Beranda / Fiksi Sejarah / The Last Queen / 52. PRAJURIT RAHASIA

Share

52. PRAJURIT RAHASIA

Penulis: Noviares
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-26 19:00:00

Ratu Sekar Ayu sedang merapikan pakaiannya di depan cermin dibantu oleh Galuh dan beberapa dayang lainnya. Tak seperti biasanya, kali ini ia mengenakan pakaian pendekar dengan rambut terikat ke atas tanpa secuil perhiasan yang menghiasi rambut indahnya. Dalam hati Galuh bertanya-tanya, hendak kemanakah ratu pergi dengan pakaian itu ?

“Wanita itu masih di istana ?” tanya ratu masih dengan memperhatikan dirinya di depan cermin.

“Tadi pagi-pagi ia kembali ke desa, Yang Mulia,”  jawab Galuh. Mereka sedang membicarakan Utari. Ratu tampak lega setelah Galuh memberitahukan kabar itu padanya. Dengan begitu ia bisa tenang saat pergi meninggalkan istana.

Setelah kudanya siap, ratu segera meninggalkan kediamannya. Tak lupa ia bawa pedang di tangannya serta sebuah busur di belakang punggungnya. Ratu terlihat telah mempersiapkan perjalanan itu dengan matang.

“Hamba datang menghadap, Yang Mulia.” Tiba-tiba seorang wanita berpaka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Last Queen   53. AIR MATA

    Ratu hanya bisa memejamkan mata saat Damar mulai mengayunkan pedang ke arahnya. Saat membuka mata, seekor ular besar telah tergeletak bersimbah darah di sampingnya. Ratu tak bisa berkata-kata, ia jatuh lemas bersandar di sebuah batang pohon dengan tubuh gemetaran saking terkejutnya. Damar segera berlari mendekati ratu, ia tak menyangka ratu akan seterkejut itu.“Maaf membuat Yang Mulia terkejut. Ada ular besar yang …” Damar berusaha menjelaskan situasi saat itu. Ia cemas melihat wajah ratu yang tampak pucat pasi.“Singkirkan ular itu …” kata ratu gemetaran.“I-iya …” Damar masih bingung harus berbuat apa.“Cepat singkirkan !!” kata ratu lagi sambil berteriak ketakutan di pelukan Damar. Ia memiliki ketakutan tersendiri terhadap ular, setiap kali ular datang pasti akan ada hal buruk yang terjadi. Seperti sebuah pertanda, kematian kedua orang tua dan juga kakak-kakanya semua ditandai

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • The Last Queen   54. TAMPARAN

    “Ratu sudah kembali ?”Pangeran Respati tampak lega setelah mendengar kabar kembalinya ratu ke istana. Sudah semalaman ratu pergi tanpa kabar, pangeran sangat mengkhawatirkannya takut hal buruk terjadi padanya.“Ratu ... kembali ke istana bersama Damar, Pangeran,” kata Jatmiko ragu-ragu. Ia tahu pangeran pasti akan sangat kecewa saat mendengar kabar itu.“Bersama Damar ??” Pangeran sangat terkejut sekaligus marah mendengarnya, seperti dugaan Jatmiko sebelumnya. “Benar, Pangeran. Hamba sudah menduganya karena mereka tiba-tiba menghilang di waktu yang sama,” kata Jatmiko lagi. Jatmiko adalah pengawal ratu yang menjadi kaki tangan Pangeran Respati. Darinya, pangeran bisa mengetahui semua informasi tentang Damar dan juga ratu. Sebagai orang yang setiap hari berdiri di dekat ratu, tak sulit baginya untuk mendapatkan semua informasi yang pangeran butuhkan. Selain untuk uang ia juga memiliki tujuan lain. Damar, dari awal Jatmiko tak suka ratu menganakemaskannya. Sebagai sesama pengawal rat

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • The Last Queen   55. KAMBING HITAM

    Ratu Sekar Ayu berjalan-jalan menikmati udara segar di sekitar istana ditemani oleh beberapa dayang dan pengawalnya. Walau ia telah berhasil menyingkirkan para pembencinya di istana namun pikirannya masih belum bisa sepenuhnya tenang. Ada banyak hal yang begitu mengusik pikirannya, salah satunya perkataan Pangeran Respati. Kata-kata itu tak semestinya pangeran ucapkan di depan banyak orang. Ratu telah bersusah payah untuk mendapatkan tahtanya, ia takut orang-orang akan menggunakan itu untuk memperburuk citranya di mata rakyat. Terlebih di istana masih ada Patih Ambara, ia adalah salah satu orang yang dulu sangat menentang penobatannya. Ratu khawatir patih akan kembali mengusik tahtanya jika berita itu sampai terdengar di telinganya. Ratu terpaksa masih mempertahankan Patih Ambara di istana karena ia menghormati keinginan ibu suri. Patih telah banyak berjasa bagi kerajaan, ibu suri tak ingin kehilangan salah satu pilar terkuat Kerajaan Welirang. Ratu memang menuruti permintaan nenekn

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • The Last Queen   56. PERTEMUAN RAHASIA

    Damar memenuhi panggilan Mpu Geger untuk datang menemuinya. Malam itu diam-diam Damar menyelinap keluar dari istana menuju rumah Mpu Geger tanpa sepengetahuan siapapun. Di rumah itu telah berkumpul beberapa orang termasuk Ki Suro ayah Damar. Setelah turun dari kudanya Damar bergegas menemui mereka di dalam rumah."Rencanamu sudah sampai mana, Damar ? kau jangan terlena. Kau harus ingat tugasmu." Baru saja datang, Damar sudah langsung dicecar dengan banyak pertanyaan."Bersabarlah, tidak mudah menyingkirkan semua orang di istana," jawab Damar sedikit kesal."Sebenarnya apa yang membuatmu ragu ?" kata Ki Sapto seseorang yang dituakan diantara mereka. Damar tampak terbeban saat mendengar pertanyaan itu. Memang ada sesuatu yang membuatnya ragu namun ia tak yakin mereka bisa memahami keraguan itu."Sebenarnya ... " Damar memberanikan diri membuka suara."Sebenarnya ayah ratu lah yang berbuat dosa, haruskah aku menghukum putrinya ?" kata Damar lagi setelah sejenak memikirkan kata-katanya."

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • The Last Queen   57. PETIRTAAN

    Para dayang terlihat sibuk hilir mudik mengisi petirtaan dengan bunga mawar dan juga wewangian lainnya. Mereka harus segera mengisi penuh kolam air itu dengan kelopak mawar segar sebelum ratu selesai dengan segala ritual kecantikan yang ia lakukan di istananya. Ratu tiba di petirtaan tepat setelah sekeranjang bunga terakhir dimasukkan ke dalam air. Para dayang buru-buru berbaris di sisi kolam bersiap untuk melayaninya. Galuh membantu ratu melepas sehelai kain yang menutupi bagian atas tubuhnya sehingga hanya menyisakan jarik berwarna coklat tua yang ratu pakai dari batas dada hingga tengah betisnya. Ratu melangkahkan kakinya memasuki air yang telah dipenuhi dengan kelopak bunga mawar. Sedikit demi sedikit ia basuh kulitnya dengan air bunga untuk mengangkat sisa-sisa susu yang menempel di tubuhnya, sebelum akhirnya ia menenggelamkan tubuhnya sepenuhnya ke dalam jernihnya air. Ratu tampak puas menikmati kesegaran dan kemurnian sumber mata air Welirang. Jiwa dan raganya seolah sedang d

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • The Last Queen   58. DUPA

    “Yang Mulia …” Damar membawa ratu naik ke permukaan setelah tak sengaja jatuh bersama ke dalam kolam pemandian. Bukannya segera keluar dari dalam air, mereka malah saling menatap satu sama lain. Damar masih terpaku menatap kecantikan ratu, kemurnian air membuat kecantikannya semakin terpancar di bawah kilauan sinar matahari. Pria itu mulai terbawa suasana, ia tarik tubuh ratu hingga tak ada jarak diantara mereka berdua. Damar meraih wajah ratu lalu membelai pipinya dengan lembut. Ratu hanya bisa memejamkan mata saat Damar mulai mendekatkan wajahnya. Ia tahu itu salah, namun ia tak sanggup menolak perasaan itu. Karena sejujurnya ia pun sangat merindukan sentuhan hangat Damar yang dulu pernah ia rasakan.Damar semakin mendekat, bibir mereka hampir bertemu, namun tiba-tiba saja Damar menghentikan semua aktifitas itu. Tidak, ia tak boleh mempersulit hidup ratu lagi, ia tak boleh mematahkan usaha ratu selama ini untuk menjauh darinya. Ratu tak boleh semakin terjebak dalam kubangan perasaa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • The Last Queen   59. DARAH

    Ratu duduk di singgasananya mendengarkan laporan yang disampaikan oleh dewan kerajaan mengenai masalah yang terjadi di kerajaan selama beberapa hari terakhir. Tak ada masalah yang serius, kerajaan berada pada situasi yang kondusif setelah para pejabat korup berhasil disingkirkan. Ketenangan itu membuat ratu sedikit lengah karena tanpa disadari sebenarnya ia hanya menyingkirkan beberapa kucing saja, sedangkan seekor singa betina masih ia pelihara di dalam istananya. “Aku dengar Kerajaan Jatiraja memutuskan kerjasama dengan Welirang. Benarkah itu, Yang Mulia ?” kata ibu suri. Ia sengaja membahas masalah itu di depan dewan kerajaan untuk memperlihatkan ketidakpecusan ratu dalam mengurus kerajaan, bahkan untuk urusan kecil macam itu ratu tak mampu mengatasinya. Kerajaan Jatiraja terletak di pesisir utara pulau Jawa. Mereka adalah salah satu mitra dagang Kerajaan Welirang yang sudah bertahun-tahun bekerjasama untuk mengirim hasil bumi ke berbagai pulau di luar Jawa. Sebagai kerajaan yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-24
  • The Last Queen   60. BUNGKUSAN BERKHASIAT

    Putri Nari mengendap-endap di tengah kegelapan malam. Ia tampak terburu-buru sambil beberapa kali memperhatikan keadaan sekitar, sementara tangannya terlihat sibuk menutupi sesuatu di balik selendangnya. Putri sedang berjalan menuju penjara bawah tanah untuk menemui Pangeran Respati setelah berhasil membayar seorang penjaga untuk melancarkan aksinya itu. Setelah memastikan keadaan aman, ia langsung melenggangkan kaki memasuki penjara didampingi oleh penjaga yang berhasil ia suap. Sel tahanan Pangeran Respati terletak di ujung lorong bersama dengan tahanan kelas kakap lainnya yang sedang menunggu hukuman mati. Perasaan ngeri sempat menyelimuti langkah kaki Putri Nari. Berjalan diantara para penjahat membuat nyalinya ciut. Untungnya kerajaan memiliki sistem keamanan penjara yang mumpuni, jadi keselamatannya akan tetap terjamin walau berada satu atap dengan mereka.“Pangeran …” panggil Putri Nari. Pangeran tak menyadari kedatangan Putri Nari. Saat itu ia sedang melatih kekuatan ototnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-25

Bab terbaru

  • The Last Queen   100. AKHIR

    "Akulah yang kau cari, Utari," kata Ratu berdiri di hadapan Utari sambil memegangi dadanya. Walau telah siuman, namun efek racun di dalam tubuhnya tak bisa secepat itu hilang. Para tabib telah berusaha memintanya untuk pergi menyelamatkan diri, namun ratu justru lebih memilih untuk menyelesaikan masalahnya dengan Utari. "Bedebah !! Baiklah, aku tak akan bermain-main lagi denganmu !!" teriak Utari marah mengetahui kesembuhan ratu. Tanpa banyak basa-basi, ia langsung mengayunkan pedangnya ke arah ratu. Dua wanita itu bertarung, keadaan ratu yang belum pulih sepenuhnya membuatnya kuwalahan menghadapi Utari. Damar berusaha bangkit karena begitu mengkhawatirkan keadaan ratu, namun ia tak berdaya karena luka di tubuhnya dan juga hadangan dari anak buah Utari. Tak butuh waktu lama, Utari pun berhasil mengakhiri perlawanan Ratu Sekar Ayu. Ratu terkulai dengan cucuran darah dari mulut dan hidungnya, ia tak berdaya di bawah ancaman pedang Utari. "Kau suda

  • The Last Queen   99. PERTARUNGAN TERAKHIR

    Utari berhasil memasuki istana Welirang. Istana yang sedang kosong ditinggal para penghuninya berperang di medan peperangan dengan mudah berhasil diobrak abrik oleh Utari dan pasukannya. Tujuannya sudah jelas, menemukan keberadaan Ratu Sekar Ayu. "Katakan dimana ratu kalian ??" teriak Utari sambil mengancam para dayang di istana. Mereka yang ketakutan pun akhirnya dengan berat hati menunjukkan keberadaan Ratu Sekar Ayu. Saat Utari mendobrak pintu, Ratu Sekar Ayu masih terbujur di atas ranjangnya. Tubuhmya masih membiru dengan aroma busuk yang mulai keluar dari luka di lengannya. Utari tersenyum puas menyaksikan sendiri betapa dahsyatnya upas sewu bekerja pada tubuh ratu. "Lihatlah dirimu sekarang. Apa yang ingin kau sombongkan dariku ?" kata Utari sambil memainkan pedangnya di wajah ratu. "Ini semua tak seberapa. Kau tahu betapa sengsaranya aku selama ini ?? Kematianmu pun tak cukup untuk menghapus luka batinku." Utari menatap ratu dengan penuh kebenc

  • The Last Queen   98. PEPERANGAN

    Pertempuran antara pasukan Welirang dan pasukan Jagalan akhirnya pecah. Pertumpahan darah yang ditakutkan oleh banyak orang pun akhirnya terjadi juga. Saat itu medan perang dipenuhi riuhnya suara pedang, lesatan anak panah dan teriakan para prajurit yang berjuang membela pasukannya masing-masing.Di sela-sela ayunan pedangnya, Raja Widharma tampak mencari-cari keberadaan Pangeran Wiguna. Perang sudah berlalu cukup lama, namun ia tak juga melihat keberadaan putranya itu.Raja Widharma semakin merangsek masuk membelah pasukan lawan, berharap bisa segera menemukan keberadaan Pangeran Wiguna. Ia ingin sekali menghukum putranya itu karena tak mengindahkan larangannya untuk memberontak. Bukannya Pangeran Wiguna, Raja Widharma justru bertemu dengan Utari. Ia sedikit terkejut karena ternyata pasukan itu dipimpin oleh seorang wanita alih-alih Pangeran Wiguna. Raja Widharma ingin beranjak pergi namun Utari memaksanya untuk tetap berada di sana.Utari dan Raja Widharma sal

  • The Last Queen   97. STRATEGI

    Keesokan harinya tanpa ada yang tahu peristiwa yang menimpa Pangeran Wiguna,Utari berjalan keluar dari kadipaten dengan baju zirah lengkap dengan senjata di kedua tangannya. Ribuan pasukan Jagalan telah bersiap di depan kadipaten setelah mendapatkan perintah perang dari Utari. Utari berdalih Pangeran Wiguna telah ada di perbatasan menunggu mereka bergabung dengan pasukan sekutu. Para prajurit yang tak tahu apa-apa menurut saja apa kata Utari yang katanya telah ditunjuk untuk memimpin pasukan Jagalan.Utari tak ingin membuang waktu, ia dan ribuan pasukannya segera bergerak menuju Welirang. Hentakan kaki kuda dan sorot tajam matanya sudah cukup menggambarkan betapa siapnya ia untuk bertempur melawan pasukan kerajaan. Ia sangat yakin dapat memporak-porandakan Welirang dengan ribuan prajurit yang telah dilatih dan dipersiapkan oleh ibu suri selama ini menggunakan dana gelap kerajaan Welirang. Sokongan dari pasukan sekutu pun sudah lebih dari cukup dan membuatnya semakin p

  • The Last Queen   96. BUNGA GENIRI

    Damar dihajar habis-habisan oleh Nyi Gandaruhi. Pertarungan yang tak seimbang itu membuat Damar babak belur. Sementara itu, fajar sudah mulai terlihat di ufuk timur, sinar yang terpancar dari bunga Geniri pun mulai meredup. Satu per satu kelopaknya mulai menutup, bunga itu harus segera dipetik sebelum menutup sepenuhnya. Jika malam itu menjadi malam terakhir ia mekar, maka hilang sudah kesempatan mereka untuk menyelamatkan nyawa Ratu Sekar Ayu. Nyi Gandaruhi nampaknya tahu betul akan hal itu sehingga ia terus berusaha menghalangi Damar agar tak sampai menyentuh bunga itu. Damar tak mau menyerah, dengan sisa kekuatan yang ada, ia kembali bangkit dan berusaha melawan Nyi Gandaruhi. Ratu Sekar Ayu sedang menunggunya, bagaimanapun caranya ia harus bisa mendapatkan bunga itu. Tak apa jika raganya harus hancur di tangan Nyi Gandaruhi, asalkan ia dapat membawa pulang penawar racun itu. Semua orang sedang menggantungkan haparan besar padanya, ia tak mau mematahkan harapan itu.

  • The Last Queen   95. AMBISI UTARI

    Utari tersenyum puas saat menerima laporan dari orang suruhannya perihal keadaan Ratu Sekar Ayu. Walau bidikannya tak tepat sasaran, namun ternyata sedikit luka di tubuh ratu sudah cukup untuk menumbangkannya. Untuk beberapa saat ratu masih bisa memperpanjang napas, namun Utari yakin itu tak akan lama karena usaha Damar akan sia-sia belaka, Nyi Gandaruhi tak akan semudah itu dikalahkan. Tak disangka ternyata bidikannya akan mengenai dua mangsa sekaligus, karena pergi ke hutan Larangan sama saja dengan bunuh diri."Damar, sampai saat inipun kau masih memihaknya," gumam Utari sambil melumat habis bunga di tangannya. Tak bisa dipungkiri rasa cemburu itu masih ada. Melihat Damar rela mengorbankan nyawa demi ratu membuat kebencian di dalam dirinya kian bergejolak. Ia semakin berambisi untuk menghancurkan Ratu Sekar Ayu dan kerajaannya.Setelah menerima kabar soal kondisi ratu, Utari segera menemui Pangeran Wiguna untuk membicarakan rencana besar yang akan ia jal

  • The Last Queen   94. PENAWAR RACUN

    Damar berangkat menuju Hutan Larangan dengan beberapa prajurit bersamanya.Perjalanan panjang melelahkan serta berbagai halangan yang menghadang tak menggoyahkan langkah Damar demi mendapatkan penawar racun itu. Tiga hari perjalanan yang biasanya ditempuh oleh kebanyakan orang, berhasil ia persingkat. Ia mengambil resiko besar mempertaruhkan diri membelah lebatnya hutan yang belum banyak terjamah oleh manusia. Bukan tanpa hambatan, sepanjang perjalanan mereka banyak menemui hal-hal ganjil yang tak masuk di nalar manusia. Mereka sempat melihat manusia berbadan ular, terkadang pasar di tengah hutan, bahkan istana emas dengan dayang-dayang cantik yang hampir saja menyilaukan mata para prajuritnya. Beruntung Damar dapat menyadarkan para prajurit sebelum mereka terjerumus ke dalam dunia mereka.Setelah melalui banyak rintangan, akhirnya Damar dan pasukannya sampai di lereng Hutan Larangan. Mereka segera memeriksa, menyebar ke berbagai arah untuk menemukan Bunga Geniri. Seki

  • The Last Queen   93. MASA KRITIS

    Hari sudah menjelang petang saat Damar tiba di depan gerbang istana Welirang. Ia langsung dihadang oleh para penjaga yang sedang bertugas saat itu. Para penjaga sangat terkejut, setelah bertahun-tahun tak diketahui keberadaannya Damar tiba-tiba berdiri di hadapan mereka. Mereka semakin kaget saat mendapati Ratu Sekar Ayu terkulai lemah di atas kuda yang Damar naiki. Mereka menyangka Damar sedang menyandera ratu untuk tujuan tertentu. Kepala penjaga segera memerintahkan para prajurit untuk segera menyelamatkan ratu."Tunggu !! Ratu sedang membutuhkan pertolongan," teriak Damar, namun tetap tak digubris oleh para prajurit.Damar benar-benar kehilangan kesabaran, ia akhirnya nekat mendobrak gerbang istana lalu menerobos masuk ke dalam istana. Tak ada gunanya berdebat dengan para penjaga, keselamatan ratu jauh lebih penting baginya.Kuda itu terus melaju memasuki istana. Para penjaga pun tak tinggal diam, mereka mengejar Damar sehingga menimbulkan keributan di dalam

  • The Last Queen   92. PANAH BERACUN

    Ratu berjalan keluar dari pendopo kadipaten, langkahnya tiba-tiba terhenti, wajahnya sangat terkejut saat ia tanpa sengaja mendapati Utari berdiri di ambang pintu. Setelah bertahun-tahun menghilang tanpa jejak, bagaimana bisa ia bertemu dengannya lagi di Kadipaten Jagalan. Ratu benar-benar membeku melihat Utari berdiri di hadapannya.Tak hanya ratu, Utari pun sempat membeku beberapa saat. Jantungnya bergetar hebat saat berhadapan langsung dengan Ratu Sekar Ayu. Setelah sekian waktu berlalu, ratu masih tetap terlihat sama, wajah itu mengingatkannya kembali pada luka masa lalu, mengingatkan kembali pengkhianatan Damar dan semua penderitaannya. Utari semakin dengki melihat kecantikan Ratu Sekar Ayu, ingin rasanya ia cabik-cabik wajah orang yang sedang berdiri di hadapannya itu.Utari sebenarnya tak berniat menampakkan diri sebelum ambisinya terpenuhi. Ia ingin menjadikan dirinya sebagai kejutan terbesar saat ia berhasil membalas dendam pada ratu, namun karena kebencian ya

DMCA.com Protection Status