Share

47. Pemenang

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2025-02-07 05:48:59

PLAAAKKK!!!

'Sial!! Kenapa malah tanganku yang jadi sakit?!' Gerutu Trixie setelah memukul lengan keras penuh otot milik Aiden.

Gadis itu kesal sekali, ketika mendengar Aiden yang dengan seenaknya mengatakan bahwa dirinya tidak diperbolehkan mengenakan apa pun ketika sedang berada di dalam kamar ini!

"Aku bukan pemuas nafsumu," sungut Trixie sembari mendelikkan manik biru safirnya dengan jengkel.

Mereka mungkin memang sudah pernah bercinta sebelumnya, tapi seorang wanita elegan dan berkelas seperti Trixie sangat pantang merendahkan dirinya seperti itu.

"Siapa yang bilang kalau kamu menjadi pemuas nafsuku?" Sergah Aiden balik sambil menggelengkan kepalanya.

"A-aa, itu salah. Justru akulah yang akan menjadi pemuas nafsumu, Miss Trixie Bradwell," tambah lelaki itu lagi sambil menyeringai jahil.

Melihat Trixie yang kesal dan marah-marah begini entah kenapa semakin menambah birahinya.

Gadis ini benar-benar seksi dengan rambut pirangnya yang tergerai kusut membingkai wajah cantiknya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • The Mafia Billionaire   48. Tembakan

    "Sure, Dad." Karena telah selesai sarapan sejak tadi, maka Aiden pun memutuskan untuk langsung berbicara kepada ayahnya. Lebih cepat lebih baik, karena ia sudah tidak sabar untuk menghabiskan hari ini bersama Trixie. "Aku pergi dulu," ucap Aiden sembari berdiri dari kursinya dan mengecup puncak kepala Trixie. "Monica, aku minta tolong padamu untuk menemani Trixie sebentar saja, will you?" Pinta Aiden kepada adiknya yang sepanjang sarapan ini hanya diam saja. Aiden yang tidak menyadari jika Monica sesungguhnya kesal setengah mati melihat kemesraan yang ditunjukkan kakaknya kepada gadisnya, malah meminta pertolongan kepada adiknya. Yang kemudian menimbulkan sebuah senyum penuh arti yang diam-diam terpulas di wajah Monica. "Tentu saja, Aiden." Gadis bersurai legam berpotongan bob dengan poni lurus itu menganggukkan kepala sambil tersenyum manis kepada Aiden. "Monica akan mengajakmu ke taman, tunggu aku di sana, oke? Aku tidak akan lama." Trixie hanya menggumankan pelan ucapan yan

    Last Updated : 2025-02-07
  • The Mafia Billionaire   49. Tanding Ulang

    Ada dua suara tembakan yang letusannya terdengar hingga lima kali, seolah ada dua senjata yang sedang saling beradu. Aiden dan Henry pun tak pelak saling berpandangan, sebelum keduanya serentak sama-sama berdiri dari sofa. Tanpa berpikir lagi, Aiden langsung berlari keluar dari ruangan kerja Ayahnya, mengabaikan teriakan Henry yang memintanya membawa senjata untuk berjaga-jaga. Satu hal yang membuat otak Aiden mendadak sontak berubah menjadi buntu adalah... Trixie. Apa letusan senjata itu ada hubungannya dengan Trixie? Anehnya lagi, Aiden tidak menemukan siapa pun di sepanjang perjalanan selama ia berlari di dalam Mansion ini. Padahal biasanya ada beberapa pelayan yang sedang bekerja. Aiden terus mengayunkan langkah dengan cepat menuju ke arah kebun belakang, posisi dimana suara letusan senjata itu terdengar. Sial. Kenapa akses menuju ke taman belakang sangat jauh sekali?? Mansion Necker Island ini sebenarnya tidak lebih luas dari Mansion miliknya di Epping Forest, tapi kini

    Last Updated : 2025-02-08
  • The Mafia Billionaire   50. Mencintai Orang Yang Sama

    Tubuh Trixie kini telah berada di depan Aiden, dengan punggungnya yang menempel erat di dada lelaki itu. Trixie yang terkejut, tak pelak hanya diam tak bergerak saat Aiden menggenggam tangannya yang memegang senjata dan mengarahkannya ke depan. "Sekarang menembaklah," bisik lembut Aiden di telinga Trixie. Trixie pun menurut. Ia menembakkan peluru dari dalam senjata yang ia genggam, dan tersenyum puas ketika melihat bagaimana Aiden ternyata menolongnya untuk menang. Tembakannya kali ini sempurna, 5 dari 5. "Ck. Itu curang," cemooh Monica yang cemberut melihat bagaimana Aiden memeluk dan membantu Trixie menembak. "Ya, sama curangnya denganmu yang memilih lawan tak seimbang, Monica. Trixie memang bisa menembak, tapi bukan berarti ia semahir dirimu yang mendapatkan pelatihan intensif selama setahun," cetus Aiden sembari menatap Monica tajam. Monica mengerjap kaget melihat sikap Aiden yang mendadak sedingin salju Antartika kepada dirinya. Apa kakaknya itu marah hanya karena ia men

    Last Updated : 2025-02-08
  • The Mafia Billionaire   51. Lambang

    "Monica sangat menyayangimu ya?" Trixie mencetuskan kalimat itu setelah kegiatan permainan olah raga air hari ini usai, dan sekarang gadis itu sedang bersantai duduk berjemur di sebuah kursi malas di pinggir pantai. Aiden benar-benar mengajaknya bermain flyboard (papan yang terbang di atas air) serta sea walker (berjalan di bawah air) , dan Trixie benar-benar merasa puas karena keduanya adalah permainan yang menyenangkan. "Tentu saja dia menyayangiku, aku adalah satu-satunya kakak yang ia miliki," sahut Aiden datar. Trixie menatap Aiden yang juga sedang bersandar di kursi malas di sampingnya. "Tapi kenapa wajahmu terlalu berbeda dengan Monica dan Henry?" "Uh-hum. Itu karena ibuku menikah dengan Henry di usia Monica baru tiga tahun," sahut Aiden. "Henry adalah ayah tiriku dan Monica adik tiri." Trixie mengangguk paham. "Boleh aku tanya dimana ibumu, Aiden?" Aiden menjulurkan tangannya ke samping untuk menarik tangan Trixie, dan membawa gadis itu ke atas tubuhnya. "Ibuku sudah m

    Last Updated : 2025-02-09
  • The Mafia Billionaire   52. Sang Pemimpin

    Trixie pun bergidik, lalu seketika merasakan sekujur tubuhnya yang sedikit gemetar. Perkataan Agent Gale Webster yang pernah ia dengar sebelumnya pun kembali terngiang di benaknya. "Leon Morgan pernah terlihat sedang makan siang bersama Henry, lelaki yang diduga adalah pempimpin dari organisasi mafia yang memproduksi senjata biokimia secara ilegal dan massal. Organisasi yang bernama The Black Skull." Tengkorak hitam... The Black Skull. Henry. Apakah 'Henry' si pemimpin The Black Skull yang dimaksud oleh Agent Gale adalah Henry Miller?! Tidak, rasanya Trixie sulit sekali mempercayainya! Tapi... masalahnya ini semua terlalu similar jika hanya dikatakan sebagai kebetulan belaka. Trixie menggigit bibirnya dengan jantung yang kembali berdetak kencang, ketika sebuah kesadaran baru serasa mengguncang seluruh jiwa dan raganya. Agent Gale dari M15 pernah bilang kalau Leon tunangannya pernah terlihat makan siang dengan Henry kan?? Lalu apakah itu berarti... bahwa ada sedikit kemungkin

    Last Updated : 2025-02-09
  • The Mafia Billionaire   53. Foto

    "Kenapa kamu ada di sini, Angel?" Aiden mengayunkan kakinya secara perlahan menuju dimana Trixie yang hanya diam saja berada. Manik sebiru batu safir yang cantik itu mengamati Aiden dengan lekat, seolah sedang mencari-cari sesuatu. Kini Aiden telah berada tepat di hadapan gadis itu dengan satu tangan terjulur untuk meraih dagu lancipnya. Satu kecupan singkat namun penuh penekanan pun mendarat di bibir gadis itu. "Seharusnya kamu tidak ke sini, Trixie. Bukankah tadi kamu bilang ingin mandi, hm?" Ucap Aiden lagi, sembari mengusap bibir lembut dan lembab milik Trixie dengan ibu jarinya. Trixie masih diam dengan wajah mendongak dan tatapan terarah ke manik coklat gelap Aiden yang sangat serupa sekaligus berbeda dengan Leon di saat yang bersamaan. "Leon," ucap Trixie tiba-tiba, membuat Aiden sedikit mengerutkan keningnya. "Apakah selama ini kamu membohongiku, Aiden? Kamu sebenarnya Leon, kan?" "Apa kamu ingin aku menjadi Leon?" Goda Aiden sambil tersenyum. "Oke, kalau begitu

    Last Updated : 2025-02-10
  • The Mafia Billionaire   54. Terikat

    Trixie mulai membuka album foto itu satu persatu. Keningnya mengernyit semakin dalam, saat melihat anak lelaki tampan yang sedang tertawa sambil mendorong ayunan berisi gadis kecil berkuncir dua dengan rambut sehitam malam. Sepertinya ini Monica. Ada juga foto anak lelaki dan anak perempuan yang sama, sedang bermain pasir di pantai yang mirip dengan pantai yang barusan saja ia datangi tadi pagi. Ada juga beberapa foto anak lelaki dan adik perempuannya bersama seorang lelaki dewasa, yang mirip dengan Henry semasa muda. Album ini benar-benar berisi foto-foto lama seperti yang dimiliki setiap keluarga. "Lihat kan? Sejauh yang kuingat, aku adalah Aiden Miller. Kemiripan wajah dengan Leon memang hal yang sangat aneh serta sulit dijelaskan, tapi pasti akan kucari tahu dan kudapatkan informasinya, Angel." Trixie pun mengangkat wajahnya, serta menatap Aiden dengan bibir terkatup rapat. Bisa saja ia menuding bahwa album-album ini berisi foto rekayasa, namun tetap saja Aiden past

    Last Updated : 2025-02-10
  • The Mafia Billionaire   55. Pria Yang Sama

    Sebuah senyuman penuh kemenangan terukir di wajah Lena, saat ia akhirnya dapat menghirup udara bebas di luar gedung M15 setelah hampir delapan jam penuh terkurung di dalam sana. Tuduhan menjadi kaki tangan The Black Skull membuat dirinya sempat mengalami sedikit kesulitan, namun sebuah pertolongan tak terduga pun tiba-tiba datang di saat yang tepat. Lena mengira dirinya akan semakin terpuruk dan dijebloskan ke dalam penjara, mengingat tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya itu tidaklah main-main. Menurut Agent Gale Webster, Aiden Miller kini sedang dalam proses penetapan sebagai terduga teroris, yang artinya hampir saja Lena menjadi tertuduh kaki tangan teroris. Namun entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja ia dibebaskan untuk pulang dengan dalih bahwa ada seseorang yang mengeluarkan uang jaminan yang sangat besar untuk kebebasannya. Lena sungguh tidak mengerti siapa orang yang telah membantunya, tapi ia sangat bersyukur dan berniat untuk mengucapkan terima kasih kepada oran

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • The Mafia Billionaire   98. Extra Part

    Sepanjang makan malam itu, Aiden hanya bisa menjaga ekspresi wajahnya datar seperti biasa, padahal dalam hati ia meringis Bagaimana tidak? Tristan Bradwell, salah satu saudara kembar istrinya itu sejak tadi seolah tak lepas menatapnya dengan sangat tajam, seolah ingin mengulitinya hidup-hidup. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah karena perkataan dari putrinya yang bernama Ailee. Aiden pun hanya bisa mendesah pelan sembari mengusap bibirnya dengan serbet. Rasanya ia sudah kenyang, meskipun makanannya belum habis di dalam piringnya. Berbanding terbalik dengan ayahnya, Ailee malah menatap dirinya dengan manik yang berbinar-binar. Gadis kecil berusia 5 tahun itu seolah kini telah resmi menjadi penggemarnya sejak Ailee melihat bagaimana Aiden menghajar empat orang musuhnya di tanah kosong samping villa. "Uncle, ini minumnya." Dengan cekatan, Ailee menuangkan teko kaca bening yang berisi air putih di gelas Aiden yang telah kosong. "Terima kasih, Ailee. Kamu manis se

  • The Mafia Billionaire   97. Runtuh Dan Bangkit Kembali

    "AIDEEN!!" Senyum bahagia terkembang di wajah tampan namun penuh lebam itu kepada kekasihnya yang datang menyongsong dirinya sambil berlari. Pelukan erat disertai tangisan penuh kelegaan itu diberikan oleh kekasihnya, membuat Aiden mengangkat tubuh Trixie dan mendaratkan ciuman dengan segenap perasaan cinta yang membuncah di dadanya kepada sosok rupawan ini. "Kamu benar-benar telah kembali..." isak Trixie di sela-sela pagutan bibir mereka. "Aku pasti kembali, Angel. Aku sudah berjanji padamu kan?" Aiden pun semakin memperdalam ciumannya, membuat kedua insan itu larut dalam lautan euforia. Trixie melepaskan bibirnya dan menyusupkan wajahnya di dada bidang Aiden. Ia bisa merasakan irama jantung yang berdetak dengan kuat dan membuatnya semakin terisak. "A-aku mengira... kamu tidak selamat..." Aiden mendaratkan kecupan lembut di puncak kepala Trixie. "Sejujurnya, aku pun tadinya mengira begitu," ungkap Aiden jujur. "Ada masanya aku mengira bahwa langkahku akan terhenti, k

  • The Mafia Billionaire   96. Gadisku Yang Manja

    Aiden memang telah mematuhi persyaratan untuk menjadi manusia yang bebas dari jeratan hukum, namun entah kenapa kini hatinya makin terasa kosong. Perasaan bersalah yang menggerogoti batinnya membuat wajah dan tubuhnya membeku layaknya patung. Benarkah apa yang ia lakukan saat ini? Menjadi pembelot ke arah kebenaran, dengan menjatuhkan orang yang seharusnya ia berikan kesetiaan? Aiden melihat dua orang sedang berjalan ke arahnya setelah menuruni salah satu tangga helikopter yang masih melayang di udara. Monica dan Nathan. Mereka datang untuk menjemputnya pulang. "Oh ya, satu lagi." Tiba-tiba Agent Gale kembali berkata. "Pengampunan dari Pemerintah Inggris Raya tidak serta merta memberikan kembali semua kehidupanmu seperti semula, Mr. Miller. Mengingat sepak terjangmu sebelumnya sebagai pimpinan mafia, maka semua asetmu telah diambil alih. Jadi dengan kata lain, kamu telah 'dibangkrutkan'." Monica yang baru saja sampai, seketika membelalakkan mata mendengar perkataan Agent

  • The Mafia Billionaire   95. Tak Lagi Menjadi Buronan

    Hujan salju ternyata telah terjadi sejak Aiden memasuki kediaman milik Ryuuto. Dan kini, di tengah-tengah hujan salju dan deru angin yang meniupkan butirannya ke segala arah, Aiden berdiri berhadapan dengan Ryuuto. Sebilah katana tajam telah berada di tangan mereka, dengan posisi yang sama bersiap waspada. "Ingatkah dengan sumpah setiamu sendiri, Aiden-kun?" Kalimat itu membuat Aiden mendesah pelan. Sumpah setia, adalah bentuk pengabdian seorang murid kepada sensei-nya. "Kitsune no me," guman Aiden pelan. Semua murid Ryuuto telah mengucapkan sumpah setia, yang berupa tak akan pernah menyerang gurunya sendiri. Namun jika itu terjadi, maka mereka harus bertarung dengan kondisi kedua mata yang tertutup, yang disebut dengan istilah kitsune no me. Aiden telah mendapat pelatihan kitsune no me, bahkan ia mendapatkan peringkat pertama. Tapi melawan Ryuuto-sensei yang ahlinya ilmu bertarung dengan mata tertutup, adalah sama halnya dengan mustahil. SRAAKKK!!! Ryuuto melempar ikat kep

  • The Mafia Billionaire   94. Duel Sampai Mati

    Lokasi : Utashinai, Pulau Hokkaido - JepangMusim dingin tahun ini sangat menggigit. Salju yang tebal bagaikan selimut dingin yang bukan saja telah membekukan bumi, tapi juga waktu yang seolah terhenti dalam keheningannya.Setelah berjalan kaki sejauh tiga kilometer dan beberapa kali terperosok ke dalam salju, akhirnya pria itu sampai juga pada tujuannya.Yaitu sebuah rumah yang luas bergaya Jepang dengan bangunan yang didominasi dari bahan kayu.Manik coklat gelap itu pun tercenung menatap pemandangan familier di depannya.Semuanya masih sama. Rumah besar ini sama sekali tak berubah, meski sepuluh tahun telah berlalu sejak ia pergi.Memori masa lalu pun seketika menyerbu ke dalam ingatannya, menghantarkan ribuan kenangan yang telah membentuk jati diri dan turut mengokohkan namanya di dunia hitam kriminal."Aiden-kun!"Suara pria tua yang memanggil namanya dengan nada gembira, membuatnya mengalihkan pandangan ke seseorang yang ternyata telah berdiri di hadapannya sambil tersenyum."Ry

  • The Mafia Billionaire   93. Cinta

    Trixie pun sontak menahan napas saat ibunya memotong perkataannya dengan mengajukan pertanyaan kepada Aiden! Jika saja bisa, rasanya ia ingin sekali menyusut menjadi partikel atom terkecil sekarang. Aiden bermaksud untuk keluar dari persembunyiannya agar dapat menemui Arabella Bradwell secara langsung, namun Trixie menahannya sambil menggelengkan kepala. "Ck. Baiklah. Mungkin untuk saat ini Trixie belum ingin mempertemukan ibunya dengan kekasihnya, bukan begitu?" Cetus Arabella sambil menatap tajam putrinya. "Mom... ini rumit, dan aku butuh waktu," jelas Trixie dengan wajah serius. "Berilah kesempatan kepada kami, Mom. Biarkan Aiden memperbaiki semua dengan caranya sendiri." Ibu dan putrinya yang saling beradu pandang itu pun kemudian tak ada lagi yang bersuara, hingga akhirnya desahan napas pelan Arabella mulai terdengar di udara. "Fine," guman wanita paruh baya elegan itu. "Untuk satu kali ini saja, Mom tidak akan mengadukan kepada ayahmu tentang kedatangan Aiden yang menemuim

  • The Mafia Billionaire   92. Ketahuan

    Trixie hampir saja larut dalam cumbuan Aiden yang membuat pikirannya melayang, saat tetiba ia teringat akan sesuatu. Wanita itu melepaskan bibirnya dari pagutan Aiden dengan manik biru safirnya yang membelalak lebar seperti orang ketakutan, menghadirkan kernyitan waspada di wajah Aiden. "What's wrong, Angel?" Tanya pria itu sembari diam-diam menyapukan pandangan ke sekitar ruangan kerja Trixie, sebuah reaksi refleks dari seorang petarung di dalam dirinya yang selalu bersiap menghadapi musuh yang setiap saat memunculkan diri. "MOM!!" Pekik Trixie panik, lalu berusaha turun dari gendongan Aiden. "Mom?" Ulang Aiden bingung, tapi ia membiarkan wanita itu melepaskan pelukannya. "Mom... akan datang ke sini. Aargh, aku benar-benar lupa! Cepat sembunyi, Aiden! Aku mau merapikan diri dulu." Trixie buru-buru menyisir rambutnya yang berantakan dengan jemari, lalu mengancingkan kembali blusnya yang tadi dibuka oleh Aiden. Namun ketika ia membalikkan badan, Trixie benar-benar terkejut melih

  • The Mafia Billionaire   91. Three Things

    Tiga minggu pun telah berlalu sejak terakhir kalinya Trixie bertemu dengan Aiden. Wanita itu pun kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa sebagai Direktur Yayasan amal miliknya, meski pikirannya selalu tak fokus dan terpecah. Gara-gara Aiden, sekarang Trixie sering menonton acara berita di televisi. Akhir-akhir ini berita tentang penangkapan salah satu gembong pemimpin mafia obat-obatan terlarang terbesar di dunia cukup menyita perhatiannya. Bukan cuma menggemparkan dunia karena ditemukan berton-ton narkoba di gudangnya, tapi juga mengherankan publik karena gembong mafia itu baru bisa tertangkap setelah dengan bebas beroperasi selama puluhan tahun. Apakah itu ada campur tangan Aiden di dalamnya? Trixie mendesah pelan, lalu berusaha fokus kembali pada laporan data pendanaan yang masuk serta penerima bantuan. Sejak tadi pikirannya melanglang buana kepada Aiden, membuatnya harus mengulang kembali pemeriksaan laporan. Suara ketukan di pintu membuat Trixie menolehkan pandanga

  • The Mafia Billionaire   90. Berkumpul

    "TRIXIE!!" Seorang wanita yang masih sangat cantik di usianya yang tak lagi muda itu menghambur dan langsung memeluk tubuh Trixie, ketika ia baru saja masuk ke dalam Penthouse miliknya. "Mom?!" Sangat kaget karena kedatangan ibundanya yang tak di sangka-sangka telah berada di tempat tinggalnya di London, Trixie pun melirik Lena yang berada di sampingnya penuh tanya. Sahabatnya itu hanya menggeleng pelan dan mengedikkan bahu, pertanda bahwa ia pun tak tahu menahu akan kehadiran Mrs. Arabella Bradwell, ibunda Trixie yang selama ini tinggal di Indonesia. Manik biru safir Trixie pun semakin membelalak, kala melihat tiga pria yang berada di belakang ibunya. Kedua saudara kembar laki-lakinya, Tristan dan Trevor serta ayahnya, Regan Bradwell. "Apa yang kalian semua lakukan di sini?" Tanya Trixie bingung ketika pulang-pulang dan mendapati seluruh keluarganya berkumpul di tempat tinggalnya. "Kami mendapat kabar dari M15 bahwa kamu telah disandera oleh mafia, Nak." Arabella Bradwel

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status