Sinar matahari pagi menembus jendela kamar, perlahan Elle mulai membuka kedua matanya. Dia menggeliat dan menguap. Saat tangan Elle meraba ke samping ternyata Galant sudah tidak ada di sampingnya. Elle melihat tubuh polosnya hanya terbalut oleh selimut. Dia tersenyum kecil ketika mengingat tadi malam menghabiskan sepanjang malam bercinta dengan Galant.
"Sayang? Kau sudah bangun?" Galant berjalan keluar dari arah kamar mandi, tubuhnya terlihat segar dan telah terbalut rapi oleh setelan jas hitam, aroma parfum maskulin pun menyeruak ke indra penciuman Elle, tatapannya kini menatap Elle yang sudah bangun. Dia mendekat, lalu duduk di samping istrinya itu. "Kau lebih dulu bangun?" Elle menundukan kepalanya. Dia sungguh malu pada Galant yang terlebih dulu bangun darinya. Ini semua karena ulah Galant yang membuat Elle baru tidur jam 3 pagi. Bahkan sekarang dia masih mengantuk. Tubuhnya remuk karena tadi malam Galant teru"Lalu bagaimana dengan Chloe?!" Elle langsung berkata setelah mendengarkan penjelasan Galant yang menyatakan bahwa dia melihat rekaman CCTV kediaman.Galant tercengang sejenak kemudian menyunggingkan senyuman yang membuat Elle seketika terpana, pipi Elle pun memerah. Elle menjadi salah tingkah ketika manik biru Elle bertemu dengan manik coklat Galant. Elle segera mengalihkan pandangannya. Dia tidak ingin Galant mengetahui jika dirinya kini sedang terpana akan ketampanan Galant.Galant yang melihat pipi Elle merona merasa gemas lalu dengan tiba-tiba Galant mengangkat tangannya mencubit lembut pipi Elle. "Apa kamu cemburu?Chloe adalah kepala perancang dan direktur design perusahaan pakaian D'reux Group. Foto-foto yang ibuku tunjukkan kepadamu semuanya adalah foto hasil pemotretan untuk lounching produk baru dua tahun lalu, di mana aku dan Chloe diminta oleh ibu untuk menjadi modelnya."Elle segera menepis tangan Ga
"Wanitaku tidak boleh diantarkan oleh pria lain!" tukas Galant. Elle seketika terkejut dengan penyebutan 'wanitaku' untuk dirinya. Dia tidak bisa mengelak jika saat ini hatinya merasa sangat bahagia. Melihat Galant sedang lengah, Elle merebut kembali ponselnya. "Aku sebenarnya juga tidak ingin dia mengantarkanku dan kamu harus membiarkan aku mengatakan kepadanya. Setelah kejadian ini aku bisa melihat jika dia adalah orang yang benar-benar baik jadi harus berbicara secara baik-baik." Elle mencoba menghubungi Archie kembali, tetapi Galant tidak memberi kesempatan kepada Elle untuk menelepon. Galant mendorong pelan tubuh Elle hingga membuat Elle kembali terbaring di atas ranjang kemudian Galant naik ke atas tubuh Elle. "G-Galant apa yang kamu lakukan?" Galant mengulum senyumannya, melihat wanita di bawahnya itu tampak menggemaskan. Sesaat mata Elle bertemu dengan mata Galant. Mereka saling menatap d
Galant menarik dagu Elle, mencium dan melumat lembut bibir wanita itu. "Kenapa kau menggemaskan sekali? Apa kau ingin aku membuatmu terbaring tak berdaya di ranjang?" bisiknya tepat di atas bibir Elle dengan nada yang menggoda. Elle mendelik menatap tajam Galant. "Galant!" serunya kesal. Galant terkekeh. Dia langsung menangkup kedua pipi Elle dan memberikan kecupan bertubi-tubi diseluruh wajah Elle. "Galant! Stop it!" tukas Elle. Galant kembali terkekeh. Dia merasa Elle selalu menggemaskan. "Ya sudah kita berangkat sekarang." Galant mengelus pipi Elle lembut. Kini Galant membantu Elle bangkit berdiri dari pangkuannya lalu merengkuh bahu Elle, membawanya menuju mobil. *** Galant melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah kota Mississauga. Sesaat tatapannya menatap wajah Elle yang cemberut dan terlihat kesal. Ya, hingga detik ini Galant belum mengembalikan ponsel Elle. &n
"GALANT! Tanganmu!!" Elle memukul tangan Galant."Begitu menggoda, Sayang. Aku jadi menginginkanmu sekarang," gumam Galant dengan senyuman nakal."Galant! Jangan aneh-aneh ya, kita sedang berada di dalam mobil yang sedang melaju," cebik Elle dengan bibir berkerut, matanya mendelik tajam dan penuh peringatan ke arah Galant."Aku sudah lama tidak melakukannya, Sayang." Tangan Galant dengan cepat melepas seatbelt Elle lalu menarik Elle hingga membuat Elle terduduk di atas pangkuannya."G-Galant. Kau sedang mengemudi. Kau ini sudah lama dari mana. Tadi malam hingga pagi sudah meminta!" seru Elle kesal.Galant yang tidak menghiraukan perkataan Elle malah mengubah setelan mobilnya menjadi mode self driving cars (pengemudi otomatis)."Itu tadi malam, Sayang, sekarang sudah siang. Lagipula kenapa kau sangat menggemaskan?” Galant menarik dagu Elle, mencium dan melumat bibir lembut sang istri. Perl
Pandangan Elle lurus menerawang ke luar jendela mobil. Sedikit pemikiran mengganggu pikirannya kala dia telah berada di kotanya dulu. Dia merasa takut jika Julitte sampai mengetahui dirinya kembali bersama Galant lagi. Julitte pasti akan mendatangi dirinya jadi dia harus bersiap jika hal itu sampai terjadi. Setelah menyadari sesuatu Elle mengernyitkan keningnya, dia sedikit merasa bingung kala pemandangan di luar jendela bukanlah jalanan menuju ke arah kediaman Galant. Elle mengalihkan pandangannya ke arah Galant dan berkata, "Galant, ini bukan arah pulang ke kediaman. Kita mau kemana?" "Kamu akan segera mengetahuinya," ucap Galant seraya mengelus puncak kepala Elle. Tak berselang lama mobil Galant tiba di depan sebuah mansion yang sangat besar dan mewah bak istana. Para penjaga langsung memberikan akses masuk kala melihat yang datang adalah mobil Galant. Mobil Galant kini terparkir apik di sebuah hala
Brak!! "APA KAMU SUDAH GILA!!" Julitte menggebrak meja lalu berdiri tegak. "Bukankah kamu sudah tahu bagaimana kriteria keluarga kita? Kenapa kamu yang harus menggoda dia? Lihatlah siapa dirinya, kalau bukan wanita ini yang menggodamu, kamu tidak akan terjerat oleh dia!" "Eleonora! Apa yang aku katakan sebelumnya kepadamu sudah sangat jelas. Keluarga Devereux tidak menginginkan wanita sepertimu untuk menjadi menantu perempuan kami. Aku harap kamu berkaca dan mengenali dirimu sendiri dengan baik, jangan menunggu sampai martabat baikmu menjadi rusak hingga orang lain melihatmu sebagai orang yang buruk," cerca Julitte. "Memangnya apa saja kriteria keluarga kita?" seru Galant sembari menatap Julitte dengan tatapan dingin dan tajam. "Ibu! Jangan coba memberitahuku mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Aku sudah dewasa untuk bisa membedakannya. Jika ada orang yang aku sukai, meski dia adalah seorang pengemis s
"Kamu harus lebih cepat mengajariku dalam bisnis. Aku ingin menghancurkan semua yang dia miliki dengan tanganku sendiri. Aku ingin Dicky merasakan bagaimana rasanya kehilangan miliknya." Elle berkata dengan penuh kesungguhan, terlihat kobaran api semangat begitu membara di matanya. Galant menatap sekilas lalu menganggukkan kepalanya. "Baiklah jika itu keinginanmu." Tanpa membuang waktu, Elle meminta kepada Galant untuk mengantarnya ke perusahaan. Dia berpikir harus memulai sesegera mungkin dan bekerja dengan cepat agar bisa segera membalaskan dendam anak dan ibunya. *** Ruangan Galant—D'reux Company. Galant tidak memberi saran harus bagaimana dalam melakukan balas dendam, semua diserahkan kepada Elle karena itu adalah kemauan Elle sendiri, tetapi Galant diam-diam menuntun Elle dengan memberikan setumpuk berkas-berkas yang berisi informasi mengenai proyek D'reux Group. "Ini semua adalah informasi mengen
"Untuk apa dia menghubungiku lagi?" gumam Elle lalu dia menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan. Sebelum kemudian meletakkan ke telinganya."Ya?" jawab Elle saat panggilannya sudah tersambung."Elle, akhirnya aku bisa menghubungimu," ucap Valerie dari line seberang.Elle mendengkus kesal. "Katakan apa maumu?""Kenapa kamu berbicara seperti itu kepada teman lamamu. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu, aku tunggu kedatanganmu di kafe yang letaknya tidak jauh dari D'reux Company."Tanpa menjawab, Elle langsung memutuskan panggilan teleponnya. Elle memijit pelipisnya, dia merasa sedikit pusing memikirkan tentang apalagi yang akan Valerie perbuat kepadanya.Elle sebenarnya sempat meragu antara datang atau tidak, tetapi dia teringat akan satu hal jadi dia segera bangkit berdiri lalu menyambar tas dan ponselnya kemudian melangkah pergi.Begitu keluar ruan
"Oh iya Archie, apakah kamu ada mendengar sesuatu baru-baru ini? Apakah ... apakah sejak awal Galant sudah mencurigai rencana kita kemarin?" tanya Elle dengan suara yang bergetar. Dia membombardir Archie dengan pertanyaan bertubi-tubi."Galant sangatlah pintar. Pada awalnya ketika aku berpura-pura menggugurkan anak untuk menipunya dengan bantuan Archie, Galant menyakini semua kejadian itu adalah benar. Karena alasan Elle dengan tega menggugurkan anaknya itu Galant pun menjadi marah. Jika Galant sedang marah dan merasa ada yang janggal maka dia tidak akan menunda untuk menyelidikinya.Aku telah mengetahui kemampuannya dalam menyelidiki, aku benar-benar khawatir dia akan menemukan sesuatu."Archie menekan pundak Elle, mencegahnya agar tidak banyak bergerak. Archie menenangkan Elle dengan berkata, "Tidak ... jangan khawatir, dokter yang membantu operasimu sudah tidak berada di kota itu lagi, Galant tidak akan menemukannya.""Kalau begitu maksudmu
Pada awalnya Elle tidak ingin berpikir terlalu banyak. Waktu itu dia hanya berpikir tidak ingin menyikirkan anaknya dan segera pergi dari Galant. Namun, di saat sekarang anak-anak ini akan segera terlahir di dunia, entah kenapa Elle mulai khawatir. Hanya saja saat ini Elle tidak mempunyai banyak waktu untuk berpikir mengenai hal itu. "Akhh ...." Elle menjerit keras, tubuhnya gemetaran. Dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Dokter dan perawat masuk ke dalam ruang bersalin. Mereka mempersiapkan alat-alat medis. Kemudian, sang dokter memeriksa jalan lahir Elle. "Nyonya Eleonora, anda harus mendorong dengan kuat. Kepala bayi sudah terlihat, Nyonya," ucap sang dokter. Elle mengangguk lemah, kemudian dia mendorong sekuat mungkin. Archie mengusup ke samping Elle, dia terus memberikan kekuatan padanya. "Akkhhh-" Elle menjerit keras, dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Archie m
"Archie ... perutku sakitt!" Elle merintih kesakitan dengan wajah yang begitu pucat. Elle menghela nafas, dia tidak tahu apakah akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Tiba-tiba Elle merasakan kakinya basah akan cairan yang mengalir sangat cepat. "Cairan ketuban! Seperti sudah pecah." "Kamu sedang di gerbang pintu perusahaan, 'kan? Jangan bergerak, aku akan segera ke sana." Archie berbicara dengan nada yang sangat cemas bahkan dari earphone Elle terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru. Sempat terdengar juga Archie yang memerintahkan seseorang untuk menghubungi ambulans kemudian Elle mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan. "Elle jangan takut ... apakah kamu mengingat tindakan yang telah kamu pelajari di kelas ibu hamil sebelumnya?" Kata-kata Archie yang masuk ke telinga tiba-tiba seperti sebuah petunjuk di kala pikiran Elle sedang panik. "Ingat!" kata Elle dengan yakin. Sebelumnya Archie mem
Elle seperti orang tenggelam yang akan mati, tetapi beruntung menemukan kayu apung untuk dirinya. Kayu apung itu adalah Archie. Archie adalah penyelamatnya. Maka dari itu, Elle hanya bisa menunggu hingga kondisi tubuhnya membaik lalu bekerja keras sebagai imbalan atas upaya Archie selama ini. Beruntung setelah seminggu kondisi Elle perlahan-lahan membaik. Di bawah bimbingan Archie, Elle mulai belajar tentang bisnis ekspor dan impor. Sejak Elle keluar dari tempat Celine hingga beberapa minggu berada di Berlin Elle belum pernah menghubungi Celine. Elle sedikit merasa tidak enak mengenai hal itu karena selama ini jika Elle berada dalam kesulitan, Celine lah yang mendampinginya. Maka hari ini Elle mencoba menghubungi Celine. Celine yang dihubungi oleh Elle merasa kaget sekaligus senang. Dalam pembicaraannya lewat sambungan telepon, Celine mengatakan jika dirinya terkejut ketika Galant memberitahu kalau Elle telah menggugurkan kandungannya.
Semua yang terjadi adalah rencana Archie. Elle tidak benar-benar menggugurkan anak dalam kandungannya. Dia hanya melakukan pembersihan rahim. Dokter yang melakukannya juga telah diatur oleh Archie. Archie juga mempunyai bisnis di kota ini. Relasi Archie juga bisa dikatakan banyak seperti Galant. Jadi dia juga bisa dengan mudah menemukan kenalan yang bisa membantunya. Elle memang diberi obat bius, tetapi dosis obat bius yang diberikan tidak terlalu besar sehingga hanya membuat dirinya terlihat lemah dan tidak membahayakan janin di perutnya. Sedangkan darah yang dilihat oleh Galant tadi adalah milik seorang gadis kecil yang baru saja menjalani operasi. Galant melihatnya sehingga dia berpikir seakan Elle sedang menjalankan operasi. Elle beristirahat sejenak di ruang operasi sedangkan Archie membawa dan akan menguburkan sesuatu yang mereka anggap 'janin' tersebut. 
Tanpa izin dan dengan berani Elle menatap Galant dan Galant pun membalas tatapan Elle. Mereka saling beradu pandang beberapa saat. Waktu terasa berhenti saat itu juga. Galant menggeretakkan giginya, otot-otot di wajahnya bergetar, tatapannya begitu tajam. Elle sedikit takut melihat Galant yang seperti itu. Elle mengepalkan tangan dengan erat. Rasa sakit akibat tancapan kuku di telapak tangan membuat Elle tetap sadar dan mengingatkan bahwa dirinya tidak bisa lagi jika mundur. Tiba-tiba Galant tersenyum, tetapi senyumnya tidak sampai mencapai matanya lebih tepatnya Galant tersenyum devil. "Eleonora, jika sekarang kamu menyingkirkan anak itu, aku ... Galant Devereux mulai hari ini juga tidak akan berhubungan denganmu." "Baik!" Elle berkata menekankan. Dia menelan ludah yang terasa pahit lalu tersenyum kecil pada Galant meskipun hatinya sakit dan tidak berhenti bergetar. Elle yang masih memanda
"Tidak boleh!" Elle berucap tegas dan menatap Archie dengan tatapan peringatan. "Ternyata rencananya adalah dia ingin menggugurkan anakku!" batin Elle. Elle yang sedang menatap Archie seketika menjadi takut. Seolah merasa jika Archie adalah orang yang akan mengambil nyawa anaknya dengan tangannya. Archie tertegun sesaat. Dia tidak menyangka jika Elle akan bereaksi seperti itu, tetapi keterkejutan di sorot matanya seolah hanya bersinar sebentar saja lalu kembali tenang. Hanya saja dari sorot matanya Elle dapat melihat pancaran sedikit rasa kecewa. "Maksudku bukan benar-benar menyuruhmu menggugurkan anak dalam perutmu itu," kata Archie. Elle tertegun dan mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu?" "Elle, aku bisa membantumu." Suara Archie terdengar berat. Matanya terus tertuju kepada Elle. Elle membalas tatapan Archie. Membuat jantungnya berdegup kencang la
Elle berbicara dengan nada yang tidak menyindir sedikit pun. "Kalau kamu tidak percaya kamu bisa pergi mencari tahu. Berdasarkan kemampuanmu, kamu ingin mencari tahu tentang apapun pasti akan mudah bagimu atau bahkan kamu sudah mencari tahu?" Saat kalimat tersebut keluar, Elle semakin yakin bahwa Galant sudah mencari tahu tentang Archie. Galant serba ingin tahu, serba ingin menggenggam segalanya dalam genggamannya. Proses perceraian mereka pun semua dibawah kendalinya. Tentu saja, kapan Elle bertemu dengan Archie, tidak mungkin Galant tidak tahu. "Tuan Kyne, pulanglah terlebih dahulu. Jika kamu pergi ke bandara sekarang kemungkinan masih sempat ...." Sebenarnya Elle juga tidak yakin akan pembicaraannya, tapi yang Elle tahu Archie harus berangkat ke luar negeri. Kalau Elle sampai menghambat pekerjaannya, dia akan merasa sangat tidak enak. Namun, Archie malah tersenyum dan melihat ke arah Galant. "Tuan Devereux, aku ingin ber
Melihat Elle yang histeris, Galant langsung memeluk Elle lalu berbisik di telinganya, "Tidak apa-apa, tidak akan ada apa-apa. Aku akan mencari dokter terbaik untukmu."Elle memberontak, ingin melepaskan diri dari dekapannya. Kata-kata Galant sedikitpun tidak membuat Elle merasa tenang, tetapi malah sebaliknya. Elle merasa Galant hanya ingin mempertahankan wajahnya.Elle mendengarkan Galant berbicara dengan dokter yang sedang mengobati dirinya agar mencari dokter bedah plastik yang terbaik dan paling hebat juga mendengar Galant yang menyuruhnya agar tidak takut, air mata Elle pun berhenti berlinang. Elle juga sudah tidak menangis.Hanya saja Elle merasa seperti kehilangan seluruh tenaganya. Berada di dalam pelukan Galant, Elle tidak menangis, tidak berisik, juga tidak bergerak meskipun jarum yang menusuk dagingnya memberi rasa sakit yang luar biasa. Namun, Elle lebih dapat merasakan rasa sakit di hatinya yang terasa sangat sakit.Do