkan tangannya, Soo jung hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu
"Sepertinya kau tidak merasakan lelah sama sekali" kata Min ji
"Sebenarnya aku juga lelah, tapi aku tidak berlebihan sepertimu" jawab Soo jung santai
"Cih..." kata Min ji sambil berdecih sambil menatap Soo jung dengan malas
"Apakah kalian sudah selesai bekerja" tanya seorang pria yang tak lain adalah Chang min
"Ya... Kami baru saja selesai" jawab Min ji
"Apa yang membuatmu datang kemari?" tanya Soo jung
"Pertanyaan macam apa itu, tentu saja dia datang kemari untuk melihatmu atas permintaan bosnya" jawab Min ji
"Ji hoon tidak mengatakan apapun padaku" kata Soo jung bingung
"Ah... aku datang kemari bukan untuk bertemu dengan Soo jung"
"Lalu?" tanya Min ji
"Apakah kau sakit?" tanya Soo jung
"Tidak...tidak... aku sama sekali tidak sakit" jawab Chang
Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah restoran "Bukankah ini restoran ayam?" tanya Soo jung pada Min ji "Ya... Restoran ini baru saja buka dan restoran ini terkenal dengan Yangmyeon(1)nya yang sangat lezat" terang Min ji "Benarkah?" tanya Soo jung, Min ji menganggukkan kepalanya "Baiklah kalau begitu ayo kita masuk" kata Soo jung sambil menggandeng lengan Min ji dengan semangat "Let's Go" jawab Min ji tak kalah semangat dari Soo jung lalu mereka masuk mengabaikan Ji hoon dan Chang min yang menatap mereka dengan heran "Wah... Kenapa aku merasa dia lebih memilih ayam dari pada aku" kata Ji hoon sambil melipat tangannya Chang min menepuk-nepuk bahu Ji hoon "Ayam memang lebih menarik dari pada kau" jawab Chang min sambil berjalan meninggalkan Ji hoon "Cih..." Ji hoon berdecih sambil mengikuti langkah Chang min. Soo jung dan Min ji memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela kaca.
Ji hoon membukakan pintu mobilnya untuk Soo jung "Wah... mereka terlihat sangat romantis" guamam Min ji "Kau juga bisa melakukannya dengan kekasihmu" kata Chang min "Ya... kau benar, tapi sangat disayangkan dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya" jawab Min ji sambil menundukkan kepalanya "Aku rasa lebih baik kita pulang sekarang" "Baiklah" jawab Min ji sambil masuk kedalam Mobil Chang min "Sepertinya hubungan Min ji dan kekasihnya tidak berjalan lancar" kata Chang min di dalam hati. *** *** *** "Sepertinya Min ji dan Chang min benar-benar cocok dan aku berharap mereka bisa bersama" kata Soo jung "Ya... aku rasa juga begitu" "Aku tidak suka dengan kekasih Min ji saat ini, dia terlalu posesif dan tidak memiliki waktu luang untuk Min ji" "Bukankah jika dia bersikap posesif itu pertanda kalau dia mencintai Min ji" "Jika dia benar-benar mencintai Min ji, dia akan meluangkan waktunya untuk
"Silahkan masuk tuan" kata Bong chun sambil membukakan pintu mobil untuk pria itu, Pria itu masuk kedalam mobil "Oh ya bagaimana kabar Ji hoon" tanya Pria itu "Tuan Ji hoon baik-baik saja tuan dan yang aku dengar belakangan ini dia sangat sibuk dengan pekerjaannya" "Hem... begitu, lalu bagaimana dengan ibunya apakah ada kabar dari ibunya?" tanya Pria itu "Untuk saat ini masih belum ada kabar tentang beliau tuan" "Dan aku akan memastikan dia tidak akan pernah mendengar kabar dari ibunya lagi" gumam pria itu "Huft... aku benar-benar tidak sabar untuk bertemu denganmu Kak" kata pria itu sambil menatap layar ponselnya dan disana tertera wajah Ji hoon dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah rumah mewah yang terletak di seoul "Tuan kita sudah sampai" kata Bong chun lalu turun dari mobil d
Soo jung baru saja tiba di sebuah cafe Soo jung memilih duduk di dekat meja kasir karena tempat itu sedikit tertutup Soo jung sengaja memilih tempat itu agar dia bisa leluasa berbicara dengan Ji hoon tanpa di ganggu oleh siapapun, lagi pula Soo jung juga sedikit risih dengan tatapan para wanita yang seakan-akan ingin menerkam sang kekasih dan tentu saja hal itu membuat Soo jung kesal. Soo jung duduk sambil mengecek pesan masuk di ponselnya "Maaf membuatmu menunggu" kata Ji hoon sambil duduk di depan Soo jung, Soo jung mengangkat kepalanya "Baiklah tidak masalah karena kau sudah membuatku menunggu sebagai gantinya kau harus mentraktirku" kata Soo jung "Okay" jawab Ji hoon sambil menyerahkan dompetnya pada Soo jung "Really" tanya Soo jung dengan wajah yang terkejut "Ya... Tentu saja Kau boleh memesan apapun yang kau mau" jawab Ji hoon sambil tersenyum "Oh My..." kata Soo jung sambil menatap Ji hoon, Ji hoon hanya tersenyum
Soo jung baru saja selesai membersihkan dirinya saat ini Soo jung sedang duduk di ruang tamu sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk yang tergantung di lehernya tiba-tiba ponsel Soo jung berdering pertanda panggilan masuk, Soo jung melihat nama kakaknya tertera di layar ponselnya "Iya... Kak" "Kau dimana?" "Aku di rumah, ada apa?" tanya Soo jung "Hem... ada sebuah brand yang ingin melakukan pemotretan dengan kita" "Bukankah mereka tahu kalau saat ini aku sedang fakum" "Ya, mereka tahu tapi mereka sangat ingin bekerja sama dengan kita" "Kenapa tidak Kakak saja yang mengerjakannya sendiri?" "Soo jung sayang mereka menginginkan KITA yang berarti KAU dan AKU"terang Soo yeon sedikit kesal dengan sang adik, Soo jung tersenyum membayangkan wajah sang kakak yang sedang kesal padanya "Aku rasa aku tidak bisa Kak" "Ayolah Soo jung lakukan ini demi Kakak okay"
Min ji dan Soo jung berjalan di koridor rumah sakit sambil berbincang-bincang Soo jung sesekali tertawa karena lelucon Min ji "Soo jung sepertinya ada panggilan masuk di ponselmu" kata Min ji, Soo jung mengambil ponselnya yang berada di saku jasnya dan melihat nama Ji hoon tertera disana "Siapa?" tanya Min ji, Soo jung memperlihatkan layar ponselnya pada Min ji, Min ji hanya menganggukkan kepalanya "Hallo" "Apakah pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Ji hoon dari seberang sana "Hem... aku baru saja selesai" "Baiklah aku sudah berada di basement rumah sakit" "Baiklah aku akan segera kesana" jawab Soo jung lalu mematikan ponselnya "Min ji sepertinya aku harus pergi sekarang, Ji hoon sudah menungguku di basement" "Baiklah" "Bagaimana jika kau ikut makan siang dengan kami?" tanya Soo jung "Aku tidak mau merusak selera makanku, karena melihat kemesraanmu dan Ji hoon" "Cih... kau ini" cibir
Soo jung dan Ji hoon duduk di sebuah bangku taman "Sebenarnya apa yang terjadi sehingga kau harus menemui orang tuamu?" tanya Ji hoon memulai perbincangan mereka "Aku juga tidak tahu,kakak ku menelfoku dan mengatakan aku harus segera pulang untuk menemui mereka" "Sepertinya sangat serius" "Entahlah aku berharap mereka baik-baik saja" "Aku yakin mereka akan baik-baik saja" kata Ji hoon, Soo jung hanya menganggukkan kepalanya "Sepertinya aku harus menemanimu" kata Ji hoon "Itu tidak perlu Ji hoon, jika kau pergi denganku bagaimana dengan pekerjaanmu" "Aku bisa meminta Chang min untuk mengerjakannya" "Itu sama saja dengan kau melalaikan tugasmu" "Tapi Soo jung kau lebih penting dari pada pekerjaanku" kata Ji hoon sambil menggenggam tangan Soo jung "Ayolah Ji hoon aku tidak ingin berdebat denganmu" "Baiklah...baiklah..." jawab Ji hoon pasrah, Soo jung tersenyum dan mengelus pipi Ji hoon
"Kau pasti berbohongkan, aku tidak percaya Jika paman Yoon hee adalah ayahmu" "Jika kau tidak percaya kau bisa memastikannya" kata Seo won sambil tersenyum. Ponsel Yu jin berdering pertanda panggilan masuk dan disana tertera nama Lee Yoon hee "Hallo Yu jin, apakah kau sudah bertemu dengan Seo won?"tanya Yoon hee "Ya... aku sudah bertemu dengannya" "Paman yakin kau pasti terkejut dengan semua ini" "Ya... aku sedikit terkejut" "Hahaha... maafkan paman karena tidak memberi tahumu dari awal, tapi kau tidak perlu khawatir Seo won akan membantumu mendapatkan Ji hoon" "Baiklah paman aku mengerti" kata Yu jin setelah itu Yu jin mematikan ponselnya "Bagaimana apakah sekarang kau sudah percaya denganku?" tanya Seo won "Wah... aku benar-benar tidak menyangka ternyata sifat licikmu itu berasal dari Ayahmu" "Hahaha... buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya Yu jin" "Baiklah j
"Bagaimana, Apakah kau berhasil menemukan ibu Ji hoon" Tanya Seo won "Maaf tuan kami kehilangan jejak beliau" "Bagaimana bisa, HAH!!!" kata Soe won sambil membanting map yang berada di tangannya "Maafkan kami tuan, kami akan kembali mencarinya" "Aku ingin begitu kalian menemukannya, bawa dia kehadapanku dengan cara apapun. dan jika kalian gagal, kalian akan tahu sendiri akibatnya" Kata Seo won dengan sorot mata yang tajam "Baik tuan kami mengerti" kata pengawal itu setelah memberi hormat sang Pengawal pergi meninggalkan Seo won "Aku tidak menyangka, kau akan berhasil mengelabui anak buahku Bibi" kata Seo won sambil mengepalkan tangannya. Ponsel Seo won berdering pertanda panggilan masuk Seo won segera mengambil ponselnya dari dalam saku jasnya "Ada apa kau menghubungiku" Tanya Seo won pada seseorang di seberang sana "...." "Baiklah, sampai bertemu nanti malam" jawab Seo won memutuskan sambungan telfon dan
"Kau sangat beruntung Krystal" kata Anna yang saat ini sedang berbaring di samping Soo jung, Soo jung menoleh kearah Anna dan menatapnya"Beruntung?" tanya Soo jung"Ya... kau sangat beruntung karena memiliki seorang kakak seperti Jessica Seonbaenim, karena dia sangat menyayangimu""Hem... benarkah?, tapi terkadang aku juga sering bertengkar dengannya dan kau tahu terkadang dia juga sangat menyebalkan" kata Soo jung"Jujur saja Aku iri padamu, karena selain kau mempunyai seorang kakak yang baik orang tuamu juga sangat menyayangimu dan memperhatikanmu, tidak seperti orang tuaku" kata Anna sambil menatap langit-langit kamar Soo jung"Anna setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, dan roda kehidupan itu berputar mungkin saat ini aku lebih beruntung dari pada dirimu, tapi kita juga tidak tahu dimasa depan mungkin kau bisa lebih beruntung dariku" terang Soo jung"Huft... semoga saja itu benar terjadi""Itu pasti akan terj
Soo yeon menatap punggung sang adik yang sedang berjalan menuju kamarnya, lalu pandangan Soo yeon tertuju pada Anna yang masih berdiri di dekat sofa tempat Soo yeon berdiri"Kemarilah Anna" kata Soo yeon, Anna mendekat kearah Soo yeon dengan sedikit keraguan, Soo yeon tersenyum dan meraih tangan Anna untuk duduk di sampingnya"Kau tidak perlu takut padaku" kata Soo yeon"Ah... Maafkan aku Senior""Anna bukankah aku pernah mengatakan padamu kalau kau boleh memanggilku Kakak, jika kau masih memanggilku Senior aku akan benar–benar marah padamu""Maaf...Sen....K...Kak" kata Anna sedikit gugup, Ya walaupun Anna adalah teman dekat Soo jung dia jarang bertemu dengan Soo yeon karena kegiatan Soo yeon yang padat dan Anna hanya bertemu beberapa kali dengan Soo yeon yang membuatnya sedikit canggung, terlebih lagi Soo yeon juga adalah salah satu Aktris yang sangat terkena
Soo jung sedang berada di sebuah ruangan tempat dia dan teman-temannya biasa berlatih"Krystal ini sudah waktunya untuk kembali" kata Anna salah satu teman Soo jung"Kalian di luan saja aku masih ingin berlatih" jawab Soo jung"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu" kata Anna, Soo jung menganggukkan kepalanya, Anna beserta kedua teman Soo jung yang lain pergi meninggalkan Soo jung di dalam ruangan itu sendiri, Soo jung kembali berlatih, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22:30 kst Soo jung duduk dilantai sambil meminum air mineral yang berada di dekatnya tiba-tiba ponsel Soo jung berdering pertanda panggilan masuk Soo jung melihat nama sang kakak tertera di sana"Ya... kak" jawab Soo jung"Kau dimana?" tanya Soo yeon dari seberang sana"Aku ada di ruang latihan""Jung Soo jung cepat pulang ini sudah larut malam" teriak Soo yeon"Baiklah... baiklah aku segera pulang lagi pula Kakak tidak perlu berteriak" jawab So
Soo jung sedang bersiap-siap untuk pergi menemui salah satu hair style yang biasa membantu Soo jung untuk mengecat rambut atau sekedar menata rambutnya, Soo jung mengenakan celana jeans yang di padukan dengan kaos putih dengan lengan yang berwarna hitam untuk sepatu Soo jung lebih memilih mengenakan sepatu kets berwarna putih "Ibu aku pergi dulu" kata Soo jung sambil mencium pipi sang ibu "Baiklah hati-hati dijalan" "Okay..." jawab Soo jung singkat "Oh ya dimana Kakak mu?" "Dia sedang bersiap-siap" "Apakah kalian akan pergi bersama?" tanya Man wol "Iya, bu" jawab Soo yeon yang mucul dari belakang sang ibu "Baiklah hati-hati di jalan dan jangan pulang terlalu malam" "Baik bu" jawab Soo yeon sambil mencium pipi sang ibu. Soo jung dan Soo yeon berjalalan menuju garasi mobil yang terletak di samping rumah mereka, Soo jung dan Soo yeon memilih mengendarai Chevrolet C7 "Soo jung kau yang menyetir
"Jadi informasi apa yang bisa ku dapatkan darimu?" tanya Seo won pada Yu jin, Yu jin memberikan sebuah map kepada Seo won, Seo won membuka map itu dan mulai membacanya dengan teliti "Dia adalah salah satu dokter di rumah sakit universitas nasional Seoul" "Apakah dia kekasih Ji hoon?" tanya Chang min "Ya... dia adalah kekasih Ji hoon" "Wah... akhirnya dia memiliki kekasih juga, aku kira selam ini dia adalah seorang Gay dan kekasihnya adalah Chang min ternyata aku salah" kata Seo won "Dia tidak mungkin seorang Gay, justru aku menghawatirkan jika yang Gay adalah dirimu" cibir Yu jin "Ternyata kau juga bisa berkata kasar" kata Seo won sambil mendekati Yu jin "Aku bukan seorang Gay, dan jika kau tidak yakin kita bisa membuktikan kehebatanku di ranjang sekarang juga" kata Seo won sambil membelai rambut Yu jin "Cih... jauhkan tangan kotormu dariku" "Hahaha... Yu jin... Yu jin, kau akan menyesal karena telah menol
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam dari bandara akhirnya Soo jung tiba di rumah orangtuanya yang terletak di Los Angeles California "Ah... rasanya sudah lama sekali aku tidak pulang" kata Soo jung saat turun dari mobil "Kau memang sudah lama tidak pulang Krystal dan ini sudah hampir satu tahun kau tidak pulang" jawab Lucy, Soo jung hanya tersenyum lalu masuk ke dalam rumah untuk mencari Ibunya saat Soo jung berjalan ke dapur Soo jung melihat Ibunya sedang memasak, Soo jung berjalan perlahan lalu memeluk sang ibu dari belakang "Aku sangat merindukan ibu" kata Soo jung sambil memeluk ibunya dengan erat "Soo jung kau membuat Ibu terkejut" kata Kang Man wol sambil berbalik menatap putri bungsunya "Sorry mom" jawab Soo jung sambil tersenyum lalu kembali memeluk ibunya "Ibu juga sangat merindukanmu" kata Man wol membalas pelukan Soo jung, Man wol mengurai pelukan mereka lalu menatap Soo jung "Dasar anak nakal, ke
"Kau pasti berbohongkan, aku tidak percaya Jika paman Yoon hee adalah ayahmu" "Jika kau tidak percaya kau bisa memastikannya" kata Seo won sambil tersenyum. Ponsel Yu jin berdering pertanda panggilan masuk dan disana tertera nama Lee Yoon hee "Hallo Yu jin, apakah kau sudah bertemu dengan Seo won?"tanya Yoon hee "Ya... aku sudah bertemu dengannya" "Paman yakin kau pasti terkejut dengan semua ini" "Ya... aku sedikit terkejut" "Hahaha... maafkan paman karena tidak memberi tahumu dari awal, tapi kau tidak perlu khawatir Seo won akan membantumu mendapatkan Ji hoon" "Baiklah paman aku mengerti" kata Yu jin setelah itu Yu jin mematikan ponselnya "Bagaimana apakah sekarang kau sudah percaya denganku?" tanya Seo won "Wah... aku benar-benar tidak menyangka ternyata sifat licikmu itu berasal dari Ayahmu" "Hahaha... buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya Yu jin" "Baiklah j
Soo jung dan Ji hoon duduk di sebuah bangku taman "Sebenarnya apa yang terjadi sehingga kau harus menemui orang tuamu?" tanya Ji hoon memulai perbincangan mereka "Aku juga tidak tahu,kakak ku menelfoku dan mengatakan aku harus segera pulang untuk menemui mereka" "Sepertinya sangat serius" "Entahlah aku berharap mereka baik-baik saja" "Aku yakin mereka akan baik-baik saja" kata Ji hoon, Soo jung hanya menganggukkan kepalanya "Sepertinya aku harus menemanimu" kata Ji hoon "Itu tidak perlu Ji hoon, jika kau pergi denganku bagaimana dengan pekerjaanmu" "Aku bisa meminta Chang min untuk mengerjakannya" "Itu sama saja dengan kau melalaikan tugasmu" "Tapi Soo jung kau lebih penting dari pada pekerjaanku" kata Ji hoon sambil menggenggam tangan Soo jung "Ayolah Ji hoon aku tidak ingin berdebat denganmu" "Baiklah...baiklah..." jawab Ji hoon pasrah, Soo jung tersenyum dan mengelus pipi Ji hoon