Kemudian Frans menjawab “Memang bukan diriku, orang-orang disana hanya asal menebak saja”, “Jadi siapa orang itu, cepat Frans aku khawatir dengan keadaan anak-anak”, ujar Zelona sambil menunjuk kearah pedang tersebut, setelah itu mereka bergegas kesana. Saat sampai Frans dan Zelona dikejutkan dengan keadaan yang terjadi disana, mereka melihat bangunan hancur lalu orang-orang terkapar dimana-mana, lalu mereka juga melihat tubuh Zaratos terbelah dua sampai gunung yang dibelakangnya juga ikut terbelah, “Charles, dimana kamu sayang”, teriak Zelona dengan keras, seketika itu juga tiba-tiba terdengar suara dari atas “Jangan khawatir manusia, aku akan menyembuhkan mereka semua”, saat mereka menoleh kearah suara tersebut, terlihat seekor singa putih sedang menghampiri mereka yang diatas tubuh ada Henry yang tidak sadarkan diri, saat singa tersebut sampai kebawah tiba-tiba Zen dan Lis hewan sihir Frans dan Zelona langsung bersujud didepan
Moria hanya tersenyum mendengar pertanyaan Henry, setelah itu dia menjentikkan jarinya lalu mereka berpindah kesebuah rumah, “Tempat apa ini Tuan?”, tanya Henry dengan heran, “Kemarilah Henry”, jawab Moria sambil pergi kesebuah ruangan diikuti Henry, saat sampai disana Henry melihat kamar yang sangat kotor dan kecil, lalu ada seorang anak yang sedang memakan buah-buahan yang sudah busuk da nada banyak ulat disana, “Kasihan sekali anak ini”, ujar Henry sambil melihat anak tersebut, “Itu adalah diriku sebelum bereinkarnasi kedunia ini Henry, bukankah kita memiliki kesamaan Henry?”, Henry yang terkejut langsung berkata “Tuan, jadi anda berasal dari dunia yang sama seperti saya?”, “Benar Henry, dulu saat aku masih hidup, didunia kita sebelumnya ada sebuah wabah yang menyerang, orang tuaku meninggal karena wabah itu, kami juga bukan orang kaya jadi tidak bisa mendapatkan obatnya, setelah itu aku hidup sebatang sampai umur
Saat menerima benih tersebut, Henry merasakan aura nyaman sekali seperti dia sedang berada didalam hutan sunyi yang tenang diiringi terpaan angin yang menerbangkan dedaunan kering, “Kamu sudah bisa merasakannya Henry?”, tanya Moria kepada Henry, “Iya Tuan Moria, saya merasa nyaman sekali setelah menerima benih itu”, “Baiklah Henry, ini ada hadiah perpisahan dariku untuk membantumu dimasa depan, terimalah”, ujar Moria yang memberikan Henry sebuah cincin berwarna biru langit, “Itu adalah pemberian dari pahlawan sebelumnya, cincin itu berfungsi untuk menggandakan kekuatan sihir yang kamu keluarkan”, ujar Moria sambil tersenyum, lalu dia kembali berkata “Baiklah Henry, ini saatnya kita berpisah, aku akan mendoakan perjuanganmu didunia ini, maaf Henry aku tidak bisa mengawasimu lagi, jika ingin mengetahui lebih banyak tentang Void World tanyakan saja kepada Leon saat kamu sudah siap untuk memanggilnya lagi, selamat tinggal Jeffry dan
Setelah keluar dari kamar Henry, Frans langsung menuju kearah bawah tanah sebuah Villa dengan wajah dingin, saat sampai disana sudah ada Jason dan Jacob yang berada disebuah sel sedang menyiksa seseorang, kemudian Frans bertanya “Apakah dia sudah buka mulut?”, “Belum Tuan Frans, bahkan setelah semua siksaan berat yang saya lakukan dia hanya terus tertawa”, jawab Jacob sambil menunjuk kearah orang yang sedang dia siksa, “Hahahaha, aku tidak akan buka mulut, matilah kalian semua sialan”, jawab orang yang sedang disiksa, “Saya yakin masih ada yang terlibat selain dia”, jawab Jacob lagi, “Untuk sekarang kita hanya bisa menunggu bahan penelitian Ria”, ujar Jacob, kemudian tidak berapa lama Ria datang sambil berlari kearah mereka “Aku berhasil”, ujar Ria sambil menunjukkan sebuah botol yang berisi cairan berwarna ungu, “Sopanlah sedikit, disini ada Tuan Frans, apa aku tidak pernah mengajarimu?”, ujar Jacob
Beberapa saat kemudian mereka sampai diruangan Jacob lalu melihat, Tio,Mori,Ria,Tia dan Gauce sudah berada disana, kemudian Frans berkata kepada mereka semua, “Aku sudah mendengar dari semua orang tentang pekerjaan kalian, jadi karena itu mintalah apapun aku akan memberikannya selama itu sanggup aku berikan”, “Saya Tuan yang pertama”, ujar Ria sambil mengangkat tangannya, “Hmph, kalau hadiah saja, cepat sekali”, ujar Mori dengan suara kecil, “Hehehehe, kalau boleh saya ingin meminta uang lagi Tuan Frans”, ujar Ria dengan malu-malu, “Baiklah berapa yang kamu inginkan Ria?”, tanya Frans, “Hehehe, kalau boleh saya ingin meminta 50 ribu koin emas lagi”, jawab Ria dengan malu-malu, “Apa kamu maniak uang? Bukankah tadi kamu sudah mendapat 20 ribu, sekarang kamu minta lagi bahkan lebih banyak”, ujar Jacob dengan kesal, “Ayah tidak tahu sangat banyak biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penelitianku,
Kemudian Frans berkata “Apa itu Mira? Tumben sekali kamu meminta sesuatu”, “Tadi saya sudah bertemu dengan Tuan Muda dan Tuan Charles, saya ingin meminta izin untuk merawat Tuan Muda selama tinggal disini, saya sudah meminta izin kepada Nona Zelona untuk merawat Tuan Charles, Nona Zelona sudah memberikan izinnya, apakah Tuan Frans bisa memberikan izin untuk merawat Tuan Muda?”, tanya Mira dengan polos, Frans kemudian tersenyum dan berkata “Tentu saja, kamu dan Jacob adalah orang tua Henry saat dia disini, rawatlah dia dengan baik”, “Terima kasih Tuan Frans, oh iya saya ada satu permintaan lagi”, jawab Mira sambil bertanya, “Apa itu?”,tanya Frans dengan heran, “Nona Diana, Nona Zelona, Nona Victoria, Nona Urria, Nona Jeny, Nona Ninia dan Nona Muda lainnya ingin pergi menuju pemandian air panas, Nona Diana sudah mengajak saya, tapi saya ingin bertanya kepada Tuan Frans, apakah saya boleh pergi juga?”, Frans kemudi
Saat sampai disana, Henry dan Charles langsung masuk dan melihat mereka sedang minum-minum sambil tertawa, “Henry kamu datang juga, pelayan pesan jus manis untuk mereka berdua”, ujar Frans yang mabuk sambil memesan minuman untuk Henry dan Charles, “Tidak perlu ayah, aku ingin meminta izin untuk pergi berkeliling sebentar bersama Charles, apakah boleh?”, jawab Henry, “Oh tentu saja boleh, tapi kamu harus memanggil seorang pelayan untuk menemani kalian selain yang ada disini, aku yakin bahkan mereka tidak akan tahu jalan dengan keadaan seperti ini, jalan disini sangat banyak, kalian pasti akan tersesat nanti”, “Baik ayah, aku akan pergi mencari pelayan dikediaman untuk menemani kami”, jawab Henry, “Baik, hati-hati ya, jangan pulang terlalu malam”, ujar Frans kembali minum, “Baik ayah kami pergi dulu”, jawab Henry kemudian keluar dari toko bersama Charles, “Kamu tunggu disini saja Henry, biar aku yang pergi k
Kemudian Henry berkata “Baiklah, untuk menebus kesalahanmu, kamu harus menemani kami berkeliling, apakah kamu mengerti Nana?”, “Baik Tuan Muda, saya akan melakukannya”, jawab Nana tersenyum gembira, kemudian mereka melanjutkan pergi menuju yayasan. Tidak berapa setelah itu mereka sampai dan Paul berkata “Itu disana Tuan Muda tempatnya”, kemudian Henry menoleh dan melihat Nina sedang bermain-main bersama anak-anak dari yayasan, “Maaf jika saya lancang Tuan Muda, apakah Tuan Muda tidak ingin masuk kesana?”, tanya Paul, “Tidak apa, aku disini saja, setelah kejadian yang menimpa mereka, aku tidak ingin menganggu waktu mereka, ayo kita pergi”, jawab Henry sambil tersenyum, “Baik Tuan Muda, selanjutnya anda ingin kemana?”, tanya Paul, kemudian Henry menjawab dengan bingung “Aku juga tidak tahu karena baru datang kesini, apa kamu punya saran?”, “Bagaimana kalau kearah menuju tepi sungai, Tuan Muda pas
Karena kejadian tersebut, alhasil Henry harus bergandengan dengan mereka bertiga, diiringi setiap jalannya Sarah dan Ophelia terus bertengkar yang membuat Henry hanya bisa menghela nafas sambil terus melanjutkan perjalanan, saat mereka melewati bar tempat Frans dan yang lainnya sedang minum, Diana dan Urria berkata “Sebentar ya, kami harus mengurus para pemabuk disini”, setelah itu mereka masuk dan berteriak “William apa yang kamu lakukan, aku berkata untuk menjaga Jessy tapi kamu malah asik-asik minum disini, cepat keluar”, kemudian Urria keluar bersama William yang telinga sedang ditarik, “Ampun Urria, ini ide Frans”, jawab William, “Tidak ada alasan, ayo cepat kembali”, jawab Urria sambil terus menarik telinga William, kemudian mereka pergi menuju kediaman, “Frans si pemabuk, kamu ingin keluar sekarang atau ingin tidur diluar malam ini?”, ujar Diana yang menarik tangan Frans yang masih memegang botol wine, “Oke baiklah, kita lanjut nanti malam ya teman-teman”, jawab Frans y