Share

39. Tunggu Aku

Penulis: Miafily
last update Terakhir Diperbarui: 2020-10-15 19:05:57

 

“Annastasia, ayo buka matamu. Bukankah kamu ingin bertemu dengan Papa?” tanya Dominik dengan lembut dan menyeka tangan Makaila.

Kebetulan, saat ini Makaila tengah membersihkan dirinya dan membuat Dominik memiliki waktu untuk menemui putrinya yang masih tak sadarkan diri secara pribadi. Semenjak Dominik membawa Makaila dan Luna ke kediamannya di Rusia, tidak pernah sekali pun Dominik memiliki keleluasaan untuk menemui Makaila. Hal itu terjadi karena Luna selalu saja menghalanginya. Bahkan, Luna sama sekali tidak segan untuk mengunci pintu kamar, dan hanya membukanya saat waktu makan serta waktu dokter memeriksa kondisi Makaila.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   40. Tameng Hidup

    “Jadi, Mama membohongiku?” tanya Makaila tidak percaya pada ibunya.Luna menggigit bibirnya dan menggenggam kedua tangan Makaila dengan eratnya. Seakan-akan dirinya takut jika dirinya melonggarkan genggaman tangannya, Makaila akan pergi meninggalkannya sendirian. “Maafkan Mama. Mama hanya melakukan apa yang bisa Mama lakukan untuk menjauhkan dirimu dari semua bahaya yang pasti akan datang jika Mama tetap bertahan dengan status Mama di masa lalu,” ucap Luna berusaha untuk kembali meyakinkan putrinya. Semua yang Luna lakukan sejauh ini, sama sekali tidak memiliki niatan selain menjaga putrinya dari semua luka yang akan ia dapat

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-19
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   41. Tamu Tak Diundang

    Makaila menatap langit yang tampak cerah. Meskipun langit tersebut tampak sama dengan langit yang ia lihat di tanah kelahirannya, tetapi Makaila merasa jika langit yang ia lihat ini sangat asing. Makaila berpikir, jika mungkin saja ini karena Makaila sudah tahu jika dirinya memang tengah berada di tempat asing. Makaila menghela napas panjang dan menghirup udara di negeri asal Dominik ini. Rusia. Makaila sama sekali tidak pernah berpikir jika dirinya bisa menginjakkan kakinya di sini, semakin tidak habis pikir jika ternyata ia memiliki ikatan dengan tanah ini. Tempat di mana ibu dan ayahnya memadu kasih serta menghadirkan dirinya ke dunia ini.Makail

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-19
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   42. Bara yang Licik

    Dominik terlihat menatap tiga lembar foto berukuran sekitar 3R yang dicetak hitam putih. Itu adalah cetak hasil USG. Ya, itu adalah barang yang diberikan oleh Bara padanya tempo hari. Tentu saja, Dominik sama sekali tidak akan percaya begitu saja pada Bara. Karena itulah, hari ini Dominik memerintahkan dokter yang memang dipercaya untuk menangani Makaila, agar memeriksa hal ini dengan saksama. Hal ini diperlukan oleh Dominik untuk menentukan langkah apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Dominik harus berhati-hati, mengingat situasi saat ini yang jelas belum bisa disebut kondusif. Dominik bahkan tidak mengatakan hal ini pada Luna, demi menjaga situasi agar tidak memburuk.

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-19
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   43. Negatif

    Makaila mencuci wajahnya yang terlihat begitu lesu dan pucat. Hari ini, dirinya tepat sudah tinggal satu bulan di kediaman mewah milik ayahnya. Semuanya terasa nyaman, Makaila bisa merasakan banyak pengalaman baru yang belum pernah ia alami sebelumnya. Hal yang paling penting adalah, dirinya bisa berkumpul dengan keluarga lengkapnya. Sungguh, jangan ditanyakan seberapa bahagia Makaila saat ini. Namun, entah kenapa, rasa bahagia yang dirasakan oleh Makaila terasa meredup. Hal yang dirasakan oleh Makaila akhir-akhir ini adalah lelah yang bergelayut tiap harinya.Beberapa hari ini, Makaila bahkan terbangun dengan rasa mual dan pening yang bukan main. Makaila rasa ini, bukan efek samping dari luka tembang yang ia alami. Makaila agak

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-19
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   44. Situasi Tak Terduga

    “Wah, putri Mama cantik sekali,” puji Luna setelah menyelesaikan tugasnya merias putrinya menjadi terlihat begitu elegan dengan gaun berwarna hitam yang tampak begitu pas pada tubuhnya. Hal itu jelas terjadi karena gaun tersebut memang dirancang secara khusus mengikuti ukuran tubuh Makaila.Makaila yang mendapatkan pujian dari ibunya tentu saja mengulum senyum malu. “Mama juga cantik,” puji Makaila tidak mengatakan kebohongan.Usia Luna memang sudah tidak muda lagi. Ia sudah berusia empat pul

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   45. Tembakkan Pertama

    “Kau ingin menjadikannya simpananmu? Maka lakukanlah! Tapi masih bisakah kau melakukannya saat sudah berada di neraka?” tanya Bara dengan wajah penuh kemurkaan dan aura mengerikan yang menguar di sekujur tubuhnya yang kekar.Pria yang menjambak rambut Makaila menoleh pada sumber suara, dan tidak bisa menahan dir

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-21
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   46. Selamat

    Makaila tersentak. Ia tebangun dari tidurnya dan duduk di tengah ranjang dengan tubuh bergetar hebat dan keringat yang membasahi kening serta pelipisnya. Belum juga Makaila menormalkan penglihatannya, Makaila sudah lebih dulu merasakan serangan mual yang sangat. Hal itu terjadi saat dirinya mengingat kejadian di mana darah segar yang terciprat pada wajahnya disusul dengan aroma karat amis yang pekat terasa di ujung hidungnya. Makaila membekap mulutnya sendiri dan berusaha untuk menggerakkan kakinya yang terasa lemas. Namun, Makaila jelas-jelas merasa sangat kesulitan.Untungnya, seseorang datang dan membantu Makaila dengan menggendong tubuh Makaila

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-21
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   47. Lebih dari Berhak

    Makaila terlihat begitu terburu-buru dan melangkah cepat setengah berlari. Namun, Bara yang menggandeng tangannya dengan lembut menahan tangan Makaila dan berkata, “Pelan-pelan saja. Toh, kita sudah berada di rumah sakit. Sebentar lagi kau bisa bertemu dengan ibumu. Sekarang, lebih baik perhatikan langkahmu dengan baik.”Makaila yang mendengarnya dengan patuh memelankan langkah kakinya. Hal tersebut membuat Bara mengulum senyum dan menanamkan sebuah kecupan pada pelipis Makaila dengan lembut. “Gadis pintar,” puji Bara lalu menghela Makaila untuk melangkah kembali.

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-22

Bab terbaru

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   PENGUMUMAN

    Halo semuanya, untuk kalian penggemar Makaila dan Bara, ada kabar baik buat kalian wkwk. Kalian yang mau peluk mereka dalam bentuk fisik, bisa banget ikutan PO cetak ulangnya yang akan berlangsung sejak tanggal 3 hingga tanggal 13 Januari 2021 ya.Harganya Rp. 100.000 (diluar ongkir)(Ps. judul yang naik cetak bukan hanya judul ini aja lho. Hampir semua cerita Mimi yang sudah mejeng di Goodnovel akan naik cetak)Untuk yang tertarik, atau mau tanya-tanya dulu bisa hubungi Mimi lewat DM di instagram difimi_Atau kalian bisa langsung hubungi salah satu nomor admin di bawah ini :1. 0853426571592. 081324971213(Ingat, hanya salah satu ya. Kalo bandel, nanti Mimi cium ampe kehabisan napas wkwk)Sekian, terima kasih atas perhatian kaliann

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 10 : Akhir Kisah

    Lima belas tahun kemudianBara mencium Makaila dengan terburu-buru dan membuat Makaila memukul dada suaminya itu dengan kesal. Bara pun melepaskan ciumannya, tetapi sama sekali tidak terlihat menyesal. Ia malah tersenyum senang dan membuat wajahnya semakin tampan saja. Hal tersebut membuat Makaila benar-benar jengkel dengna tingkah suaminya itu. Makaila benar-benar ingin mencabuti satu per satu bulu kaki Bara agar suaminya itu jera dengan tingkahnya yang spontan. N

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 9 : Bara yang Menggila (21+)

    Makaila menatap ikan-ikan koi yang berenang di kolam yang berada di bawah kakinya. Saat ini, Makaila memang tengah merendam kedua kakinya di kolam ikan. Makaila memang sangat senang saat beberapa ikan menciumi kakinya. Itu terasa geli, tetapi menyenangkan. Namun, kali ini Makaila tidak bisa berendam lama-lama, ia harus bersiap untuk segera berangkat ke rumah sakit. Makaila tersenyum dan mengusap perutnya yang sudah benar-benar membuncit di usia kehamilannya yang kesembilan bulan. Sebentar lagi Makaila benar-b

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 8 : Pelajaran dari Makaila

    “Bara, pelan-pelan!” seru Makaila tetapi dirinya terlihat enggan untuk melepaskan pelukannya pada leher sang suami. Bara memelankan gerakannya, tetapi dirinya tidak menghentikan apa yang saat ini tengah ia lakukan. Bara pun menghentak dengan kekuatan yang cukup membuat Makaila menjerit-jerit dan mendapatkan pelepasan yang hebat serta begitu memuaskannya. Makaila terengah-engah dan mengerang saat Bara juga mendapatkan pelepasannya. Bara mencium kening Makaila dan membaringkan dirinya di samping Makaila. Salah satu tangan Bara terulur dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Makaila yang polos. “Tidurlah,” ucap Bara sembari me

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 7 : Mainan Baru

    “Nyonya, ada paket untuk Anda.”Makaila yang semula tengah sibuk mengunyah buah-buah segar yang sudah dipotong cantik, segera mendongak dan menatap seorang pelayan yang rupanya datang untuk melaporkan paket yang memang baru saja datang. Wajah Makaila tampak begitu bahagia dan mengulurkan kedua tangannya menerima paket yang diserahkan oleh pelayan tersebut. “Kalian benar-benar menyembunyikan masalah ini dari Bara, bukan?” tanya Makaila memastikan pada pelayan yang memang d

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 6 : Kencan

    “Bara!” teriak Makaila melengking membuat Bara yang sebelumnya tengah berkutat dengan pekerjaannya di ruang kerja, tersentak dan segera berlari menuju kamar utama yang terhubung dengan ruang kerja.Sebenarnya, ini adalah pengaturan baru setelah mengetahui Makaila hamil dan akan tinggal di kediaman Treffen. Sebelum benar-benar pulang dari Rusia, Bara sudah lebih dulu merenovasi kediamannya, agar aman dan tentu saja efisien karena dirinya harus tetap mengawai Makaila yang hari demi hari semakin membesar kandungannya dan bertambah manja saja. Seperti saat ini, Bara masuk ke dalam walk in closet karena mendengar teriakan sang istri yang melengking bukan main. Na

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 5 : Pulang (21+)

    Luna enggan melepaskan pelukannya dari Makaila. Hal tersebut membuat Makaila yang mendapat pelukan erat tersebut hampir saja kehilangan napasnya. Untung saja, Bara dan Dominik yang berada di sana segera mengambil tindakan. Dominik kini merangkul pinggang sang istri dengan penuh kasih, sementara Bara dengan hati-hati mengusap lembut perut Makaila yang sudah membuncit di usia kehamilannya yang menginjak lima bulan. “Mama, Kaila kan hanya pulang ke Indonesia, Kaila tidak pergi ke mana-mana. Jika Mama dan Papa merindukan Kaila, kalian bisa berkunjung ke sana,” ucap Makaila dengan senyum gemilangnya.Ya, rencana pulang ke Indonesia yang sudah Makaila dan Bara sus

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 4: Serba Salah

    Makaila tampak menikmati makanan ringan lezat yang telah dibuat khusus oleh sang mama. Tentu saja, Makaila terlihat begitu senang. Ia bisa memuaskan keinginannya untuk mencicipi berbagai macam makanan yang ia inginkan, tanpa harus takut atau merasa tersiksa oleh rasa mual yang menyerangnya. Makaila benar-benar senang, hingga dirinya tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Makaila bahkan tidak peduli walaupun Bara tidak berada di sisinya. Padahal, sebelum-sebelumnya, Makaila sama sekali tidak mau lepas atau berjauhan dari sang suami. Makaila akan menangis bahkan saat Bara meninggalkannya untuk buang air. Namun, sekarang Makaila sama sekali tidak peduli.Makaila kembali mengunyah redvelvet yang terasa meleleh dan memenu

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 3 : Pagi yang Seksi (21+)

    Bara tersentak terbangun saat merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bukti gairahnya yang menegang. Bara menatap Makaila yang juga tengah menatapnya dengan terkejut. “Ba-Bara, kenapa itu bangun tiba-tiba, saat Kaila sentuh kenapa semakin tegang saja? Bara tidak apa-apa?” tanya Makaila dengan polosnya membuat Bara merasa geram dengan kepolosan Makaila ini. Padahal, Makaila sudah hamil seperti ini, tetapi kenapa Makaila masih saja tidak mengerti?Bara merasa frustasi dengan kelakuan Makaila ini. Bara juga merasa begitu kesal, kenapa adiknya bisa terbangun gagahnya seperti ini. Agak kesal pula pada Makaila yang malah membuka celananya dan membuat adiknya mengh

DMCA.com Protection Status