The Magic Of Friddenlux
Episode 17Setelah energi yang Xavier keluarkan, muncullah dari pintu depan, sepasang kakak beradik yang paling populer di sekolah. Mereka adalah Audrey dan Andrew.
Sudah menjadi hal yang biasa, disaat Audrey dan Andrew datang ke sekolah, menjadi pusat perhatian. Entah mereka mengagumi kesempurnaan fisik Audrey dan Andrew, atau mereka mengangumi kepintaran dari kakak beradik itu.
Walaupun tidak semua orang yang menganggap mereka adalah orang yang baik. Seperti Rebecca dan Rachel yang hampir setiap harinya melakukan tindakan yang seenaknya, seperti membully.
"Rebecca," panggil Rachel sambil menggoyangkan alisnya dan mengarahkan kepalanya ke arah Audrey dan Andrew.
Rebecca langsung bangkit dari duduknya dan berjalan mengarah kepada Audrey dan Andrew. Lalu dengan sengaja, ia menabrakkan diri kepada Audrey dan Andrew.
Namun, ada hal yang aneh. Audrey dan Andrew tidak bereaksi apa-apa. Biasanya jika Rebecca mencari gara-gara,
The Magic Of FriddenluxEpisode 18Akhirnya langkah kaki Audrey menyentuh bagian dalam penjara kerajaan. Didalam sana, ada banyak sekali kurungan besi.Setiap kurungan besi itu berisikan 3 sampai 4 orang. Kenyataannya mereka semua adalah kriminal yang telah berbuat jahat.Apa yang harus aku lakukan untuk mencari Andrew? Aku tidak tahu seberapa panjangnya penjara ini kan, apa aku harus berteriakan nama Andrew disini? tanya Audrey di dalam hatinya.Audrey pun menelan ludahnya sebagai persiapan untuk memulai aksinya. Kemudian Audrey memulai langkah keduanya. Audrey mengangkat tudung penutup kepalanya dan mulai berteriakkan nama Andrew."Andrew kau dimana?" teriak Audrey sambil berjalan masuk lebih dalam ke penjara.Karena belum ada jawaban, Audrey kembali meneriakan nama Andrew. Sambil berjalan perlahan, berharap ada sosok Andrew yang menjawab panggilan Audrey."Andrew ku mohon," teriak Audrey kembali."Andrew ku mohon, jawab panggilan
The Magic Of FriddenluxEpisode 19Hahuh.. Hahuh..Suara nafas Audrey yang terenggah-enggah.Akhirnya Audrey sampai di tempat terakhir kali ia melihat Clint. Tempat dimana Clint membawa Audrey dan Andrew dari Remeny ke Friddenlux.Audrey lega karena ia berhasil kabur tanpa menimbulkan masalah yang besar di istana. Kalau saja Audrey tidak bisa meloloskan diri dari jeratan pohon yang tiba-tiba saja hidup, mungkin Audrey bisa tinggal dalam penjara.Kini Audrey sedang mengelilingi tanah lapang itu. Sebidang tanah ini menjadi tempat ia berjuang mati-matian untuk memperjuangkan hidup."Kami berdua harus melayani mereka? Yang benar saja, memangnya siapa mereka?" gumam Audrey sendiri."Audrey Jo.""Haaa!" teriak Audrey karena terkejut tiba-tiba ada Xavier disampingnya."Kau bisa santai seperti ini, setelah membuat gaduh di istana. Lagi pula aku kan memintamu untuk tunggu aku, setelah itu kau akan kuantar kesana," kata Xavier.
The Magic Of FriddenluxEpisode 20"Huwaa.. Hosshh.." terdengar suara Audrey yang sedang terengah-engah.Audrey yang kelelahan sedang bersandar pada sebuah batang pohon yang besar. Sedangkan Xavier berada di depan Audrey jadi terhenti dan menoleh ke belakang."Audrey kau mau istirahat dulu?" tanya Xavier."Tidak perlu, aku hanya bernafas dengan benar," jawab Audrey sambil mencoba untuk mengatur nafasnya."Tidak usah menyangkalnya Audrey," kata Xavier sambil memegang tangan Audrey.Audrey terkejut dengan Xavier yang mengambil tangannya yang sedang ia tempelkan dibatang pohon. Lalu Xavier melepaskan tangan Audrey.Audrey sedikit malu karena Xavier memegang tangannya. Ia memalingkan wajah karena wajahnya sedang memerah. Tapi Xavier tidak memerhatikannya, ia malah menarik Audrey ke arahnya. Tubuh Audrey pun secara otomatis mengikuti tarikan dari Xavier.Kemudian Xavier membuka sisi sebelah kiri dari mirvon, jubah sihirny
The Magic Of FriddenluxEpisode 21"Menggendongku?" tanya Audrey dengan polosnya."Iya. Tapi tolong jangan salah paham, aku tidak bermaksud untuk menggodamu. Jika aku ingin menggodamu, dari awal kita berangkat tadi aku sudah menggendongmu," kata Xavier dengan wajah yang memerah."Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu gendonglah aku," ungkap Audrey dengan malu-malu.Xavier berjalan perlahan ke arah Audrey. Jantung Audrey langsung berdetak kencang. Hatinya sangat berdebar."Um. Maaf permisi ya," kata Xavier yang mulai membuka tangannya untuk menggendong Audrey.Dia sangat sopan dan memperlakukanku secara tidak sembarangan. Ternyata dia memang mempunyai sifat sebagai raja, kata Audrey di dalam hatinya.Kini Audrey telah berada didalam gendongan Xavier. Tubuh Audrey yang gemulai itu bukan apa-apa bagi Xavier."Maaf jika aku memberatkanmu," ujar Audrey dengan suara pelan."Tidak, kau sama sekali tidak berat," balas Xavier."Kau
The Magic Of FriddenluxEpisode 22"Mohon terima sumpahku, Audrey Jo."Swushh..Angin berhembus membuat rambut indah Audrey menjadi melayang, saat Xavier mengucapkan sumpahnya."Kenapa kau ingin melindungiku? Kita bahkan tidak pernah berbicara sebelumnya, kenapa kau melakukan ini?" tanya Audrey yang terduduk didepan Xavier."Karena aku ingin melakukannya," kata Xavier sambil berjalan maju ke arah Audrey."Aku ingin melakukannya seuumur hidupku. Tidak aku ingin melindungimu selamanya, bahkan jika aku sudah mati, aku akan tetap melindungimu Audrey," sambung Xavier sambil menunduk setengah badan dengan lutut yang tertumpu ditanah.Duumm..Terdengar suara reruntuhan dari dalam gua yang ada dibelakang Audrey.Secara refkles Xavier langsung menarik tangan Audrey dan membawanya berlari. Mereka berlari melewati semak belukar.Greekk..Suara tebasan tumbuhan.Seekor belalang sembah raksasa berwarna hitam kini
The Magic Of FriddenluxEpisode 23"Audrey, Audrey Jo," teriak Xavier.Namun tidak ada orang disekitar Xavier. Audrey kini benar-benar telah pergi. Sedangkan Xavier masih terduduk diatas batu dipinggir sungai."Sial. Audrey tidak boleh pergi kesana sendirian. Jika mereka bertemu Audrey, maka semua keturunan Arthur Johanson akan berada ditangan mereka semua," kata Xavier sambil mengepalkan tangannya.Xavier mencoba untuk bangkit dari duduknya. Walaupun dengan tertatih-tatih Xavier masih mencoba untuk berjalan menyusul Audrey masuk ke hutan.Xavier berjalan dengan sangat pelan. Ia masih merasakan nyeri akibat ledakan dan benturan tubuhnya ke air. Xavier berjalan sambil memegang tubuh yang masih terluka.Di jalan, Xavier sambil menoleh ke kiri dan kanan. Ia berjalan sembari mencari sesuatu yang bisa membantunya menopang tubuhnya.Pandangan Xavier tertuju pada akar gantung yang tebal. Ia kemudian berjalan ke arah akar itu. Xavi
The Magic Of FriddenluxEpisode 24"Audrey Jo. Kau tidak bermaksud untuk menyentuh ular itu kan?" tanya Xavier.Audrey masih terdiam, bukan karena ia takut menjawab pertanyaan dari Xavier. Tapi karena ia terkejut dengan kedatangan Xavier yang datang dengan menggunakan tongkat untuk menopang tubuhnya."Audrey Jo, ular itu adalah ular giok, ular yang memiliki banyak racun, bahkan di kulit terluarnya juga terdapat racun," sambung Xavier."Audrey Jo, jawab aku!" seru Xavier sedikit keras.Audrey menjadi tersadarkan dari diamnya. Lalu Audrey menundukkan kepalanya karena malu kepada Xavier."Audrey..""Kenapa kau datang? Aku kan sudah bilang, aku akan pergi sendirian. Aku tidak mau melibatkan kau lebih jauh lagi dari ini," kata Audrey dengan emosi yang meledak."Audrey Jo. Kau adalah takdir bagi kami," ucap Xavier."Apa?" Audrey yang tidak mengerti dengan perkataan Xavier."Ini masih kemungkinan, tapi kau bisa jadi adalah ketu
The Magic Of FriddenluxEpisode 25"Kenapa kalian menyebut aku sebagai keturunan Arthur Johanson? Padahal nama keluargaku adalah Jo," tanya Andrew dengan jelas."Lalu kenapa kau bisa tahu bahwa aku tinggal di kota Remeny?""Kau punya mata-mata di dekatku?"Sebuah pertanyaan dari Andrew belum dijawab sama sekali oleh Theodore Sorton. Ia hanya memandangi Andrew saja."Duduklah, kita akan berbicara sambil minum dan makan. Bukankah kau lapar," kata Theodore."Nah itu juga yang ingin ku katakan. Kalian ini tidak memiliki tahanan lain? Aku sangat kesepian di kurunganku," tanya Andrew."Kalau kau kesepian, kau boleh tinggal disini," jawab Theodore sambil berjalan ke arah meja makan."Benarkah? Hufh, syukur lah kalau begitu, aku tidak suka sendirian di tempat gelap, lagipula kurungan kalian itu sudah usang, seharusnya kalian memperbaikinya. Bagaimana kalau kalian punya tahanan yang kuat, mereka akan mudah meloloskan diri," ungkap Andr
The Magic Of Friddenlux"Apa-apaan ini?"Tampak Audrey Jo dan Julian Fang yang terkejut hingga spontan berdiri di tempat duduk mereka. Semua siswa terheran melihat Audrey dan Julian yang tiba-tiba berdiri dari bangku mereka."Audrey Jo, Julian Fang, ada apa dengan kalian? Kembali duduk di tempat kalian!" perintah Mrs. Rita.Audrey dan Julian saling bertatapan. Sedangkan Xavier menatap tajam ke arah depan. Tepatnya arah orang yang ada disamping guru mereka itu."Sekarang silahkan perkenalkan dirimu," kata Mrs. Rita"Perkenalkan semuanya, namaku Theodore Sorton, aku adalah orang baru disini, jadi mohon bantuannya," kata anak baru itu.Orang yang ada disamping guru mereka itu adalah Theodore Sorton. Sepupu dari Xavier Killman, yang kini datang ke sekolah mereka sebagai anak baru.Kedatangan Theo itu tentu saja membuat Audrey dan Julian sangat terkejut. Xavier juga tidak menyangkanya, tapi ia mencoba untuk tidak menunjukkannya.
The Magic Of FriddenluxEpisode 57Di halaman istana, tampak Xavier sedang berjalan bersama Julian. Mereka berjalan ke arah gedung asrama ksatria. Di gedung itu lah terdapat Hans dan kelompoknya ditempatkan."Hei, penyihir yang kau rekomendasikan itu, apa kau yakin dengan kemampuan mereka?" tanya Julian."Entahlah, mereka sebenarnya lemah, tapi memiliki teknik yang bagus karena ingin cepat menyelamatkan Audrey saja aku merekomendasikan mereka," jawab Xavier."Jawaban macam apa itu?" tanya Julian yang terkejut."Memangnya kau mengharapkan jawaban seperti apa?" tanya Xavier sambil berbalik arah menghadap Julian."Maksudku, kau mempertaruhkan nasib kerajaan pada penyihir yang belum pasti baik? Bagaimana jika dia malah membahayakan Friddenlux?" tanya Julian."Jika itu terjadi, maka kita akan berada di garis depan untuk menghentikan mereka," jawab Xavier.Lalu Xavier dan Julian pun masuk ke dalam gedung asrama ksatria. Di sebuah ruangan
The Magic Of FriddenluxEpisode 56"Jadi kalian tertidur dengan berpegangan tangan sepanjang malam?" tanya Andrew dan Julian yang tiba-tiba datang ke kamar Audrey.Kehebohan yang dibuat oleh Andrew dan Julian membuat Audrey dan Xavier jadi terbangun dari tidurnya. Audrey yang tidak sadar karena telah memegang tangan Xavier sepanjang malam ini pun terkejut dan langsung meminta maaf."Maafkan aku, sepertinya tanganmu menjadi pegal," kata Audrey."Tidak apa, yang penting kau bisa tidur dengan tenang," ujar Xavier sambil membelai rambut Audrey.Karena Xavier seenaknya membelai rambut Audrey membuat Andrew dan Julian menjadi kesal. Andrew langsung datang dan menjauhkan tangan Xavier dari kepala Audrey."Hei seenaknya saja kau menyentuh kepalanya," kata Andrew sambil melotot."Andrew, aku rasa aku tidak jadi berjalan-jalan hari ini," ungkap Audrey tiba-tiba."Apa?!" ucap Andrew dan Xavier bersamaan."Tapi kenapa Audrey?" tanya Andre
The Magic Of FriddenluxEpisode 55"Nona Lisa Parkling, atas apa yang sudah didata, saya putuskan anda akan ditahan selama 3 hari," kata Julian sambil menutup data Lisa."Apa? 3 hari? Itu terlalu lama!" seru Lisa yang tidak terima dengan keputusan Julian."Kalau begitu, masa tahananmu akan kuganti menjadi seminggu," kata Julian."Apa? Tidak! Tidak bisa seperti ini!" seru Lisa."Anda terlalu berisik, ini sudah tengah malam," kata Julian dengan mata yang bersinar.Saat melihat mata Julian yang bersinar itu langsung membuat Lisa membatu. Ia takut dan merinding karena Julian terlihat menakutkan.Setelah itu Julian memerintahkan kepada ksatria yang ada untuk membawa Lisa masuk ke dalam kurungan besi. Melihat sudah tidak ada lagi pekerjaan, akhirnya Julian pergi meninggalkan penjara.Sementara itu, di kamar tampak Xavier sedang membaringkan Audrey diranjangnya. Ketika hendak meninggalkan Audrey, tiba-tiba saja tangan Xavier ditahan oleh A
The Magic Of FriddenluxEpisode 54Malam itu Xavier melepaskan pengaruh sihirnya yang ia berikan pada Hans dan kelompoknya. Kemudian Hans dan yang lainnya mengikat tangan nona aktris itu.Saat mereka akan berangkat, tiba-tiba Audrey kehilangan keseimbangan tubuhnya yang membuat Xavier spontan menangkapngya."Sebaiknya kau kugendong saja," kata Xavier yang langsung menggendong Audrey.Semua orang pun terkejut melihat Xavier memperlakukan Audrey. Tapi Xavier tidak memperdulikan pandangan mereka. Ia tetap menggendong Audrey."Kenapa kau memperlakukannya seperti itu?" tanya nona aktris."Karena dia adalah wanitaku. Jadi sudah sewajarnya aku memperlakulannya seperti ini," jawab Xavier dengan tatapan sinis.Saat berjalan ditengah malam, tampak nona aktris yang berjalan dengan tangan terikat. Dibawa dengan dikawal oleh Hans dan kelompoknya.Sedangkan Xavier berjalan lebih dulu dengan menggendong Audrey. Walaupun rasanya sed
The Magic Of FriddenluxEpisode 53"Pergilah. Aku tidak akan menahanmu," kata Sora sambil memalingkan matanya.Kemudian Xavier pergi meninggalkan Sora yang masih terhimpit oleh tekanan berat dari sihir Xavier. Sora hanya menghela nafasnya dan menatap langit malam.Xavier mempercepat langkahnya. Karena angin malam semakin kuat dan dingin. Ia sedang mengkhawatirkan Audrey, jadi Xavier meluapkan aura kegelapannya.Aura kegelapan itu menyebar ke seluruh hutan. Tapi aura kegelapan itu tidak bisa menyebar jauh karena ada sihir pembatas.Aura kegelapan yang Xavier sebarkan itu cukup untuk membuat penculik Audrey merasakannya. Mereka langsung menghentikan langkahnya karena merasakan aura kegelapan dari Xavier."Hans, aku saja yang menghentikannya," kata seorang laki-laki."Tunggu dulu Tori!" seru Hans."Aura kegelapan ini, sedang melacak kita. Jangan kau keluarkan energi sihirmu," sambung Hans.Di tengah pembicaraan m
The Magic Of FriddenluxEpisode 52"Untuk apa seorang pangeran melakukan pengejaran? Memangnya kau tidak memiliki ksatria?" tanya Kedd."Mana bisa aku membiarkan ksatria lain menyelamatkan wanitaku," jawab Xavier."Apa?" tanya Kedd dan Mary."Perempuan yang kalian culik itu adalah wanitaku," jawab Xavier denga mata yang bersinar."Kalau begitu kami tidak akan menghalangimu," kata Kedd."Iya, silahkan lanjutkan penyelamatanmu," ujar Mary."Kemana kalian akan membawanya?" tanya Xavier."Kami hanya disuruh untuk membawanya ke gubuk yang ada ditengah hutan," jawab Kedd."Apa?! Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Xavier."Entahlah, kami hanya menerima perintah dan uangnya," jawab Mary."Apa yang dia merintahkan?" tanya Xavier."Menangkap gadis itu," jawab Mary."Kalian tahu siapa identitas orang yang memerintahkan kalian?" tanya Xavier."Kami tidak mengetahuinya, dia datang dengan jubah dan tudung sehin
The Magic Of FriddenluxEpisode 51"Siapa kau?" tanya perempuan itu."Kalian akan membuang-buang waktuku. Cepat katakan dimana perempuan yang kalian culik?" tanya Xavier."Baiklah, kita harus bisa menahan dia saja kan," kata laki-laki itu mengeluarkan senjatanya.Senjatanya adalah dua pedang yang memiliki mata pisau seperti gerigi besi. Dan perempuan itu juga mengeluarkan senjatanya, sebuah pedang yang memiliki gigi.Lalu laki-laki itu melompat tinggi dan menghantam Xavier dengan sangat keras. Tapi Xavier menghalaunya dengan menggunakan pedangnya.Mengambil kesempatan, perempuan itu juga melancangkan aksinya. Ia menghempaskan energi sihir yang dahsyat dari pedangnya.Energi sihir yang dahsyat itu akan menghantam tubuh Xavier. Tapi Xavier dengan cepat mengeluarkan pedang cadangannya yang ada didalam pegangan pedang aslinya.Lalu Xavier menancapkan pedang candangannya di tanah. Seketika itu pedang yang tertancap di tanah bisa me
The Magic Of FriddenluxEpisode 50"Xavier, bagaimana jika aku menghilang dari dunia ini?" tanya Audrey sambil berdiri membelakangi Xavier."Apa maksudmu?" tanya Xavier sambil ikut berdiri."Aku hanya ingin tahu, jika aku menghilang, kau akan berbuat apa?" tanya Audrey sambil melirik ke arah Xavier."Memangnya kau berpikir apa? Aku akan diam saja saat kau menghilang? Tentu saja tidak Audrey, aku akan mencarimu bahkan jika kau berada didalam lubang semut sekalipun," jawab Xavier sambil memegang bahu Audrey."Sungguh?" tanya Audrey dengan mata yang berkaca-kaca."Iya. Kau tidak percaya? Cobalah menghilang," kata Xavier yang menantang."Kalau begitu.." perkataan Audrey terpotong.Stiiss..Bumbb..Terdengar bunyi ledakan didekat area Xavier dan AudreyBukan hanya ledakan, tapi juga asap tebal yang banyak mendaatangi mereka berdua. Xavier langsung menutup hidung dan mulut