Ramona langsung menatap Demona dengan ekspresi terkejut, kemudian berkata, "Demona! Aku tidak pernah menyukai Karol, satu kali pun, tidak pernah! Kau tahu aku ini sangat ketat pada aturan bahwa penyihir tidak boleh menyukai manusia, aku harap kau tidak salah paham, Demona!"Namun, Demona hanya menatap Ramona dengan tatapan penuh kebencian dan kekecewaan.Demona langsung membuang tangan Ramona dengan kasar, dan berkata, "Aku tidak apa-apa, Ramona. Aku akan kembali ke rumahku sendiri."Kemudian, Demona membuka portal menuju dunia penyihir dengan tangan kanannya, dan langsung masuk begitu portal itu muncul, dan portal tadi juga langsung menghilang setelah ia masuk kedalamnya. Ia sama sekali tidak mengajak Ramona, dan Ramona hanya bisa berlutut sambil menatap kepergian sahabatnya itu.Sesampainya Demona di dalam rumahnya sendiri, ia kemudian masuk ke dalam kamarnya, mengunci pintunya dan langsung duduk di atas lantai sambil memeluk kedua lututnya.Ia menangis keras, sambil berteriak, "Ram
Rak buku yang tadinya digunakan oleh Demona untuk masuk ke dalam ruangan itu, tiba-tiba saja, terjatuh dengan sangat keras hingga seluruh buku yang ada di sana, ikut terjatuh hingga berantakan di atas lantai.Burung-burung gagak hitam yang berterbangan, lalu mendorong rak buku itu dengan paksa hingga terjatuh, dan dengan perlahan, Demona berjalan keluar dari dalam ruangan gelap di baliknya.Penyihir-penyihir yang ada di dalam perpustakaan, terkejut dengan kejadian itu. Mereka langsung memandang Demona dengan ekspresi terheran-heran. Penjaga perpustakaan yang tadi berbicara dengan Demona, justru tersenyum lebar melihatnya.Demona kemudian mengayunkan kedua tangannya ke depan, dan menyilangkan kedua kakinya, kemudian berkata, "Kalian semua, menarilah bersamaku."Kemudian, seperti terhipnotis, penyihir-penyihir yang tadi melihat Demona dengan ekspresi terheran-heran, kini justru mulai menggerakan tubuhnya, seolah-olah mereka bisa menari. Demona sendiri mulai menari di tengah-tengah para
Setelah mendengar seruan Ramona, salah satu penyihir tua tiba-tiba berteriak, "Kalau begitu mengapa kau tidak menikah dengan seorang penyihir saja, agar Demona tidak salah paham lagi, mungkin ia akan memikirkan ulang semua ini setelah ia melihatmu menikah dengan seorang penyihir, hanya agar kesalahpahaman tersebut hilang, bukan?"Penyihir-penyihir lainnya langsung mengangguk, bahkan ada yang berseru, "Mengapa tidak kau coba saja, Ramona? Mungkin Demona akan berubah menjadi seperti sedia kala. Lagi pula, seperti yang kau bilang, ini semua menurutmu, terjadi karena kesalahpahaman, bukan?"Ramona terdiam sejenak, ia sama sekali tidak bisa menanggapi perkataan-perkataan penyihir-penyihir tadi.Setelah beberapa saat, Ramona akhirnya hanya bisa menghela nafas panjang, kemudian berkata, "Maafkan aku, aku akan memikirkan hal ini nanti, sementara hanya itu yang bisa kusampaikan. Aku akan memikirkan dan mempertimbangkan saran kalian, terima kasih."Para penyihir yang berkumpul di dalam Gedung A
Demona kali ini menjadi semakin kuat. Ia bahkan tidak segan untuk memangsa manusia mortal dari dunia manusia, dan menyerap energi mereka.Karena jasad manusia tidak bisa menghilang begitu saja ketika sudah meninggal, burung-burung gagak hitam milik Demona akan dengan senang hati memakan jasad manusia itu, sehingga banyak terlihat kumpulan tulang belulang manusia yang berada di sekitar gedung tempat berkumpulnya para penyihir hitam.Ramona melihat perilaku Demona yang semakin sadis, kemudian kecewa mengapa Demona tidak kunjung berubah padahal ia sudah menikah?Apakah bukan hanya kesalahpahaman yang membuat Demona menjadi seperti ini?Suatu hari, Demona meminta seekor burung gagak hitam kecil untuk mengirimkan sebuah surat untuk Ramona.Setelah Demona menyerahkan surat tersebut, burung gagak hitam kecil itu langsung terbang menuju ke Gedung Axell, dan ketika burung gagak hitam kecil tersebut tiba di luar benteng pelindung magis, ia kemudian menunggu Ramona untuk keluar.Ketika Ramona ke
Fisik Demona sudah menghilang, kini yang ada hanya seekor burung gagak hitam besar, yang berwujud seperti manusia, namun dengan paruh dan sayap yang amat besar hingga seluruh penyihir yang menyaksikan kejadian itu, sampai ketakutan bahkan pingsan.Ramona tahu bahwa burung gagak hitam besar tersebut adalah Demona yang kini justru berubah menjadi lebih berbahaya.Ramona juga menyadari bahwa ilmu sihir hitam yang dimiliki Demona kini rupanya sudah semakin kuat, sehingga fisik Demona juga berubah, menjadi monster burung gagak hitam besar yang menakutkan.Demona, yang kini adalah monster, kemudian menoleh ke arah Ramona, dan berseru, "Ramona! Kali ini sudah tidak mungkin kau bisa mengalahkanku! Hahahaha!”Kemudian, monster burung gagak hitam besar itu terbang menuju langit dunia penyihir yang kini berawan hitam tanpa sinar matahari.Setelah monster burung gagak hitam besar tersebut hilang menuju langit dunia penyihir, Ramona langsung berlari masuk ke dalam Gedung Axell dan terus berlari me
Hari berganti hari, bulan, tahun juga ikut berganti. Sudah banyak korban bergelimpangan sejak perang saudara di dalam dunia penyihir diumumkan.Sudah hampir sepuluh tahun sejak perang saudara dimulai, dan kondisinya memang sedikit agak membaik, namun tetap saja, beberapa penyihir hitam terkadang berhasil menculik baik manusia ataupun penyihir, untuk dibawa kepada Demona dan dibunuh untuk diambil energinya.Ramona sendiri kini sudah memiliki seorang anak laki-laki yang berusia sembilan tahun bersama Gerlin, yang bernama Lex.Karena kondisi di dalam dunia penyihir yang sedikit mulai membaik sejak para penyihir putih diperbolehkan untuk membunuh para penyihir hitam, setidaknya, perburuan korban oleh para penyihir hitam, mulai berkurang.Ramona juga masih tinggal di dalam Gedung Axell, sambil mengajari para penyihir-penyihir muda, dan salah satu muridnya, bernama Yvoxy, seorang gadis penyihir yatim piatu, yang kedua orang tuanya dibunuh oleh Demona, adalah anak didik kesayangan Ramona.Yv
Demona hanya tertawa setelah akhirnya berhasil meruntuhkan benteng pelindung magis itu dan berdiri di hadapan Ramona.Ia kemudian berseru kepada Ramona, "Kau ini polos atau bodoh? Kau, hatimu dan perasaanmu itu, bodoh sekali! Bisa-bisanya kau dikendalikan oleh perasaan yang berasal dari lubuk hatimu! Semua perasaan-perasaan yang kau rasakan itu hanya omong kosong belaka! Tidak mau membunuhku, namun kau membawa pedang sialan itu. Pedang itu milik Reivan, bukan? Kakekmu yang bodoh itu tidak sempat menggunakannya, sama saja bodohnya sepertimu, menggunakan hati dan perasaan kepada musuhmu sendiri sampai kalian gagal mencapai tujuan kalian sendiri!"Mendengar seruan Demona, Ramona hanya bisa menghela nafas panjang.Ia mulai menitikkan air mata, dan berkata, "Demona! Sudahi semua ini! Kau menjadi seperti ini hanya karena sebuah kesalahpahaman! Aku sudah membuktikannya untukmu, aku bahkan mempunyai seorang anak, demi membuktikan bahwa aku memang tidak pernah menyukai manusia itu, Demona!""K
Kepingan hati yang terakhir itu kemudian melayang menuju pedang yang sedang dipegang oleh Ramona, dan kepingan hati itu terlihat masuk ke dalam pedang tersebut.Pedang itu kemudian menyatu dengan kepingan hati terakhir milik Ramona tadi, lalu mulai bercahaya, masih cahaya berwarna merah terang, dan setelah sekian detik, cahaya tersebut lalu menghilang, dan tiba-tiba saja pedang tersebut berubah menjadi sebuah batu permata berwarna merah darah.Ramona kemudian memberikan batu permata tersebut kepada Yvoxy, dan berkata, "Ini adalah kepingan terakhir dari hatiku, yang menyatu dengan pedang ini. Aku serahkan ini kepadamu, Yvoxy. Segel yang kubuat dari kepingan-kepingan hatiku sebelumnya untuk mengurung Demona, tidak bisa bertahan lama, karena tidak ada yang namanya perasaan abadi. Suatu saat segel tersebut pasti akan lepas, karena perasaan-perasaan yang kuberikan pada Demona… Tidak memiliki kegelapan.""Hatiku murni, tidak memiliki kegelapan di dalamnya. Suatu hari nanti akan ada seseoran
Mereka berdua kemudian berjalan menuju ke ruang utama yang terlihat sudah banyak penyihir yang berkumpul di sana.Rae dan Naoki terlihat berdiri di barisan paling depan dengan wajah yang sangat bahagia, bahkan Rae sampai menitikkan air mata dan berbisik, "Oh, anak itu sudah besar sekarang!"Yvoxy terlihat berdiri di atas altar pernikahan, karena diminta oleh Ixy untuk menikahkan mereka berdua. Hideki sendiri sudah berdiri di depan Yvoxy dan ketika Syerin dan Ixy masuk ke dalam ruang utama itu, kepalanya langsung menoleh ke arah Ixy, lalu menatap istrinya itu dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca."Seekor angsa merah yang cantik," gumamnya dalam hati.Setelah tiba di hadapan Yvoxy, Syerin lalu menyerahkan Ixy kepada Hideki dan ia sendiri langsung berjalan menuju ke barisan di mana Rae dan Naoki berada.Yvoxy langsung saja memulai, "Aku tidak perlu bertanya lagi, kalian berdua pasti akan menjawab iya jika kutanya apakah kalian akan saling mencintai dan apakah kalian akan menerima kek
Di babak ketiga, Ixy yang kali ini berperan sebagai Odile, justru semakin membuat setiap tarian dan adegan yang ia perankan bersama Hideki, semakin terlihat nyata. Seolah dunia adalah milik mereka berdua, dan nyatanya, seluruh mata tertuju hanya pada mereka berdua.Pas de deux yang mereka lakukan bahkan membuat para penonton mulai tegang, karena kuatnya chemistry di antara mereka berdua.Dalam babak keempat, menampilkan akhir yang tragis bagi Odette dan sang pangeran. Tarian yang dibawakan oleh Ixy dan Hideki, membuat beberapa penonton menangis karena akhir ceritanya yang tragis.Setelah pertunjukan The Swan Lake itu selesai dipentaskan dan seluruh pemainnya memberikan hormat kepada para penonton.Seluruh penonton yang hadir langsung saja berdiri dan bertepuk tangan.Pertunjukan yang hebat dengan chemistry yang sungguh menakjubkan di antara Ixy dan Hideki hingga mereka sendiri tenggelam dalam cerita tersebut.Setelah pertunjukan usai dan tirai panggung sudah diturunkan kembali, semua
Setelah beberapa saat, Yvoxy kemudian mendekati Ixy dan berkata pelan, "Aku sejak awal, selalu mengira bahwa kau adalah penyihir, namun setelah Demona berhasil dikalahkan, ternyata selama ini, Ramona-lah yang telah membantumu, Ixy. Maafkan aku sudah mengira kau adalah penyihir sejak awal, ternyata kau sudah terlahir kembali sebagai manusia, dan bukankah ini adalah akhir yang bahagia untukmu?"Lalu Yvoxy menoleh ke arah Rae dan melanjutkan, "Rae, kau harus membereskan seluruh kekacauan yang kau buat di panti asuhan itu! Secepatnya! Yang kau lakukan hanya menari dan bermain-main saja!"Rae langsung tertawa, lalu membalas, "Apa? Aku sudah berhenti menari karena aku sendiri harus menjaga Ixy, nenek sihir tua!"Mendengar itu, Hideki dengan wajah yang memerah, dengan cepat langsung bertanya, "Jika begitu… Bukankah Ixy tidak memiliki tempat tinggal lain selain di panti asuhan itu? Ehm, Ixy… Boleh saja tinggal di rumahku, dengan senang hati!"Naoki langsung menepuk kepala Hideki dengan lemah
Rae langsung saja berlari ke arah Naoki yang sudah kembali seperti sedia kala, dan dengan cepat, ia memeluk Naoki yang baru saja tersadar. Naoki sendiri terlihat kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi."Naoki! Kau baik-baik saja!" seru Rae sambil memeluk Naoki dengan erat.Naoki, walaupun ia masih kebingungan, namun ia tersenyum, kemudian membalas, "Ah, ternyata kau mengkhawatirkanku. Maafkan aku, Rae," ia lalu membalas pelukan Rae dengan erat juga.Yvoxy sendiri terlihat tersenyum sambil memandang sekelilingnya. Semua penyihir akhirnya kembali lagi kepada keluarganya masing-masing, ada yang menangis terharu dan bahkan ada yang saling berpelukan.Keluarga-keluarga penyihir yang tadinya terpecah akibat salah satu dari mereka menjadi penyihir hitam atau terpisah karena diculik oleh Demona dan beberapa penyihir melarikan diri menuju ke Gedung Axell, akhirnya kini bisa bersatu kembali.Krahe yang tadinya tersungkur di atas tanah, kemudian bangkit perlahan dan melihat ibu kandungnya
Ixy menggeram. Ia kali ini memberanikan diri untuk berkata kepada Demona, "Kembalikan Hideki sekarang juga! Bebaskan semua yang ada di sini, dan tebuslah dosamu, Demona!"Mendengar perkataan Ixy barusan, Demona menjadi semakin marah, kemudian berteriak, "Jadi kau ingin kematian yang perlahan? Baiklah. Tangkap gadis itu, dan hancurkan dia!"Para penyihir marionette langsung menyerbu dirinya, namun, tiba-tiba, kabut-kabut hitam mulai mengelilingi tubuh Krahe, dan ia menghilang seketika dari samping Rae.Yvoxy dan Rae tampak terkejut, karena kini, Krahe muncul di hadapan Ixy sambil memasang badan untuknya dari para penyihir marionette yang mulai mencoba untuk mencabik-cabik dirinya.Krahe mulai melakukan perlawanan dengan kekuatan sihir hitamnya, ia mulai menghalau satu per satu para penyihir yang masih di bawah kontrol Demona itu.Sambil melakukan perlawanan, Krahe berkata kepada Ixy, "Maafkan aku sudah membuat kekacauan padamu… Aku akui bahwa aku juga menyukai Hideki, namun, kini aku t
Ixy kemudian melakukan fifth position dan mengangkat kedua tangannya ke atas. Demona semakin tertawa melihat Ixy yang hendak menari, lalu ia berkata lagi, "Makhluk bodoh mana yang berpikir bahwa tariannya bisa mengalahkanku?""Ixy tidak lagi sendirian, Demona!" seru seseorang dari belakang Ixy.Rae, Yvoxy, Ixy dan Demona langsung mencari-cari asal suara itu, ternyata Hideki yang tiba-tiba muncul dan berdiri agak jauh di belakang Ixy, membuatnya membatalkan niatnya untuk menari. Ia langsung menatap pria itu dengan raut wajah yang sedih."Hideki? Kau adalah manusia, bagaimana caramu masuk ke dalam dunia penyihir?!" tanya Rae."Krahe membawaku ke sini tanpa sengaja," jawab Hideki dengan senyum kecil di wajahnya.Rae langsung menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata Krahe terlihat sedang tersungkur di atas tanah, dan jaraknya agak jauh dari mereka semua. Hideki kemudian berlari mendekati Ixy, dengan menerobos seluruh penyihir yang sedang menari mengelilinginya.Kemudian ia langsung berdiri
Sementara itu di dunia manusia, Hideki yang sedang berlatih di atas panggung, tiba-tiba menghentikan tariannya karena melihat 'Ixy' yang kini berdiri di samping panggung sambil memperhatikan dirinya.Ia tersenyum, kemudian bertanya, "Ixy, apa yang sedang kau lakukan di sini?"Sambil tersenyum juga, 'Ixy' kemudian menjawab, "Aku ingin menari bersamamu, Hideki."Mendengar permintaan itu, Hideki langsung tersenyum dengan sangat lebar. 'Ixy' lalu melakukan fifth position dan mulai menari, kemudian Hideki sendiri juga ikut menari dengan mengikuti alur gerakan yang dibuat oleh 'Ixy'."Hideki, bukankah kau bilang bahwa kau ingin mengisi hatiku yang kosong ini hingga penuh?" tanya 'Ixy' yang masih menari.Mereka berdua lalu mulai melakukan gerakan pas de deux.Sambil mengangkat tubuh 'Ixy', Hideki menjawab, "Apakah kau sudah menemukan jawaban untuk pertanyaanku? Aku ingin sekali bisa mengisi seluruh ruang di dalam hatimu."Gerakan pas de deux hampir selesai, dan 'Ixy' kemudian bertanya lagi,
Sementara itu di dalam dunia penyihir, suasana semakin lama semakin mencekam. Retakan pada benteng pelindung magis semakin terlihat panjang dan banyak.Langit di seluruh penjuru dunia penyihir juga semakin menghitam, bahkan sepertinya Demona sudah semakin kuat, ia bahkan kali ini tidak membutuhkan tubuh fisik lagi, namun ia menjadikan langit di dunia penyihir sebagai tubuhnya.Kedua matanya yang muncul di atas langit dunia penyihir itu membuat seluruh penyihir putih dan netral, semakin takut, bahkan walaupun mereka ada di dalam Gedung Axell.Rae sendiri terlihat sedang berlari di dalam Gedung Axell, tampaknya sedang mencari seseorang. Setelah berlari kesana dan kemari untuk beberapa saat, akhirnya ia menemukan orang tersebut.Seorang wanita yang wajahnya mulai terlihat keriput, sedang menyapu di pojokan salah satu bagian dari Gedung Axell.Rae langsung mendekati wanita itu, kemudian berdiri di dekatnya dan berbisik pelan, "Anakmu, kami sudah menemukan anakmu, Syerin, nyonya Rosse."Se
Para gadis penari balet, termasuk Krea, langsung menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan tatapan sinis. Ixy hanya diam tanpa membalas tatapan sinis dari para gadis penari tersebut. Ia lalu berdiri dan berjalan mendekati Hideki tanpa ada sepatah kata terucap dari bibirnya.Ia kemudian berdiri di hadapan pria itu, dan kali ini ia memulai tariannya dengan first position, dan menari sebagai Odette terlebih dahulu. Entah mengapa, Hideki juga ikut menari bersamanya, namun, dengan sepenuh hati.Krea bahkan memperhatikan Hideki yang sangat fokus sekali menatap Ixy, bahkan senyum di wajah pria itu menandakan ada sebuah perasaan yang sedang disembunyikan olehnya.Entah mengapa, menari berdua bersama Ixy, membuat seluruh gerakan Hideki seperti menyatu dengan seluruh gerakan tari yang sedang dibawakan oleh gadis itu. Ketika sampai pada bagian Odile, Ixy sama sekali tidak menampilkan kesalahan satu pun.Namun, ketika ia hendak melakukan gerakan pas de deux, Krea terlihat sedang mengeluarkan kekua