Demona hanya tertawa setelah akhirnya berhasil meruntuhkan benteng pelindung magis itu dan berdiri di hadapan Ramona.Ia kemudian berseru kepada Ramona, "Kau ini polos atau bodoh? Kau, hatimu dan perasaanmu itu, bodoh sekali! Bisa-bisanya kau dikendalikan oleh perasaan yang berasal dari lubuk hatimu! Semua perasaan-perasaan yang kau rasakan itu hanya omong kosong belaka! Tidak mau membunuhku, namun kau membawa pedang sialan itu. Pedang itu milik Reivan, bukan? Kakekmu yang bodoh itu tidak sempat menggunakannya, sama saja bodohnya sepertimu, menggunakan hati dan perasaan kepada musuhmu sendiri sampai kalian gagal mencapai tujuan kalian sendiri!"Mendengar seruan Demona, Ramona hanya bisa menghela nafas panjang.Ia mulai menitikkan air mata, dan berkata, "Demona! Sudahi semua ini! Kau menjadi seperti ini hanya karena sebuah kesalahpahaman! Aku sudah membuktikannya untukmu, aku bahkan mempunyai seorang anak, demi membuktikan bahwa aku memang tidak pernah menyukai manusia itu, Demona!""K
Kepingan hati yang terakhir itu kemudian melayang menuju pedang yang sedang dipegang oleh Ramona, dan kepingan hati itu terlihat masuk ke dalam pedang tersebut.Pedang itu kemudian menyatu dengan kepingan hati terakhir milik Ramona tadi, lalu mulai bercahaya, masih cahaya berwarna merah terang, dan setelah sekian detik, cahaya tersebut lalu menghilang, dan tiba-tiba saja pedang tersebut berubah menjadi sebuah batu permata berwarna merah darah.Ramona kemudian memberikan batu permata tersebut kepada Yvoxy, dan berkata, "Ini adalah kepingan terakhir dari hatiku, yang menyatu dengan pedang ini. Aku serahkan ini kepadamu, Yvoxy. Segel yang kubuat dari kepingan-kepingan hatiku sebelumnya untuk mengurung Demona, tidak bisa bertahan lama, karena tidak ada yang namanya perasaan abadi. Suatu saat segel tersebut pasti akan lepas, karena perasaan-perasaan yang kuberikan pada Demona… Tidak memiliki kegelapan.""Hatiku murni, tidak memiliki kegelapan di dalamnya. Suatu hari nanti akan ada seseoran
(Kembali lagi kepada Rae yang sedang tertidur.)Mimpi yang sangat panjang, dan kali ini Rae langsung terjaga dari mimpi tersebut. Ia membuka kedua matanya sambil merasakan jantungnya berdetak sangat kencang.Sambil tiduran di atas ranjangnya, ia juga masih menggenggam kotak kecil berwarna merah darah yang diberikan Yvoxy kepadanya.Rae kemudian mengangkat kotak itu dan menatapnya dengan sangat fokus sambil bergumam, "Nenek Ramona. Jadi itulah kisahmu. Lalu, jika seluruh kepingan-kepingan hatimu menjadi segel untuk Demona… Lalu kepingan hatimu yang ada di dalam kotak ini, kepingan apa namanya? Bukankah yang tidak kau punya, hanya ambisi? Lantas, yang ada di dalam kotak ini, apa? Sehingga Lyxia harus mencari orang yang mau berkorban untuk dirinya? Apakah kepingan hati yang ada di dalam kotak ini… Cinta sejati? Lalu siapa yang telah meracuni nenek?"Rae masih terus menatap kotak itu, sampai akhirnya ia baru ingat bahwa ia mempunyai tujuan yang lain."Astaga, aku masih bergumam banyak. Se
Waktu terus berjalan. Langit di dalam dunia penyihir juga masih gelap, sama sekali tidak ada cahaya matahari yang bisa menembus kekuatan gelap milik Demona. Namun, Demona sepertinya kali ini agak melunak, karena berpikir tidak ada yang bisa mengalahkannya, ia mulai sedikit mencari korban di dalam dunia penyihir.Ia justru lebih banyak mencari mangsa manusia, sehingga banyak manusia yang hilang secara misterius di dalam dunia manusia, karena para penyihir hitam pengikut Demona, kini lebih menyukai manusia.Mangsa yang praktis, tidak mungkin melawan, dan tidak mengerti tentang sihir sama sekali, sehingga lebih mudah menjadikan manusia sebagai korban. Demona juga semakin lama, semakin kuat.Ia bahkan sudah mulai berani membuat aturan-aturan aneh seperti tidak memperbolehkan satu penyihir pun untuk pergi menuju ke dunia manusia. Jika ketahuan oleh pengikutnya para penyihir hitam, maka penyihir itu akan langsung dibunuh di tempat.Entah apa yang membuat Demona memberlakukan aturan aneh ter
Setelah semua gadis penari pergi menuju ke dalam ruang ganti, Dexy langsung berdiri dan berjalan menuju ke ruang ganti penari pria yang letaknya di samping ruang ganti penari wanita namun letaknya tidak begitu dekat.Dexy kemudian mengetuk pintu ruangan itu, dan Eldo mendengar ketukan dari pintu ruang gantinya, kemudian berkata, "Masuk saja."Dexy membuka pintunya, lalu masuk ke dalam ruang ganti penari pria, lalu menutup pintunya kembali hingga rapat.Dexy langsung saja bertanya, "Eldo. Kau langsung memintaku untuk memerankan Cinderella, apa kau tidak harus melihat terlebih dahulu Cinderella milik gadis-gadis lainnya?"Eldo kemudian mendekati Dexy, membelai rambutnya, dan berbisik, "Untuk apa melihat lagi kemampuan mereka? Kau sudah lama berada di sini, dan kau adalah wanita yang paling dekat denganku, bahkan kita sudah sering tidur bersama, aku juga sudah sering melihatmu menari di depanku, lantas mengapa aku harus melihat lagi penampilan mereka satu persatu? Aku yakin akan kemampua
Keesokan harinya di dalam dunia penyihir, Rae dengan mantap, mengunjungi lagi rumah kecil milik Dexy yang berada di luar Gedung Axell. Dengan sabar, Rae menunggu kembalinya Dexy dari dunia manusia sejak kemarin.Setelah sekian lama, akhirnya Dexy kembali ke rumahnya, lalu menoleh ke arah jendela di sebelah pintu masuk rumahnya, dan menemukan guru tarinya, Rae, sedang berdiri di depan pintu masuk. Dexy dengan berani, berjalan menuju pintu masuk, kemudian membukanya.Rae langsung menoleh ke arah Dexy, begitu pintunya terbuka."Dexy, aku harap kau menjauhi pria manusia itu," ucap Rae pelan.Mendengar itu, Dexy langsung menatap Rae dengan tatapan tajam, lalu membalas, "Guru, aku akan pindah ke rumah Eldo. Aku tidak ingin kembali ke dunia penyihir ini. Eldo akan menikah denganku. Guru, Eldo bukanlah manusia yang seperti kau pikirkan. Eldo sangat bertanggung jawab, ia bahkan ingin berhenti menari dan mencari pekerjaan lain demi anak kami. Aku akan pindah secepatnya, guru. Terima kasih untuk
Sambil menari, Dexy bertanya, "Eldo, maukah kau, dengan rela, mengorbankan jiwa dan ragamu, hanya untukku seorang?"Eldo yang seperti sedang dihipnotis, langsung menjawab, "Dexy, aku mau. Aku mencintaimu, Dexy. Aku akan menyerahkan jiwa dan ragaku untukmu."Kemudian, Dexy langsung berhenti menari, dan dengan cepat, ia langsung menancapkan sebuah pisau kecil yang rupanya sudah ia sembunyikan di balik bajunya sedari tadi, tepat di jantung Eldo. Darah mulai mengalir, dan Eldo langsung jatuh tersungkur di atas lantai.Dexy langsung mengarahkan kedua tangannya di hadapan Eldo, dan mulai menyerap energi milik Eldo. Dengan cepat, tubuh Eldo kini menjadi hitam, hanya tersisa jasadnya saja. Dexy yang tadi menari untuk Eldo, tiba-tiba saja seluruh badannya dikelilingi oleh kabut-kabut hitam, kemudian berubah menjadi Demona.Dexy yang asli, rupanya baru saja turun dari lantai dua rumah Eldo dan hendak berjalan menuju dapur, namun, ketika tiba di dapur, ia langsung terkejut dengan kehadiran Demon
Mendengar perkataan Gifu barusan, Demona langsung menurunkan kedua kakinya, lalu menatap tajam ke arah Gifu, kemudian berseru dengan ekspresi wajah yang sangat marah, "Hei! Gifu! Anak itu adalah anak campuran hasil dari hubungan seorang penyihir dengan manusia mortal! Apa yang harus kutakutkan? Mengapa pula aku harus takut padanya?! Ia bahkan belum lahir dan kau sudah mengancamku seperti itu! Katakan, Gifu, kekuatan apa yang ia punya sehingga aku harus menjauhinya?""Kau tahu bahwa aku sebentar lagi akan menjadi penguasa kedua dunia, dan kekuatanku, hanyalah satu-satunya kekuatan terbesar dan terkuat di seluruh penjuru negeri ini, lantas mengapa kau berani mengatakan hal seperti itu kepadaku?!"Demona langsung menggeram, tampaknya ia sangat marah setelah mendengar pernyataan dari Gifu tadi."Tenang, Yang Mulia. Tenangkan dirimu terlebih dahulu," ucap Gifu pelan, sambil berlutut dan membungkuk semakin ke bawah dan kepalanya hampir menyentuh lantai, kemudian melanjutkan perkataannya, "Y
Mereka berdua kemudian berjalan menuju ke ruang utama yang terlihat sudah banyak penyihir yang berkumpul di sana.Rae dan Naoki terlihat berdiri di barisan paling depan dengan wajah yang sangat bahagia, bahkan Rae sampai menitikkan air mata dan berbisik, "Oh, anak itu sudah besar sekarang!"Yvoxy terlihat berdiri di atas altar pernikahan, karena diminta oleh Ixy untuk menikahkan mereka berdua. Hideki sendiri sudah berdiri di depan Yvoxy dan ketika Syerin dan Ixy masuk ke dalam ruang utama itu, kepalanya langsung menoleh ke arah Ixy, lalu menatap istrinya itu dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca."Seekor angsa merah yang cantik," gumamnya dalam hati.Setelah tiba di hadapan Yvoxy, Syerin lalu menyerahkan Ixy kepada Hideki dan ia sendiri langsung berjalan menuju ke barisan di mana Rae dan Naoki berada.Yvoxy langsung saja memulai, "Aku tidak perlu bertanya lagi, kalian berdua pasti akan menjawab iya jika kutanya apakah kalian akan saling mencintai dan apakah kalian akan menerima kek
Di babak ketiga, Ixy yang kali ini berperan sebagai Odile, justru semakin membuat setiap tarian dan adegan yang ia perankan bersama Hideki, semakin terlihat nyata. Seolah dunia adalah milik mereka berdua, dan nyatanya, seluruh mata tertuju hanya pada mereka berdua.Pas de deux yang mereka lakukan bahkan membuat para penonton mulai tegang, karena kuatnya chemistry di antara mereka berdua.Dalam babak keempat, menampilkan akhir yang tragis bagi Odette dan sang pangeran. Tarian yang dibawakan oleh Ixy dan Hideki, membuat beberapa penonton menangis karena akhir ceritanya yang tragis.Setelah pertunjukan The Swan Lake itu selesai dipentaskan dan seluruh pemainnya memberikan hormat kepada para penonton.Seluruh penonton yang hadir langsung saja berdiri dan bertepuk tangan.Pertunjukan yang hebat dengan chemistry yang sungguh menakjubkan di antara Ixy dan Hideki hingga mereka sendiri tenggelam dalam cerita tersebut.Setelah pertunjukan usai dan tirai panggung sudah diturunkan kembali, semua
Setelah beberapa saat, Yvoxy kemudian mendekati Ixy dan berkata pelan, "Aku sejak awal, selalu mengira bahwa kau adalah penyihir, namun setelah Demona berhasil dikalahkan, ternyata selama ini, Ramona-lah yang telah membantumu, Ixy. Maafkan aku sudah mengira kau adalah penyihir sejak awal, ternyata kau sudah terlahir kembali sebagai manusia, dan bukankah ini adalah akhir yang bahagia untukmu?"Lalu Yvoxy menoleh ke arah Rae dan melanjutkan, "Rae, kau harus membereskan seluruh kekacauan yang kau buat di panti asuhan itu! Secepatnya! Yang kau lakukan hanya menari dan bermain-main saja!"Rae langsung tertawa, lalu membalas, "Apa? Aku sudah berhenti menari karena aku sendiri harus menjaga Ixy, nenek sihir tua!"Mendengar itu, Hideki dengan wajah yang memerah, dengan cepat langsung bertanya, "Jika begitu… Bukankah Ixy tidak memiliki tempat tinggal lain selain di panti asuhan itu? Ehm, Ixy… Boleh saja tinggal di rumahku, dengan senang hati!"Naoki langsung menepuk kepala Hideki dengan lemah
Rae langsung saja berlari ke arah Naoki yang sudah kembali seperti sedia kala, dan dengan cepat, ia memeluk Naoki yang baru saja tersadar. Naoki sendiri terlihat kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi."Naoki! Kau baik-baik saja!" seru Rae sambil memeluk Naoki dengan erat.Naoki, walaupun ia masih kebingungan, namun ia tersenyum, kemudian membalas, "Ah, ternyata kau mengkhawatirkanku. Maafkan aku, Rae," ia lalu membalas pelukan Rae dengan erat juga.Yvoxy sendiri terlihat tersenyum sambil memandang sekelilingnya. Semua penyihir akhirnya kembali lagi kepada keluarganya masing-masing, ada yang menangis terharu dan bahkan ada yang saling berpelukan.Keluarga-keluarga penyihir yang tadinya terpecah akibat salah satu dari mereka menjadi penyihir hitam atau terpisah karena diculik oleh Demona dan beberapa penyihir melarikan diri menuju ke Gedung Axell, akhirnya kini bisa bersatu kembali.Krahe yang tadinya tersungkur di atas tanah, kemudian bangkit perlahan dan melihat ibu kandungnya
Ixy menggeram. Ia kali ini memberanikan diri untuk berkata kepada Demona, "Kembalikan Hideki sekarang juga! Bebaskan semua yang ada di sini, dan tebuslah dosamu, Demona!"Mendengar perkataan Ixy barusan, Demona menjadi semakin marah, kemudian berteriak, "Jadi kau ingin kematian yang perlahan? Baiklah. Tangkap gadis itu, dan hancurkan dia!"Para penyihir marionette langsung menyerbu dirinya, namun, tiba-tiba, kabut-kabut hitam mulai mengelilingi tubuh Krahe, dan ia menghilang seketika dari samping Rae.Yvoxy dan Rae tampak terkejut, karena kini, Krahe muncul di hadapan Ixy sambil memasang badan untuknya dari para penyihir marionette yang mulai mencoba untuk mencabik-cabik dirinya.Krahe mulai melakukan perlawanan dengan kekuatan sihir hitamnya, ia mulai menghalau satu per satu para penyihir yang masih di bawah kontrol Demona itu.Sambil melakukan perlawanan, Krahe berkata kepada Ixy, "Maafkan aku sudah membuat kekacauan padamu… Aku akui bahwa aku juga menyukai Hideki, namun, kini aku t
Ixy kemudian melakukan fifth position dan mengangkat kedua tangannya ke atas. Demona semakin tertawa melihat Ixy yang hendak menari, lalu ia berkata lagi, "Makhluk bodoh mana yang berpikir bahwa tariannya bisa mengalahkanku?""Ixy tidak lagi sendirian, Demona!" seru seseorang dari belakang Ixy.Rae, Yvoxy, Ixy dan Demona langsung mencari-cari asal suara itu, ternyata Hideki yang tiba-tiba muncul dan berdiri agak jauh di belakang Ixy, membuatnya membatalkan niatnya untuk menari. Ia langsung menatap pria itu dengan raut wajah yang sedih."Hideki? Kau adalah manusia, bagaimana caramu masuk ke dalam dunia penyihir?!" tanya Rae."Krahe membawaku ke sini tanpa sengaja," jawab Hideki dengan senyum kecil di wajahnya.Rae langsung menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata Krahe terlihat sedang tersungkur di atas tanah, dan jaraknya agak jauh dari mereka semua. Hideki kemudian berlari mendekati Ixy, dengan menerobos seluruh penyihir yang sedang menari mengelilinginya.Kemudian ia langsung berdiri
Sementara itu di dunia manusia, Hideki yang sedang berlatih di atas panggung, tiba-tiba menghentikan tariannya karena melihat 'Ixy' yang kini berdiri di samping panggung sambil memperhatikan dirinya.Ia tersenyum, kemudian bertanya, "Ixy, apa yang sedang kau lakukan di sini?"Sambil tersenyum juga, 'Ixy' kemudian menjawab, "Aku ingin menari bersamamu, Hideki."Mendengar permintaan itu, Hideki langsung tersenyum dengan sangat lebar. 'Ixy' lalu melakukan fifth position dan mulai menari, kemudian Hideki sendiri juga ikut menari dengan mengikuti alur gerakan yang dibuat oleh 'Ixy'."Hideki, bukankah kau bilang bahwa kau ingin mengisi hatiku yang kosong ini hingga penuh?" tanya 'Ixy' yang masih menari.Mereka berdua lalu mulai melakukan gerakan pas de deux.Sambil mengangkat tubuh 'Ixy', Hideki menjawab, "Apakah kau sudah menemukan jawaban untuk pertanyaanku? Aku ingin sekali bisa mengisi seluruh ruang di dalam hatimu."Gerakan pas de deux hampir selesai, dan 'Ixy' kemudian bertanya lagi,
Sementara itu di dalam dunia penyihir, suasana semakin lama semakin mencekam. Retakan pada benteng pelindung magis semakin terlihat panjang dan banyak.Langit di seluruh penjuru dunia penyihir juga semakin menghitam, bahkan sepertinya Demona sudah semakin kuat, ia bahkan kali ini tidak membutuhkan tubuh fisik lagi, namun ia menjadikan langit di dunia penyihir sebagai tubuhnya.Kedua matanya yang muncul di atas langit dunia penyihir itu membuat seluruh penyihir putih dan netral, semakin takut, bahkan walaupun mereka ada di dalam Gedung Axell.Rae sendiri terlihat sedang berlari di dalam Gedung Axell, tampaknya sedang mencari seseorang. Setelah berlari kesana dan kemari untuk beberapa saat, akhirnya ia menemukan orang tersebut.Seorang wanita yang wajahnya mulai terlihat keriput, sedang menyapu di pojokan salah satu bagian dari Gedung Axell.Rae langsung mendekati wanita itu, kemudian berdiri di dekatnya dan berbisik pelan, "Anakmu, kami sudah menemukan anakmu, Syerin, nyonya Rosse."Se
Para gadis penari balet, termasuk Krea, langsung menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan tatapan sinis. Ixy hanya diam tanpa membalas tatapan sinis dari para gadis penari tersebut. Ia lalu berdiri dan berjalan mendekati Hideki tanpa ada sepatah kata terucap dari bibirnya.Ia kemudian berdiri di hadapan pria itu, dan kali ini ia memulai tariannya dengan first position, dan menari sebagai Odette terlebih dahulu. Entah mengapa, Hideki juga ikut menari bersamanya, namun, dengan sepenuh hati.Krea bahkan memperhatikan Hideki yang sangat fokus sekali menatap Ixy, bahkan senyum di wajah pria itu menandakan ada sebuah perasaan yang sedang disembunyikan olehnya.Entah mengapa, menari berdua bersama Ixy, membuat seluruh gerakan Hideki seperti menyatu dengan seluruh gerakan tari yang sedang dibawakan oleh gadis itu. Ketika sampai pada bagian Odile, Ixy sama sekali tidak menampilkan kesalahan satu pun.Namun, ketika ia hendak melakukan gerakan pas de deux, Krea terlihat sedang mengeluarkan kekua