Brak!!
"APA KAMU SUDAH GILA!!" Julitte menggebrak meja lalu berdiri tegak. "Bukankah kamu sudah tahu bagaimana kriteria keluarga kita? Kenapa kamu yang harus menggoda dia? Lihatlah siapa dirinya, kalau bukan wanita ini yang menggodamu, kamu tidak akan terjerat oleh dia!"
"Eleonora! Apa yang aku katakan sebelumnya kepadamu sudah sangat jelas. Keluarga Devereux tidak menginginkan wanita sepertimu untuk menjadi menantu perempuan kami.
Aku harap kamu berkaca dan mengenali dirimu sendiri dengan baik, jangan menunggu sampai martabat baikmu menjadi rusak hingga orang lain melihatmu sebagai orang yang buruk," cerca Julitte.
"Memangnya apa saja kriteria keluarga kita?" seru Galant sembari menatap Julitte dengan tatapan dingin dan tajam. "Ibu! Jangan coba memberitahuku mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Aku sudah dewasa untuk bisa membedakannya. Jika ada orang yang aku sukai, meski dia adalah seorang pengemis s
"Kamu harus lebih cepat mengajariku dalam bisnis. Aku ingin menghancurkan semua yang dia miliki dengan tanganku sendiri. Aku ingin Dicky merasakan bagaimana rasanya kehilangan miliknya." Elle berkata dengan penuh kesungguhan, terlihat kobaran api semangat begitu membara di matanya. Galant menatap sekilas lalu menganggukkan kepalanya. "Baiklah jika itu keinginanmu." Tanpa membuang waktu, Elle meminta kepada Galant untuk mengantarnya ke perusahaan. Dia berpikir harus memulai sesegera mungkin dan bekerja dengan cepat agar bisa segera membalaskan dendam anak dan ibunya. *** Ruangan Galant—D'reux Company. Galant tidak memberi saran harus bagaimana dalam melakukan balas dendam, semua diserahkan kepada Elle karena itu adalah kemauan Elle sendiri, tetapi Galant diam-diam menuntun Elle dengan memberikan setumpuk berkas-berkas yang berisi informasi mengenai proyek D'reux Group. "Ini semua adalah informasi mengen
"Untuk apa dia menghubungiku lagi?" gumam Elle lalu dia menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan. Sebelum kemudian meletakkan ke telinganya."Ya?" jawab Elle saat panggilannya sudah tersambung."Elle, akhirnya aku bisa menghubungimu," ucap Valerie dari line seberang.Elle mendengkus kesal. "Katakan apa maumu?""Kenapa kamu berbicara seperti itu kepada teman lamamu. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu, aku tunggu kedatanganmu di kafe yang letaknya tidak jauh dari D'reux Company."Tanpa menjawab, Elle langsung memutuskan panggilan teleponnya. Elle memijit pelipisnya, dia merasa sedikit pusing memikirkan tentang apalagi yang akan Valerie perbuat kepadanya.Elle sebenarnya sempat meragu antara datang atau tidak, tetapi dia teringat akan satu hal jadi dia segera bangkit berdiri lalu menyambar tas dan ponselnya kemudian melangkah pergi.Begitu keluar ruan
Wajah Valerie berubah menjadi pucat. Dia mengambil nafas dalam-dalam seolah-olah menahan amarah yang hendak meledak. "Elle, tidak akan ada untungnya kamu melakukan sesuatu kepadaku. Bagaimana jika kita membuat kesepakatan? Kamu hancurkan informasi yang ada di tanganmu itu jadi Dicky tidak akan pernah tahu ada hal seperti itu dan aku akan memberitahumu sesuatu tentang Galant." Elle mengernyitkan dahinya, matanya menatap heran ke arah Valerie. "Apa hubungan semua ini dengan Galant?" "Percayalah hal yang akan aku katakan adalah hal yang penting untukmu sehingga kamu tidak akan rugi dengan kesepakatan ini." Valerie berkata dengan antusias seraya mencondongkan tubuhnya ke depan, lebih mendekatkan diri ke Elle. Melihat Valerie yang tampak begitu meyakinkan hampir saja Elle menyetujui kesepakatan yang ditawarkan oleh Valerie. Namun, Elle tiba-tiba teringat akan perbuatan Valerie di masa lalu. Elle bangkit berdiri dari dudu
Elle segera melupakan pertemuannya dengan Valerie dan kembali memfokuskan diri dengan proyek yang akan dia tangani. Galant tetap mempertahankan posisi Elle sebagai asisten pribadi presdir di perusahaan. Selain itu untuk melancarkan rencana Elle, Galant juga mengatur dengan memberinya posisi sebagai manager di salah satu cabang D'reux Company. Sebenarnya banyak orang yang meragukan kemampuan Elle, tapi Elle tidak memperdulikannya. Bagi Elle sebuah kinerja adalah yang paling penting jadi Elle akan bekerja semakin keras untuk mempersiapkan tender. Selama masa-masa itu Galant banyak memberikan saran. Meskipun yang bertanggung jawab atas tender adalah Elle, tetapi semuanya tetap Galant yang turun tangan langsung mengajari Elle hingga pada akhir rencana yang sempurna. *** Suara dering alarm membuat Elle yang tengah tertidur lelap harus terbangun. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali dan menggeliat. Elle me
"Eleonora, apa yang sedang kamu lakukan di sini?" Dicky bertanya seraya menatap curiga kepada Elle. Keningnya mengerut dalam. Namun, Elle tidak menjawab. Dia pun tidak menggubris Dicky. Elle tidak memandang Dicky, melewatinya begitu saja menuju ke posisi tempat duduk tamu undangan untuk D'reux Group. Setelah duduk, Elle hanya fokus pada dokumen yang ada di tangannya. Dia membacanya lagi dan lagi. Elle masih merasa gugup meskipun sudah membaca berkali-kali bahkan hampir bisa membaca mundur. Tangan Elle sampai berkeringat, khawatir semuanya tidak akan berjalan dengan baik. Selain itu Elle juga merasakan Dicky yang terus menatapnya, membuat Elle semakin tertekan. "Tenang Elle ... fokus!" Elle terus memaksakan diri agar fokus pada dokumen di tangannya dan menyemangati diri agar tenang. Berdasarkan informasi dari Galant. Proyek H&M ini adalah salah satu proyek yang ditunggu-tunggu oleh keluarga Di
"Kamu pasti sengaja bersaing dengan keluarga Dirk untuk proyek H&M ini?!" Dicky terlihat sangat marah, matanya melotot hingga seakan-akan bola matanya siap meloncat keluar. Tangannya mengepal kuat dan mulai melangkah dengan berat mendekati Elle. Elle mengernyitkan keningnya sembari memandang samar-samar Dicky yang berjalan mendekat. "Jelek sekali," gumam Elle. Ketika Dicky telah berhadapan dengan Elle, dia menghunuskan tatapan tajam ke arah Elle, tetapi Elle tidak memperdulikannya. Elle menghela nafas pelan lalu berkata, "Proyek H&M Company adalah penawaran tender terbuka jadi perusahaan manapun yang memenuhi syarat bisa melakukan penawaran. Lagipula D'reux Company mendapatkan undangan langsung dari H&M Company jadi tidak mungkin kami mengabaikannya." "Bullshit! Bagaimana mungkin Galant melirik proyek H&M Company, proyek ini cuma proyek kecil. Semua ini pasti ulahmu. Kamu pasti sengaja melakuka
"Apa ini?" tanya Dicky seraya menyipitkan matanya. "Mulailah tekan tombolnya dan dengarkan baik-baik. Kamu pasti akan tertarik dengan isinya." Elle tersenyum menyeringai, sedangkan Dicky semakin mengerutkan alisnya. Sesuatu yang diberikan oleh Elle ke Dicky adalah pen recorder yang berisi percakapannya dengan Valerie sewaktu di kafe. Elle sengaja memberikan kepada Dicky setelah pertemuan selesai. Elle tahu emosi Dicky pasti akan meledak dan kecewa jika mengetahuinya, moodnya akan semakin buruk apalagi setelah mendapatkan kekalahan dalam tender. Namun, kali ini Elle harus sedikit merasa kecewa karena Dicky tidak menyalakan pen recorder tersebut juga tidak mengembalikannya kepada Elle. Elle tahu kalau Dicky melakukan itu karena dia masih curiga kepada Elle. Menurut karakter Dicky yang Elle kenal, Dicky tidak akan mendengarkan rekaman itu di depan Elle. Elle mengendikkan bahunya
"Elle, congratulations!" Celine memberikan ucapan selamat kepada Elle dengan senyuman di wajahnya. "Celine? Kau di sini?" Elle sedikit terkejut, melihat Celine kini duduk di sampingnya kemudian beralih menatap Galant. "Galant, ini ...?" Galant tersenyum seraya meletakkan 1 tangan di dagu lalu berkata, "Aku tahu kamu memiliki hubungan yang dekat dengan Celine jadi aku ingin membagi moment penting dengannya." Elle tertawa bahagia dan mengangguk, tetapi Elle tidak menyadari Galant memiliki arti lain dalam perkataannya tersebut. Tidak lama kemudian, pelayan mengantarkan makanan yang sudah dipesan oleh Galant. Saat makanan dan minuman sudah terhidang di atas meja. "Sepertinya ini sangat enak," gumam Elle yang sudah tidak sabar. Kini dia langsung menikmati makanan yang telah tersedia di atas meja itu. Ketika ketiganya telah selesai dengan makanan dan wine-nya, Celine mengajak Elle agar menemani
"Oh iya Archie, apakah kamu ada mendengar sesuatu baru-baru ini? Apakah ... apakah sejak awal Galant sudah mencurigai rencana kita kemarin?" tanya Elle dengan suara yang bergetar. Dia membombardir Archie dengan pertanyaan bertubi-tubi."Galant sangatlah pintar. Pada awalnya ketika aku berpura-pura menggugurkan anak untuk menipunya dengan bantuan Archie, Galant menyakini semua kejadian itu adalah benar. Karena alasan Elle dengan tega menggugurkan anaknya itu Galant pun menjadi marah. Jika Galant sedang marah dan merasa ada yang janggal maka dia tidak akan menunda untuk menyelidikinya.Aku telah mengetahui kemampuannya dalam menyelidiki, aku benar-benar khawatir dia akan menemukan sesuatu."Archie menekan pundak Elle, mencegahnya agar tidak banyak bergerak. Archie menenangkan Elle dengan berkata, "Tidak ... jangan khawatir, dokter yang membantu operasimu sudah tidak berada di kota itu lagi, Galant tidak akan menemukannya.""Kalau begitu maksudmu
Pada awalnya Elle tidak ingin berpikir terlalu banyak. Waktu itu dia hanya berpikir tidak ingin menyikirkan anaknya dan segera pergi dari Galant. Namun, di saat sekarang anak-anak ini akan segera terlahir di dunia, entah kenapa Elle mulai khawatir. Hanya saja saat ini Elle tidak mempunyai banyak waktu untuk berpikir mengenai hal itu. "Akhh ...." Elle menjerit keras, tubuhnya gemetaran. Dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Dokter dan perawat masuk ke dalam ruang bersalin. Mereka mempersiapkan alat-alat medis. Kemudian, sang dokter memeriksa jalan lahir Elle. "Nyonya Eleonora, anda harus mendorong dengan kuat. Kepala bayi sudah terlihat, Nyonya," ucap sang dokter. Elle mengangguk lemah, kemudian dia mendorong sekuat mungkin. Archie mengusup ke samping Elle, dia terus memberikan kekuatan padanya. "Akkhhh-" Elle menjerit keras, dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Archie m
"Archie ... perutku sakitt!" Elle merintih kesakitan dengan wajah yang begitu pucat. Elle menghela nafas, dia tidak tahu apakah akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Tiba-tiba Elle merasakan kakinya basah akan cairan yang mengalir sangat cepat. "Cairan ketuban! Seperti sudah pecah." "Kamu sedang di gerbang pintu perusahaan, 'kan? Jangan bergerak, aku akan segera ke sana." Archie berbicara dengan nada yang sangat cemas bahkan dari earphone Elle terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru. Sempat terdengar juga Archie yang memerintahkan seseorang untuk menghubungi ambulans kemudian Elle mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan. "Elle jangan takut ... apakah kamu mengingat tindakan yang telah kamu pelajari di kelas ibu hamil sebelumnya?" Kata-kata Archie yang masuk ke telinga tiba-tiba seperti sebuah petunjuk di kala pikiran Elle sedang panik. "Ingat!" kata Elle dengan yakin. Sebelumnya Archie mem
Elle seperti orang tenggelam yang akan mati, tetapi beruntung menemukan kayu apung untuk dirinya. Kayu apung itu adalah Archie. Archie adalah penyelamatnya. Maka dari itu, Elle hanya bisa menunggu hingga kondisi tubuhnya membaik lalu bekerja keras sebagai imbalan atas upaya Archie selama ini. Beruntung setelah seminggu kondisi Elle perlahan-lahan membaik. Di bawah bimbingan Archie, Elle mulai belajar tentang bisnis ekspor dan impor. Sejak Elle keluar dari tempat Celine hingga beberapa minggu berada di Berlin Elle belum pernah menghubungi Celine. Elle sedikit merasa tidak enak mengenai hal itu karena selama ini jika Elle berada dalam kesulitan, Celine lah yang mendampinginya. Maka hari ini Elle mencoba menghubungi Celine. Celine yang dihubungi oleh Elle merasa kaget sekaligus senang. Dalam pembicaraannya lewat sambungan telepon, Celine mengatakan jika dirinya terkejut ketika Galant memberitahu kalau Elle telah menggugurkan kandungannya.
Semua yang terjadi adalah rencana Archie. Elle tidak benar-benar menggugurkan anak dalam kandungannya. Dia hanya melakukan pembersihan rahim. Dokter yang melakukannya juga telah diatur oleh Archie. Archie juga mempunyai bisnis di kota ini. Relasi Archie juga bisa dikatakan banyak seperti Galant. Jadi dia juga bisa dengan mudah menemukan kenalan yang bisa membantunya. Elle memang diberi obat bius, tetapi dosis obat bius yang diberikan tidak terlalu besar sehingga hanya membuat dirinya terlihat lemah dan tidak membahayakan janin di perutnya. Sedangkan darah yang dilihat oleh Galant tadi adalah milik seorang gadis kecil yang baru saja menjalani operasi. Galant melihatnya sehingga dia berpikir seakan Elle sedang menjalankan operasi. Elle beristirahat sejenak di ruang operasi sedangkan Archie membawa dan akan menguburkan sesuatu yang mereka anggap 'janin' tersebut. 
Tanpa izin dan dengan berani Elle menatap Galant dan Galant pun membalas tatapan Elle. Mereka saling beradu pandang beberapa saat. Waktu terasa berhenti saat itu juga. Galant menggeretakkan giginya, otot-otot di wajahnya bergetar, tatapannya begitu tajam. Elle sedikit takut melihat Galant yang seperti itu. Elle mengepalkan tangan dengan erat. Rasa sakit akibat tancapan kuku di telapak tangan membuat Elle tetap sadar dan mengingatkan bahwa dirinya tidak bisa lagi jika mundur. Tiba-tiba Galant tersenyum, tetapi senyumnya tidak sampai mencapai matanya lebih tepatnya Galant tersenyum devil. "Eleonora, jika sekarang kamu menyingkirkan anak itu, aku ... Galant Devereux mulai hari ini juga tidak akan berhubungan denganmu." "Baik!" Elle berkata menekankan. Dia menelan ludah yang terasa pahit lalu tersenyum kecil pada Galant meskipun hatinya sakit dan tidak berhenti bergetar. Elle yang masih memanda
"Tidak boleh!" Elle berucap tegas dan menatap Archie dengan tatapan peringatan. "Ternyata rencananya adalah dia ingin menggugurkan anakku!" batin Elle. Elle yang sedang menatap Archie seketika menjadi takut. Seolah merasa jika Archie adalah orang yang akan mengambil nyawa anaknya dengan tangannya. Archie tertegun sesaat. Dia tidak menyangka jika Elle akan bereaksi seperti itu, tetapi keterkejutan di sorot matanya seolah hanya bersinar sebentar saja lalu kembali tenang. Hanya saja dari sorot matanya Elle dapat melihat pancaran sedikit rasa kecewa. "Maksudku bukan benar-benar menyuruhmu menggugurkan anak dalam perutmu itu," kata Archie. Elle tertegun dan mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu?" "Elle, aku bisa membantumu." Suara Archie terdengar berat. Matanya terus tertuju kepada Elle. Elle membalas tatapan Archie. Membuat jantungnya berdegup kencang la
Elle berbicara dengan nada yang tidak menyindir sedikit pun. "Kalau kamu tidak percaya kamu bisa pergi mencari tahu. Berdasarkan kemampuanmu, kamu ingin mencari tahu tentang apapun pasti akan mudah bagimu atau bahkan kamu sudah mencari tahu?" Saat kalimat tersebut keluar, Elle semakin yakin bahwa Galant sudah mencari tahu tentang Archie. Galant serba ingin tahu, serba ingin menggenggam segalanya dalam genggamannya. Proses perceraian mereka pun semua dibawah kendalinya. Tentu saja, kapan Elle bertemu dengan Archie, tidak mungkin Galant tidak tahu. "Tuan Kyne, pulanglah terlebih dahulu. Jika kamu pergi ke bandara sekarang kemungkinan masih sempat ...." Sebenarnya Elle juga tidak yakin akan pembicaraannya, tapi yang Elle tahu Archie harus berangkat ke luar negeri. Kalau Elle sampai menghambat pekerjaannya, dia akan merasa sangat tidak enak. Namun, Archie malah tersenyum dan melihat ke arah Galant. "Tuan Devereux, aku ingin ber
Melihat Elle yang histeris, Galant langsung memeluk Elle lalu berbisik di telinganya, "Tidak apa-apa, tidak akan ada apa-apa. Aku akan mencari dokter terbaik untukmu."Elle memberontak, ingin melepaskan diri dari dekapannya. Kata-kata Galant sedikitpun tidak membuat Elle merasa tenang, tetapi malah sebaliknya. Elle merasa Galant hanya ingin mempertahankan wajahnya.Elle mendengarkan Galant berbicara dengan dokter yang sedang mengobati dirinya agar mencari dokter bedah plastik yang terbaik dan paling hebat juga mendengar Galant yang menyuruhnya agar tidak takut, air mata Elle pun berhenti berlinang. Elle juga sudah tidak menangis.Hanya saja Elle merasa seperti kehilangan seluruh tenaganya. Berada di dalam pelukan Galant, Elle tidak menangis, tidak berisik, juga tidak bergerak meskipun jarum yang menusuk dagingnya memberi rasa sakit yang luar biasa. Namun, Elle lebih dapat merasakan rasa sakit di hatinya yang terasa sangat sakit.Do