Home / Romansa / The Lawyer Battle / Kelicikan Simon

Share

Kelicikan Simon

Author: Anwarade
last update Last Updated: 2022-01-25 10:15:15

''Bos! Pak Andreas sudah kami kurung di gudang, seperti yang Bos Simon perintahkan.''

Simon tersenyum penuh kemenangan, saat Jack anak buahnya memberi kabar kalau Andreas sudah mereka tangkap.

''Bagus! Jaga terus jangan sampai lolos. Kalau Andreas sampai lolos, nyawa kalian taruhannya.''

''Baik, Bos!''

Tutt!

''Sekarang tinggal mengurus dua pengacara itu. Kalau mereka terus di biarkan, mereka bisa menjadi masalah.''

Simon terdiam sejenak sambil memegang dagunya.

''Tapi ... apa maksud mereka mengenai brangkas rahasia Tirta Adiyasa. Brangkas apa yang di maksud? Di mana Tirta Adiyasa menyembunyikan brangkas itu.''

Simon berdiri, dengan cepat ia melangkahkan kakinya ke kamar Tirta Adiyasa. Simon ingin segera menemukan brangkas yang di sebutkan oleh Darren. Dengan cepat Simon mengacak-acak isi kamar itu, mulai dari lemari, bawah kasur, belakang kursi, tidak ada yang ia lewatkan. Tapi semuanya nihil,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • The Lawyer Battle   Penculikan Adinara

    ''Yang mau nonton sama dia siapa coba!''Adinara menggerutu, sambil terus menatap Darren yang masuk ke mobilnya.''Sok sibuk lagi! Nonton? Ogah banget nonton sama dia.''Adinara berjalan cepat kekantornya. Suasana hatinya saat ini sedang tidak baik, terutama saat memikirkan kasus yang sedang ia tangani, karena sampai sekarang belum menemukan titik temu.''Kenapa?'' tanya Laras saat tiba-tiba Adinara masuk keruangannya dengan wajah kusam.''Darren! Masa tiba-tiba ngajak aku nonton. Dia tidak mikir apa, sampai sekarang kasus yang sedang dia tangani belum juga selesai.''Laras tersenyum tipis saat mendengar keluh kesah sahabatnya itu. Terdengar emosi, tapi di dalamnya tersimpan perasaan yang hanya Adinara yang tau.''Emang kenapa?'' tanya Laras setelah mematikan laptopnya, kemudian menatap Adinara serius.''Ya, seharusnya dia fokus sama kasusnya. Tidak usah memikirkan yang lain dulu.''''Nara! Darren, kamu, aku, kita bukan robot.

    Last Updated : 2022-01-26
  • The Lawyer Battle   Penculikan Darren dan Adinara

    Mobil Adinara menghantam pohon besar yang ada di pinggir jalan. Untungnya hantaman itu tidak terlalu keras, sehingga Adinara tidak terluka parah.Adinara berusaha tetap tersadar setelah mengalami benturan di kepala, Adinara berusaha tenang setelah apa yang di alaminya. Adinara bersandar ke kursi, Adinara berusaha membuka matanya lebar-lebar, setelah pandangannya tadi sempat samar.''Cepat bawa Adinara ke mobil, sebelum banyak warga yang berdatangan,'' perintah Jack. Dengan sigap, kedua anak buah Jack langsung turun dari mobil menghampiri Adinara.''Siapa kalian?'' tanya Adinara ketakutan, saat tiba-tiba ada dua orang yang membuka pintu mobilnya.''Jangan banyak tanya. Ikut kami!'' bentak salah satu pria itu.''Kalian mau apa?''Kedua orang itu diam, tidak menjawab pertanyaan yang di tanyakan oleh Adinara. Sebaliknya, kedua orang itu terus memaksa Adinara untuk keluar dari mobil. Tangan Adinara di pegang erat oleh kedua orang itu, Adinara berus

    Last Updated : 2022-01-27
  • The Lawyer Battle   Penculikan Darren dan Adinara 2

    Beberapa menit kemudian, Jack kembali legi dengan membawa bungkusan plastik yang berisi obat-obatan.''Berikan obatnya!'' pinta Darren tegas, Jack kembeli tersenyum.''Tidak semudah itu!" Jack berjalan perlahan, Jack kemudian berdiri di depan Adinara yang masih terlihat lemas. ''Kau butuh obat ini? Saya juga butuh sesuatu dari Kau.''Darren menghela napas,''Apa yang kalian inginkan?" tanya Darren sambil menatap tajam Jack.Jack kembali tersenyum miring, ia melangkah perlahan mendekati Jack.''Berangkas itu? Brangkas pak Tirta . Dimana lokasi Brangkas pak Tirta di sembunyikan?''''Hahaha ....'' Darren tertawa pelan kemudian menghela napas.''Ternyata itu yang kalian inginkan. Siapa yang menyuruh kalian?''''Kau tidak perlu tau!'' Jack mengayunkan bungkusan obat di depan wajah Darren.''Kalau kau butuh obat, kau berikan informasi dimana tempat brangkas itu berada.''Darren menatap Adinara yang tergeletak di lantai, hanya beralaskan kardu

    Last Updated : 2022-01-28
  • The Lawyer Battle   Melarikan Diri

    Edward sanjaya masih terus memandangi Pak Rudi yang sudah berjalan jauh, ia tersenyum miring saat mengingat ucapan Pak Rudi.''Orang itu memang selalu menyombongkan diri,'' ucap Simon yang mengagetkan Pak Edward.''Pak Simon. Maaf saya tidak melihat Pak Simon datang,'' ujar Pak Edward, sedang Simon hanya tersenyum.''Ada kabar dari Darren?'' tanya Simon serius.Edward sanjaya menggelengkan kepalanya pelan. '' Belum ada, sampai sekarang saya tidak tau Darren ada dimana.''''Pak Edward tidak usah khawatir. Saya akan mengerahkan semua anak buah saya untuk mencari Darren.''''Terima kasih Pak Simon. Sekali lagi saya merepotkan Pak Simon.''''Pak Edward jangan berbicara seperti itu. Kita sudah bersahabat sejak lama, dan Darren sudah saya anggap sebagai keluarga saya sendiri.''''Oyah, Pak Simon pasti ada sesuatu yang penting sampai menyempatkan diri datang ke kantor saya.''''Tidak ada! Saya hanya ingin tahu kabar dari Darren.''

    Last Updated : 2022-01-31
  • The Lawyer Battle   Melarikan Diri 2

    ''Kita ada dimana?'' tanya Adinara sambil melihat kesekeliling tempat itu, setelah mereka berhasil keluar dari gudang.''Aku juga tidak tau. Sepertinya ini di puncak bogor.''''Bogor?'' tanya Adinara kaget.'' Ko bisa kita sampai disini?''''Ya bisa Nara. Buktinya kita ada disini.''''Aku serius Darren!''''Aku juga serius!''''Heuh?''Adinara mendelik sebal mendengar ucapan Darren. Kemudian berjalan perlahan mendekati batu besar dan hendak duduk.''Aku mau istrihat dulu, Darren? Capek tau,'' protes Adinara saat Darren tiba-tiba menarik tangannya.''Kalau kamu mau istirah, nanti! Kamu mau tertangkap lagi sama mereka?''''Ya, tidak mau.''''Ya makanya ayo jalan lagi,'' ajak Darren memaksa.Dengan terpaksa Adinara mengikuti Darren yang sudah berjalan di depan. Darren dan Adinara menelusuri rimbunnya pohon-pohon yang ada disana, suara kicauan aneh sering terdengar di telinga Adinara.''Darreen!!'' teriak Adinara

    Last Updated : 2022-02-01
  • The Lawyer Battle   Siasat Simon

    ''Darren!!'' teriak Adinara sambil berontak. Percuma, tangan kedua orang itu lebih kuat dan Adinara di bawa semakin menjauh dari Darren.''Minggir!'' pinta Darren saat dua anak buah Jack yang lainnya menghalangi.''Kau bilang apa? Minggir, kau pikir kita sedang berjalan di jalan, di suruh minggir.''''Orang-orang ini, menyebalkan!''Wuiiis!Suara angin yang terbelah saat Darren berusaha menendang salah satu dari mereka, cukup mengangetkan kedua orang itu. Kedua orang itu berhasil menghindar, sampai kemudian mereka saling berbalas serangan.Plak!Satu orang terjatuh.Plak!Disusul satu orang lainnya.Akh!Akh!Darren terus menyerang kedua orang itu, sampai kedua orang itu terkapar tidak berdaya.Dengan cepat Darren berlari sekencang mungkin untuk menyusul Adinara. Darren tidak mau terjadi apa-apa sama Adinara. Darren bersyukur, ia berhasil menemukan Adinara. Darren melihat Adinara berus

    Last Updated : 2022-02-02
  • The Lawyer Battle   Cinta Terpendam Adinara

    Darren berjalan cepat begitu melihat Adinara keluar dari mobilnya. Tanpa menunggu aba-aba, Darren langsung menggandeng tangan Adinara di basement itu. Mata Adinara terbelalak, ia manatap Darren yang berjalan di sampingnya sembari tersenyum.''Darren lepas!'' pinta Adinara, tapi Darren malah cuek .'' Darreen, Lepas! kalau ada yang melihat giamana?''Darren sekali lagi cuek, Darren malah semakin mempererat genggaman tangannya.''Darreeen!"'''Biarin kenapa sih. Kalau mereka melihat memang kenapa?'' tanya Darren santai kemudian tersenyum saat melihat Adinara cemberut sambil menatap Darren tajam.''Kamu bilang kenapa? Kalau laras melihat gimana? Kalau Papaku melihat gimana?''''Darren lepas!''''Tidak mau.''''Darreen!''Darren berhenti, ia menatap Adinara serius.''Kalau aku tidak mau lepas gimana? Kamu mau nampar aku seperti di hutan. Atau kamu mau meluk aku lagi seperti di hutan waktu itu.''Nara, kamu harus beran

    Last Updated : 2022-02-02
  • The Lawyer Battle   Perjodohan

    Adinara turun dari mobil kemudian melihat jam yang melingkar di tangannya, jam 20.00 gumamnya. Mata Adinara terfokus ke mobil yang ada di garasi rumahnya, di dalam rumah terdengar suara obrolan yang begitu hangat, yang terdengar di indra pendengaran gadis cantik itu.''Tok ... tok ... tok!''''Selamat malam,'' ucap Adinara, yang menarik perhatian orang-orang yang ada di dalam rumah. Tapi kemudian gadis cantik berambut sebahu itu terpana, saat melihat Salman sahabat semasa SMAnya ada di situ.''Nara, tepat sekali kamu datang.Hampir saja Om Frans dan Tante Desi pamit pulang,'' kata Pak Rudi Ayahnya Adinara.''Iya Papa, Nara tadi baru pulang dari kantor polisi,'' jawab Adinara, sambil menatap Salman yang tersenyum kepadanya.''Hebat yah Adinara ini, benar-benar wanita super sibuk, jam segini baru pulang,'' puji Pak Frans.''Yah, begitulah dia. Dia seperti aku waktu masih muda,'' sahut Pak Rudi.''Nara, kamu duduk sebentar. Kita sudah lam

    Last Updated : 2022-02-03

Latest chapter

  • The Lawyer Battle   Kejahatan Simon Terbongkar

    Door!!Jack tersungkur kelantai di detik terakhir, saat jari telunjuknya hampir saja menarik platuk pistol itu. Jack tergeletak tidak berdaya dengan darah mengalir di pinggang sebelah kiri setelah polisi menembaknya.''Angkat tangan!''''Jangan bergerak. Kalian semua sudah terkepung!''Itulah suara-suara teriakan di luar sana, suasana gaduh pihak kepolisian yang berhasil menyergap anak buahnya Simon.''Kalian tidak apa-apa?'' tanya salah satu polisi yang sedang membuka ikatan Nathan dan kemudian Adinara.Nathan segera menggenggam tangan Adinara, dan membawanya keluar dari tempat ini.''Nara!''Darren!!Lambayan tangan Laras dan Dirga di luar sana, membuat Adinara merasa lega karena Tuhan masih memberinya kesempatan untuk bertemu mereka lagi.''Laras!!''Adinara langsung memeluk Laras saat mereka sudah saling berhadapan, kemudian di ikuti oleh Dirga dan Nathan yang melakukan hal yang sama.''Terima

  • The Lawyer Battle   Penculikan Darren dan Adinara

    Empat pasang mata sedang terfokus ke pria yang ada di hadapannya. Mereka benar-benar mengawasi Darren tanpa melewatkan sedetikpun.Sedang Darren, otaknya terus berfikir keras bagaimana caranya supaya bisa lepas dari kedua orang ini, tapi tidak membuat Adinara dalam bahaya.Sementara di kantornya, beberapa pasang mata menatap heran saat Darren masuk ke kantor bersama dua orang yang tidak mereka kenal.''Darren siapa mereka?'' tanya Dirga, sembari berdiri menatap dua orang yang mengekor di belakang Darren.Tapi kemudian dengan sigap salah satu dari mereka langsung menjauhkan Dirga dari Darren. Dirga di dorong oleh salah satu dari mereka, sampai pria berkacamata itu hampir saja terjatuh kebelakang.''Sudah!'' kata Darren mencegah.''Urusan kita lebih penting. Jangan menyakiti karyawan saya,'' pinta Darren, sembari menahan tubuh kekar orang itu dengan tangannya.Tapi ada situasi dimana Darren berhasil memanfaatkan keributan itu. Tanpa sepengetahu

  • The Lawyer Battle   Tertangkapnya Darren

    Simon tersenyum miring di dalam mobilnya, setelah berhasil mengelabui Darren. Darren tidak tahu kalau Simon bersembunyi di sebuah gang kecil, saat mobil taksi yang di tumpangi oleh Darren lewat di hadapannya, Simon baru beranjak pergi.''Darren .... saya lebih berpengalaman dari pada kamu. Kamu tidak bisa dengan mudah menjebak saya,'' ucap Simon, sembari menatap tajam mobil Darren yang melintas di hadapannya.Simon kembali meneruskan perjalanannya, sekarang ia harus berhati-hati agar tidak masuk dalam perangkap Darren. Jika itu terjadi, hancurlah semua yang sudah ia rencanakan selama ini.Langkah cepat Simon lakukan, setelah ia masuk ke halaman rumah dimana Adinara di sekap. Simon mendapatkan kabar dari anak buahnya kalau Adinara tidak sadarkan diri.''Kenapa dia bisa seperti itu?'' tanya Simon, setelah melihat Adinara pingsan sembari terikat di kursi.''Ti-tidak tahu Bos! Tadi saat saya masuk kesini wanita itu sudah tidak sadarkan diri.'' ja

  • The Lawyer Battle   Penculikan Adinara Oleh Simon

    Rintik hujan pagi itu, menambah kesenduan yang sedang Adinara rasakan. Gadis cantik dengan rambut terurai itu beberapa kali menghela napasnya, mencoba mengurai rasa sesak yang sedang ia rasakan.Pedasnya tamparan sang Ayah yang tadi malam Adinara rasakan, masih terasa sampai sekarang. Tamparan itu bukan hanya menyakiti kulit wajahnya, tapi sampai ke lubuk hatinya yang paling dalam.Tiin ... tiiin ... tiiin!!!Tidak terasa, lamunannya pagi itu sampai membuat Adinara lupa, kalau sekarang dia sedang berada di dalam mobil di tengah-tengah padatnya jalanan ibu kota. Bahkan gadis itu sampai tidak menyadari, kalau kendaraan yang tadi sempat padat karena lampu merah, sekarang sudah mengurai secara perlahan.Adainara mencoba menerobos padatnya jalanan pagi itu, tapi kemudian perhatiannya teralihkan ke mobil yang ada di hadapannya. Adinara mengenali mobil itu, mobil mewah milik Pak Simon.''Om Simon!'' sekejap Adinara sempat terdiam, terlintas di benaknya so

  • The Lawyer Battle   Murkanya Papa Adinara

    Sepasang mata manusia sedang mengintai bagai elang yang ingin memangsa mangsanya. Jack pria berbadan tegap itu sedang berdiri tepat di depan rumah Brian, bersama ke tiga anak buahnya.''Bos, apa yang harus kita lakukan?'' tanya salah satu pria yang berdiri di belakang Jack.''Tanggu saja, kita awasi saja dahulu. Kalau suasananya sudah sepi, baru kita bergerak,'' jawab Jack yang di balas anggukan pelan oleh ketiga anak buahnya.''Baik,Bos!''Sampai kemudian, Brian pria yang sedang mereka incar keluar dari rumahnya dan pergi menggunakan sepeda motor.''Ikuti dia. Jangan sampai lolos!''Jack dan ketiga anak buahnya segera bergegas masuk ke mobil, kemudian mengejar Brian yang sudah berlalu pergi menggunakan sepeda motornya.''Tadi kemana jalanannya, Bos!'' tanya salah satu orang yang membawa mobil saat matanya tidak melihat keberadaan Brian.''Dasar payah!Lihat itu, dekat mobil taksi yang berwarna biru,'' kata Jack, sembari menunjuka

  • The Lawyer Battle   Sebuah Rahasia

    Darren berjalan cepat setelah keluar dari warung Bu Mar. Tapi kemudian ada seseorang yang menabrak pundaknya, Darren menatap orang itu, ada keanehan yang di tunju'kan oleh pria muda yang memakai topi hitam itu.Mimik wajahnya seperti mengisyaratkan pada Darren kalau Darren harus mengikutinya. Pemuda yang di perkirakan berusia 23 Tahun itu berjalan cepat, sementara Darren berada lima langkah di belakangnya.''Siapa kamu?Apa kita pernah saling mengenal?'' Darren bertanya dengan nada tegas, sorot matanya tajam memperhatikan setiap jengkal penampilan pemuda itu. Darren benar-benar tidak mengenalinya, dan belum pernah bertemu sama sekali.Pemuda itu tetap bersikap dingin, menatap kosong air danau yang ada di hadapannya.''Hei!Apa maumu?Kenapa kau memintaku mengikutimu?'' Darren bertanya lagi, kali ini lebih tegas.Pemuda itu berbalik badan, membuka topinya, terlihat sorot mata tajam menatap Darren. Pemuda berkulit kuning langsat itu, mengambil sesuatu d

  • The Lawyer Battle   Dilema

    ''Darren!''panggil Adinara dan Darren berhenti.''Auww!Sakit Nara, kenapa kamu menginjak kakiku?'' protes Darren, saat tiba-tiba Adinara menginjak kakinya.''Lagian salah sendiri, kenapa asal cium saja,'' balas Adinara sembari berjalan cepat masuk ke kantornya.Darren melupakan sejenak rasa sakit akibat di injak oleh Adinara. Ada yang harus ia lurus'kan soal tadi ia menciumnya.''Nara, kita sudah berpacaran'kan?Apa ada yang salah dengan yang kulaku'kan?'' tanya Darren, sembari mengimbangi kecepatan Adinara berjalan.''Atau jangan-jangan, kamu belum pernah di cium oleh seorang pria sebelumnya, yah?'' goda Darren.Adinara reflek menghenti'kan langkah kakinya. Mata Adinara menatap Darren tajam.''Aa-aku ... aku cuma tidak mau melakukan hal itu sebelum kita menikah,'' kilah Adinara, kemudian melanjut'kan langkahnya.''Oke ... oke, Nara,'' Darren berhasil meraih tangan Adinara, dan mereka sekarang saling berhadapan.''Aku minta maaf, a

  • The Lawyer Battle   Pacaran

    Dengan wajah kusutnya, Adinara duduk di sebuah kursi yang ada di taman itu. Wajahnya sendu, ada kebingungan yang sedang Adinara rasakan.Di belakangnya, Darren berjalan pelan menghampiri Adinara yang sedang duduk termenung. Sama seperti Adinara, Darren juga membawa perasaan galaunya saat pergi ketaman itu.''Nara!'' panggil Darren, kemudian Adinara menoleh.'Maaf agak lama. Tadi jalanan lumayan macet,'' jelas Darren kemudian duduk di samping Adinara tanpa di perintah.''Tidak apa-apa. Aku juga baru sampai,'' balas Adinara.Darren dan Adinara saling diam beberapa saat, mereka tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Bahkan Adinara yang sebelumnya sudah siap menanyakan sesuatu ke Darren, sekarang malah sungkan untuk bertanya.''Kamu mau membicarakan masalah apa, meminta aku kesini?'' tanya Darren memecah keheningan.Adinara masih memilih diam, tapi tatapan matanya ke Darren menunjukan kalau ia tidak sedang baik-baik saja. Tapi Adinara bin

  • The Lawyer Battle   Perjodohan Darren

    Pagi hari yang cerah, Darren berlari santai di lingkungan kompleknya. Hari ini hari libur, jadi Darren memanfaatkannya untuk merenggangkan otot-ototnya sejenak dengan berolaraga.Dengan tinggi 180 cm, Darren benar-benar idola kaum hawa, apalagi di tambah dengan tubuhnya atletis dan wajah setengah bulenya, Darren layak menjadi seorang play boy kalau dia mau.Tapi entah kenapa sampai umurnya menginjak 26 Tahun, Darren seperti sulit untuk mendapatkan kekasih.''Darren!'' panggil sang Papa setelah Darren tiba di rumah dan hendak naik ke tangga.''Iya Pa,'' sahut Darren.''Kamu cepat mandi setelah itu ganti baju. Nanti jam delapan kamu ikut Papa, Papa mau mengajak kamu mengunjungi sahabat lama Papa,'' kata Pak Edward, sembari melihat jam yang melingkar di lengannya.''Darren harus ikut?''''Iya, kamu juga!''''Apa urusannya sama Darren?'' tanya Darren penasaran.''Nanti kamu akan tahu sendiri,'' jawab Pak Edward sambil berlalu meninggalk

DMCA.com Protection Status