Selesai makan kami mencuci tangan kami dan sekarang kami duduk berdekatan dengan memandang gugusan bintang,deburan ombak dan angin malam pantai yang menyapa.
"Kau tahu Alina,ini pertama kalinya aku mengajak seorang wanita duduk di lantai pasir pantai dan menikmati angin malam."dia membuka pembicaraan meski matanya tidak menatap mataku dan justru menatap ke arah lautan."Benarkah? Tapi aku tidak percaya bukankah Mr.Dimitri selalu jalan dengan banyak wanita dan pasti kau sudah sering mengajak mereka ke manapun termasuk pantai bukan."ucapku tidak percaya lalu dia menatap mataku begitu intens dan tersenyum lembut.Dia benar-benar menjadi seseorang yang sangat berbeda dia bahkan mengusap lembut pipiku yang kurasa terasa dingin karena angin malam yang menerpa.Namun saat tangannya mengusap lembut pipiku dapat kurasakan tangannya terasa sangat hangat benar-benar membuatku nyaman dan detak jantungku berdetak begitu kencang.Apa aku sungguhDimitriDi pagi hari ini aku melihat Alina yang tampak menghindariku dan berpura-pura sibuk mengurus bosnya dan itu membuatku sebal.Apa aku terlalu keterlaluan? Kemarin oh ayolah itu hanya sebuah kecupan tapi kenapa dia sangat terluka dan membuatku merasa bersalah,ini sangat aneh.Disisi lain aku meyakini perasaanku yang telah jatuh cinta dengannya tapi disisi lain aku ragu untuk itu dan selalu menyangkalnya terkadang pikiran dan hatiku selalu tidak berjalan seimbang.Semua sudah bersiap-siap memasukan semua barang ke dalam mobil dan akan pergi."Kak Dimi,ayo masuk."ajak Kenzo karena kita semua akan meninggalkan resort dan aku melihat Alina yang tertawa dengan Evan entah apa yang mereka bicarakan hingga membuatnya begitu senang.Lalu aku
ALINASungguh hari ini dan pagi ini bukanlah pagi yang kuinginan hingga rasanya aku ingin sekali menendang wajah pria tampan yang saat ini sedang duduk layaknya seorang bossy tapi dia memang seorang bos.Aku yang merasa mengantuk langsung menguap begitu saja saat melihat wajahnya,tadi adikku membangunkanku lalu mengatakan jika ada tamu yang ingin bertemu denganku.Hal itu membuatku sedikit binging,siapa gerangan yang ingin bertemu denganku di pagi-pagi buta seperti ini dan saat tahu siapa orangnya,rasanya sangat membuatku sangat ingin marah tapi sayang aku tidak bisa.Mr.Dimitri berdiri dari duduknya lalu menyapaku dengan senyuman tampannya lalu memberikan sebuket bunga mawar merah muda yang dihitung memiliki tiga belas tangkai yang artinya pengagum rahasia,apa dia sungguh menjadi pengagum rahasiaku?"Untukmu,tiga belas tangkai artinya mengagumimu secara rahasia."aku menerimanya dan menatapnya curiga.
Kami sarapan bersama,Mr.Dimitri benar-benar cepat beradaptasi dia bahkan sudah terlihat dekat dengan Revan.Selesai sarapan bersama kami segera berangkat kerja dan Revan pergi ke sekolahnya.Saat kami keluar dari rumah aku melihat mobil jenis sport mewah berwarna kuning tampak terpakir cantik di depan rumahku dan aku terkejut melihatnya sedangkan Revan terkagum-kagum."Mobil kak Dimi,keren sekali." pujinya."Apakah kau mau? Aku bisa memberikannya padamu."dengan santainya dia menjulurkan kunci mobilnya pada adikku."Sudahlah Rev,ayo cepat berangkat ke sekolah nanti terlambat."ucapku sedikit mengusirnya agar dia tidak terpengaruh.Revan memberikan senyumnya lalu menolak halus pemberiannya entah Mr.Dimitri bermaksud serius atau hanya sekedar bercanda."Tidak kak Dimi terima kasih,aku tidak bisa menyetir lagipula membayar pajaknya mahal lebih naik sepeda motor."Ucapan Revan membuatnya tersenyum ke
Pertanyaan Mr.Dimitri membuatku tersadar dari lamunanku dan aku juga baru sadar jika aku begitu memperhatikan dirinya."Kenapa kau menatapku sangat intens,aku tahu aku tampan tapi tidak perlu menatapku seperti itu atau jika kau ingin lebih lama dan puas menatapku,bagaimana jika kita pergi ke hotel dan menghabiskan waktu ini sepenuhnya berdua denganku?"Lihat pertanyaannya membuatku selalu kesal padanya tapi untuk saat ini aku tidak ingin beradu mulut tapi aku ingin bertanya apa maksud ucapannya,aku tahu dia hanya bermain dan ingin memenangkan tantangan itu tapi tidak juga dia harus mengatakan jika dia mencintaiku tanpa syarat bukan,sungguh itu menggangguku dan membuat hatiku berharap padanya."Kenapa Mr.Dimitri harus menjawab pertanyaan Miss.Eliza seperti itu? Seharusnya Mr.Dimitri menjawab dengan jawaban yang lainnya karena jawabanmu bisa membuat semua orang salah paham."ucapku dengan serius dan dia hanya mengulas serin
Pagi ini Mr.Dimitri kembali datang ke rumahku,aku kira dia hanya akan datang sekali atau dua kali tapi ternyata tidak sudah beberapa hari ini dia selalu datang untuk menjemputku padahal sudah berulang kali aku ingatkan untuk tidak menjemputku.Mr.Dimitri seperti biasa akan datang lalu menggangguku dan Revan dengan santainya mengijinkannya untuk masuk,menyebalkan padahal aku selalu menyuruhnya untuk mengusirnya saja tapi Revan tidak mau karena Mr.Dimitri adalah pria pertama yang mau mendekatiku jadi dia tidak ingin membuang kesempatan.Mr.Dimitri juga sudah dekat dengan Revan dan mulai berbicara banyak hal,Revan juga terlihat nyaman dan menyukai Mr.Dimitri jika dia benar-benar menjadi kekasihku,Revan telah memberikan restunya.Banyak sekali yang mereka bicarakan dari sekolah,olahraga para laki-laki,otomotif,film hingga para gadis.Jika mereka mulai berbicara tantang seorang gadis dan Mr.Dimitri yang mengajarinya menjadi playboy maka
Setelah perkelahian itu Mr.Dimitri menghampiriku dengan raut khawatirnya."Kau tidak apa-apa?""Mr.Dimitri baik-baik saja,tidak terluka?"tanyaku panik dan dia tersenyum kecil."Aku baik-baik saja lalu kau?""Aku baik."jawabku jujur tapi Mr.Dimitri justru menatap wajahku dengan intens lalu mengusap lembut sudut bibirku yang terluka akibat tamparan para penjahat tadi."Kau terluka."ucapnya dengan raut khawatir dan kesal bukan main."Aku tidak apa Mr.Dimitri."ucapku dengan tersenyum agar dia tidak khawatir."Ayo kita pulang."tanpa banyak bicara Mr.Dimitri langsung menarik tanganku dan masuk ke dalam mobil diikuti boleh Kenzo yang langsung duduk di kursi kemudi."Kak,kita perlu pergi ke rumah sakit atau langsung pulang ke rumah Alina?" tanya Kenzo dengan menjalankan mobilnya."Rumah sakit." jawab Mr.Dimitri singkat.
Beberapa menit berkendara akhirnya kami sampai di sebuah butik,apa yang ingin Mr.Dimitri lakukan di sini sedari tadi dia tidak mengatakan akan mengajakku pergi ke acara pesta penting itu. Apa yang kau harapkan Alina? Sadarlah jangan banyak terlalu berharap dan mimpi. "Ayo masuk."Mr.Dimitri menggenggam tanganku seperti biasanya dan kami masuk ke dalam. Di dalam terlihat beberapa orang pramuniaga yang menyambut kedatangan kami dengan ramah. "Dimitri,lama tidak kemari apa yang bisa aku bantu?"tanya seorang wanita cantik keibuan yang keluar dan menyambut kami. "Hallo aunty Anna,bisakah kau mencarikan pakaian yang cocok untuk dia."ucap Mr.Dimitri dengan lembut penuh aura memikat seperti biasanya. "Siapa dia,wanitamu yang baru lagi? Tidak biasanya kau akan mengajaknya kemari pasti dia yang paling berkesan."ucapnya dengan menatap diriku membuatku gugup s
Begitu banyak pertanyaan para pemburu berita itu bahkan sampai ada yang bertanya aku wanita ke berapa yang Mr.Dimitri kencani.Uh,pertanyaan mereka semua menyebalkan dan dengan santainya Mr.Dimitri menjawab bahwa aku kekasihnya.Dia benar-benar menabuh genderang perang diantara aku dan juga para wanita yang tergila-gila dengannya,dia sangat berniat membunuhku."Dia kekasihku,Alina namanya dia hanya orang biasa dan dia tidak pernah merebutku dari Alecia karena aku yang datang padanya."jawabannnya sungguh membuatku ingin menganggukkan kepala agar wartawan itu percaya karena itulah kebenarannya tapi aku tidak berani jadi aku hanya bisa menunduk saja.Iya,kau yang datang jika tidak mana mungkin aku akan dekat denganmu Mr.Dimitri."Dan aku dengan Alecia hanya sekedar patner di dalam pekerjaan tidak ada cinta diantara aku dan Alecia jika kalian tidak percaya kalian bisa bertanya padany
"Iya aku tahu kau sangat berbeda Alina,tapi barang itu tidak bisa kau kembalikan jadi simpan saja anggap saja aku memberimu hadiah."Mr.Dimitri masih kekeh akan keputusannya dan membuatku harus menghelah napas pasrah."Bagaimana kabarmu selama seminggu ini?""Seperti yang Mr.Dimitri lihat aku baik-baik saja tidak perlu khawatir dan ada baiknya Mr.Dimitri segera memberi klarifikasi akan diriku banyak berita buruk mengenaiku dan itu sangat mengangguku,kenapa Mr.Dimitri harus menyeretku? Kau tahu keamanan ku bisa dalam bahaya bisa saja para penggemarmu langsung menerorku,menyeramkan."ucapku panjang lebar menjelaskan seluruh keluh kesahku dan dia tertawa keras. "Kau masih sama selalu menggemaskan."ucapnya dengan tertawa dan mencubit pipiku,aku hanya bisa mendengus sebal. "Lepaskan cubitanmu."ucapku malas. "Lagipula itu benar bukan jika kau milikku,pasanganku dan sudah aku ingatkan agar kau bersiap-siap mendapat banyak pertanyaan dari para wartawan."ucapnya dengan tertawa santai. "Aku ti
Setelah acara itu Mr.Dimitri segera mengantarku pulang dan menyuruhku untuk istirahat lalu dia segera pergi begitu saja.Di pagi ini dia tidak datang lagi tapi supirnya membawa beberapa paper bag berisi kotak-kotak yang entah apa isinya dan mengatakan itu untukku katanya dari Mr.Dimitri.Aku membukanya dan melihat sebuah dress cantik berwarna merah muda,sepatu,tas hingga perhiasan.Aku sampai mengangah tidak percaya jika dia memberikan semua ini untukku dan aku melihat pesan singkatnya.'Untukmu jangan ditolak,jika kau menolak pemberianku lagi maka aku akan marah padamu Alina.'Sungguh menyebalkan,kenapa dia sangat pemaksa lagipula untuk apa dia memberikan banyak barang seperti ini,aku juga tidak membutuhkannya karena semua barang itu bukanlah diriku.Setelah itu aku berangkat ke kantor saat sampai di sana aku melihat banyak pasang mata yang menatapku membuatku tidak nyaman,aku se
Begitu banyak pertanyaan para pemburu berita itu bahkan sampai ada yang bertanya aku wanita ke berapa yang Mr.Dimitri kencani.Uh,pertanyaan mereka semua menyebalkan dan dengan santainya Mr.Dimitri menjawab bahwa aku kekasihnya.Dia benar-benar menabuh genderang perang diantara aku dan juga para wanita yang tergila-gila dengannya,dia sangat berniat membunuhku."Dia kekasihku,Alina namanya dia hanya orang biasa dan dia tidak pernah merebutku dari Alecia karena aku yang datang padanya."jawabannnya sungguh membuatku ingin menganggukkan kepala agar wartawan itu percaya karena itulah kebenarannya tapi aku tidak berani jadi aku hanya bisa menunduk saja.Iya,kau yang datang jika tidak mana mungkin aku akan dekat denganmu Mr.Dimitri."Dan aku dengan Alecia hanya sekedar patner di dalam pekerjaan tidak ada cinta diantara aku dan Alecia jika kalian tidak percaya kalian bisa bertanya padany
Beberapa menit berkendara akhirnya kami sampai di sebuah butik,apa yang ingin Mr.Dimitri lakukan di sini sedari tadi dia tidak mengatakan akan mengajakku pergi ke acara pesta penting itu. Apa yang kau harapkan Alina? Sadarlah jangan banyak terlalu berharap dan mimpi. "Ayo masuk."Mr.Dimitri menggenggam tanganku seperti biasanya dan kami masuk ke dalam. Di dalam terlihat beberapa orang pramuniaga yang menyambut kedatangan kami dengan ramah. "Dimitri,lama tidak kemari apa yang bisa aku bantu?"tanya seorang wanita cantik keibuan yang keluar dan menyambut kami. "Hallo aunty Anna,bisakah kau mencarikan pakaian yang cocok untuk dia."ucap Mr.Dimitri dengan lembut penuh aura memikat seperti biasanya. "Siapa dia,wanitamu yang baru lagi? Tidak biasanya kau akan mengajaknya kemari pasti dia yang paling berkesan."ucapnya dengan menatap diriku membuatku gugup s
Setelah perkelahian itu Mr.Dimitri menghampiriku dengan raut khawatirnya."Kau tidak apa-apa?""Mr.Dimitri baik-baik saja,tidak terluka?"tanyaku panik dan dia tersenyum kecil."Aku baik-baik saja lalu kau?""Aku baik."jawabku jujur tapi Mr.Dimitri justru menatap wajahku dengan intens lalu mengusap lembut sudut bibirku yang terluka akibat tamparan para penjahat tadi."Kau terluka."ucapnya dengan raut khawatir dan kesal bukan main."Aku tidak apa Mr.Dimitri."ucapku dengan tersenyum agar dia tidak khawatir."Ayo kita pulang."tanpa banyak bicara Mr.Dimitri langsung menarik tanganku dan masuk ke dalam mobil diikuti boleh Kenzo yang langsung duduk di kursi kemudi."Kak,kita perlu pergi ke rumah sakit atau langsung pulang ke rumah Alina?" tanya Kenzo dengan menjalankan mobilnya."Rumah sakit." jawab Mr.Dimitri singkat.
Pagi ini Mr.Dimitri kembali datang ke rumahku,aku kira dia hanya akan datang sekali atau dua kali tapi ternyata tidak sudah beberapa hari ini dia selalu datang untuk menjemputku padahal sudah berulang kali aku ingatkan untuk tidak menjemputku.Mr.Dimitri seperti biasa akan datang lalu menggangguku dan Revan dengan santainya mengijinkannya untuk masuk,menyebalkan padahal aku selalu menyuruhnya untuk mengusirnya saja tapi Revan tidak mau karena Mr.Dimitri adalah pria pertama yang mau mendekatiku jadi dia tidak ingin membuang kesempatan.Mr.Dimitri juga sudah dekat dengan Revan dan mulai berbicara banyak hal,Revan juga terlihat nyaman dan menyukai Mr.Dimitri jika dia benar-benar menjadi kekasihku,Revan telah memberikan restunya.Banyak sekali yang mereka bicarakan dari sekolah,olahraga para laki-laki,otomotif,film hingga para gadis.Jika mereka mulai berbicara tantang seorang gadis dan Mr.Dimitri yang mengajarinya menjadi playboy maka
Pertanyaan Mr.Dimitri membuatku tersadar dari lamunanku dan aku juga baru sadar jika aku begitu memperhatikan dirinya."Kenapa kau menatapku sangat intens,aku tahu aku tampan tapi tidak perlu menatapku seperti itu atau jika kau ingin lebih lama dan puas menatapku,bagaimana jika kita pergi ke hotel dan menghabiskan waktu ini sepenuhnya berdua denganku?"Lihat pertanyaannya membuatku selalu kesal padanya tapi untuk saat ini aku tidak ingin beradu mulut tapi aku ingin bertanya apa maksud ucapannya,aku tahu dia hanya bermain dan ingin memenangkan tantangan itu tapi tidak juga dia harus mengatakan jika dia mencintaiku tanpa syarat bukan,sungguh itu menggangguku dan membuat hatiku berharap padanya."Kenapa Mr.Dimitri harus menjawab pertanyaan Miss.Eliza seperti itu? Seharusnya Mr.Dimitri menjawab dengan jawaban yang lainnya karena jawabanmu bisa membuat semua orang salah paham."ucapku dengan serius dan dia hanya mengulas serin
Kami sarapan bersama,Mr.Dimitri benar-benar cepat beradaptasi dia bahkan sudah terlihat dekat dengan Revan.Selesai sarapan bersama kami segera berangkat kerja dan Revan pergi ke sekolahnya.Saat kami keluar dari rumah aku melihat mobil jenis sport mewah berwarna kuning tampak terpakir cantik di depan rumahku dan aku terkejut melihatnya sedangkan Revan terkagum-kagum."Mobil kak Dimi,keren sekali." pujinya."Apakah kau mau? Aku bisa memberikannya padamu."dengan santainya dia menjulurkan kunci mobilnya pada adikku."Sudahlah Rev,ayo cepat berangkat ke sekolah nanti terlambat."ucapku sedikit mengusirnya agar dia tidak terpengaruh.Revan memberikan senyumnya lalu menolak halus pemberiannya entah Mr.Dimitri bermaksud serius atau hanya sekedar bercanda."Tidak kak Dimi terima kasih,aku tidak bisa menyetir lagipula membayar pajaknya mahal lebih naik sepeda motor."Ucapan Revan membuatnya tersenyum ke
ALINASungguh hari ini dan pagi ini bukanlah pagi yang kuinginan hingga rasanya aku ingin sekali menendang wajah pria tampan yang saat ini sedang duduk layaknya seorang bossy tapi dia memang seorang bos.Aku yang merasa mengantuk langsung menguap begitu saja saat melihat wajahnya,tadi adikku membangunkanku lalu mengatakan jika ada tamu yang ingin bertemu denganku.Hal itu membuatku sedikit binging,siapa gerangan yang ingin bertemu denganku di pagi-pagi buta seperti ini dan saat tahu siapa orangnya,rasanya sangat membuatku sangat ingin marah tapi sayang aku tidak bisa.Mr.Dimitri berdiri dari duduknya lalu menyapaku dengan senyuman tampannya lalu memberikan sebuket bunga mawar merah muda yang dihitung memiliki tiga belas tangkai yang artinya pengagum rahasia,apa dia sungguh menjadi pengagum rahasiaku?"Untukmu,tiga belas tangkai artinya mengagumimu secara rahasia."aku menerimanya dan menatapnya curiga.