Share

Empat Puluh Lima

“Jadi katakan padaku, bagaimana caranya kau menyingkirkan wanita yang ingin membunuh Lui?” Kuperhatikan wajah Dangelo yang tampak enggan bicara padaku. “Hei, Dangelo, jangan abaikan aku dan pertanyaanku.” Sekarang kedua tanganku mencengkeram kerah kemeja Dangelo.

Sikap kasar dan lebih berani selalu kutunjukkan pada Dangelo. Dia sengaja mengalah juga membiarkan aku berbuat sesuka hati pada dirinya.

“Ya, ampun ZeeZee, kau kasar sekali! Lepaskan ini dulu. Kau bisa membuatku mati kehabisan napas.” Dangelo menepuk-nepuk tanganku.

“Jangan banyak bicara yang tidak perlu. Jawab saja.”

“Benar-benar keras kepala.” Dangelo bangkit ketika pintu diketuk dari luar. “Baiklah, baiklah. Tapi kau minumlah dulu,” katanya lagi sesaat setelah pelayannya masuk untuk meletakkan gelas berisi ice americano di meja tengah berbentuk bundar kecil.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status