"Tidak perlu menatapku dengan heran seperti itu. Kemarin setelah kita bertemu, aku merasa kamu aneh. Jadi waktu pulang aku memberitahu Dicky. Lalu coba kami tebak ada apa?" Valerie bersikap sengaja berlebihan atau kebanyakan orang menyebutnya 'lebay'. "Aku mengetahui rahasia besarmu!"
Elle mengernyitkan keningnya, tidak ingin memperdulikan Valerie. Terlihat Dicky juga mulai melangkah mendekat ke arah Elle dan mulai membuka mulut.
"Elle, apa kamu tahu kenapa Galant bersamamu dan masih membantumu melawan keluarga Dirk?" Wajah Dicky penuh kemisteriusan, sorot matanya terlihat ada maksud yang tersembunyi.
Elle memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat Dicky. Namun, kata-kata lanjutan yang Dicky keluarkan benar-benar membuat sekujur tubuh Elle gemetar dan dipenuhi keringat dingin.
Dicky tersenyum dingin. "Semua karena yang bertabrakan dengan Katherine adalah AKU."
Mata Elle seketika terbelalak.
"Elle, ayo kita pergi." Celine mengajak Elle pergi sembari melirik ke arah Dicky dan Valerie. Elle memegang erat lengan Celine seperti memegang rumput terakhir. Dia menarik nafas dalam sejenak dan berlalu mengikuti Celine. Meski hati Elle sudah penuh dengan luka, tetapi Elle tetap tidak mau Dicky dan Valerie menertawakannya. Namun, Dicky tiba-tiba menghadang sebelum sempat Elle keluar dari kafe. "Elle ...." Dicky menatap Elle dengan tatapan yang serius kemudian berkata, "Bukankah kamu sudah bercerai dengan Galant sekarang jadi kembalilah." "Kembali?" gumam Elle seraya mengerutkan keningnya, tertegun sesaat bahkan Valerie juga tercengang. "Suamiku, apa yang sedang kamu katakan?" Valerie berkata sambil memeluk lengan Dicky. Wajahnya tidak lagi menunjukkan kesombongan seperti sebelumnya. Hanya tersirat kegelisahan dan rasa tidak tenang. Dicky melirik Valerie sebentar
Celine mengerutkan alisnya dengan wajah khawatir segera mengambil selembar tisu untuk mengusap air mata Elle. Elle yang mendapatkan perlakuan dari Celine itu berusaha untuk mengembangkan senyumannya. Dengan cepat Elle berkata, "Aku tidak apa-apa. Supnya ... terlalu panas." "Elle, kamu tidak usah terburu-buru. Kamu yang seperti ini aku juga ikut merasa sedih." Celine mendesah pelan seraya menarik Elle ke dalam pelukannya, mengelus lembut punggung Elle. "Elle, jika menangis membuat hatimu tenang maka menangislah. Itu akan membuat bebanmu lebih ringan," lanjut Celine dengan suara lembut. Elle tersenyum lirih, "Aku tidak menangis, ini semua karena aku hanya bodoh. Celine, sekarang aku benar-benar merasakan kalau beberapa hal yang tidak ditakdirkan untukmu, meskipun kau menginginkan sekuat apapun tidak akan ada gunanya." "Semua orang bilang aku tidak sepadan dengan Galant. Aku sendiri pun
"Celine, cepat! Antar aku ke rumah sakit." Dengan mulut yang masih terasa asam, kepala yang terasa berat dan peluh yang membanjiri pelipisnya, Elle mendesak Celine. Elle terus menarik lengan Celine agar segera bergegas mengantarnya. Sekarang Elle merasa jantungnya berdetak sangat kencang. Tidak tahu harus khawatir atau gembira. Celine menatap Elle dengan tatapan khawatir. "Ada apa? Apakah kamu sangat tidak enak badan? Sini coba aku periksa." Elle menggelengkan kepalanya lalu berbicara dengan jelas, "Mungkin aku hamil." "Hamil ...." Celine membelalakkan matanya karena terkejut. Dia bergegas mengganti pakaiannya dan segera membawa Elle ke rumah sakit. Elle bersikeras tidak ingin menggunakan testpack kehamilan. Dia ingin langsung melakukan periksa darah agar dapat mengetahui hasil yang akurat. Dia tidak ingin salah. *** Celine dan Elle kini berada di rumah sakit. Ke
"Halo, Archie ...."Ya, orang yang Elle ingat adalah Archie Kyne. Dia adalah seorang businessman, hubungannya dengan Elle juga baik dan Elle juga tahu Archie mempunyai banyak bisnis di luar negeri.Maka dari itu Elle ingin Archie membantunya. Seperti yang dikatakan oleh Julitte, di tangan Elle ada dua ratus juta CAD sebaiknya digunakan untuk membangun sebuah usaha."Dokter Esmond?" Archie sedikit terkejut mengetahui Elle menghubunginya.Elle mengambil nafas dalam, berusaha untuk memenangkan diri agar suara yang keluar terdengar tenang, tetapi sebesar apapun usahanya tetap saja suaranya masih terdengar sedikit parau."Iya Archie, ini aku ... Elle. Apakah saat ini kamu berada di Kanada?" tanya Elle. "Bisakah kita bertemu? Aku ingin meminta tolong kepadamu.""Aku sedang tidak berada di Kanada ...."Baru mendengar kalimat pendek dari Archie itu saja, Elle sudah terasa
Langit baru saja menggelap. Suara dering ponsel yang terdengar, membuat Elle yang baru saja melangkah keluar dari kamar mandi, menatap ponselnya yang tidak henti berdering. Elle mendekat dan langsung mengambil ponselnya yang terus berdering itu. Tanpa menunggu, Elle menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan sebelum kemudian meletakan ke telinganya. "Ya, Archie?” jawab Elle saat panggilan terhubung. "Dokter Esmond, sebentar lagi aku akan sampai di Kanada. Kamu kirimkan saja tempat beserta alamat tempat pertemuan kita, ya. Aku akan segera datang." "Baiklah, aku akan segera mengirimkan alamatnya." Elle mengakhiri panggilan itu dan langsung mengirimkan alamat pada Archie." Elle mematut cermin. Dia baru saja selesai berias. Setelah dilihat tidak ada yang salah dengan penampilannya Elle mengambil ponsel dan tasnya yang terletak di atas meja lalu langsung berjalan meninggalkan kamar hotel menuju kafe ya
"Aku ingin berbisnis denganmu. Aku harap kamu bisa membantuku," ucap Elle seraya menatap Archie dengan tatapan yang meyakinkan. Archie terlihat sangat tercengang. Dari tatapannya yang hangat terlihat segaris keterkejutan, tetapi dengan cepat kembali seperti semula. "Oke." Archie menjawab dengan tersenyum dan mengangguk. Kali ini Elle yang tercengang dengan sikap Archie. Elle mengerutkan keningnya. "Kenapa dia bisa dengan mudahnya menyetujui semua ini? Bukannya curiga, dia malah terlihat bahagia. Sungguh aneh. Sebagai seorang bussinesman, dia harusnya sangat teliti? Apalagi orang yang punya bisnis besar tidak mungkin seperti membeli kacang goreng untuk memutuskan sesuatu," batin Elle. "Tuan Kyne, aku tidak sedang bercanda," ucap Elle dengan nada menegaskan. Namun, Archie masih saja tertawa sembari tertawa dan mengangguk. "Aku tahu, aku juga tidak sedang bercanda."
"Masalah itu kamu juga tahu? Apa kamu juga telah menyelidikiku?" Hati Elle terasa agak perih, menggenggam erat garpu yang ada di tangan, gemetar di seluruh tubuhnya tak lagi bisa dia tahan. "Kenapa semua orang yang mempunyai uang selalu saja suka menyelidiki orang lain? Apakah mereka sebegitu tidak peduli akan privasi orang lain!" Elle menggumam dalam hati. "Maaf, aku bisa merasakan kalau kamu tidak ingin membicarakan tentang itu, tapi berita bahwa kamu sebagai orang dari perusahaan besar D'reux yang telah memenangkan sebuah proyek besar sudah bukan menjadi rahasia umum. Aku sebenarnya penasaran, kenapa kamu tidak bertahan di sana? Atau jangan-jangan kabar itu ...." Kalimat Archie itu terhenti sampai di situ karena melihat air mata Elle sudah tidak lagi dapat ditahan dan mulai mengalir. Archie menjadi panik dan bergegas mengambil tisu di meja lalu memberikannya kepada Elle juga segera meminta maaf.
Hening .... Itulah suasana di dalam mobil Archie. Tidak ada pembicaraan sedikit pun diantara keduanya selama perjalanan menuju bandara. Pandangan Elle terus menatap pemandangan ke arah luar jendela. Terlihat pohon-pohon yang berjejer di pinggir jalan dan beberapa daunnya yang terjatuh mulai tertinggal. Elle memejamkan matanya. Terus berkata dalam hati. "Sebenarnya aku ini sedang berusaha ingin mendapatkan apa? Sekarang justru malah seperti tidak bisa mempertahankan apa yang aku usahakan itu. Sebentar lagi aku akan meninggalkan tempat ini. Jika suatu saat aku kembali apakah yang akan aku dapatkan lagi." Baru saja Elle membuka mata yang tadinya terpejam karena merasakan hati yang terasa kosong yang tidak bisa jelaskan, dia dikejutkan oleh sebuah mobil berkecepatan tinggi dan berhenti tiba-tiba—memotong laju mobil yang Archie dan Elle kendarai. "AWAS!" teriak Elle saa
"Oh iya Archie, apakah kamu ada mendengar sesuatu baru-baru ini? Apakah ... apakah sejak awal Galant sudah mencurigai rencana kita kemarin?" tanya Elle dengan suara yang bergetar. Dia membombardir Archie dengan pertanyaan bertubi-tubi."Galant sangatlah pintar. Pada awalnya ketika aku berpura-pura menggugurkan anak untuk menipunya dengan bantuan Archie, Galant menyakini semua kejadian itu adalah benar. Karena alasan Elle dengan tega menggugurkan anaknya itu Galant pun menjadi marah. Jika Galant sedang marah dan merasa ada yang janggal maka dia tidak akan menunda untuk menyelidikinya.Aku telah mengetahui kemampuannya dalam menyelidiki, aku benar-benar khawatir dia akan menemukan sesuatu."Archie menekan pundak Elle, mencegahnya agar tidak banyak bergerak. Archie menenangkan Elle dengan berkata, "Tidak ... jangan khawatir, dokter yang membantu operasimu sudah tidak berada di kota itu lagi, Galant tidak akan menemukannya.""Kalau begitu maksudmu
Pada awalnya Elle tidak ingin berpikir terlalu banyak. Waktu itu dia hanya berpikir tidak ingin menyikirkan anaknya dan segera pergi dari Galant. Namun, di saat sekarang anak-anak ini akan segera terlahir di dunia, entah kenapa Elle mulai khawatir. Hanya saja saat ini Elle tidak mempunyai banyak waktu untuk berpikir mengenai hal itu. "Akhh ...." Elle menjerit keras, tubuhnya gemetaran. Dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Dokter dan perawat masuk ke dalam ruang bersalin. Mereka mempersiapkan alat-alat medis. Kemudian, sang dokter memeriksa jalan lahir Elle. "Nyonya Eleonora, anda harus mendorong dengan kuat. Kepala bayi sudah terlihat, Nyonya," ucap sang dokter. Elle mengangguk lemah, kemudian dia mendorong sekuat mungkin. Archie mengusup ke samping Elle, dia terus memberikan kekuatan padanya. "Akkhhh-" Elle menjerit keras, dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Archie m
"Archie ... perutku sakitt!" Elle merintih kesakitan dengan wajah yang begitu pucat. Elle menghela nafas, dia tidak tahu apakah akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Tiba-tiba Elle merasakan kakinya basah akan cairan yang mengalir sangat cepat. "Cairan ketuban! Seperti sudah pecah." "Kamu sedang di gerbang pintu perusahaan, 'kan? Jangan bergerak, aku akan segera ke sana." Archie berbicara dengan nada yang sangat cemas bahkan dari earphone Elle terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru. Sempat terdengar juga Archie yang memerintahkan seseorang untuk menghubungi ambulans kemudian Elle mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan. "Elle jangan takut ... apakah kamu mengingat tindakan yang telah kamu pelajari di kelas ibu hamil sebelumnya?" Kata-kata Archie yang masuk ke telinga tiba-tiba seperti sebuah petunjuk di kala pikiran Elle sedang panik. "Ingat!" kata Elle dengan yakin. Sebelumnya Archie mem
Elle seperti orang tenggelam yang akan mati, tetapi beruntung menemukan kayu apung untuk dirinya. Kayu apung itu adalah Archie. Archie adalah penyelamatnya. Maka dari itu, Elle hanya bisa menunggu hingga kondisi tubuhnya membaik lalu bekerja keras sebagai imbalan atas upaya Archie selama ini. Beruntung setelah seminggu kondisi Elle perlahan-lahan membaik. Di bawah bimbingan Archie, Elle mulai belajar tentang bisnis ekspor dan impor. Sejak Elle keluar dari tempat Celine hingga beberapa minggu berada di Berlin Elle belum pernah menghubungi Celine. Elle sedikit merasa tidak enak mengenai hal itu karena selama ini jika Elle berada dalam kesulitan, Celine lah yang mendampinginya. Maka hari ini Elle mencoba menghubungi Celine. Celine yang dihubungi oleh Elle merasa kaget sekaligus senang. Dalam pembicaraannya lewat sambungan telepon, Celine mengatakan jika dirinya terkejut ketika Galant memberitahu kalau Elle telah menggugurkan kandungannya.
Semua yang terjadi adalah rencana Archie. Elle tidak benar-benar menggugurkan anak dalam kandungannya. Dia hanya melakukan pembersihan rahim. Dokter yang melakukannya juga telah diatur oleh Archie. Archie juga mempunyai bisnis di kota ini. Relasi Archie juga bisa dikatakan banyak seperti Galant. Jadi dia juga bisa dengan mudah menemukan kenalan yang bisa membantunya. Elle memang diberi obat bius, tetapi dosis obat bius yang diberikan tidak terlalu besar sehingga hanya membuat dirinya terlihat lemah dan tidak membahayakan janin di perutnya. Sedangkan darah yang dilihat oleh Galant tadi adalah milik seorang gadis kecil yang baru saja menjalani operasi. Galant melihatnya sehingga dia berpikir seakan Elle sedang menjalankan operasi. Elle beristirahat sejenak di ruang operasi sedangkan Archie membawa dan akan menguburkan sesuatu yang mereka anggap 'janin' tersebut. 
Tanpa izin dan dengan berani Elle menatap Galant dan Galant pun membalas tatapan Elle. Mereka saling beradu pandang beberapa saat. Waktu terasa berhenti saat itu juga. Galant menggeretakkan giginya, otot-otot di wajahnya bergetar, tatapannya begitu tajam. Elle sedikit takut melihat Galant yang seperti itu. Elle mengepalkan tangan dengan erat. Rasa sakit akibat tancapan kuku di telapak tangan membuat Elle tetap sadar dan mengingatkan bahwa dirinya tidak bisa lagi jika mundur. Tiba-tiba Galant tersenyum, tetapi senyumnya tidak sampai mencapai matanya lebih tepatnya Galant tersenyum devil. "Eleonora, jika sekarang kamu menyingkirkan anak itu, aku ... Galant Devereux mulai hari ini juga tidak akan berhubungan denganmu." "Baik!" Elle berkata menekankan. Dia menelan ludah yang terasa pahit lalu tersenyum kecil pada Galant meskipun hatinya sakit dan tidak berhenti bergetar. Elle yang masih memanda
"Tidak boleh!" Elle berucap tegas dan menatap Archie dengan tatapan peringatan. "Ternyata rencananya adalah dia ingin menggugurkan anakku!" batin Elle. Elle yang sedang menatap Archie seketika menjadi takut. Seolah merasa jika Archie adalah orang yang akan mengambil nyawa anaknya dengan tangannya. Archie tertegun sesaat. Dia tidak menyangka jika Elle akan bereaksi seperti itu, tetapi keterkejutan di sorot matanya seolah hanya bersinar sebentar saja lalu kembali tenang. Hanya saja dari sorot matanya Elle dapat melihat pancaran sedikit rasa kecewa. "Maksudku bukan benar-benar menyuruhmu menggugurkan anak dalam perutmu itu," kata Archie. Elle tertegun dan mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu?" "Elle, aku bisa membantumu." Suara Archie terdengar berat. Matanya terus tertuju kepada Elle. Elle membalas tatapan Archie. Membuat jantungnya berdegup kencang la
Elle berbicara dengan nada yang tidak menyindir sedikit pun. "Kalau kamu tidak percaya kamu bisa pergi mencari tahu. Berdasarkan kemampuanmu, kamu ingin mencari tahu tentang apapun pasti akan mudah bagimu atau bahkan kamu sudah mencari tahu?" Saat kalimat tersebut keluar, Elle semakin yakin bahwa Galant sudah mencari tahu tentang Archie. Galant serba ingin tahu, serba ingin menggenggam segalanya dalam genggamannya. Proses perceraian mereka pun semua dibawah kendalinya. Tentu saja, kapan Elle bertemu dengan Archie, tidak mungkin Galant tidak tahu. "Tuan Kyne, pulanglah terlebih dahulu. Jika kamu pergi ke bandara sekarang kemungkinan masih sempat ...." Sebenarnya Elle juga tidak yakin akan pembicaraannya, tapi yang Elle tahu Archie harus berangkat ke luar negeri. Kalau Elle sampai menghambat pekerjaannya, dia akan merasa sangat tidak enak. Namun, Archie malah tersenyum dan melihat ke arah Galant. "Tuan Devereux, aku ingin ber
Melihat Elle yang histeris, Galant langsung memeluk Elle lalu berbisik di telinganya, "Tidak apa-apa, tidak akan ada apa-apa. Aku akan mencari dokter terbaik untukmu."Elle memberontak, ingin melepaskan diri dari dekapannya. Kata-kata Galant sedikitpun tidak membuat Elle merasa tenang, tetapi malah sebaliknya. Elle merasa Galant hanya ingin mempertahankan wajahnya.Elle mendengarkan Galant berbicara dengan dokter yang sedang mengobati dirinya agar mencari dokter bedah plastik yang terbaik dan paling hebat juga mendengar Galant yang menyuruhnya agar tidak takut, air mata Elle pun berhenti berlinang. Elle juga sudah tidak menangis.Hanya saja Elle merasa seperti kehilangan seluruh tenaganya. Berada di dalam pelukan Galant, Elle tidak menangis, tidak berisik, juga tidak bergerak meskipun jarum yang menusuk dagingnya memberi rasa sakit yang luar biasa. Namun, Elle lebih dapat merasakan rasa sakit di hatinya yang terasa sangat sakit.Do