Demona kali ini menjadi semakin kuat. Ia bahkan tidak segan untuk memangsa manusia mortal dari dunia manusia, dan menyerap energi mereka.Karena jasad manusia tidak bisa menghilang begitu saja ketika sudah meninggal, burung-burung gagak hitam milik Demona akan dengan senang hati memakan jasad manusia itu, sehingga banyak terlihat kumpulan tulang belulang manusia yang berada di sekitar gedung tempat berkumpulnya para penyihir hitam.Ramona melihat perilaku Demona yang semakin sadis, kemudian kecewa mengapa Demona tidak kunjung berubah padahal ia sudah menikah?Apakah bukan hanya kesalahpahaman yang membuat Demona menjadi seperti ini?Suatu hari, Demona meminta seekor burung gagak hitam kecil untuk mengirimkan sebuah surat untuk Ramona.Setelah Demona menyerahkan surat tersebut, burung gagak hitam kecil itu langsung terbang menuju ke Gedung Axell, dan ketika burung gagak hitam kecil tersebut tiba di luar benteng pelindung magis, ia kemudian menunggu Ramona untuk keluar.Ketika Ramona ke
Fisik Demona sudah menghilang, kini yang ada hanya seekor burung gagak hitam besar, yang berwujud seperti manusia, namun dengan paruh dan sayap yang amat besar hingga seluruh penyihir yang menyaksikan kejadian itu, sampai ketakutan bahkan pingsan.Ramona tahu bahwa burung gagak hitam besar tersebut adalah Demona yang kini justru berubah menjadi lebih berbahaya.Ramona juga menyadari bahwa ilmu sihir hitam yang dimiliki Demona kini rupanya sudah semakin kuat, sehingga fisik Demona juga berubah, menjadi monster burung gagak hitam besar yang menakutkan.Demona, yang kini adalah monster, kemudian menoleh ke arah Ramona, dan berseru, "Ramona! Kali ini sudah tidak mungkin kau bisa mengalahkanku! Hahahaha!”Kemudian, monster burung gagak hitam besar itu terbang menuju langit dunia penyihir yang kini berawan hitam tanpa sinar matahari.Setelah monster burung gagak hitam besar tersebut hilang menuju langit dunia penyihir, Ramona langsung berlari masuk ke dalam Gedung Axell dan terus berlari me
Hari berganti hari, bulan, tahun juga ikut berganti. Sudah banyak korban bergelimpangan sejak perang saudara di dalam dunia penyihir diumumkan.Sudah hampir sepuluh tahun sejak perang saudara dimulai, dan kondisinya memang sedikit agak membaik, namun tetap saja, beberapa penyihir hitam terkadang berhasil menculik baik manusia ataupun penyihir, untuk dibawa kepada Demona dan dibunuh untuk diambil energinya.Ramona sendiri kini sudah memiliki seorang anak laki-laki yang berusia sembilan tahun bersama Gerlin, yang bernama Lex.Karena kondisi di dalam dunia penyihir yang sedikit mulai membaik sejak para penyihir putih diperbolehkan untuk membunuh para penyihir hitam, setidaknya, perburuan korban oleh para penyihir hitam, mulai berkurang.Ramona juga masih tinggal di dalam Gedung Axell, sambil mengajari para penyihir-penyihir muda, dan salah satu muridnya, bernama Yvoxy, seorang gadis penyihir yatim piatu, yang kedua orang tuanya dibunuh oleh Demona, adalah anak didik kesayangan Ramona.Yv
Demona hanya tertawa setelah akhirnya berhasil meruntuhkan benteng pelindung magis itu dan berdiri di hadapan Ramona.Ia kemudian berseru kepada Ramona, "Kau ini polos atau bodoh? Kau, hatimu dan perasaanmu itu, bodoh sekali! Bisa-bisanya kau dikendalikan oleh perasaan yang berasal dari lubuk hatimu! Semua perasaan-perasaan yang kau rasakan itu hanya omong kosong belaka! Tidak mau membunuhku, namun kau membawa pedang sialan itu. Pedang itu milik Reivan, bukan? Kakekmu yang bodoh itu tidak sempat menggunakannya, sama saja bodohnya sepertimu, menggunakan hati dan perasaan kepada musuhmu sendiri sampai kalian gagal mencapai tujuan kalian sendiri!"Mendengar seruan Demona, Ramona hanya bisa menghela nafas panjang.Ia mulai menitikkan air mata, dan berkata, "Demona! Sudahi semua ini! Kau menjadi seperti ini hanya karena sebuah kesalahpahaman! Aku sudah membuktikannya untukmu, aku bahkan mempunyai seorang anak, demi membuktikan bahwa aku memang tidak pernah menyukai manusia itu, Demona!""K
Kepingan hati yang terakhir itu kemudian melayang menuju pedang yang sedang dipegang oleh Ramona, dan kepingan hati itu terlihat masuk ke dalam pedang tersebut.Pedang itu kemudian menyatu dengan kepingan hati terakhir milik Ramona tadi, lalu mulai bercahaya, masih cahaya berwarna merah terang, dan setelah sekian detik, cahaya tersebut lalu menghilang, dan tiba-tiba saja pedang tersebut berubah menjadi sebuah batu permata berwarna merah darah.Ramona kemudian memberikan batu permata tersebut kepada Yvoxy, dan berkata, "Ini adalah kepingan terakhir dari hatiku, yang menyatu dengan pedang ini. Aku serahkan ini kepadamu, Yvoxy. Segel yang kubuat dari kepingan-kepingan hatiku sebelumnya untuk mengurung Demona, tidak bisa bertahan lama, karena tidak ada yang namanya perasaan abadi. Suatu saat segel tersebut pasti akan lepas, karena perasaan-perasaan yang kuberikan pada Demona… Tidak memiliki kegelapan.""Hatiku murni, tidak memiliki kegelapan di dalamnya. Suatu hari nanti akan ada seseoran
(Kembali lagi kepada Rae yang sedang tertidur.)Mimpi yang sangat panjang, dan kali ini Rae langsung terjaga dari mimpi tersebut. Ia membuka kedua matanya sambil merasakan jantungnya berdetak sangat kencang.Sambil tiduran di atas ranjangnya, ia juga masih menggenggam kotak kecil berwarna merah darah yang diberikan Yvoxy kepadanya.Rae kemudian mengangkat kotak itu dan menatapnya dengan sangat fokus sambil bergumam, "Nenek Ramona. Jadi itulah kisahmu. Lalu, jika seluruh kepingan-kepingan hatimu menjadi segel untuk Demona… Lalu kepingan hatimu yang ada di dalam kotak ini, kepingan apa namanya? Bukankah yang tidak kau punya, hanya ambisi? Lantas, yang ada di dalam kotak ini, apa? Sehingga Lyxia harus mencari orang yang mau berkorban untuk dirinya? Apakah kepingan hati yang ada di dalam kotak ini… Cinta sejati? Lalu siapa yang telah meracuni nenek?"Rae masih terus menatap kotak itu, sampai akhirnya ia baru ingat bahwa ia mempunyai tujuan yang lain."Astaga, aku masih bergumam banyak. Se
Waktu terus berjalan. Langit di dalam dunia penyihir juga masih gelap, sama sekali tidak ada cahaya matahari yang bisa menembus kekuatan gelap milik Demona. Namun, Demona sepertinya kali ini agak melunak, karena berpikir tidak ada yang bisa mengalahkannya, ia mulai sedikit mencari korban di dalam dunia penyihir.Ia justru lebih banyak mencari mangsa manusia, sehingga banyak manusia yang hilang secara misterius di dalam dunia manusia, karena para penyihir hitam pengikut Demona, kini lebih menyukai manusia.Mangsa yang praktis, tidak mungkin melawan, dan tidak mengerti tentang sihir sama sekali, sehingga lebih mudah menjadikan manusia sebagai korban. Demona juga semakin lama, semakin kuat.Ia bahkan sudah mulai berani membuat aturan-aturan aneh seperti tidak memperbolehkan satu penyihir pun untuk pergi menuju ke dunia manusia. Jika ketahuan oleh pengikutnya para penyihir hitam, maka penyihir itu akan langsung dibunuh di tempat.Entah apa yang membuat Demona memberlakukan aturan aneh ter
Setelah semua gadis penari pergi menuju ke dalam ruang ganti, Dexy langsung berdiri dan berjalan menuju ke ruang ganti penari pria yang letaknya di samping ruang ganti penari wanita namun letaknya tidak begitu dekat.Dexy kemudian mengetuk pintu ruangan itu, dan Eldo mendengar ketukan dari pintu ruang gantinya, kemudian berkata, "Masuk saja."Dexy membuka pintunya, lalu masuk ke dalam ruang ganti penari pria, lalu menutup pintunya kembali hingga rapat.Dexy langsung saja bertanya, "Eldo. Kau langsung memintaku untuk memerankan Cinderella, apa kau tidak harus melihat terlebih dahulu Cinderella milik gadis-gadis lainnya?"Eldo kemudian mendekati Dexy, membelai rambutnya, dan berbisik, "Untuk apa melihat lagi kemampuan mereka? Kau sudah lama berada di sini, dan kau adalah wanita yang paling dekat denganku, bahkan kita sudah sering tidur bersama, aku juga sudah sering melihatmu menari di depanku, lantas mengapa aku harus melihat lagi penampilan mereka satu persatu? Aku yakin akan kemampua