Saat Urria berada diluar, dia berjalan menuju rumahnya dan pergi keatas, dia melihat William sedang duduk termenung diatas sebuah kursi sambil memandangi langit, Urria kemudian menghampiri William lalu berkata “Will apa kamu baik-baik saja?”, William kemudian berkata “Maafkan sikapku Urria, aku hanya tidak suka melihat mereka putus asa dengan keadaan kita saat ini”, Urria kemudian memeluk William lalu berkata “Kamu ingatkan Will tentang Jessica yang sudah ditakdirkan untuk mendampingi pahlawan dari sejarah keluarga kita, setiap pahlawan memiliki dua pendamping bersamanya dan Jessica salah satunya, aku yakin pasti pahlawan itu sudah ada, hanya saja kita belum mengetahui siapa dia”, “Kamu benar Urria, tapi aku ingin kita juga bisa berusaha menggunakan kekuatan kita sendiri”, jawab William yang memeluk erat Urria, “Iya aku mengerti tentang hal itu, untuk saat ini kita hanya bisa berjuang dengan kekuatan yang kita miliki”, jawa
Keesokan paginya setelah matahari terbit terdengar suara dentuman keras dari arah luar yang membuat Henry kaget dan terbangun dari tidurnya, Henry kemudian bergegas beranjak dari tempat tidurnya kemudian pergi keluar untuk melihat apa yang terjadi, setelah sampai diluar Henry melihat banyak pekerja yang sedang membangun sebuah tembok besar diluar kediaman keluarga Hawk, karena kebingungan dengan apa yang sedang terjadi, Henry langsung pergi kesana lalu bertanya kepada Ria yang sedang sibuk memerintah para pekerja untuk menyusun beberapa balok kayu, “Ria apa yang sedang kalian bangun?”, tanya Henry kepada Ria, kemudian Ria berbalik dan berkata “Kami sedang melakukan persiapan untuk menghadapi invasi yang akan datang Tuan Muda, untuk menghadapi invasi itu kita membutuhkan benteng untuk bertahan dari serangan mereka”, karena masih tidak mengerti, Henry kemudian kembali bertanya “Aku masih tidak mengerti apa itu invasi, apa kamu bisa menjelaskannya, dari ap
Tio kemudian menoleh kearah Saki lalu tersenyum hangat, setelah itu dia membuka bajunya dan memperlihatkan punggungnya kepada Henry, saat Henry melihat punggung Tio disana ada sebuah luka tebasan yang sangat besar dari leher sampai kepinggang, “Be-besar sekali lukanya”, ujar Henry dengan terkejut sambil menutup mulutnya dengan tangan, Tio kembali memakai bajunya, setelah itu dia berkata “Luka ini saya dapatkan dari Minotaur tersebut, karena saat tangannya terpotong dia meraung dengan kerasa kemudian ingin menebas Saki yang jatuh dibawahnya, saat itu saya langsung berlari dan memeluk Saki untuk melindungi, alhasil saya terkena tebasan itu dan sampai saat ini saya masih bisa merasakan bagaimana sakitnya, saat itu saya sekarat lalu saat saya ingin pingsan, Tuan Frans sampai disana dan membantai Minotaur tersebut”, “Tu-tuan T-tio sudah jangan katakan itu lagi, saya semakin merasa bersalah”, ujar Saki sambil menangis, Tio kemudian menoleh kearah Saki l
Henry yang semakin terkejut dengan penjelasan Jessica kemudian bertanya dengan penasaran “Bagaimana dengan anak-anak yang tinggal disana? Apakah sudah dipindahkan ke Arcania?”, “Iya sudah, para pelayan dari Arcania membawa mereka secara bertahap dengan kereta kuda sejak dua hari yang lalu, sekarang hanya tersisa beberapa lagi saja termasuk Nina dan Nyonya Seira”, jawab Jessica sambil mengusap mulutnya dengan sapu tangan, “Ayo kakak kita pergi kesana, aku sudah rindu sekali ingin bertemu dengan Nyonya Seira”, ujar Henry sambil makan cepat-cepat, tiba-tiba Henry teringat Charles yang sedang pergi bersamanya, Henry kemudian melihat Charles dan dibalas Charles yang melihatnya lalu berkata “Hahaha, kenapa melihatku seperti itu, sudah tidak apa kamu pergi saja kesana, aku akan ikut bersama Gauce untuk membantu memindahkan anak-anak dari yayasan”, “Apa benar tidak apa-apa Charles?”, tanya Henry dengan penasaran, “Hahaha, Hei
Mereka semua kemudian berlari kearah Nina dan memeluk saat sampai disana, “Anak-anak kalian sudah besar sekali, aku masih ingat saat kalian semua masih bayi, kalian pasti sudah menjadi orang hebat sekarang, aku bangga kepada kalian”, “Kami tidak akan jadi seperti seperti ini jika bukan karena yayasan ini, terima kasih Nina sudah merawatku sejak masih kecil”, ujar Elena sambil tersenyum haru, “Kalian harusnya berkata seperti itu kepada Nyonya Seira, karena dia yang sudah mengambil kalian lalu merawat kalian bersamaku”, ujar Nina sambil balas tersenyum, “Oh iya Nyonya Seira ada dimana Nina?”, tanya Jessica dengan penasaran, kemudian Nina menjawab “Dia ada diruangannya, mungkin Nyonya Seira masih keberatan untuk pergi dari sini, sebaiknya kalian temuilah dan hibur dia, aku yakin Nyonya Seira sangat senang bertemu dengan kalian”, kemudian mereka masuk kedalam dan pergi menuju keruangan Nyonya Seira, saat sampai didepan pintu Je
Kemudian Jessica menghentikan niatnya untuk mengejar dan berkata “Ya sudah, jika aku menemukan orang itu ingat saja, hidupnya tidak akan lama”, “Apa kalian baik-baik saja?”, teriak Nina dari arah luar, kemudian Henry menoleh kearah Nina yang kepalanya sudah terluka dan berdarah, “Nina kepalamu kenapa?”, tanya Elena yang langsung menghampiri Nina, “Kepalaku membentur dinding tadi saat terjadi hantaman”, jawab Nina sambil memegang luka dikepalanya, “Kemarilah akan kuobati”, ujar Elena yang menarik Nina kemudian menuju kearah tas yang dia bawa, setelah itu Elena mengeluarkan beberapa herbal dan sebuah kain, setelah membersihkan darah yang ada dikepala Nina, Elena kemudian mengoleskan ramuan herbal lalu membalut luka tersebut dengan kain yang dia ambil lagi dari dalam tasnya, “Baik sudah, ini hanya luka gores sedikit, aku sudah melihatnya, tidak ada luka dalam, beberapa jam lagi luka itu akan kering karena racikan daun Hy
Sementara itu saat ini Frans sedang menulis sebuah surat sambil terus mengerluarkan rantai sihirnya untuk mengalahkan monster yang sedang menuju perbatasan, “Frans, tulis saja dulu surat untuk Kerajaan Kyle, kamu bisa bertarung nanti, sekarang kamu terlihat seperti seekor gurita yang sedang melilit mangsanya”, ujar Zelona sambil menyerang monster dengan mengeluarkan ribuan cahaya berbentuk paku yang terus menuju kearah monster seperti peluru dengan kecepatan tinggi, “Sudah tidak apa, monsternya terlalu banyak, Klaus pasti akan menceramahiku jika ada yang terlewat satu saja”, jawab Frans sambil terus menulis, “Hah terlewat? apa aku tidak salah dengar? Bukan Grassion Luminus namanya jika seekor makhluk kotor bisa melewati penjagaannya, Kekuatan Cahaya :Bombardir”, ujar Grassion yang meletakkan tangannya ketanah, setelah itu terjadi ledakan dimana-mana yang meledakkan semua monster berkeping-keping, “Hahahahahaha, rasakan itu makhluk kotor, kal
Tio kemudian turun kebawah dan berkata kepada Mori “Lihatlah apa yang mereka bawa, mungkin itu alasan mereka lama sampai disini”, lalu Mori melihat seekor Orc sedang memakan kepala manusia, “Hei siapa yang mengizinkanmu makan didepanku seperti itu, dasar peliharaan yang tidak patuh”, ujar Mori kemudian langsung melesat kearah Orc dengan cepat lalu meninju kepada Orc sampai hancur berkeping-keping, setelah itu Mori mulai menggila dengan membantai semua monster yang berdatangan, “Dasar tidak bisa menahan diri, ayo kita bantu dia, yang datang semakin banyak”, ujar Tio sambil menghunuskan pedangnya, setelah itu dia berkata “Pedang Sunyi”, sambil menebas pedangnya kedepan yang mengeluarkan angin kencang menuju kearah monster dengan kecepatan tinggi, semua monster yang terkena tebasan tersebut terbelah menjadi dua, jarak tebasan Tio sangat jauh bahkan hingga masuk kedalam hutan yang jaraknya 500 meter dari tempat dia berada, “Padahal d
Jack kemudian tersenyum lalu memberikan sekotak keranjang roti gulung kepada Jessica dan berkata “Tolong jaga ini sebentar Nona Jessica, ini tidak akan lama, hanya 2 menit”, “Tidak, tidak, tidak mungkin, bercanda itu ada batasnya, bagaimana cara mengalahkan mereka dengan 2 menit”, teriak Jericho dengan tidak percaya, “Diamlah”, ujar Jessica dengan kesal kepada Jericho, seketika itu Jericho langsung menutup mulutnya, tidak lama setelah itu Jack melepas kacamatanya, kemudian mencengkram dada sebelah kirinya dengan kuat sampai dia berteriak kencang, setelah itu dia berkata “Kendali iblis”, seketika mata Jack berubah menjadi semerah darah dan terus tertawa tanpa henti, yang membuat Jericho menutup telinganya, Jack kemudian berhenti tertawa lalu dia tersenyum mengerikan, saat itu juga Jack langsung melesat dengan amat sangat cepat kearah seekor Minotaur dan langsung melubangi dada monster tersebut dengan tangannya lalu mengambil jantungnya