Terima Kasih sudah mampir membaca. Jangan lupa like, koment, and follow ya. Thank You and Happy Reading.
Setelah latihan gabungan melawan Hunter China dan kekalahan telak yang diterima, para Hunter dan pemimpin setiap Guild di Korea merasa sangat kecewa. Mereka tidak puas dengan tindakan Ketua Asosiasi Hunter, Baek Hyeon. Entah apa yang ada dalam pikiran Ketua Asosiasi Korea itu. Meskipun dia memang kuat, sikapnya yang seolah-olah merasa paling berkuasa menimbulkan masalah. Ketua Asosiasi, sebagai Hunter terkuat di antara mereka, seharusnya tidak bertindak sembarangan. Jika hal ini terus berlanjut, bisa saja akan terjadi pemberontakan dari sejumlah Guild.Dari keseluruhan peserta latihan, hanya tersisa empat Hunter Rank (S) yang masih bertahan. Tiga di antaranya segera menuju ruangan Ketua Asosiasi untuk mencari penjelasan.Ruangan Ketua AsosiasiTok… tok… tok… suara ketukan terdengar dari balik pintu."Masuk," kata Ketua, tanpa menyadari bahwa yang mengetuk adalah para Hunter Rank (S).Mereka pun memasuki ruangan Ketua."Permisi, Ketua…" ucap para Hunter."Ya, ada apa? Kalian datang cepa
Seminggu telah berlalu, dan para Hunter terus-menerus meningkatkan kemampuan mereka masing-masing setelah kekalahan yang dialami saat Latihan Gabungan.Kim Ae Ri, adik Kim Ryu, terus-menerus mengkhawatirkannya. Sudah lebih dari sebulan tidak ada kabar dari kakaknya. Dia menghilang entah ke mana, dan akhirnya membuat adiknya berpikir, "Apakah hyung tidak ingin lagi bersamaku? Karena kita memang keluarga yang miskin, jadi dia meninggalkanku tanpa memberitahuku?" Hal itu membuatnya sangat sedih."Tidak, tidak, hyung tidak seperti itu. Pasti dia akan kembali. Aku percaya itu," katanya dengan semangat, meyakini bahwa hyung tidak pernah melupakannya.Beberapa saat kemudian, sekelompok preman datang dan mengetuk pintu rumah Kim Ryu dengan sangat keras.Tok..tokk..bugg..bugg, suara ketukan terdengar seperti ingin merobohkan pintu itu.Adiknya yang sedang berada di rumah itu membuka pintu, dan saat pintu terbuka, dia langsung ditendang oleh salah satu preman."Kenapa kalian melakukan ini? Apa s
Selama sebulan lebih, Raja Monster itu menunggu apakah ada pergerakan dari tubuh Kim Ryu. Jika ada pergerakan, Raja Monster masih ingin menikmati siksaan yang telah diberikannya. Namun, tidak ada pergerakan sama sekali...**Ketika tubuh Kim Ryu sudah terlihat tidak bergerak lagi akibat siksaan yang menyakitkan itu, Raja Monster yang melihat hal tersebut merasa bahwa Kim Ryu sudah tidak berguna lagi.“Angkat dan buang dia. Dia benar-benar sudah tidak berguna,” perintah Raja Monster.“Siap, Yang Mulia,” jawab pengawalnya.Karena Kim Ryu di mata mereka seperti seekor semut, cukup dengan satu pengawal sudah bisa menanganinya. Saat itu juga, satu pengawal tersebut bergegas menuju altar.Namun, saat pengawal itu ingin mengambil tubuh Kim Ryu, hal aneh pun terjadi.Kastil yang sebelumnya hanya diterangi oleh beberapa obor mendadak menjadi sangat terang. Raja Monster yang melihatnya langsung menatap ke atas dengan terkejut. Ternyata, yang datang menghampiri mereka adalah lawan sebenarnya mere
Sebelum kembali ke rumahnya, Ryu mampir ke Toko Material untuk menjual bahan-bahan yang dia dapatkan dari Gate Rank (E, B, dan Gate Tersembunyi). Dia sampai di tempat itu, yang sangat terkenal di Korea karena mereka merupakan pembeli bahan material dalam jumlah besar dan juga penghasil barang-barang yang digunakan para Hunter seperti armor, pedang, dan masih banyak lagi. Nama perusahaan itu adalah Cyworld.Perusahaan ini telah banyak menghasilkan barang-barang berkualitas, sehingga mereka mencari material berkualitas juga. Kim Ryu yang telah sampai di tempat itu bertanya.“Permisi, berapa banyak yang bisa saya jual di sini? Apakah ada batasan penjualan?”“Ya, kami tidak memiliki batasan penjualan. Selama barang tersebut berkualitas, kami akan tetap membelinya. Jadi bahan seperti apa yang ingin dijual oleh tuan?” tanya penjaga toko itu.“Oh, tunggu sebentar. Bisakah aku meminjam sebuah ruangan yang agak besar dan kosong?” tanya Kim Ryu.“Bisa, tuan. Silakan lewat sini,” kata penjaga tok
**Keesokan harinya, tepat pukul 07.00, Kim Ryu yang sangat mengkhawatirkan adiknya langsung bergegas menuju tempat di mana adiknya, Kim Ae-ri, bersekolah. Perjalanan menuju sekolah adiknya tidak memerlukan waktu lama. Dengan setelan pakaian serba hitam, Kim Ryu memasuki area sekolah.Sekolah Kim Ae-riSetelah Kim Ryu memasuki sekolah, seorang petugas keamanan mendekatinya dan bertanya, "Permisi, ada yang bisa saya bantu?"Si penjaga tampak curiga karena mungkin orang yang berada di hadapannya ini bukanlah orang yang baik.“Saya ingin mencari adik saya, Kim Ae-ri. Mohon bapak dapat memberikan saya akses masuk ke sekolah,” jawab Kim Ryu.Setelah mendengar penjelasan Kim Ryu, reaksi penjaga berubah. Dengan cepat, penjaga itu bersalaman dengan Kim Ryu, tanpa mengetahui sepenuhnya alasan di balik kedatangan Kim Ryu. Karena tidak baik menolak, Kim Ryu menerima jabat tangan tersebut.“Jadi pemuda, kamu adalah kakaknya Kim Ae-ri?”“Iya, kenapa emangnya?” tanya Kim Ryu.Dengan wajah murung, pe
ApartemenSetelah mereka sampai di apartemen, Kim Ae-ri dan Ryu terlebih dahulu membersihkan diri mereka sambil bergantian masuk ke kamar mandi. Setelah selesai, barulah adiknya menjelaskan apa yang terjadi dengan rumah mereka.“Hyung, maaf karena aku tidak bisa menjaga rumah itu dengan baik,” kata Kim Ae-ri sambil menundukkan kepalanya.“Tidak masalah, hyung juga telah melihat rumah lama kita yang telah dijual. Yang terpenting sekarang, kamu baik-baik saja,” kata Ryu sambil tersenyum pada adiknya. Ryu melanjutkan bertanya, “Itu kenapa bisa dijual? Apa kamu yang menjualnya atau ada yang memaksa?”“Paman dan bibi menyewa sekelompok preman untuk memaksaku menyerahkan surat rumah itu. Aku memohon agar mereka tidak mengambilnya, bahkan aku memanggil mereka paman dan bibi. Tapi katanya, mereka sudah bukan paman atau bibi semenjak orang tua kita meninggal,” jawab Kim Ae-ri.“Oh, ternyata paman dan bibi ya,” ujar Ryu singkat.Kim Ryu tidak ingin menunjukkan kemarahan di depan adiknya, karena
Pagi itu, Ryu memutuskan untuk mengajak adiknya, Ae-ri, segera berkemas. Mereka akan pindah ke rumah yang telah dikontrak Ryu. Membeli rumah adalah impian Ryu, tetapi dia ingin menabung lebih banyak agar bisa membeli rumah yang lebih baik daripada yang sebelumnya mereka miliki.Setelah Ae-ri menyelesaikan pembayaran apartemen yang mereka tinggali, dia dengan wajah bingung menatap kakaknya."Oppa, kita mau pindah ke mana? Kita kan nggak punya banyak uang," tanyanya dengan nada cemas.Ryu hanya tersenyum kecil. "Ikuti saja. Soal uang, biar Oppa yang urus. Begitu juga dengan biaya sekolahmu. Mulai sekarang, tidak ada lagi kerja paruh waktu. Semuanya Oppa yang tanggung."Namun, Ae-ri tidak begitu saja menerima. "Oppa! Emangnya Oppa punya pekerjaan dan gaji yang besar sampai mau menanggung semuanya?""Iya, Oppa punya pekerjaan yang bagus. Jadi jangan tanya soal uang lagi, paham?"Meski ragu, Ae-ri mengangguk. "Baik, Oppa."Melihat adiknya yang tampak muram, Ryu mendekat dan memeluknya erat.
Kim Ryu sedang dalam perjalanan pulang saat malam mulai turun. Namun, langkahnya terhenti ketika suara keras memecah keheningan.“Berhenti!” seru seseorang dari belakang. Ternyata, itu adalah ketua Guild Wonders bersama sepuluh Hunter lainnya yang mengejar Ryu. Di antara mereka ada dua Hunter Rank (S) dan delapan Hunter Rank (A), serta beberapa pengawas dari Asosiasi Hunter."Siapa yang berteriak tadi?" pikir Ryu sambil memutar badannya. Melihat kelompok itu mendekat, ia merasa kesal. "Sial, bisakah aku tidak dikejar setelah menyelesaikan tugas?""Berhenti!" teriak ketua guild sekali lagi. Hunter Ae Cha, salah satu Hunter Rank (S), dengan cepat mengaktifkan skill [Celestial Sword], melancarkan serangan berbentuk X yang memancarkan energi besar. Ryu melompat dan mendarat di atap gedung terdekat.“Cepat serahkan semua bahan dan barang yang kamu dapat dari gate itu!” perintah ketua guild."Serahkan semuanya!" desak para pengawas yang ikut bersamanya.“Memangnya siapa kalian? Yang membersi