Home / Romansa / The Shark's Baby Sitter / Chapter 9 - Hot Chocolate Milkshake Tragedy

Share

Chapter 9 - Hot Chocolate Milkshake Tragedy

Author: Ailana Misha
last update Last Updated: 2021-02-20 23:09:07

This Novel is owned by Ailana Misha

Please, don’t copy and remake!

Shark Royal Hotel

At 08.00 p.m.

Tak seperti biasanya, jika malam hari seperti ini, pasti akan banyak tamu – tamu atau pegawai hotel yang berlalu - lalang di lobby hotel, keluar masuk dari salah satu hotel ternama di Melbourne, Australia itu. Malam ini yang ada adalah kontrast dari hiruk - pikuk aktivitas para tamu jet set itu.

Selepas mata memandang aula depan hotel, lantai marmer lebih mendominasi. Sudah dua hari ini, manager Shark Royal Hotel menginstruksikan untuk membatasi tamu yang mem-book kamar hotel mereka, selang ada meeting penting yang akan dilakukan oleh pemilik hotel mereka di sana besok siang.

Sebagai gantinya, hal yang tak kalah heboh ada di ruang meeting utama dan ruang interior hotel itu, para pegawai sibuk keluar masuk menyiapkan berbagai persiapan yang belum juga mereka selesaikan dari tadi. Para pegawai hotel berseragam hitam dan putih itu terlihat membawa bermacam-macam perlengkapan untuk mendukung jalannya rapat besok.

“LCD besar di ruang meeting utama sudah kamu cek?” Seorang pegawai laki – laki yang baru keluar dari lift bertanya pada bawahannya yang baru saja datang. Pria itu mengawasi pekerjaan bawahannya.

“Sudah, pak. Buket bunga juga sudah dipastikan akan datang besok pagi,” jawab pegawai yang diajak bicara oleh pegawai yang pertama datang. Mereka sedang membicarakan persiapan yang harus mereka siapkan dengan sangat detail dan terperinci.

“Bagus, besok pukul 10.00 a.m. tepat para dewan komisaris sudah akan tiba disini. Perintahkan yang lain untuk bersiap – siap,” kata orang itu yang tak lain adalah manager hotel tersebut.

“Baik, pak,” jawab anak buahnya, membungkuk memberi hormat dan pergi menuju lobby hotel.

Bukan hal pertama bagi manager hotel dan bawahannya itu sebenarnya untuk mendekorasi hall ruang meeting, jika setiap ada rapat umum pemegang saham, rapat besar itu biasanya akan diadakan di hotel yang merupakan bagian dari Shark Weygandt Group. Hanya saja, kali ini berbeda, karena mereka mendapat konfirmasi pelaksanaan rapat itu hampir kurang dari dua kali dua puluh empat jam. Waktu yang bisa dibilang tidak terlalu lama dan sangat singkat.

Shark Weygandt Group merupakan kelompok perusahaan yang didirikan oleh Christopher Weygandt, seorang warga asing berkebangsaan Inggris di awal tahun 1950-an. Christopher Weygandt mendirikan perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang properti dan teknologi. Membuat sosok pria ini pernah berada di urutan nomor 10 di majalah Forbes Dunia.

Sekarang setelah Christopher Weygandt sudah meninggal dunia, Shark Weygandt Group kemudian dijalankan oleh anak laki – laki dari istrinya yang merupakan perempuan warga negara Australia. Dari mulai itu, saat orang mengenal keluarga pebisnis Weygandt di Australia, yang mereka maksud adalah Keluarga Weygandt beserta penerus ketiganya, William Weygandt dan Aiden William Weygandt. Keluarga yang bisa dibilang bukan keluarga sembarangan, tetapi begitu sangat melimpah ruah kekayaannya.

“Hallo, selamat malam, Mr. Weygandt!” sahut Manager hotel ketika ada panggilan masuk ke telfon seluler pribadinya, tanpa sadar manager hotel itu sudah berdiri tegap saat menerima telefon dari pemilik tempat ia bekerja itu.

“Terkait besok, tuan? Persiapan untuk Rapat Umum Pemegang Saham besok sudah sampai sembilan puluh persen telah siap, tuan.”

***

Kembali di jalanan Degraves Street, Melbourne, dimana seorang gadis kuliahan berjalan murung sambil sesekali mengomel tentang Mrs. Jolie dan semua daftar teman-temannya yang ia kenal. Dania Adelaine Sanders baru saja memergoki ketiga temannya, Jeanne, Angela dan si setan Kevin sedang sibuk beradu mulut menerka kemana Dania pergi sekarang di grup chat Line mereka.

Segelas hot chocolate milkshake yang ada di tangan Dania untungnya tidaklah tumpah mengingat tangan lain gadis itu tengah menggenggam ponselnya. Dania menebak Kevin dan Jeanne pasti sedang bersitegang tanpa ada usaha dari Angela untuk melerai. Perlu digaris bawahi, sekarang adalah jam belajar dari Angela. Kok bisa Angela mengimbangi sikap perfeksionis dalam belajarnya dengan kecanduannya dengan semua yang menyangkut drama? Pikir Dania dalam hati, kalau itu dirinya, sudah pasti otak Dania akan minta dimaintenance sekarang juga!

Sungguh pikiran Dania malam ini sudah kemana-mana. Tak terasa jalanan Degraves Street sudah akan selesai Dania lewati, tidak sampai lima meter lagi Dania akan sampai di pertigaan jalan, yang ia rasa lebih ramai dari jalanan Degraves Street. Gadis itu masih malas untuk pulang, mamanya pasti akan langsung menyuruhnya untuk belajar.

Tiba-tiba ponselnya bergetar, tadi Dania sudah mengubah nada dering ponselnya ke mode getar. Gadis yang masuk jurusan manajemen itu membalik ponselnya, melihat siapa orang yang sebegitu penganggurannya untuk menelfon dirinya saat ini. See! Kevin Parkinson sedang menelfon dirinya, tidak main-main panggilan macam apa yang Kevin gunakan, video call grup. Cecunguk ini pasti lagi ngajak Jeanne untuk taruhan terkait keadaan Dania sekarang.

Aish Kevin!!

I hate you a bit more than Mrs. Jolie!

Ya, kenapa dia jadi membandingkan Kevin dengan Mrs. Jolie? Dania sudah ingin mengacuhkan sambungan video call grup dari teman-temannya, tetapi itu susah sekali. Kevin menelfon untuk kedua kalinya. Si artis anak teknik sipil itu membuat Dania kehabisan kesabaran juga. Akhirnya saat ada di belokan jalan menuju WISE Employment Melboune CBD, Dania memutuskan untuk mengangkat video call satu-satunya teman laki-lakinya sambil melihat lampu jalanan di atasnya yang entah mengapa malam ini tengah padam.

“Vin, Hei, ada apa me-“

BRUUUKKKKKK

SPLAASSH

Tubuh Dania berbenturan dengan sesuatu yang tinggi namun tegap, bukan dinding ataupun tembok jalanan. Gadis itu terhuyung-huyung ke depan, itu malah membuat badannya semakin merangsek maju ke objek di depannya. Aroma woodsy dan earthy langsung merangsek ke indera penciuman Dania. Gadis berambut cokelat itu mengenalinya sabagai aroma musk.

Tunggu....

Kenapa dia bisa mencium bau parfum aroma musk disini? Otak berkecepatan pentium milik Dania sedang memproses, lampu jalanan yang remang-remang itu tidak membantunya sama sekali. Dania baru sadar saat matanya menangkap satu sosok di hadapannya. Satu sosok pria tinggi tegap dengan penampilan yang sangat rapi.

Matilah Dania!! Ia baru saja menabrak seseorang!!

“Oh my god, my suit... That’s very wet!” desis pria di depannya dengan suara yang berat, pria itu menarik jas bagian depannya yang basah karena tumpahan minuman Dania.

“Sir... Uhm- Uhmm, I am sorry, Saya tidak bermaksud untuk-“

Perkataan Dania menggantung saat pria itu melihatnya dengan tatapan mata yang kesal. Pria itu lalu membungkuk untuk mengambil ponselnya yang terjatuh. Dania meringis ngeri, jadi dia juga menjatuhkan ponsel pria itu? Apa ponselnya rusak? Pasti mahal ponselnya jika yang punya saja seperti itu.

Tidak ada kasus kriminalitas di Melbourne, dan tidak ada preman jalanan yang memakai setelan jas begitu rapi seperti orang di depannya. Jadi kesimpulannya pria itu bukan seorang kriminal! Dania memandang pria di depannya itu dengan hati yang was-was.

See... Anda lihat? Baju saya jadi kotor karena minuman anda, nona.”

Sir, I am sorry, sir.... Let me to help you.”

Dania refleks berjalan maju dan berusaha membantu untuk menepuk-nepuk lengan jas pria itu yang basah. Gadis muda itu berniat untuk membersihkannya. Memang dasarnya gadis lola, loading lama, bukannya tambah bersih, gadis itu malah menumpahkan sisa minumannya yang tinggal separuh. Sekarang hampir seluruh lengan pria itu bermotif Chocolate Milshake milik Dania. Bagus sekali Dania, kamu berhasil melukis mural di atas setelan jas mahal.

Stop it!!” erang tuan berjas itu semakin kesal. “You are so stupid girl!”

“Opssss.... Sorry sir?”

Dania membekap mulutnya, menjatuhkan gelas minumannya. Gelas plastik itu tergeletak di tanah. Pria itu menyedekapkan lengannya, alis cokelat tuanya membentuk garis lurus. Jangan ditanyakan lagi, tentu pria itu marah.

Di posisi Dania dan pria itu, yang membawa minuman hanya Dania seorang, dan yang menumpahkan minuman hanya Dania seorang. Haduh mengapa apapun masalahnya, yang salah harus Dania seorang!

“Nona... Lain kali- Lain kali.... Tolong kalau jalan hati-hati. You have eyes, right?” desis pria itu dengan gigi gemelatuk, “Saya bisa saja polisikan anda segera! Now!”

Related chapters

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 10 - The Crazy Girl

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!“Saya bisa saja polisikan anda segera! Now!” kata pria asing itu dengan nada tenang yang tak disukai oleh Dania.Eh? Ini kenapa pak polisi jadi disangkut-pautin disini? Dania menggerutu dalam hati mengetahui arti kata dari lawan bicaranya. Memangnya salahnya dia apa? Yang mana? Iris hitam milik gadis muda itu membeliak lucu saat pria itu mengatakan akan mempolisikan dirinya.Seumur-umur Dania Adelaine Sanders menjadi warga negara Australia, berdomisili di Melbourne sebagai kota kelahirannya, ia tak pernah berurusan dengan satupun polisi negara ini. Menghilangkan anak anjing tetangganya dulu saja ia hanya berhadapan dengan security perumahannya. Dia, Dania, lebih sering berurusan dengan Mrs. Jolie, ibu dosen galaknya malah. Duh, lagi-lagi yang ia bahas jadi Mrs. Jolie.

    Last Updated : 2021-02-20
  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 11 - Lost Brain

    This Novel is owned by Ailana Misha Please, don’t copy and remake! In Shark Weygandt, Corp. Melbourne, Australia Setelah hampir semalaman mengamuk kepada ketiga temannya, bahkan ia tidak merespons direct message dari Angela, Jean, dan juga Kevin. Dania akhirnya diberikan rekomendasi nama perusahaan lagi oleh Angela. Sahabat dari gadis bernama Dania Adelaine Sanders itu pagi-pagi sekali memberi tahu Dania jika ia punya perusahaan yang bisa jadi tempat magang yang bagus untuk Dania nanti. Awalnya Dania tidak percaya dengan apa yang ditulis oleh Angela di chat grup Line mereka, sekali sudah Dania merasa patah hati dan di-PHP-in oleh Angela, gadis berambut cokelat itu tidak mau lagi untuk merasakan kedua kalinya. Nanti takutnya bukan sebuah p

    Last Updated : 2021-03-16
  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 12 - Ulah Mrs. Weygandt

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Jarum jam sudah menunjukkan angka setengah sepuluh malam waktu Australia. Belum terlalu larut malam sebenarnya, mengingat kota Melbourne terkenal dengan aktivitas bisnis dan juga segala hiruk-pikuk kehidupan kota megapolitannya.Membahas kota megapolitan, kota yang masuk megapolitan memang harus memiliki jumlah penduduk lebih dari lima juta jiwa, dan berdasarkan The Australian Bureau of Statistics (ABS), Biro Statistik Australia, pihaknya telah memproyeksikan jika dalam kurun waktu empat puluh tahun mendatang Melbourne akan menjadi kota berpopulasi terbesar di Australia, mengalahkan Sidney.Semakin malam sebenarnya semakin ramai jika para turis ingin mengelilingi kota Melbourne sampai titik-titik sudut yang ada. Namun berbeda dengan seorang laki-laki yang duduk di belakang kemudi mobil Merced

    Last Updated : 2021-03-16
  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 13 - Bukan Tebar Pesona

    This Novel is owned by Ailana Misha Please, don’t copy and remake! Sejujurnya Dania belum memutuskan ia akan mengirimkan proposal magang ke Shark Weygandt Corp. atau tidak, dia memang sudah tahu lokasi perusahaan itu, bukankah kemarin siang ia telah datang kesana bersama teman-temannya? Tetapi justru karena ia sudah tahu dengan perusahaan itu, Dania jadi insecure sekarang. Dia tidak sepercaya diri itu melamar magang ke sebuah perusahaan multinasional, saingannya Apple dan Samsung. Apakah sekarang ceritanya Dania sedang mundur sebelum naik kuda perang? Dia mau jalan kaki aja deh kalau begitu. Angela lagi-lagi dipanggil Mr. Albert untuk mendiskusikan penelitian dosennya itu, ada kabar jika Angela masuk tim mahasiswa yang membantu dalam program dana hibah penelitian dari pemerintah untuk kampus mereka yang memang universitas publik itu. Univers

    Last Updated : 2021-03-16
  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 14 - The Effect

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Kawasan perumahan elit di salah satu kawasan luxury housing di kota Melbourne ini berada di salah satu jalan utama di pusat kota Melbourne, Australia. Itu membuat kawasan perumahan ini sebagai Beverly Hills­-nya Melbourne, perumahan disini sungguh indah dan megah. Masuk akal jika kebanyakan politisi besar, artis terkenal Australia, eksekutif bisnis sukses hingga para ekspatriat asing memilih perumahan ini sebagai huniannya, menimbang pada banyaknya orang penting yang tinggal disana, membuat keamanan dan kenyamanan distrik itu berlapis dan eksklusif. Disanalah pula rumah besar keluarga inti Weygandt berdiri selama berdekade-dekade.“Apa anak nakal itu sudah menghubungimu? Hari ini kudengar dia akan mengadakan rapat yang seharusnya diadakan untuk tiga hari ke depan,” tanya seorang pri

    Last Updated : 2021-03-16
  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 15 - Toilet Ruang Dosen

    This Novel is owned by Ailana Misha Please, don’t copy and remake! Jeanne ternyata sudah menunggu Dania di gedung C. Fakultas Ekonomi dan Bisnis adanya di gedung C, gadis berwajah bulat itu berdiri dari duduknya, saat ia melihat kedatangan Dania dengan Kevin. Jeanne melambai pada kedua temannya itu, ia sudah tahu jika Angela sedang sibuk dengan urusan penelitiannya. Gadis berambut panjang itu absen lagi kali ini dari kelasnya. “Jeanne, aku baru saja mau mengirimimu chat!” seru Dania saat Jeanne sudah di dekatnya. “Aku ingat kalau aku ada janji sama kamu, Dan,” jawab Jeanne santai. Jeanne Wu membenarkan cardigan Dania yang terbelit oleh tas ransel gadis itu, Dania tertawa kecil. Dia suka menerima perhatian kecil seperti ini, dalam batin gadis bernama belakang Sanders itu, Nathan sangat beruntung memiliki Jeanne jadi pacarnya. “Cepat lihat Mrs. Jolie sana, Dan

    Last Updated : 2021-03-17
  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 16 - Mengejar Deadline

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Pernah lihat ada banyak buku-buku di sebuah coffee cafe? Bisa saja sebenarnya, karena memang ada juga cafe yang menempatkan beberapa buku sebagai tambahan desain interiornya, atau bahkan sebagai salah satu ikon jika coffee cafe itu juga menyediakan bacaan gratis bagi pengunjung cafenya. Hal itu adalah salah satu dari cara branding untuk bisnis cafe tersebut, seperti yang sering dipraktikkan di cafe yang tersebar di sekitar kawasan universitas ataupun kampus di negara bagian Victoria, Australia ini.Masalahnya lain lagi jika coffee cafe itu tak menyediakan buku bacaan di beberapa sudut ruangannya, seperti di rak-rak buku ataupun beberapa spot meja dengan kursi berbentuk bubble untuk duduk santai. Pemandangan yang mencerminkan hal itu merujuk pada satu meja yang tepat

    Last Updated : 2021-03-18
  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 17 - Aiden's Order

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Angela baru sampai di rumahnya cukup petang, gadis itu baru saja selesai membantu mengerjakan proposal Dania. Ternyata untuk membantu mengerjakan proposal magang seseorang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Saat dia dan Jeanne mengira proposal Dania telah selesai, Angela baru menyadari jika Dania belum membuat daftar pustaka. Halaman yang sama pentingnya dengan halaman daftar isi.Lucunya disini, Dania lupa dari mana saja dia mengutip kutipan-kutipan kalimat yang menjadi referensinya. Alhasil dalam membuat Bibliography itu Angela kesusahan apabila harus menggunakan aplikasi Mendeley. Jika seorang mahasiswa ingin menggunakan aplikasi Mendeley maka jurnal ilmiah dan buku harus dimasukkan ke dalam aplikasi Mendeley itu terlebih dahulu. Itulah mengapa selama dua jaman, Dania

    Last Updated : 2021-03-19

Latest chapter

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 21 - Salah Persepsi

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Lois, perempuan berambut pirang itu menatap tajam sebuah LCD besar di ruangan meeting divisinya, Human Resources Department yang sedang ia naungi. Perempuan yang memakai blazer warna biru tua itu mendekapkan lengannya. Ia bersama tiga staffnya sedang mengawasi tayangan rekaman kamera yang berada di lobby perusahaan.Di rekaman tersebut terlihat beberapa orang, meskipun sekarang waktu sudah menunjukkan office hours, jam untuk kerja di kantor Lois, orang-orang itu masih saja duduk di sofa yang berada di lobby, seperti sedang menunggu sesuatu.“Aiden, apa yang ada di dalam kepalamu sekarang?” gumam Lois masih dengan suara yang rendah.“Are you speaking to me?”Lois terkejut saat rekannya menanyakan apakah ia sedang berbicara d

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 20 - Meet Her Again

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Tahukah kalian terkait suatu cerita dan kisah dimana tuhan mengabulkan permintaan umatnya yang berdoa dengan bersungguh-sungguh? Yang kalau doa pagi, siang, malam? Lebih sering dari pada jadwal minum obat dari resep dokter?Jadi ini yang terjadi sekarang kepada Dania Adelaine Sanders. Gadis berambut cokelat panjang itu tak menyangka tuhan akan mengabulkan permintaannya dengan begitu cepat. Ia berharap dirinya segera dapat tempat magang untuk mata kuliah internship programnya segera, dan tuhan dengan baiknya mengabulkannya lewat Angela.Temannya yang berotak liquid itu bahkan mencarikannya tempat magang yang sesuai dengan kriteria kadar perfeksionis milik Mr. Rose Jolie. Dania Adelaine Sanders, gadis itu selama di perjalanan ke perusahaan Shark Weygandt Corporation merapalkan semua puja dan pu

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 19 - Puzzle Milik Aiden

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!FlashbackAda banyak deru suara mobil yang terdengar bising, ada suara bunyi air hujan yang jatuh. Suaranya memecah jalan setapak bersemen coklat pekat, dan jatuh lagi, satu hal lagi yang menambah basah sol sepatu dari kulit itu menjadi semakin basah. Pemilik sepatu coklat kulit itu mengeratkan gagang payungnya. Payung hijau itu menjeplak terbuka sedari satu jam lalu, menangkup kubangan air hujan yang diluluh lantakkan langit malam ini. Ia basah, begitu juga tepian kain yang digunakan oleh gadis dibawah payung hijau itu.Sekarang ia sudah berada di jalan yang lebih besar. Jalanan beraspal penuh air hujan yang pertama kali ia lihat. Yang membedakan, hanya mobil–mobil di depannya terus saja melaju tanpa hent

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 18 - I Must Have Baby Sitter

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Matahari belum naik ke ufuk timur, seorang gadis berambut panjang kecokelatan tengah membongkar tas ranselnya dengan kecepatan sangat brutal. Bagaimana enggak bisa disebut brutal, bila hampir separuh isi tasnya sudah diambil dan dilempar oleh gadis bernama belakang Sanders itu. Mulai dari tepak pensil, note book kecil, dompet koin, hingga barang-barang kecil milik gadis itu sudah berhamburan tersebar di atas ranjang berbed cover motif polkadot kecil-kecil itu.“Ya ampun, aku taruh mana semalam?” rutuknya sendiri.“Aduhhh, kemana sih?”“Oh my god, enggak ketemu,” teriak Dania langsung mengacak gemas rambutnya yang sudah megar, dan semakin megar.Gadis itu sudah membuka menutup resleting tasnya sampai kesekian kali, setelah resl

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 17 - Aiden's Order

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Angela baru sampai di rumahnya cukup petang, gadis itu baru saja selesai membantu mengerjakan proposal Dania. Ternyata untuk membantu mengerjakan proposal magang seseorang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Saat dia dan Jeanne mengira proposal Dania telah selesai, Angela baru menyadari jika Dania belum membuat daftar pustaka. Halaman yang sama pentingnya dengan halaman daftar isi.Lucunya disini, Dania lupa dari mana saja dia mengutip kutipan-kutipan kalimat yang menjadi referensinya. Alhasil dalam membuat Bibliography itu Angela kesusahan apabila harus menggunakan aplikasi Mendeley. Jika seorang mahasiswa ingin menggunakan aplikasi Mendeley maka jurnal ilmiah dan buku harus dimasukkan ke dalam aplikasi Mendeley itu terlebih dahulu. Itulah mengapa selama dua jaman, Dania

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 16 - Mengejar Deadline

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Pernah lihat ada banyak buku-buku di sebuah coffee cafe? Bisa saja sebenarnya, karena memang ada juga cafe yang menempatkan beberapa buku sebagai tambahan desain interiornya, atau bahkan sebagai salah satu ikon jika coffee cafe itu juga menyediakan bacaan gratis bagi pengunjung cafenya. Hal itu adalah salah satu dari cara branding untuk bisnis cafe tersebut, seperti yang sering dipraktikkan di cafe yang tersebar di sekitar kawasan universitas ataupun kampus di negara bagian Victoria, Australia ini.Masalahnya lain lagi jika coffee cafe itu tak menyediakan buku bacaan di beberapa sudut ruangannya, seperti di rak-rak buku ataupun beberapa spot meja dengan kursi berbentuk bubble untuk duduk santai. Pemandangan yang mencerminkan hal itu merujuk pada satu meja yang tepat

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 15 - Toilet Ruang Dosen

    This Novel is owned by Ailana Misha Please, don’t copy and remake! Jeanne ternyata sudah menunggu Dania di gedung C. Fakultas Ekonomi dan Bisnis adanya di gedung C, gadis berwajah bulat itu berdiri dari duduknya, saat ia melihat kedatangan Dania dengan Kevin. Jeanne melambai pada kedua temannya itu, ia sudah tahu jika Angela sedang sibuk dengan urusan penelitiannya. Gadis berambut panjang itu absen lagi kali ini dari kelasnya. “Jeanne, aku baru saja mau mengirimimu chat!” seru Dania saat Jeanne sudah di dekatnya. “Aku ingat kalau aku ada janji sama kamu, Dan,” jawab Jeanne santai. Jeanne Wu membenarkan cardigan Dania yang terbelit oleh tas ransel gadis itu, Dania tertawa kecil. Dia suka menerima perhatian kecil seperti ini, dalam batin gadis bernama belakang Sanders itu, Nathan sangat beruntung memiliki Jeanne jadi pacarnya. “Cepat lihat Mrs. Jolie sana, Dan

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 14 - The Effect

    This Novel is owned by Ailana MishaPlease, don’t copy and remake!Kawasan perumahan elit di salah satu kawasan luxury housing di kota Melbourne ini berada di salah satu jalan utama di pusat kota Melbourne, Australia. Itu membuat kawasan perumahan ini sebagai Beverly Hills­-nya Melbourne, perumahan disini sungguh indah dan megah. Masuk akal jika kebanyakan politisi besar, artis terkenal Australia, eksekutif bisnis sukses hingga para ekspatriat asing memilih perumahan ini sebagai huniannya, menimbang pada banyaknya orang penting yang tinggal disana, membuat keamanan dan kenyamanan distrik itu berlapis dan eksklusif. Disanalah pula rumah besar keluarga inti Weygandt berdiri selama berdekade-dekade.“Apa anak nakal itu sudah menghubungimu? Hari ini kudengar dia akan mengadakan rapat yang seharusnya diadakan untuk tiga hari ke depan,” tanya seorang pri

  • The Shark's Baby Sitter   Chapter 13 - Bukan Tebar Pesona

    This Novel is owned by Ailana Misha Please, don’t copy and remake! Sejujurnya Dania belum memutuskan ia akan mengirimkan proposal magang ke Shark Weygandt Corp. atau tidak, dia memang sudah tahu lokasi perusahaan itu, bukankah kemarin siang ia telah datang kesana bersama teman-temannya? Tetapi justru karena ia sudah tahu dengan perusahaan itu, Dania jadi insecure sekarang. Dia tidak sepercaya diri itu melamar magang ke sebuah perusahaan multinasional, saingannya Apple dan Samsung. Apakah sekarang ceritanya Dania sedang mundur sebelum naik kuda perang? Dia mau jalan kaki aja deh kalau begitu. Angela lagi-lagi dipanggil Mr. Albert untuk mendiskusikan penelitian dosennya itu, ada kabar jika Angela masuk tim mahasiswa yang membantu dalam program dana hibah penelitian dari pemerintah untuk kampus mereka yang memang universitas publik itu. Univers

DMCA.com Protection Status