"Elle ... apakah kamu takut?" tanya Galant sembari mengedipkan matanya.
Dengan cepat Elle mengangguk. "Iya."
Melihat ekspresi gugup Elle, Galant mendadak tertawa dan ketika Galant mengangkat tangannya, Elle pikir Galant akan mengelus pipinya untuk menghibur dirinya. Namun, Elle salah dan pletak! Satu sentilan mendarat di kening Elle.
"Makanya, pikirkan dulu sebelum mengambil keputusan. Sekarang sudah terlambat kalau ingin mundur." Galant berbicara pelan sembari tertawa, tetapi tetap tersirat keseriusan.
Elle tahu apa yang dikatakan oleh Galant itu memang benar jadi dia tidak ada pilihan lain selain menjadi berani untuk saat ini.
"Tenanglah, ada aku yang menemanimu." Elle tercekat mendengar Galant mengatakan hal itu di saat dirinya tengah menatap mengagumi ketampanan Galant.
Setelah sebatang rokok telah habis terbakar. Mereka langsung turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam. Para kar
Inferioritas adalah perasaan yang berasal dari kekurangan diri . Dukung terus cerita ini yuk. Jangan lupa tap vote dan tinggalkan review baik kakak-kakak semua.
"Karena apa?" Terdengar suara bariton memasuki ruangan Elle dan memotong perkataan Chloe. Seketika Elle dan Chloe mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Terlihat Galant melangkah mendekat ke Elle lalu memegang tangan Elle. "Apa yang terjadi diantara aku dan Elle adalah urusan kami berdua, kamu tidak berhak ikut campur." Galant berkata seraya menatap Chloe dengan tatapan dinginnya. "Kak Galant, aku hanya ...." Chloe yang cemas ingin segera memberikan penjelasan, tetapi perkataannya malah terjeda kala merasa bingung saat melihat Galant menarik Elle pergi keluar ruangan kerjanya, meninggalkan Chloe sendirian begitu saja. "Galant, kenapa kau membawaku keluar dari ruang kerjaku seperti ini?" Elle terpaksa masuk ke dalam lift. "Apa dia bilang sesuatu?" tanya Galant. Elle menggeleng dengan pelan. "Tidak apa-apa. Hanya perkataan omong kosong agar aku meninggalkanmu
"Meskipun ada Tuan Galant yang membantu kita sebelumnya. Saat perpindahan Ibu dari rumah sakit sebelumnya hingga Ibu sampai di sini penampilan kamu masih sangat sederhana, tetapi saat kamu kembali lagi ke kota dan sekarang datang lagi kamu sangat berubah. Pakaian yang kamu kenakan, perhiasan yang ada di tubuh kamu. Meskipun Ibu tidak tahu merek apa itu, tapi semuanya terlihat bukan barang murah. Elle, meskipun keluarga kita miskin, tetapi kita tidak bisa menjual diri kita demi uang." Aida menatap Elle dengan tatapan khawatir. Mendengar perkataan Aida seketika Elle tidak bisa menahan untuk tidak terkejut. Benar-benar perkataan yang menjatuhkan mental. Memang benar pada awalnya dirinya dan Galant bersama karena sebuah perjanjian dan tidak memperdulikan hubungan yang benar antara seorang pria dan wanita. Sekarang dirinya dan Galant memiliki perasaan suka satu sama lain yang sebenarnya. Galant juga d
Hari sudah mulai gelap saat Elle keluar dari rumah sakit. Elle melangkah keluar dengan suasana hati yang sebelumnya sudah baik menjadi lebih baik lagi. Setelah mendengar penjelasan Elle, Aida menyuruh Elle mengejar kebahagiaannya dengan berani. Aida juga telah terkesan dengan Galant. Aida juga mengatakan bahwa semua kebetulan yang telah dialami karena Tuhan telah mengaturnya. Tuhan juga telah menunjukkan wajah asli keluarga Dirk. Kalau tidak diri Elle akan menghabiskan sepanjang sisa hidupnya berada di kegelapan bersama Dicky dan keluarga Dirk. Namun, suasana hati yang baik yang Elle rasa tidak berlangsung lama. Dering ponsel milik Elle terdengar ketika dirinya tengah berada dalam perjalanan kembali pulang. Elle meraih ponselnya dari dalam tas dan seketika itu dirinya merasa mati rasa sejenak ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Elle mengambil nafas dalam-dalam kemudia
"Maaf seharusnya aku memanggilmu 'Ibu'." "Tutup mulutmu!" Galant dan Elle telah memiliki akta pernikahan jadi sejak awal pernikahannya mereka telah sah menjadi pasangan suami istri menurut hukum negara. Masuk akal jika Elle merubah panggilannya untuk Julitte. Dari yang awalnya memanggil dengan panggilan 'Tante' menjadi 'Ibu' atau seperti Galant yang memanggil dengan panggilan 'Mommy'. Namun, karena Elle tahu jika Julitte membencinya jadi Elle tetap bertahan dengan panggilan 'Tante' untuk Julitte. Itu pun dia lakukan untuk menyelamatkan diri dari hinaan untuk dirinya. Kini Elle menyadari hinaan demi hinaan dia dapat karena dirinya selalu memberikan 'izin' kepada siapapun termasuk Julitte. Bahkan membiarkan Julitte tidak mendukung hubungannya dengan Galant. Kali ini Elle tidak akan membiarkan lagi siapapun menghina atau merendahkan dirinya jadi Elle memutuskan berinisiatif akan
"Apa kamu pikir 10 juta CAD adalah jumlah yang banyak? Tentu saja tidak. Jumlah tersebut tidaklah banyak, sangat cepat habisnya. Kue yang sedang kamu makan saja nilainya lebih dari 200 ribu untuk per piece-nya," lanjut Chloe. Dalam sekejap, kue yang tadinya terasa manis dan lezat di mulut Elle tiba-tiba berubah menjadi pahit. Elle menatap sisa kue yang ada di piring. Tangannya tidak bisa menahan garpu yang sedang dipegangnya. Garpu itupun terjatuh dengan perlahan di piring. Elle mengakui kue tersebut sangat lezat, tetapi porsinya sangat kecil. Tidak membuat jadi kenyang sama sekali. Namun, yang membuat Elle lebih tidak menyangka lagi harganya lebih dari 200 ribu perbijinya. "Jangan hanya memakan kue, tapi minumlah juga tehnya." Chloe berucap sembari meraih teko teh dan menuangkannya ke cangkir untuk disuguhkan kepada Elle. Air teh bening mengalir dari teko ke dalam cangkir teh porselen dengan ukiran yang
"Aku tahu apa yang ada di dalam pikiranmu. Aku sudah sering melihat perempuan seperti dirimu. Jika aku memberi kesempatan kepadamu maka aku yakin kamu akan terus menempel kepadanya. Kamu memang pintar. Dibandingkan dengan uang yang aku berikan kepadamu, jika kamu berhasil merebut Galant maka akan mendapatkan lebih banyak lagi." Elle menahan bibirnya erat-erat. Dia merasa marah dan ingin sekali menyangkalnya, tetapi Julitte tidak memberikan kesempatan untuk Elle berbicara. "Kamu juga harus mengerti bahwa orang kaya tidaklah bodoh jadi kamu tidak akan bisa menipuku dengan hal apa yang kamu bilang tadi—kalau kamu benar-benar menyukainya. Seperti yang kamu lihat, kamu dan Galant adalah orang dari dua dunia yang berbeda. Apa yang kamu anggap hal yang paling mahal, Galant telah terbiasa menggunakannya sejak lahir. Galant bersamamu hanya sementara saja, ketika dia sudah merasa bosan denganmu apakah kamu
"Chloe!!" Perkataan Chloe belum selesai diucapkan, tetapi Julitte tiba-tiba berteriak dan menghentikan Chloe agar tidak lagi melanjutkan perkataannya. Chloe pun mengernyitkan kening dan menggigit bibirnya menahan rasa kesal. Chloe juga menatap Elle dengan tatapan penuh kebencian. Julitte menghela nafas pelan. "Elle, kamu akan menyesal suatu hari nanti." Elle menanggapi perkataan Julitte dengan tersenyum. "Baiklah, aku akan menunggu jika saat itu memang ada. Bahkan jika penyesalan itu datang aku tidak akan menyesalinya karena itu adalah pilihanku sendiri." Setelah itu Elle melangkah keluar dan pergi dari kediaman besar Devereux. Meskipun tadi Elle tidak kaget akan perlakuan Julitte, tetapi lirikan Julitte tetap membuat Elle tertekan. Juga perkataan Chloe yang terhenti tadi membuat hati Elle menjadi semakin tidak nyaman. Lagipula, memang benar. Apa yang Galant sukai dari Elle? Elle pu
Elle yang merasa malu, tanpa sadar mencebik, "Kamu begitu tampan, kaya raya, mempunyai kekuasaan dan kemampuan. Semua wanita pasti menyukaimu.""Jadi, jika ada pria yang tampan, kaya, berkemampuan dan berkuasa kamu akan menyukainya juga?" Galant kembali bertanya.Pipi Elle seketika berubah menjadi merah saat mendengar perkataan Galant tersebut. Galant sepenuhnya mengubah konsep. Jika dipikirkan secara logika semuanya itu benar.Melihat diri Elle yang tercengang, Galant mencium puncak kepala Elle juga memberikan belaian lembut. "Kau tahu kenapa aku menyukaimu?"Elle menggeleng. "Tidak.""Apa kamu ingin mengetahuinya?" Galant mengelus lembut pipi Elle."Aku menyukaimu karena orang itu adalah kamu. Bukan Chloe juga bukan orang lain." Tatapan Galant tidak lepas menatap lekat manik mata Elle.Elle terkejut sesaat. Perkataan Galant seperti hembusan angin yang meniup sis
"Oh iya Archie, apakah kamu ada mendengar sesuatu baru-baru ini? Apakah ... apakah sejak awal Galant sudah mencurigai rencana kita kemarin?" tanya Elle dengan suara yang bergetar. Dia membombardir Archie dengan pertanyaan bertubi-tubi."Galant sangatlah pintar. Pada awalnya ketika aku berpura-pura menggugurkan anak untuk menipunya dengan bantuan Archie, Galant menyakini semua kejadian itu adalah benar. Karena alasan Elle dengan tega menggugurkan anaknya itu Galant pun menjadi marah. Jika Galant sedang marah dan merasa ada yang janggal maka dia tidak akan menunda untuk menyelidikinya.Aku telah mengetahui kemampuannya dalam menyelidiki, aku benar-benar khawatir dia akan menemukan sesuatu."Archie menekan pundak Elle, mencegahnya agar tidak banyak bergerak. Archie menenangkan Elle dengan berkata, "Tidak ... jangan khawatir, dokter yang membantu operasimu sudah tidak berada di kota itu lagi, Galant tidak akan menemukannya.""Kalau begitu maksudmu
Pada awalnya Elle tidak ingin berpikir terlalu banyak. Waktu itu dia hanya berpikir tidak ingin menyikirkan anaknya dan segera pergi dari Galant. Namun, di saat sekarang anak-anak ini akan segera terlahir di dunia, entah kenapa Elle mulai khawatir. Hanya saja saat ini Elle tidak mempunyai banyak waktu untuk berpikir mengenai hal itu. "Akhh ...." Elle menjerit keras, tubuhnya gemetaran. Dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Dokter dan perawat masuk ke dalam ruang bersalin. Mereka mempersiapkan alat-alat medis. Kemudian, sang dokter memeriksa jalan lahir Elle. "Nyonya Eleonora, anda harus mendorong dengan kuat. Kepala bayi sudah terlihat, Nyonya," ucap sang dokter. Elle mengangguk lemah, kemudian dia mendorong sekuat mungkin. Archie mengusup ke samping Elle, dia terus memberikan kekuatan padanya. "Akkhhh-" Elle menjerit keras, dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Archie m
"Archie ... perutku sakitt!" Elle merintih kesakitan dengan wajah yang begitu pucat. Elle menghela nafas, dia tidak tahu apakah akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Tiba-tiba Elle merasakan kakinya basah akan cairan yang mengalir sangat cepat. "Cairan ketuban! Seperti sudah pecah." "Kamu sedang di gerbang pintu perusahaan, 'kan? Jangan bergerak, aku akan segera ke sana." Archie berbicara dengan nada yang sangat cemas bahkan dari earphone Elle terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru. Sempat terdengar juga Archie yang memerintahkan seseorang untuk menghubungi ambulans kemudian Elle mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan. "Elle jangan takut ... apakah kamu mengingat tindakan yang telah kamu pelajari di kelas ibu hamil sebelumnya?" Kata-kata Archie yang masuk ke telinga tiba-tiba seperti sebuah petunjuk di kala pikiran Elle sedang panik. "Ingat!" kata Elle dengan yakin. Sebelumnya Archie mem
Elle seperti orang tenggelam yang akan mati, tetapi beruntung menemukan kayu apung untuk dirinya. Kayu apung itu adalah Archie. Archie adalah penyelamatnya. Maka dari itu, Elle hanya bisa menunggu hingga kondisi tubuhnya membaik lalu bekerja keras sebagai imbalan atas upaya Archie selama ini. Beruntung setelah seminggu kondisi Elle perlahan-lahan membaik. Di bawah bimbingan Archie, Elle mulai belajar tentang bisnis ekspor dan impor. Sejak Elle keluar dari tempat Celine hingga beberapa minggu berada di Berlin Elle belum pernah menghubungi Celine. Elle sedikit merasa tidak enak mengenai hal itu karena selama ini jika Elle berada dalam kesulitan, Celine lah yang mendampinginya. Maka hari ini Elle mencoba menghubungi Celine. Celine yang dihubungi oleh Elle merasa kaget sekaligus senang. Dalam pembicaraannya lewat sambungan telepon, Celine mengatakan jika dirinya terkejut ketika Galant memberitahu kalau Elle telah menggugurkan kandungannya.
Semua yang terjadi adalah rencana Archie. Elle tidak benar-benar menggugurkan anak dalam kandungannya. Dia hanya melakukan pembersihan rahim. Dokter yang melakukannya juga telah diatur oleh Archie. Archie juga mempunyai bisnis di kota ini. Relasi Archie juga bisa dikatakan banyak seperti Galant. Jadi dia juga bisa dengan mudah menemukan kenalan yang bisa membantunya. Elle memang diberi obat bius, tetapi dosis obat bius yang diberikan tidak terlalu besar sehingga hanya membuat dirinya terlihat lemah dan tidak membahayakan janin di perutnya. Sedangkan darah yang dilihat oleh Galant tadi adalah milik seorang gadis kecil yang baru saja menjalani operasi. Galant melihatnya sehingga dia berpikir seakan Elle sedang menjalankan operasi. Elle beristirahat sejenak di ruang operasi sedangkan Archie membawa dan akan menguburkan sesuatu yang mereka anggap 'janin' tersebut. 
Tanpa izin dan dengan berani Elle menatap Galant dan Galant pun membalas tatapan Elle. Mereka saling beradu pandang beberapa saat. Waktu terasa berhenti saat itu juga. Galant menggeretakkan giginya, otot-otot di wajahnya bergetar, tatapannya begitu tajam. Elle sedikit takut melihat Galant yang seperti itu. Elle mengepalkan tangan dengan erat. Rasa sakit akibat tancapan kuku di telapak tangan membuat Elle tetap sadar dan mengingatkan bahwa dirinya tidak bisa lagi jika mundur. Tiba-tiba Galant tersenyum, tetapi senyumnya tidak sampai mencapai matanya lebih tepatnya Galant tersenyum devil. "Eleonora, jika sekarang kamu menyingkirkan anak itu, aku ... Galant Devereux mulai hari ini juga tidak akan berhubungan denganmu." "Baik!" Elle berkata menekankan. Dia menelan ludah yang terasa pahit lalu tersenyum kecil pada Galant meskipun hatinya sakit dan tidak berhenti bergetar. Elle yang masih memanda
"Tidak boleh!" Elle berucap tegas dan menatap Archie dengan tatapan peringatan. "Ternyata rencananya adalah dia ingin menggugurkan anakku!" batin Elle. Elle yang sedang menatap Archie seketika menjadi takut. Seolah merasa jika Archie adalah orang yang akan mengambil nyawa anaknya dengan tangannya. Archie tertegun sesaat. Dia tidak menyangka jika Elle akan bereaksi seperti itu, tetapi keterkejutan di sorot matanya seolah hanya bersinar sebentar saja lalu kembali tenang. Hanya saja dari sorot matanya Elle dapat melihat pancaran sedikit rasa kecewa. "Maksudku bukan benar-benar menyuruhmu menggugurkan anak dalam perutmu itu," kata Archie. Elle tertegun dan mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu?" "Elle, aku bisa membantumu." Suara Archie terdengar berat. Matanya terus tertuju kepada Elle. Elle membalas tatapan Archie. Membuat jantungnya berdegup kencang la
Elle berbicara dengan nada yang tidak menyindir sedikit pun. "Kalau kamu tidak percaya kamu bisa pergi mencari tahu. Berdasarkan kemampuanmu, kamu ingin mencari tahu tentang apapun pasti akan mudah bagimu atau bahkan kamu sudah mencari tahu?" Saat kalimat tersebut keluar, Elle semakin yakin bahwa Galant sudah mencari tahu tentang Archie. Galant serba ingin tahu, serba ingin menggenggam segalanya dalam genggamannya. Proses perceraian mereka pun semua dibawah kendalinya. Tentu saja, kapan Elle bertemu dengan Archie, tidak mungkin Galant tidak tahu. "Tuan Kyne, pulanglah terlebih dahulu. Jika kamu pergi ke bandara sekarang kemungkinan masih sempat ...." Sebenarnya Elle juga tidak yakin akan pembicaraannya, tapi yang Elle tahu Archie harus berangkat ke luar negeri. Kalau Elle sampai menghambat pekerjaannya, dia akan merasa sangat tidak enak. Namun, Archie malah tersenyum dan melihat ke arah Galant. "Tuan Devereux, aku ingin ber
Melihat Elle yang histeris, Galant langsung memeluk Elle lalu berbisik di telinganya, "Tidak apa-apa, tidak akan ada apa-apa. Aku akan mencari dokter terbaik untukmu."Elle memberontak, ingin melepaskan diri dari dekapannya. Kata-kata Galant sedikitpun tidak membuat Elle merasa tenang, tetapi malah sebaliknya. Elle merasa Galant hanya ingin mempertahankan wajahnya.Elle mendengarkan Galant berbicara dengan dokter yang sedang mengobati dirinya agar mencari dokter bedah plastik yang terbaik dan paling hebat juga mendengar Galant yang menyuruhnya agar tidak takut, air mata Elle pun berhenti berlinang. Elle juga sudah tidak menangis.Hanya saja Elle merasa seperti kehilangan seluruh tenaganya. Berada di dalam pelukan Galant, Elle tidak menangis, tidak berisik, juga tidak bergerak meskipun jarum yang menusuk dagingnya memberi rasa sakit yang luar biasa. Namun, Elle lebih dapat merasakan rasa sakit di hatinya yang terasa sangat sakit.Do